a/n: Haiiii semuaaa^^. Fic ini adalah fic ke 2 ku! tapi untuk pen name Miss16Silent ini baru fic pertama^^. Fic ini dibuat pada saat pelajaran kosong jadi mohon dimaklumi bila fic ini tidak terlalu menarik ya~. Semoga para pembaca dapat menyukai Fic iniii. Sebenarnya ide menulis Fic ini hanya untuk kepuasan diri sendiri, tapi ide lain melintas di benakku (Alaaah) aku berbagi kesenanganku dengan meng-uload Fic ini~
'miring' menandakan dalam pikiran, kata-kata asing, dll lah =))
Di fic ini perlu diingatkan bahwa Karin tidak akan tersenyum sebelum waktu yang tepat =))
Selamat membacaaaa~
Disclaimer : Kamichama Karin & Kamichama Karin chu © Koge Donbo
Warnings : AU,OC,OOC,miss typo,dll
.
.
.
~*Restore Your Smile*~
[Normal Pov]
Jam dinding di kamar seorang gadis menunjukan pukul 6 pagi, kamarnya yang sangat rapi menunjukan bahwa pemilik kamar itu juga orang yang menyukai kerapihan. Tata ruangan elegan, dinding kamarnya di cat dengan warna putih bersih, meja belajar tertata rapi, dan tidak lupa dengan meja rias. Nama pemilik kamar ini adalah Hanazono Karin. Pewaris tunggal keluarga Hanazono. Orangtuanya jarang ada di rumah, mereka pergi ke luar negeri untuk bekerja. Sedangkan Karin di percayakan kepada butler dan para maid di rumahnya.
[Karin Pov]
Aku mencari-cari ikat rambut berbentuk pita berwarna hijau kesayanganku di meja rias, dan kutemukan di deretan parfum-parfum. Dengan segera aku mengikat rambutku menjadi twin pigtail. Warna hijau adalah kesukaanku, lagipula mataku berwarna emerald yang sangat indah menurut orang lain. Pakaianku sudah rapi, tinggal tas yang harus kubawa ke sekolah. Kemudian aku berjalan menuju ruang tengah dan bertemu butlerku, Kirio.
"Selamat pagi nona, sarapan anda sudah siap di ruang makan," sapa Kirio sambil membungkuk
"Pagi Kirio. Terimakasih," jawabku dan langsung ke ruang makan
Terlihat beberapa maid yang sudah menunggu di ruang makan, mereka tersenyum dan menyapaku sepertihalnya Kirio.
"Silahkan nona," kata maidku yang satu itu, Kirika. Dia adalah maid yang paling dipercaya oleh orangtuaku, tentunya Kirio juga.
Setelah sarapan aku bersiap pergi ke sekolah. "Nona, mobil sudah siap di depan," kata Kirio
Sejujurnya, aku tidak suka pergi ke sekolah dengan menggunakan Mobil. Kenapa? Karena sekolahku tidak jauh dari rumah.
"Tidak, aku jalan kaki saja," kataku sambil keluar rumah
"Eh? Tapi nona, Tuan besar berkata bahwa-"
"Aku tidak peduli!" bentakku pada Kirio. Aku sudah tahu dia akan berkata 'Tuan besar berkata bahwa nona tidak boleh kelelahan, dan berjalan kaki ke sekolah itu cukup melelahkan,'
Aku tidak mempedulikan Kirio dan langsung pergi berjalan kaki ke sekolah. Meskipun aku pewaris tunggal keluarga Hanazono, tapi aku juga berhak hidup seperti anak remaja yang lain, benar?
Di sepanjang jalan aku hanya bisa mendengus kesal memikirkan kehidupanku ini. Kenapa harus aku yang mengalami nasib seperti ini? Sekali lagi aku menghela nafas..
.
~Sekolah~
Sesampainya di sekolah aku langsung menuju kelas. Banyak orang yang menyapaku saat aku berjalan di sekolah, tapi aku tidak pernah membalas sapaan mereka. Karena memang sifatku seperti ini, aku dijuluki Putri Dingin oleh teman-temanku. Aku duduk di kelas IX-1, dimana tempat anak-anak berprestasi berkumpul, termasuk aku. Meskipun keahlian masing-masing orang berbeda.
Di kelas aku mengambil tempat duduk di pinggir jendela, agar aku bisa melihat pemandangan yang indah.
"Selamat pagi Karin-chan," sapa teman dekatku Himeka, disusul dengan teman dekatku yang lainnya, Miyon.
"Hey Karin-chan! Bagaimana kabarmu?" tanya Miyon sambil tertawa kecil,
"Pagi, aku baik-baik saja. Kau pikir aku seperti Yuuki-kun yang sering terlambat," jawabku dingin. Yuuki adalah salah satu teman dekatku juga.
"Karin-chan! Jangan begituuu. Kau memang Putri Dingin ya? Hehe," serunya menggodaku
"Hahh, terserah kau ingin memanggilku apa Miyon-chan," jawabku sambil merapihkan buku pelajaran
"Eh Karin-chan, aku ingin melihatmu tersenyuum, sekaliiii saja~ ya?" pinta Miyon padaku
"Aku tidak mau dan jangan memaksaku," jawabku dingin.
Sekilas terlihat Miyon tersenyum licik.
"Kalaubegituuu, kau kan baik hati dan tidak sombong. Jadi bolehkah aku pinjam PR mu?" kata Miyon dengan senyuman memelasnya
'EH? Miyon sejak kapan bersikap seperti itu?' pikirku ngeri
"Boleh. Tapi jangan panggil aku seperti itu," kataku sambil memberikan buku PR pada Miyon. Dengan segera Miyon mengambil buku PRku
"Arigatou Karin-chan!" seru Miyon penuh senyum
Aku memang dingin, tapi banyak orang yang ingin berteman denganku. Salah satu alasannya karena ingin melihat PR dariku, dan khususnya para lelaki mencari perhatianku untuk memanfaatkan harta. Aku hanya bisa menerima beberapa seperti Himeka, Miyon, Yuuki, dan lain lain, meskipun berbeda kelas tapi hubungan kami baik baik saja. Mereka berteman denganku bukan karena ingin mencari perhatian ataupun melihat PR, mereka benar-benar ingin menjadi teman dekatku. Meskipun mereka terkadang melihat PR-ku
Kami juga selalu bersama pada saat istirahat
.
~Istiarahat~
Bel berbunyi menandakan istirahat. Aku mulai merapihkan buku-buku yang berserakan di meja dan segera pergi ke kantin bersama Miyon dan Himeka
"Eh Karin-chan, aku punya berita baru loh!" seru Himeka dengan ceria seperti biasanya
"Berita baru?" tanyaku heran, setahuku Himeka jarang memberitahuku tentang berita baru
"Iya! Sepupuku akan bersekolah disini!" serunya lagi. Miyon yang mendengar Himeka juga langsung memasang wajah 'Menarik!' dengan mata bersinar
"Sepupumu itu yang ada di foto keluargamu Himeka-chan?" tanya Miyon penasaran
"Iya!" jawab Himeka sambil tertawa kecil. Aku hanya mendengarkan pembicaraan mereka. Dan ternyata sepupunya itu orang yang pintar, 'Bisa bisa sepupunya itu menjadi sainganku? Tidak akan aku biarkan! Aku akan mempertahankan peringkatku di sekolah!' pikirku.
Aku selalu mendapat peringkat tertinggi di sekolah, dari mata pelajaran apapun.
Himeka dan Miyon melihatku dengan tatapan bingung. "Karin-chan?" tanya mereka
"Ah tidak apa-apa, ayo aku sudah lapar," kataku acuh tak acuh
Kami mencari tempat duduk yang kosong di kantin dan saat kami sedang asik mengobrol datang seorang pemuda berambut caramel.
"Hey Karin-chan, Himeka-chan, Miyon-chan! Boleh kami bergabung?" tanya pemuda berambut caramel itu, dia adalah Michiru Nishikiori dan teman yang satunya adalah Yuuki Sakurai
"Tentu," kataku tidak melihat kearah mereka
"Sedang membicarakan apa ini?" tanya Yuuki
"Aku ingin melihat Karin-chan tersenyum! Jadi aku memaksanya~" kata Miyon dengan tertawa
"Oh benar juga ya, kenapa kau tidak pernah tersenyum Karin-san?" tanya Michi langsung to the point -_-
"Kalian tidak perlu tahu," jawabku dingin
Lalu kami mengganti pembicaraan dengan mengenai sepupu Himeka itu, dan akhirnya kami membuat rencana untuk menjemputnya di bandara sepulang sekolah, hari ini..
Aku sadar bahwa hari ini aku tidak diperbolehkan pergi keluar setelah pulang sekolah. "Hari ini? Tapi Himeka-chan, aku-"
"Ayolah Karin-chan, aku ingin kau bertemu dengan sepupuku ituu~" seru Himeka memasang wajah memelas. Ugh, aku tidak bisa menolak permintaannyaa
'Hahh, mungkin tidak apa-apa bila hanya sebentar?' pikirku. "Baiklah aku ikut," kataku pasrah.
Mereka bersorak mendegar kata-kataku tadi.
Sepulang sekolah kami langsung pergi ke bandara masih dengan seragam sekolah. Tidak ada waktu lagi untuk berganti pakaian, karena sepupu Himeka sudah sampai di bandara.
.
~Bandara~
[Normal Pov]
Terlihat seorang pemuda berambut blonde memakai kacamata dengan penampilan seperti artis membawa kopernya.
"Ternyata tempat ini sudah banyak berubah ya?" gumam pemuda itu sambil melihat sekelilingnya...
.
~Sementara itu Himeka, Michi, Yuuki, Miyon dan Karin yang sedang menunggu~
"Himeka-chan, dimana sepupumu itu?" tanya Karin dengan agak kesal karena harus menunggu lama
"Sebentar lagi juga dia sampai, dia sudah menghubungiku," jawab Himeka sambil tertawa kecil
'Apanya yang lucu?' pikir Karin bingung melihat Himeka
.
"Oh iya, kau itu belum pernah bertemu dengan Kujyo-kun ya? Karena dia pindah sebelum kau datang ke sekolah kita sekarang," kata Michi diikuti dengan Yuuki yang mengangguk
"Jadi kalian sudah mengenal sepupu Himeka-chan itu?" tanya Karin
"Iya benar, lagipula siapa yang tidak kenal dengan pangeran sekolah kita?" kata Yuuki sambil tertawa, yang lain ikut tertawa mendengarnya. Karin hanya melihat mereka dengan bingung karena tidak tahu apa-apa.
Baru saja beberapa menit berlalu, Karin merasakan handphonenya bergetar, dengan segera Karin menjawab telfonnya itu
"Halo?" sapa Karin
"Nona Karin! Dimana anda sekarang? Kenapa anda belum pulang? Apa terjadi sesuatu? Anda tidak terluka?" terdengar suara teriakan seseorang yang sudah pasti adalah Kirika, maid kepercayaan keluarga Hanazono.
Karin yang mendengar teriakan Kirika hanya bisa mendengus kesal
"Iya aku tahu! Aku pulang sekarang!" bentak Karin dan langsung mematikan handphonenya
"Huh! Terkadang mereka itu menyebalkan!" kata Karin dengan marah
"Ada apa Karin-chan?" tanya Himeka khawatir
"Aku harus pulang sekarang Himeka-chan, maaf ya semua! Sampai besok!" kata Karin bersiap lari, tapi sebelum itu
"Dan salam pada sepupumu Kujyo-kun itu Himeka-chan," lalu Karin langsung berlari ke pintu keluar
.
[Karin Pov]
Setelah mendapat telfon, aku langsung menuju pintu keluar, tapi aku merasa ada yang aneh. Sejak aku menerima telfon, serasa ada yang mengikutiku.
Aku membalikkan badan untuk melihat apa benar ada yang mengikutiku, tapi alhasil hanya ada beberapa orang yang sedang mengobrol.
'Mungkin hanya perasaanku saja?' pikirku dan segera pergi, saat pintu keluar sudah terlihat di depan mata, tiba tiba ada 2 orang yang menghalangi jalanku.
"Hey gadis manis, hanya sendirian?" mereka tersenyum menyeramkan kearahku
Aku mulai waspada dan mundur beberapa langkah. "Tidak," kataku gugup
"Kalau begitu cepat berikan dompetmu atau nyawamu melayang!" gertak salah satu dari mereka sambil mengancamku dengan pisau tajam dan yang satu lagi memegangi tanganku
"Lepaskan aku!" aku berteriak agar ada yang mendengar
"Jangan berisik! Cepat berikan saja uang dan dompetmu!" mereka mengambil paksa tasku dan hanya mengambil dompetku saja
"Hahaha! Kita dapat untung banyak!" seru mereka sambil membawa dompetku pergi keluar bandara dan aku didorong sampai terjatuh ke lantai!
"Kyaa! Kembalikan dompetku! Agh! Dasar bodoh! Disana ada foto kesayanganku!" teriakku yang masih terduduk di lantai. Aku tidak mengejar mereka karena pasti aku tidak bisa megejar mereka
"Itu foto kesayanganku! Kembalikan bodoh!" aku berteriak untuk mengeluarkan amarahku.
Belum lama dompetku diambil aku merasa ada yang mengelus kepalaku dengan lembut dan..
"Dompetmu diambil mereka ya? Aku akan mengambilnya, kau tunggu disini saja," orang itu lalu lari ke arah pencuri dompetku tadi. Aku memperhatikan orang itu, pemuda dengan memakai pakaian rapi, bermabut blonde.
'Siapa dia? Eh tunggu, kalau aku menunggu disini pasti akan lama, lalu bagaiamana kalau aku dimarahi saat pulang karena telat? Lagipula orang itu sepertinya tidak akan berhasil mengambil dompetku kembali? Tapi disana ada foto kesayangankuu!' pikirku.
Setelah berpikir sejenak. 'Lebih baik aku pulang sekarang!' aku sudah menetapkannya dan akhirnya aku meninggalkan dompetku dengan pemuda itu di bandara... Toh, mungkin dompetku itu sudah ingin berpindah tangan..
Aku pergi keluar dan memanggil taksi untuk pulang
.
[Someone Pov]
Aku mengejar pencuri dompet gadis itu, dan ternyata mereka masih dekat. Aku langsung berlari ke arah mereka dan memberi pelajaran pada mereka..
Bugh! Buagh! Bugh!...
Setelah itu mereka lari ketakutan dan memberikan dompet milik gadis tadi padaku. Aku mengambilnya dan membiarkan mereka pergi. Toh, yang aku butuhkan hanya dompet itu.
Aku kembali ke tempat gadis tadi menunggu dan mendapatkan... dia tidak ada!
'Bukannya sudah aku suruh dia untuk menunggu disini?' pikirku kesal..
Akhirnya aku memutuskan untuk menyimpan dompet bermotif bunga biru itu sampai aku menemukan pemilik dompetnya
.
[Himeka Pov]
Karin sudah pulang. Sekarang tinggal aku, Miyon, Yuuki, dan Michi yang menunggu sepupuku itu.
Setelah beberapa lama, aku melihat seseorang dengan ciri-ciri yang mirip dengan sepupuku, bukan mirip tapi SAMA. Dengan segera aku memanggilnya
"Kazune-kun!" aku berteriak agar dia melihat ke arahku
Kazune Kujyo, dia sepupuku itu. Memakai pakaian rapi dan kacamata yang membuatnya terlihat cool. Dia menghampiri kami sambil melambaikan tangannya.
"Hai semua," sapanya tersenyum
"Kujyo-kun! Selamat datang! Kau semakin tinggi ya!" seru Miyon pada Kazune
"Hey Kujyo-kun! Apa kabar?" tanya Michi dan Yuuki
"Aku baik-baik saja, senang bisa bertemu dengan kalian lagi," jawabnya sambil tetap tersenyum
"Baguslah! Aku ingin mendegar cerita tentang kehidupanmu saat di Inggris dijalan pulang ya!" seruku bersemangat
"Iya iya, kalau begitu ayo!" kata Kazune sambil menuju pintu keluar
Kami berjalan menuju pintu keluar dan aku melihat Kazune membawa sebuah dompet berwarna biru ditangannya, tapi dari modelnya terlihat untuk perempuan, aku penasaran dengan dompet itu dan memutuskan untuk menanyakannya.
"Eh Kazune-kun, itu dompetmu?" tanyaku
"Ini? Tentu saja bukan. Tadi aku melihat seorang gadis yang dirampas dompetnya, lalu aku membantunya mengejar pencuri itu, aku menyuruhnya menunggu di pintu keluar tapi saat aku kembali dia sudah tidak ada. Jadi aku menyimpannya sampai aku bertemu lagi dengan pemilik dompet ini," katanya menjelaskan jawabannya padaku
"Wah, kau baik hati sekali Kujyo-kun!" seru Michi sambil tertawa
"Hahaha benar sekali. Kalau begitu boleh kulihat?" tanyaku lagi
"Tentu," jawabnya sambil memberikan dompet itu padaku. Aku mengambilnya dan memperhatikan motif dari dompet itu.
'Aku merasa pernah melihat dompet ini, tapi dimana?' pikirku. Aku membuka dompet itu dan melihat foto sang pemilik dompet itu...
Tbc~
.
Keep or Delete?
.
Please review~^^~
