Chapter #1:: 1 bijuu+1 prodigy=disaster

/multichapter

© Avamura. Naruto © Masashi Kishimoto

Seandainya kedua bijuu dan si Uchiha itu adalah sebuah titik, maka mereka hanya akan bisa membentuk sebuah segitiga siku-siku-tidak kurang dan tidak lebih. [Itachi-Kyuubi-Shukaku] Yes you read it right, crack pairing ahead! XD Yang udah ilfil, silakan tancap gas sebelum saya makin menggila dengan pair gaje ini. Shuush (/-_-)/

...

.


Markas Akatsuki

Syahdan, Itachi baru saja sampai di markas setelah lima hari perjalanan panjang, mengantarkan sang kakek—Madara Uchiha—berobat ke klinik Kabuto di Otogakure. Alasannya klasik, kemaren dia nantangin edotenseinya si Hashirama buat berantem. Memang menang sih, tapi gara-gara itu, encoknya jadi kumat. Pan akhirnya Itachi juga yang akhirnya ketiban sial. Mana di sepanjang perjalanan dia minta digendong, lagi. Capek gilak! Hah, kayak gini nih lansia yang nggak nyadar umur, udah tua tapi masih saja sok berjiwa muda... Kalau udah nggak bisa make taijutsu yang mesti pake acara salto-salto segala, ya kagak usah dipaksain kali, kek!

Untungnya sekarang aki-aki bawel itu sudah sembuh. Tapi ini kayaknya gantian Itachi yang encok, deh. Alamakjang...

Sambil memegangi pinggangnya, Itachi berjalan menuju kamar tidurnya. Mau hibernasi sejanaklah, pikirnya, sekitar dua atau tiga musim ke depan...

Akan tetapi, baru saja ia merebahkan diri di ranjang, matanya langsung tertumbuk pada beberapa lembar kertas yang berserakan di atas bufet. Alisnya langsung berkerut—kayak gini deh reaksi penderita obsessive-compulsive disorder kalau nemu sesuatu yang nggak pada tempatnya. Eh, perasaan pas gue berangkat kemaren kamar gue udah rapi jali deh, ini siapa yang naro beginian di sini?

Itachi pun akhirnya mengurungkan niat untuk tiduran, dan meraih lembaran itu, maksudnya buat dibuang. Tapi dia berhenti di tengah jalan ketika melihat tulisan yang tertera di bagian atasnya: MISSION RANK A. Di bawahnya juga tertulis nama Kisame dan dirinya sebagai pelaksana misi. Dia menghentikan langkahnya sejenak. Waduh, si Hiu nerima misi baru kenapa nggak bilang-bilang ke gue dulu, sih?

"Hei Chi. Wah kau sudah pulang rupanya." Ah, pas banget. Bersamaan dengan itu, seorang pria jangkung memasuki ruangan dengan pedang raksasa diselempangkan ke pundaknya. Dia melihat lembaran kertas di tangan Itachi, dan dari ekspresi muka partnernya, dia yakin kalau dokumen itu sudah kebaca. "Gomenne, kemarin pas kau lagi pergi ke Oto, Leader-sama nawarin itu buat kita berdua. Berhubung udah lama kita nggak dapet misi... ya sudah aku terima saja."

Itachi kaget. "Hah? Kau menerimanya begitu saja tanpa mengecek bibit, bebet dan bobotnya terlebih dahulu? Kita ini ninja elit, Kis! Tidak boleh sembarangan menerima klien!"

Bibit bebet bobot keriput lo! Sebenernya lo mau nyari klien apa mau nyari jodoh sih, Chi? "Sudah kubaca, kok. Lagipula imbalannya awesome," ujar Kisame membela diri (padahal sebenernya kemaren yang serius dia baca cuma angka sepuluh juta Ryo yang tertulis di kolom paling bawah). "Memangnya kenapa? Kau mau menolak proyek ini juga, kayak misi-misi sebelumnya?"

"Bukan begitu. Yah... kan setidaknya kau harus tanya pendapatku dulu."

"Yaaa kau tau sendiri kan, Ketua orangnya nggak sabaran. Kalau aku menunggumu pulang, misinya bakal dikasih ke Deidara sama Sasori," ujar Kisame kesal—karena menurutnya selama ini rekannya itu terlalu pemilih, akhirnya mereka jadi pasangan paling fakir se-Akatsuki. Kalau misi kali ini sampai dia tolak, cih, itu mah namanya ngebuang-buang rejeki! "Kau baca dulu saja, ingat... sampai lembar terakhir baris paling bawah."

Uchiha sulung itu pun duduk di tepi ranjang, dan mulai memindai halaman per halaman. Dilihat dari MoUnya, tampaknya ini misi biasa saja—tapi kenapa levelnya A? Dia pun mengecek kolom nama klien, dan menemukan nama Namikaze Kurama. Sampai sini itachi mengerutkan dahi. Bahkan di sebelahnya juga tertulis dalam tanda kurung: anak dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina.

Nah lo, siapa nih? Perasaan dulu pas gue merantau dari Konoha, Naruto masih anak tunggal, deh. Setahu Itachi, Yondaime Hokage cuma punya satu anak laki-laki (yang pas terakhir kali dia ketemu, masih berupa bocah kecil upilan), Uzumaki Naruto. Minato versi mini yang jadi rekan setim-nya otouto di tim 7 itu kan? Yang rambutnya kuning jabrik itu, kan? Yang pernah digosipin yaoi-an sama Sasuke itu, kan?

Putus asa, akhirnya dia memutuskan untuk bertanya ke sang partner. "Hei Kisame, siapa itu Namikaze Kurama? Memangnya kapan Kushina-san punya anak lagi?"

Itachi merasa sama sekali tidak ada yang salah dengan pertanyaannya, tapi entah kenapa mendadak Kisame langsung ketawa terbahak-bahak. Dia jadi ilfil. "Maa.. jangan bilang kau tidak tahu Kurama no Kitsune, bijuu paling legendaris di negara Hi!" kata sang rekan sambil menggebuk punggung Itachi dengan energi berlebihan, sampai pria itu terhuyung. "Kau ini tinggal di galaksi sebelah mana sih, Itachi-san?"

Duh, Kami-sama. Kapan sih partner gue sadar kalau dia itu adalah hiu berkekuatan Megalodon?

"Hah, Kurama yang itu?" Kening si Uchiha makin berkerut ketika menemukan file orang yang dimaksud di dalam otaknya: Kurama, adalah nama alias dari Kyuubi si ekor sembilan. Kalau rubah yang itu sih, dari zaman dia belum keriputan Itachi juga udah tahu... Tapi yaelah, masa binatang piaraan aja pakai dikasih embel-embel klan? Kalau begitu caranya, ikan di kolam belakang markas pasti udah ganti nama jadi Hoshigaki Le Le!

Kisame memutar mata. "Yeah. Memangnya siapa lagi yang punya nama aneh begitu?"

Itachi mengelus dagu. Akatsuki adalah organisasi ninja yang biasa menerima misi tingkat tinggi macam pembunuhan buronan atau perburuan yakuza. Tapi kalau kali ini yang dimaksud beneran Kyuubi, itu berarti, mereka bakal berurusan dengan... seekor monster berekor, dong? Dan yang lebih tidak masuk akal lagi, misi yang mereka terima dideskripsikan dengan 'babysitting'. Dafuk, apakah ini adalah semacam kata sandi?

"Err... kau yakin kita disuruh menyegel seekor bijuu?" tanya si pemuda Uchiha lagi. Masih bingung, karena biasanya teknik segel dilakukan oleh paling tidak tiga orang—tapi di sini tertulis yang bertugas hanya mereka berdua.

"Lebih tepatnya, Namikaze-sama cuma meminta kita menjaga si Kyuubi," jawab Kisame kalem, menerjemahkan frase ganjil yang tadi tertulis di keterangan misi. "Lagipula kudengar dari Konan-sama, dia sudah disegel supaya tidak bisa mengeluarkan chakra... jadi kurasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Menjaga yang seperti apa, tepatnya? "Jadi, kita mesti menaruhnya di kandang dan mengajaknya jalan-jalan tiap sore? Juga memberi makan dan membersihkan kotorannya?" tanya Itachi. Maklumlah, seumur-umur dia kan nggak pernah miara binatang, bijuu apalagi.

"Huh?" Untuk sekian detik, Kisame hanya menatap sang partner dengan bingung. Kandang? Bersihin kotoran? Dikata bijuu itu semacam chihuahua? "Kau ini sedang membicarakan Kyuubi yang mana sih, Itachi-san?"

"Lho. Kyuubi si musang yang ekornya banyak itu, kan? Memangnya yang mana lagi?"

.

~xoXOXox~

.

"..."

"..."

Markas Akatsuki yang biasanya gaduh kayak Titanic mau tenggelam itu mendadak sunyi senyap. Semua anggota organisasi ninja tingkat S itu berdiri berjajar di aula berdasarkan nomor absen, lebih memilih untuk mengamati sosok asing itu dalam diam. Tidak ada satupun yang berani buka mulut sebelum sang Leader memberi izin. Sekarang mereka berkumpul di aula besar; dengan Pein dan Konan berada di ujung ruangan dekat pintu... bersama seorang gadis muda di antara mereka.

Ulangi, seorang gadis. Seriusan, yang ini bukan mayat hidup atau kugutsu atau cewek jadi-jadian.

Perlu dicatat bahwa ke-8 manusia abnormal di sana terlalu terbiasa melihat pria, jadi jangan heran kalau sekarang mereka memandangi orang baru itu kayak lihat kukang senam poco-poco. Wah, tumben Leader ngebolehin kaum Hawa masuk markas? Dan anehnya lagi, si Pein yang biasanya bermuka songong setengah mampus itu sekarang kelihatan lebih sopan sedikit. Sedikit sih, tapi tetap saja. Masa sih cuma karena marganya Namikaze?

"Baiklah semuanya, hari ini kita kedatangan klien baru. Ehm—Zetsu, bisa tolong kau lap air liurmu dulu?" ujar Konan, sambil melempar tatapan sangar pada si Venus Flytrap. Yang diajak bicara malah langsung melesak ke dalam tanah. Dan setelah beberapa saat, duo Leader itu mundur sehingga gadis yang berada di antara mereka kelihatan lebih jelas.

Tapi belum apa-apa, orang itu sudah kelihatan menggerutu. "Uh. Sekarang sudah bisa gue mulai, kan?"

Seluruh Akatsuki kontan menahan nafas. Gimana nggak, dari zaman Hashirama masih zigot sampai sekarang dia di-edo tensei, belum ada orang yang berani bicara dengan nada sengak begono ke Konan apalagi Pein! Ini cewek kelewat polos atau mengalami gangguan mental, sih?

Meski begitu, sang ketua tampaknya nggak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. "Yap. Silakan perkenalkan dirimu. Singkat saja, mereka bukan pendengar yang baik."

Itachi mengerutkan alis di tempatnya berdiri. Tadinya dia mengira gadis ini manusia biasa, atau setidaknya kunoichi. Tapi belakangan dia mulai merasakan tekanan chakra yang abnormal—nggak terlalu kuat sih, tapi tetap saja. Anggukan Kisame memperkuat pendapatnya. Ditambah lagi, kayaknya chakra ini berasa familiar... pernah nemu di mana, ya? pikirnya. Gadis ini sebenarnya spesies apaan, sih? Vampir? Shinigami? Ayakashi?

Penampilan visual tidak banyak membantu, karena posturnya persis Homo sapiens. Lagipula Itachi dan Kisame berdiri di tempat yang rada jauhan, makanya nggak terlalu jelas. Mereka pun melangkah mendekat. Sekilas gadis itu masih kelihatan muda, mungkin usianya sekitar 20 tahunan. Rambut panjangnya yang berwarna oranye gelap menjuntai sampai sepunggung. Matanya merah dan berpupil aneh, berkilat galak seakan mau menerkam mereka satu-satu.

—Dan pada akhirnya, tiga pasang garis samar semacam kumis Doraemon di pipinya lah, yang membuat Itachi nyaris pingsan dihantam gelombang deja vu.

Tidak mungkin. Tidak... tidak mungkin dia.... EBUSEEEET, SEJAK KAPAN RUBAH EKOR SEMBILAN BISA HENSHIN JADI YANG MODEL BEGINIIIIII!?

"Gue Namikaze Kurama. Panggil saja 'Kyuubi-sama', atau 'Nyonya Muda' juga boleh. Asal jangan panggil gue 'kucing' atau 'baka'," katanya cuek, lalu segera mengalihkan pandangannya ke Pein. "Jadi yang mana dari mereka yang jadi budak gue?"

Pernah lihat komodo yang ekornya kelindes bajaj? Nah, seperti itulah kira-kira ekspresi Kisame ketika mendengar kalimat terakhir... seakan ada pukulan telak yang menembus rusuk kiri dan menghantam jantungnya dengan kekuatan maha dahsyat. Sedangkan Itachi merasakan ada urat-urat bermunculan di dahinya, terlebih ketika sang wakil ketua menunjuknya disertai sound effect drumroll entah dari mana.

"Itu, yang berambut hitam... namanya Uchiha Itachi. Dia juga dari Konohagakure, sama sepertimu. Dan pria biru di sebelahnya, Hoshigaki Kisame," jelasnya, "Baiklah, aku dan Pein ada urusan, kau boleh tinggal di sini dan berkenalan dengan yang lain."

"Hm."

Itachi menghela nafas. Dalam sekali pandang saja, bisa disimpulkan bahwa gadis ini adalah tipe orang yang paling dihindari oleh mayoritas klan Uchiha: barbar, berisik, pecicilan, tanpa etika. Apalagi gesturnya jelas menyatakan sebuah ultimatum mutlak, yang kira-kira berbunyi "AWAS, JANGAN DEKET-DEKET ATAU LO GUE CAKAR". Blah, emang siapa yang mau deket-deket lo, kuntilanak?

"Oh ya, jangan coba-coba kabur, di sekeliling markas ini sudah dipasang kekkai untukmu. Minato menitipkanmu pada kami, makanya jadilah anak baik." Dan kata-kata terakhir sang Leader sebelum minggat itu seketika membuat si Uchiha sulung makin naik darah: "Kalau ada apa-apa bilang saja pada Itachi. Dia ketua tim pengasuhmu."

...Oke, gue speechless. Speechless kecuali ngomong 'speechless'. Rrraaagghh... speechless.

.

~xoXOXox~

.

Itachi Uchiha menatap selembar kertas dalam genggamannya-sebuah surat yang dikirimkan padanya oleh si jinchuuriki gak bertanggung jawab; Uzumaki Naruto. Dia sekalian menitipkan benda itu pada Pein ketika dia datang menjemput Kyuubi ke Konoha, dan menyebutnya sebagai 'Aturan Dasar memelihara Kyuubi no Kitsune'.

Yo, Itachi-nii! Ini aku si calon Rokudaime Hokage, dattebayo! Bagaimana kabarmu? Lama kita tidak bertemu, ya!

Kurasa sekarang kau sudah bertemu dengan kakakku, Kyuubi-nee, benarkan? Terima kasih banyak lho kau sudah bersedia membantu menjaga nee-chan! Aku, ayah, ibu dan Konohamaru akan selalu mendoakanmu kok, semoga panjang umur dan tidak terjadi hal-hal yang buruk padamu... Amin :)

Pria itu mengerutkan dahi. Nah, apa nih maksudnya kalimat terakhir? Emang gue mau pergi perang Puputan? Dia melirik Kyuubi yang sedang duduk-duduk di sofa, mengasah kukunya sambil mengeluarkan aura menyeramkan. Err... kok sensor Uchiha gue mencium bau ketidakberesan gini, ya? Heh Kisame, kan gue udah bilang... kalo mau kentut jangan deket-deket kipas angin!

Nii-san, plis, tolong jaga kakakku tetep hidup, ya! Nggak lama kok, cuma sampai ujian chuunin selesai. Akhir-akhir ini dia sedang ada masalah, jadi maklum saja ya kalau penyakit swing-moodnya mendadak kumat kayak orang PMS (PMS apa sih? Ini Sakura yang ngasih sumbangan kosa kata). Emang sih, kadang dia rada-rada mirip macan kesurupan Tyrannosaurus Rex, tapi sebenernya Kyuubi-nee itu lemah lembut, kok!

Gundulmu! Dari mananya binatang superkarnivora dan spesies tersadis sepanjang sejarah bisa dibilang 'lemah lembut'?

Yang sabar ya, Itachi-nii. Oh iya sebelum keburu lupa, aku mau kasih pesan-pesan dulu buatmu supaya bisa mengasuh kakakku dengan baik dan benar!

Sampai di sini, Itachi hampir-hampir bisa melihat Naruto tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya ke depan. Lo kira kakak lo TV, pake ada user manualnya segala? Dan dari sini makin kuatlah prasangkanya bahwa gadis ini nggak normal... paling tidak menurut standar manusia pada umumnya.

Pertama, nee-chan emang cantik, tapi dia nggak suka digodain. Bilangin ke temen-temen cowok kakak yang lain juga ya, soalnya bisa

Itachi langsung ngakak guling-guling—dalam hati, tentu saja. Hell, orang katarak stadium berapa yang bakal bilang rubah antraks kayak begitu cewek cantik?

BRUAGH!

Suara debum keras membuat Itachi mengangkat pandangannya dari kertas yang dia baca. Tiba-tiba saja, tanpa ada yang sempat melihat kejadiannya, Hidan mendadak sudah terkapar di ruangan sebelah... dengan sebuah lubang besar menganga di tembok di antara mereka. Deidara bergidik ngeri ketika melihat Kyuubi sedang menepis-nepiskan kedua tangannya dengan muka ala Lord Voldemort.

gawat.

Mampus. Hei, siapa kemarin yang bilang soal 'segel chakra' dan 'tidak ada yang perlu dikhawatirkan'?

"KURANG AJAR! BERANI LO BILANG GUE CANTIK SEKALI LAGI, LO MATI!"

Oh well. Itachi memijit keningnya, frustrasi. Kali ini dia nemuin lagi orang yang hobi bicara pakai huruf kapital selain partner masokis-nya si Kakuzu... nambah satu deh ember bocor di kalau dia menyuntik gadis itu dengan bius beruang saja, lalu menguncinya di lemari pendingin?

"COBA SAJA, B*TCH! Gue kagak bisa mati! WUAHAHA~" Hidan ketawa psycho. Begini nih orang yang otaknya belum pernah dikalibrasi. Udah tahu patah tulang, gak bisa berdiri, belepotan darah begitu masih bisa nantangin juga.

"OH YEAH? Bagaimana kalau gue ledakin lo sampai kepotong kecil-kecil terus gue kubur di runtuhan batu?" Kyuubi menyingsingkan lengan panjangnya, dan itu memberi kita pelajaran bahwa bijuu tidak pernah main-main. Kisame menggaruk kepalanya dengan kikuk—karena sejak 15 menit yang lalu dia dan sang partner sudah menjadi penanggungjawab resmi atas segala tingkah laku Namikaze Kurama. Coba tebak, belum ada satu hari dan dia sudah membuat masalah! Sial.

"SIAPA TAKUT! Gue pasti akan—pfft—Hei lepasin gue Kakuz—pfft pffft—"

Taruhan satu mata sharingan, kalau mereka sekali lagi ketemu dalam satu scene, markas bakal runtuh karena gelombang bunyi high frequency. Untungnya, kemudian Kakuzu langsung bertindak cepat untuk menyeret Hidan ke luar radius waspada. Dia menggerutu di bawah maskernya, yang sebagian kecil dapat ditangkap oleh Itachi sebagai "...aku akan berhutang padamu kalau itu benar-benar terjadi, Kyuubi."

Kedua, dia temperamental. Kata Chichi, Kyuubi-nee sudah disegel penuh 5 gerbang, tapi entah kenapa dia masih sekuat kingkong—dia bisa jadi ancaman besar kalau tetap dibiarkan tinggal di Konohagakure. Untungnya Sasuke ingat padamu, dan mengusulkan untuk menitipkan nee-chan di Akatsuki. Sebenarnya itulah alasan kenapa aku percaya kau dan Kisame-san adalah orang yang paling tepat untuk dia... hehehe.

Ancaman besar... Oh. bisa lihat itu. Dan ingatkan gue untuk ngegantung otouto dengan kepala terbalik suatu saat nanti... kalau si rubah ini sampai benar-benar membawa masalah!

Ketiga, Nee-chan punya chakra berlebih, jadi dia cenderung hiperaktif. Beri dia kegiatan apa saja untuk dilakukan di waktu senggang—dan ketika aku bilang 'apa saja', itu berarti APA SAJA, sebelum dia menghancurkan sesuatu dengan dalih olahraga pagi.

Nah. Sempurna. Gue mesti mengasuh makhluk yang tampaknya merupakan fusi dari Godzilla, truk penghancur, Avatar Aang (karena elemen anginnya), TOA dan psikopat nggak waras.

Terakhir, dan yang paling penting... untuk alasan apapun, jangan pernah menyinggung tentang Shukaku, Ichibi, Suna, Gaara atau apapun yang berhubungan dengan itu! Bahkan Shikamaru pernah opname dua minggu di rumah sakit gara-gara dia tidak sengaja membicarakan tentang kaktus Temari di depan kami.

Nah. Apa pulak ini? Tapi belum sempat Itachi menyuarakan keheranannya, tiba-tiba ia mendengar Tobi ngobrol dengan si bijuu. "Kau sudah hidup berapa tahun, Kyuubi-chan?"

"Jangan panggil aku dengan embel-embel menjijikkan begitu, topeng jeruk!" sergahnya, "Kalau soal umur... entahlah. Mungkin beberapa puluh abad, atau beberapa milenium... sudah lama aku tidak merayakan ulang tahun."

"Wuah hebat! Kalau begitu apa Kyuubi-chan (iya, dia mengulanginya lagi) juga kenal dengan bijuu yang lain? Dengan Sanbi, Nekomata, atau Ichi—"

BWOOOSH~

Detik berikutnya sebuah semburan api mendadak menginterupsi kata-kata pria itu dengan tidak sopannya... meninggalkan sebuah patung arang berbentuk manusia bertopeng spiral. Semua mata yang ada di sana pun langsung bermanuver ke arah Itachi—yang bahkan belum bergerak dari pose gokakyo ni jutsunya. Ups, ketangkep basah, deh.

"Chi? Lo ngapain?"

Si Uchiha mengabaikan tujuh pasang mata yang menatapnya dengan bingung, dan tanpa basa-basi langsung menyeret si gadis dan Kisame keluar ruangan. Kalau lebih lama di sana, pasti nggak lama lagi bakal ada yang nyebut kata keramat itu. Gue sudah cukup repot berurusan dengan seekor bijuu brangasan, tanpa perlu ditambah sekumpulan manusia yang merupakan bentuk lain dari patung waving kitten pemanggil masalah!

Cukup itu saja untuk sementara ini. Love you, Nii! Dari shinobi terganteng se-Konohagakure; Uzumaki Naruto.

NB: jangan jatuh cinta pada kakakku, ya :P ( Itachi langsung tersedak pas sampai di bagian ini)

"Hei, apa sih masalah lo!?" Kyuubi berusaha melepaskan genggaman tangan Itachi begitu mereka sampai di halaman belakang markas. Sang Uchiha muda merogoh sakunya—dan bergegas menyerahkan wasiat Naruto Ke kisame, memberi isyarat untuk membaca nomor terakhir. Kisame pun langsung cengo, kayak anak TK diajarin bahasa Tanganyika.

Baiklah, sekarang berapa persen derajat ke-kewl-an gue turun setelah melakukan adegan barusan? Si prodigy itu menarik nafas panjang sebelum melanjutkan.

"Kau masih bertanya? Sudah jelas, masalahku adalah KAU. Dan mulai sekarang kau tidak boleh jauh-jauh dariku atau Kisame, mengerti?"

Kurama tampak mengerutkan alis sejenak, lalu memindai Itachi dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Oh, elo ya Uchiwa yang saudaraan sama si Teme pantat ayam? Pantesan juteknya mirip... trus juga sama-sama emo... nyahahahaha."

Double sweatdrop. Dan di antara mereka bertiga: Itachi, Kyuubi dan Kisame; jelas cuma si rubah yang menganggap lawakannya itu lucu. Sebaliknya, Itachi malah makin bete. Sementara sang ninja Kiri hanya bisa ketawa garing sambil menggaruk kepala, sama sekali nggak paham dengan frase tentang anatomi unggas barusan.

"Terserah kau sajalah."

Sebuah seringai bertaring, tawa setan, dan muka inosen-tapi-ngeselin si kitsune yang kelihatannya sama sekali nggak sadar dia lagi terancam disambar susano'o, membuat Itachi yakin cepek persen hal ini tidak akan berjalan sesederhana yang seharusnya. Dia pun mengengkat sebelah alis, dengan tatapan meremehkan yang kelewat eksplisit. "Yakin nih lo sanggup nanganin gue? Lo udah baca kolom spesies di biodata gue kan?"

"Aku adalah prodigy yang paling termasyhur selama tiga generasi Uchiha..." Well, nggak biasanya Itachi nebar-nebar virus narsisme di depan umum, tapi sumpah kali ini dia nggak nahan. Muka si Kurama udah ngajakin ribut, sih. "...Jadi kenapa aku harus ragu?"

Gadis itu tertawa, lagi. "Gitu ya. Oke, ayo kita lihat siapa yang bakal nyerah duluan."

Ah, Kami-sama... kalau bukan karena Undang-Undang Akatsuki no 34 ayat 2 tentang perlindungan klien, asli ini anak pasti udah gue buang ke Uranus....

...

.

To be Continued~

.

...

A.N.: Yeah, another crap! *ngakak psycho* Gak tahu mau ngomong apa nih. No flame pairing, get that? RnR~

[REVISED 18-03-12, avamura.]