A Gundam Seed Destiny Fanfiction
Little Matchmaker
multi chapter
romance / humor
Hallo minna-san...
Saya kembali lagi ke fandom ini dengan satu cerita...^^, kali ini saya milih multi chapter *kesukaanku...yeah!*. Humb...aku bingung mau omong apa, di otakku tak ada kata-kata bagus untuk aku rangkai... Yah... sudahlah, daripada banyak bacot yang nggak penting... ini dia FF Gundam Seed yang berhasil aku buat -ketik- sekitar... uhm... 1 sampai 2 bulan yang lalu. Tepatnya waktu liburan sekolah...
so... enjoy...
disclaimer: I don't own Gundam Seed and Seed Destiny.
'Tok-tok-tok'
"Tak ada jawaban... lagi"
"Tpa-apaan ini? Ini sudah yang kelima kalinya...!"
"Apa mereka tidur malam lagi...?"
"Yang benar saja...! Bukankah tadi malam mereka sudah janji...!"
"Tapi, kalau diingat lagi... mau tidur malam atau tidak, tetap saja mereka bangun kesiangan..."
"Benar juga, seingatku... rekor bangun terpagi untuk mereka berdua adalah..."
"Jam 07.30 pagi^^, itupun karena kita semua memaksa mereka..."
"Cowok-cowok aneh itu apa tidak bisa berubah..."
"Sepertinya cukup sulit untuk hal bangun pagi..."
"Apa yang mereka lakukan semalam, ya?"
"Bisa saja mereka sibuk telepon... seperti ya..."
"Ah! Benar juga, telepon! Kau memang jenius! Terima kasih sudah membantuku.."
"Eh? Membantu? Aku tak merasa... oh..."
"Yup. Kita lihat apa ini akan berhasil membangunkan mereka dari mimpi indah mereka, khukhukhu"
"Ah, aku mengerti^^, tapi kau harus jaga emosi,ya... kasihan yang lain"
"Jangan khawatir... yak... ayolah..."
'Krinng-kringg-kriiing'
"Hmbh... berisik..."
'Riiinngggg...'
"Hmb...!"
"..."
'Riiinggg'
"..."
"Ngh...? Siapa sih? Oi! Ayo bangun! Handphonemu bunyi melulu, berisik..."
"Ngh... 5 menit lagi... kau angkat saja, bilang aku masih tidur..."
"Bagaimana seandainya itu 'dia'?"
"Tidak mungkin... paling-paling juga cewek itu.."
"Apanya yang paling-paling? Kalau memang dia, aku bisa repot... ayo! Angkat sana..."
"Engh... tidak mau, kau saja sana! Tadi malam aku baru bisa tidur jam 1 malam..."
"Baru juga jam satu. Aku jam 2!"
"Salah sendiri... siapa suruh meladeni perempuan centil itu?"
"Kalau kau punya energi untuk debat denganku sebanyak itu, lebih baik kau angkat hpmu"
"Kenapa tidak kau saja? Kau juga punya energi yang banyak'kan? Angkat sana..."
"Ini'kan handphonemu... cepat!"
"Engh... tidak mau... tidak mau... kau saja"
"Kau ini... kaya anak kecil banget..."
"Apa kau lupa? Aku MEMANG lebih muda 5 bulan darimu... hoahm..."
"Huh, daripada mengganggu melulu... eh? Gawat, kenapa dugaanku benar. Ha-halo..."
"KIRA..! BUKA PINTU KAMARMU DAN ATHRUN! S-E-K-A-R-A-N-G!"
to be continue...
Author note:
UYUHFT... untuk prolog, aku pikir cukup itu saja. Bagaimana? Adakah kesalan? Tolong koreksi, dan sarannya...*nunduk*
see ya next chapter...
