Beware miss spelling. Saya sudah tau spelling saya payah

Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, hingga dia tidak mengenali bagian mana yang yang terluka. Nafas terasa sangat berat, rasa asin logam anyir khas darah memenuhi mulutnya. Matanya menatap langit memandang awan yang bergerak pelan. Tak banyak lagi hal yang berada dalam benaknya sekarang. Pandanganya perlahan mulai kebur dan memutih.

Naruto merasa seperti mengambang. Dia tidak dapat melihat apa-apa, semua tampak gelap. Suara yang dia dengar hanya seperti gema atau denggungan. Apakah lukanya begitu parah sehingga dia sekarang buta dan tuli pikirnya. Naruto tidak tahu hari ini siang atau malam, mulutnya seakan-akan tidak bisa berbicara untuk sekedar bertanya entah pada siapa dimana dia sekarang atau bagaimana keadaannya. Waktu berjalan sangat lamban, mungkin sudah beberapa minggu ia berada dalam kondisi seperti ini. tiba-tiba seperti ada yang menekan dan mendorong tubuhnya. Kepalanya terasa tertekan dengan sangat kuat, rasanya sangat tidak nyaman. Oh tuhan apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan denganku. Apakah karena kondisiku yang tidak membaik mereka memutuskan mengakhiri hidupku saja. Rasa dingin dan tidak nyaman segera menyergap tubuhnya, tanpa dapat dikontrol naruto merasa sangat ingin berteriak dan menangis mengisi paru-parunya dengan udara. Terdengar ditelinganya suara bayi menangis sangat kencang. Seseorang mendekapnya dengan handuk, rasa hangat mulai menyelimuti tubuhnya. Sebuah tangan besar mendekapnya.

"Naruto selamat datang kedunia". Oh shit itulah kata dibenaknya ketika Naruto menyadari apa yang terjadi padanya. Dia terlahir kembali menjadi di lembah akhir. Naruto tidak hanya kehilangan tangan kanannya, tetapi juga jiwanya.

Saat mendengar namaku masih naruto, kukira aku terlahir kembali di dunia pararel dimana kedua orangtuaku Kushina dan Minato masih hidup. Tampaknya ini masih dunia yang kutinggali dulu. Kedua orang tuaku yang baru memutuskan untuk menamaiku Naruto untuk menghormati dan mengenang orang yang penting dikehidupan mereka yaitu Naruto Uzumaki yang telah meninggal. Ironis sekali pikirnya, ya kedua orang tuaku sekarang adalah Sasuke Uchiha dan Sakura Uchiha nee Haruno.

Butuh waktu untuk mencerna apa yang terjadi padaku. Beberapa minggu awal kehidupanku sebagai bayi tak banyak hal yang dapat kulakukan. Tubuhku tidak dapat bergerak seperti yang kumau. Aku hanya bisa menangis tiap kali merasa tidak nyaman atau lapar, tak lama sakura atau sasuke akan memeriksa popokku, mengendongku, mengajakku bicara seolah-olah aku akan mengerti (yang sebenarnya memang) dan khusus sakura dia akan memberiku ASI. Pertama kali sakura menyusuiku adalah pengalaman paling aneh dalam hidupku.

Flash back

Tsunade: Sakura sekarang cobalah menyusuinya (setelah beberapa lama naruto uchiha di atas dada sakura dan tak kunjung secara insting mencari puting susu ibunya)

Sakura : Baik sensei

Sasuke : Apakah putraku baik-baik saja?

Tsunade : Emmm kuharap

Sasuke : Apa maksudnya?

Sakura : Merusaha memposisikan mulut naruto kecil

Naruto : Berusaha menghindar dengan mengerak-gerakkan tubuhnya karena tahu apa yang akan dimasukkan dalam mulutnya (tapi akhirnya dikalahkan oleh insting bayinya)

Sasuke : Kau tidak apa sakura ( saat melihat espresi seperti kesakitan diwajah sakura)

Sakura : Tidak apa-apa sasuke, hanya saja naruto menghisapnya sangat kencang. Seperti daddy (sambil mengedipkan sebelah mata)

Sasuke : Blushing

Tsunade : Dasar

End flashback

Naruto masih tidak paham kenapa memiliki memori dikehidupan sebelumnya. Ok dia pernah mendengar tentang reinkarnasi dan orang-orang berkata mereka mengingat kehidupan mereka dimasa lalu. Tapi ide tentang hal itu secara pribadi sangatlah mustahil dan oke sekarang dia mengalaminya dan itu tidak mustahil. Naruto sempat berpikir mungkin memori yang dia punya bukan memori kehidupannya sebelumnya tapi memori palsu yang entah kenapa dia miliki. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah mencocokkannya dengan kejadian dahulu. Tapi sebagai bayi mencari informasi seperti itu tidaklah mudah, kau hanya bisa menunggu dan berharap seseorang secara random bercerita tentang kejadian dahulu, rupanya hal itu tidak berlaku untuk Sasuke.

Suatu hari saat naruto berusia 4 bulan sasuke duduk disebelah ranjang naruto. Naruto tenggah bosan menatap mainan-mainan yang bergantung di depannya.

"Hei naru, kau tahu daddy dulu mempunyai teman setim yang sangat bodoh" apa yang kau bilang sasuke?aku bodoh?

"Dia memang bukan yang terpintar diantara kami, tapi kerja keras, semangat dan hatinya yang paling besar diantara kami, kuharap kau memikinya putraku" naruto terdiam mendengar sasuke. Selama ini dia tidak berpikir bahwa sasuke melihat dirinya demikian. Naruto hanya tidak pernah berhenti percaya pada sasuke dan tidak pernah berhenti berusahan menyelamatkan sasuke. Sasuke menceritakan banyak hal pada putranya yang masih bayi seolah sang anak memahaminya tentang temannya yang terkadang disebutnya sahabat, uzumaki naruto. Naruto mendengar kesedihan dan penyesalan di cerita sasuke, bagaimana sasuke merasa menyesal telah banyak menyakiti dan menyia-nyiakan apa yang yang dilakukan naruto uzumaki, bagaimana keras kepalanya ia.

Naruto tidak tau cerita bagaimana Sakura dan Sasuke dapat menikah, bahkan menduga bahwa Sasuke adakah aseksual yang tidak tertarik pada hal seksual apa lagi hal romantis. Tapi bisa jadi juga itu karena sasuke dulu terlalu fokus pada obsesinya untuk membunuh sang kakak.

Naruto 6 bulan

Naruto terbangun dari tidurnya, udara masih terasa cukup dingin. Popoknya terasa basah tidak nyaman dan naruto mulai menangis.

Sakura terbangun dari tidurnya mendengar sang putra menangis, dengan pelan dia bangkit dari tempat tidur agar tidak membangunkan sasuke yang masih terlalap. Dengan sigap dia memakai bajunya dan menuju kamar naruto kecil. Sakura mendapati naruto kecil tengah tengkurap dengan mata, pipi yang basah dan ingus yang keluar dari hidung karena terlalu lama menangis menunggu Sakura atau Sasuke.

"cup cup, naru sayang. Mama sudah disini. Sebentar yah kita ganti popok naru"

Sakura meletakkan kembali naruto ditepat tidurnya dan memulai membuka popoknya yang isinya lumayan mengerikan, jelas naruto butuh mandi sekarang. Setelah mengelap bagian tubuh bawah sang putra ia membiarkan tubuh bagian bawah naruto kecil telanjang, sakura pergi untuk mennyiapkan air hangat. Setelah 6 bulan menjadi bayi naruto sudah tidak peduli alat kelaminya sudah menjadi konsumsi publik, bahkan Ino Tenten dan Hinata pernah melihat penis kecilnya saat sakura mengganti popoknya.

Sembari memandikan naruto sakura terus mengajak bicara yang putra yang dipercaya dapat merangsang perkembangan kemampuan verbal anak.

"Hei naru hari ini mama akan mengajakmu pergi kerumah sakit untuk bertemu nenek Tsunade"

"Ma" naruto berusaha berbicara

"Iya mama dan naruto "

"Ga..ga..ma" naruto berusaha berbicara tapi apa daya cuma itu yang naruto bisa

Setelah mandi sakura memakaikan baju pada naruto kecil, kemudian digendongnya sang putra didepan sebuah cermin.

"lihat anak mama tampan sekali"

Apa yang naruto lihat dalam cermin membuatnya terbelalak, ini adalah pertama kali dirinya melihat sosok dirinya setelah lahir. Dicermin yang dia lihat ada sesosok bayi tampan cubby dengan kulit pucat dan berambut tipis pink. Astaga aku mempunyai rambut pink Sakura pikir naruto terkejut.

"Itu naru" Sakura sedikit tertawa melihat ekspresi naruto kecil yang keget dengan mata kaget membulat.

TBC..uda mulai nulis chap 2