Ini fic pertama Syl, jadi harap maklum jika masih banyak kesalahan.

Selamat menikmati :)

Disclamer: Bleach punya Tite Kubo titik gak pake tanda seru apalagi tanda tanya.

Rate : T

Pair: IchiRuki, RenRuki, IchiHitsu

Warning: OOC, AU, Miss Typo, etc, etc

"Woii…Ichigoo!" seru seorang pemuda berambut merah yang di kuncir ke atas.

Seorang pemuda berambut orange yang merasa dirinya di panggil menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Sebuah senyum terkembang di wajahnya ketika melihat pria berambut merah itu dan seorang perempuan berambut hitam sepundak dan bermata violet indah berjalan menghampirinya.

"Renji! Rukia!" serunya.

"Yo, Ichigo,"kata Renji sambil mengangkat tangannya.

"Ohayo, Ichigo."kata Rukia sambil tersenyum manis.

"Lo? Mana Toushirou?" tanya Renji pada Ichigo ketika menyadari kurangnya seorang lagi dari mereka.

Ichigo menolehkan kepalanya ke atas sebuah pohon yang tidak begitu jauh dari mereka. Refleks, Rukia dan Renji mengikuti arah pandang Ichigo. Disana terlihat seorang pemuda berambut putih tengah duduk di salah satu cabang pohon. Matanya yang berwarna emerald menerawang kearah langit yang mulai menampakkan cahaya sang surya.

"Oi,Toushirou!"panggil Ichigo.

Mendengar namanya di panggil pemuda itu memandang ke bawah melihat ketiga orang tersebut. Sebuah senyum kecil terukir pada wajahnya.

Hup!

Dengan sekali loncat Toushirou telah mendarat dengan mulus di tanah dan kemudian berjalan menghampiri ketiga sahabatnya.

Rukia Kuchiki merupakan putri di Kerajaan tersebut adalah seorang gadis manis yang baik hati. Walaupun seorang putri dia tidak pernah membeda bedakan derajat seseorang. Dia selalu baik kepada semua orang dan peduli pada rakyatnya sehingga, dia di sukai oleh banyak orang.

Kurosaki Ichigo merupakan anak dari Kurosaki Isshin yang merupakan tangan kanan sang Raja, Byakuya Kuchiki ayah Rukia. Karena kedekatan ayah mereka, Rukia dan Ichigo telah di tunangkan sejak mereka kecil. Ichigo merupaka salah seorang ksatria yang hebat di kerajaan itu.

Renji Abarai yang merupakan teman sejak kecil Rukia dan kini karena kemampuannya menjadi pengawal pribadi sang Putri yakni Rukia. Renji sebenarnya telah menaruh hati pada Rukia. Namun, karena menghormati Ichigo ia menahan diri.

Toushirou Hitsugaya merupakan anak dari Penjaga Kerajaan, Ukitake Hitsugaya. Keluarganya secara turun temurun bertugas melindungi anggota kerajaan. Toushiro memiliki kekuatan berelemen es yang sangat jarang.

Mereka berempat telah bersahabat sejak kecil. Walaupun kini mereka berempat telah mempunyai kesibukkan masing-masing mereka selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama seperti saat ini.


Di suatu pagi yang tenang di kerajaan itu harus terganggu oleh teriakan salah seorang maid, Orihime Inoe.

"Putri Rukiaa!" teriaknya.

Semua orang yang mendengar teriakan itu bergegas menuju ke kamar sang putri di mana maid itu kini berada.

"Ada apa ini?"tanya sang Raja, Byakuya.

"Putri Rukia diculik!"seru Orihime penuh kepanikan.

"Apa!" seru semua orang yang berada disana.

"Tenangkan dulu dirimu Orihime, baru setelah itu kau ceritakan semua yang kau lihat!"saran Ichigo.

Orihime lalu menarik nafas beberapa kali untuk menenangkan diri. Setelah tenang dia mulai berbicara.

"Seperti biasanya aku datang untuk membawakan sarapan buat putri Rukia. Ketika aku masuk seorang pria berkulit pucat tengah menggendong putri Rukia yang tampak pingsan dan membawanya masuk ke sebuah lubang yang terbuka di udara." Jelas Orihime.

"Nampaknya itu merupakan salah satu bawahan Aizen sang penyihir jahat." Kata Isshin.

Semua orang terdiam mendengar pernyataan itu. Suasana hening untuk sesaat sampai sebuah suara memecahkan keheningan tersebut.

"Kita harus bergegas menolong Rukia!' seru Renji, nampaknya dia merasa kesal dengan tingkah laku orang-orang tersebut yang hanya diam tanpa melakukan apa pun.

"Benar kata Renji! Aku akan pergi untuk menolongnya!" seru Ichigo.

"Aku ikut!"ujar Toushirou.

"Baiklah tugas untuk menolong Rukia kupercayakan kepada kalian bertiga." Kata Byakuya.

Maka bergegaslah ketiga orang tersebut untuk pergi menolong Putri mereka.


Ichigo, Toushirou, dan Renji telah sampai pada sebuah hutan lebat yang harus dilewati untuk bisa mencapai istana sang penyihir jahat, Aizen.

"Apakah istananya masih jauh?" tanya Renji pada kedua sahabatnya.

"Cukup jauh, kita harus melewati hutan ini sebelum sampai ke istana Aizen. Dan tampaknya hutan ini cukup luas." Jelas Hitsugaya.

"Sebaiknya kita beristirahat sejenak di sini." Saran Ichigo.

Mereka pun beristirahat di dekat sebuah sungai yang airnya jernih. Ichigo lalu pergi mencuci mukanya di sungai tersebut untuk menghilangkan rasa lelahnya. Ketika ia berjalan kembali ke tempat Hitsugaya dan Renji di bawah pohon, dilihatnya sesosok bayangan di belakang Hitsugaya dan sosok itu hendak mengayunkan pedangnya ke arah Hitsugaya.

"Toushiro awas!" seru Ichigo sembari berlari ke arah Hitsugaya dan melindunginya.

CRASS!

Pundak kanan Ichigo terkena ayunan pedang sosok tersebut.

"Ugh!" Ichigo mengerang kesakitan akibat lukanya yang cukup parah.

"Kurosaki!" kaget Hitsugaya, lalu arah pandangannya beralih pada seorang pemuda berambut biru langit yang tengah memegang pedang berlumuran darah Ichigo dengan sebuah seringai di wajahnya.

"Kau!" geram hitsugaya sembari mengayunkan pedangnya yang mengeluarkan es-es tajam ke arah pemuda tersebut.

Orang tersebut dengan mudahnya meloncat menghindari serangan tersebut dan mendarat di atas salah satu cabang pohon.

"Kenalkan, Grimmjow Jaegerjaquez, aku di utus Aizen-sama untuk meyampaikan salam bahwa ia menantikan saat untuk melawan kalian," kata pemuda itu.

"Yaa…kalau kalian bisa sampai dengan selamat." Lanjutnya sembari tersenyum mengerikan.

"Kau!" geram Renji.

"Selamat tinggal, sampai jumpa di petarungan sebenarnya.

Pemuda itu lalu melompat pergi, menghilang di tengah lebatnya hutan.

"Sial, mau apa dia sebenarnya!"seru Renji. "Ichigo kau tidak apa-apa?" tanyanya sembari mendekati Ichigo dengan tatapan khawatir.

"Ukh…iya."jawabnya sambil menahan sakit.

Hitsugaya lalu berjalan mendekati sungai.

Srrr…

Hitsugaya mengendalikan air hingga menyelimuti tanganya. Ia lalu menghampiri Ichigo dan duduk di sampingnya lalu mengendalikan air itu hingga menyelimuti luka Ichigo. Perlahan luka itu menutup dan sembuh seiring dengan aura dingin namun menenangkan yang dikeluarkan oleh Hitsugaya pada luka tersebut.

Ichigo dan Renji memandang takjub hal tersebut.

"Sejak kapan?" tanya Ichigo penuh kekagetan.

Hitsugaya memejamkan matanya sebentar dan kemudian memandang kearah Ichigo dan Renji.

"Perlu kalian ketahui air merupakan bagian dari pengendalian es dan merupakan sumber kehidupan. Jadi jika aku mau aku dapat mengendalikan air tersebut untuk menyembuhkan luka." jelasnya.

Ichigo dan Renji mengangguk tanda mengerti dan dalam hati mereka memuji kemampuan yang dimiliki Toushirou.


Karena hari telah beranjak malam maka mereka memutuskan untuk bermalam disana. Renji lalu pergi mencari kayu bakar untuk membuat api sehingga mereka akan aman dari binatang liar yang tinggal di dalam hutan. Sementara itu Ichigo dan Hitsugaya mendirikan tenda untuk mereka bermalam. Suasana hening menyelimuti mereka sampai Hitsugaya berujar pelan kepada Ichigo.

"Kurosaki…"

"Ya?"

"Arigatou."

"Untuk?" heran Ichigo.

"Melindungiku tadi." Ujarnya sambil menundukkan kepalanya menutupi rona merah yang muncul di wajahnya.

Ichigo tersenyum lembut memandang sahabatnya yang satu itu.

"Ya sama-sama Toushirou, kau juga telah menyembuhkan lukaku. Arigatou nee." Ucapnya sembari mengacak-acak lembut rambut putih Toushirou.

Toushirou mengangkat wajahnya dan melihat Ichigo yang tengah tersenyum kepadanya, sebuah senyum kecil menghiasi wajahnya.

"Ya." Balasnya singkat kepada Ichigo.

Tidak jauh dari situ Renji melihat hal itu sambil tersenyum tipis. Kemudian dengan tatapan sendu dia memandang langit malam yang berbintang.

'Rukia semoga kau selamat.'

Jika ada kesalahan atau kekurangan harap di beritahu karena Syl baru belajar. Mohon masukkan.

Review please