Seijuurou diam. Ia menatap ayahnya yang baru saja pulang. Lalu manik delimanya beralih kepada seorang remaja laki-laki seumurannya yang berdiri tepat disamping ayahnya dan memeluk tas kecil hitam dengan erat. Remaja itu hanya menundukkan kepala dalam diam. Seijurou menatap sang ayah skeptis. Lalu kembali menatap anak laki-laki itu intens.
"Dia anak angkat dari sahabat ayah yang baru saja tewas dalam kebakaran kemarin malam.." Masaomi (ayahnya) menggantung kalimatnya "Dia akan tinggal disini.. dan namanya adalah.."
Kepala anak itu mulai terangkat perlahan diikuti sang ayah yang menyebut namanya.
"..Natsume Takashi."
Dan manik serupa kucing itu menatap manik merah Seijuurou dengan tatapan kosong.
.
.
.
Title : Circle
Author : Choi Chinatsu
Casts : Akashi Seijurou, Natsume Takashi
Pair : Semi Harem!Akashi, Semi Harem!Natsume
Genre : Family, Supernatural, Romance
Rating : T
Length : Chapter
NatsumeYuujinchou © Yuki Midorikawa
Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi
Circle © Choi Chinatsu
Warning : Brothership!SeijuurouNatsume, Yaoi/Shounen-ai/BL/BoyxBoy, Typos, OOC, Alur lambat, etc..
Don't Like Don't Read
.
.
.
Natsume Takashi. 16 tahun. Orang tua kandung telah meninggal. Keluarga angkatnya pun tewas kemarin malam dalam kebakaran yang melahap habis rumah mereka. Anak yang pendiam (setidaknya begitu menurutnya).
Seijuurou menghela nafas lelah sembari menyamankan diri di tempat tidurnya. Pukul 01.07. Ia baru saja mengantar Natsume ke kamar kosong (yang akan jadi kamar Natsume) 20 menit yang lalu. Selama sesi mengantar itu, Natsume sama sekali tidak mengeluarkan suaranya. Wajar baginya, mungkin Natsume masih shock atas tewasnya pasangan Fujiwara (keluarga angkat Natsume) kemarin malam. Mungkin besok Seijuurou akan mencoba bicara sedikit padanya.
Baru sekitar 5 menit Seijuurou memejamkan matanya, ia dikagetkan oleh suara teriakan seseorang. Otak jeniusnya langsung meneriakkan satu nama yang mendiami kamar disampingnya.
Kaki terlatihnya gesit menuju kamar di sebelahnya, membuka pintu dengan kasar dan mendapati Natsume jatuh terduduk menghadap jendela besar yang tertutup rapat.
Kacau. Satu kata yang cukup untuk mendeskripsikan anak laki-laki dengan manik kucing itu.
Seijuurou melangkah secepat mungkin mendekat, hingga ia mendengar Natsume mengucapkan sebuah kalimat.
"Apa lagi ? Apa lagi yang akan kau rebut ? Cukup.. kumohon cukup…" Hati Seijuurou mencelos. Mata serupa kucing itu dipenuhi kesedihan dan ketakutan yang besar. Dan air mata yang menghiasi pipinya.
Yang Seijuurou tau, detik berikutnya, tangannya refleks menutup tirai jendela dan berlari memeluk Natsume yang menangis tanpa suara.
.
.
—Circle—
.
.
Seijuurou merasa badannya remuk. Ia baru tidur pukul 4.30 pagi dan sekarang jam digital di meja menunjukkan pukul 7 pagi. Kemarin Natsume demam dan Seijuurou terpaksa merawatnya hingga mata Seijuurou menyerah untuk tetap terjaga. Seijuurou tidak bisa memungkiri jika ia punya jiwa keibuan (kata anak-anak Kisedai).
Manik merah Seijuurou menatap Natsume yang masih tertidur lelap disampingnya, lalu menatap jendela kamar dengan tirai yang menutup. Setelah turun dari tempat tidur, ia melangkah mendekati jendela dan membuka tirainya. Hamparan taman dan kolam renang mansion Akashi di bawah sana menyapanya. Otak jeniusnya kembali mengingat kejadian kemarin.
"Ada apa diluar jendela kemarin malam..." Seijuurou hanya bisa mengeluarkan segala pertanyaannya lewat gumaman kecil.
Hingga ia mendengar suara germisik tempat tidur dibelakangnya. Manik delimanya kembali bersitatap dengan manik serupa kucing Natsume yang membola takut. Natsume tidak menatapnya, tapi menatap jendela dibelakangnya.
Seijuurou berbalik melihat jendela. Tidak ada apa-apa, dan omong-omong ini lantai 2, apa yang membuat Natsume begitu terkejut ?
"Selamat pagi. Bagaimana kondisimu ? Kemarin kau demam tinggi." seulas senyum Seijuurou berikan sembari mendekat ke Natsume yang menatapnya dalam diam.
"Aku akan meminta maid untuk membawakan sarapan dan obat untuk mu." tangan Seijuurou ingin menyentuh kening Natsume untuk mengecek demamnya, hingga tangan Natsume menampar tangannya dengan keras.
Hening.
Seijuurou kaget tentu saja. Ketika matanya beralih melihat Natsume yang juga shock karena menampar tangannya, Seijuurou hanya bisa memberikan sebuah senyum.
"Tidak apa. Aku tau itu hanya refleks mu. Maaf karena aku lancang mendekati area pribadimu."
Seijuurou menatap jam digital diatas meja kembali. 7.10 pagi. Dia ada acara pukul 8. Acara yang mengumpulkan beberapa tim basket yang ingin ikut dalam training camp gabungan tahun ini.
"Aku ada acara sebentar lagi, jadi maid akan mengurus semua kebutuhanmu.. Dan aku Akashi Seijuurou. 17 tahun. Salam kenal Natsume-kun.." Seijuurou hanya mampu memberikan senyum maklum ketika Natsume hanya diam menatapnya.
Tidak mendapat respon apapun, Seijuurou berjalan meninggalkan kamar, namun sebuah suara menghentikannya.
"Ano.. bolehkah aku ikut keluar ?" Natsume menatapnya dengan takut.
"Tapi tadi malam kau baru demam Natsu-"
"Tidak apa! Kumohon aku ingin jalan-jalan!" Nada Natsume yang cenderung depresi membuatnya luluh. Benar kata Kisedai jika ia punya jiwa keibuan yang besar. Seijuurou menghela nafas.
"Baiklah. Bersiaplah dulu, kau bisa pakai bajuku. 15 menit lagi turunlah untuk sarapan. Dan omong-omong, tas kecilmu aku letakkan di laci meja.." Seijuurou tersenyum ketika Natsume bergumam terima kasih kepadanya.
.
.
—Circle—
.
.
Seijuurou berjalan dengan tenang. Tidak. Sebenarnya Seijuurou berjalan dengan waspada. Ia merasa diawasi. Instingnya berkata awas semenjak ia dan Natsume keluar rumah. Namun, ia menepisnya dan mencoba berpikir positif. Mereka berdua sedang ditengah kerumunan orang-orang, mereka ada di pusat kota yang ramai, jadi tidak akan ada masalah. Disampingnya Natsume berjalan dalam diam dengan kepala menunduk. Tas hitam yang ia bawa kemarin juga Natsume bawa. Mungkin isi tas itu adalah hal yang berharga bagi Natsume.
Seijuurou menghela nafas.
"Jadi, mau pilih sekolah dimana ? Kata ayah, kau harus pindah antara disini, Tokyo, atau ikut dengan ku ke Kyoto."
Hening. Beruntung Seijuurou punya hati yang sabar (pengalaman menghadapi kelakuan unik Kisedai dan Crownless Generals).
"... tidak ingin membuat kalian celaka.." lirih Natsume namun telinga Seijuurou masih dapat menangkap suaranya ditengah keramain Tokyo.
Seijuurou menatap bingung Natsume disampingnya.
"Tidak akan ada yang celaka Natsume-kun. Apapun kejadian buruk yang kau pikirkan sekarang, tidak akan terjadi, oke ?" tangan Seijuurou refleks menepuk lembut puncak kepala Natsume sembari tersenyum. Natsume menatapnya kaget, namun detik berikutnya manik kucing Natsume melembut.
Jadi, ini rasanya punya seorang adik ? Seijuurou bersyukur bisa merasakan menjadi sosok kakak bagi anak laki-laki disampingnya. Disamping itu, ayahnya juga mengambil hak asuh atas Natsume, jadi sekarang Natsume adalah adiknya.
Kejadian berikutnya terlalu cepat untuknya. Natsume terdorong kebelakang dan jatuh terduduk. Orang-orang disekitar hanya menatap kejadian itu sekilas. Seijuurou langsung berbalik ingin menolong Natsume hingga manik delimanya menangkap sosok bola putih— ah! Itu kucing putih super gemuk— berada diatas Natsume.
Sekali lagi, Seijuurou dibuat terkejut ketika mata Natsume berkaca-kaca dan akhirnya menangis sembari memeluk kucing putih itu. Lagi, hatinya mencelos melihat tangis sendu Natsume.
"Syukurlah.. syukurlah.. Nyanko-sensei baik-baik saja.. syukurlah.."
Sungguh, untuk kali ini otak jeniusnya tidak bisa diajak berpikir menyambungkan semua kejadian ini. Yang Seijuurou tau, detik berikutnya dia sudah membantu Natsume berdiri dan membawa Natsume keluar dari kerumunan orang.
.
.
—Circle—
.
.
Seijuurou memberikan beberapa lembar uang kepada petugas kasir didepannya untuk 2 botol minuman dingin dan 1 bungkus kecil makanan kucing. Menunggu kembalian, ia melihat Natsume di taman sebrang mini market sedang duduk dan berbicara dengan kucing dipangkuannya yang ikut menyahut Natsume.
Oke.. Natsume baik-baik saja.
Hingga ia menyadari satu keganjilan. Kucingnya menyahut setiap pembicaraan Natsume ?
Tidak. Mungkin Seijuurou salah lihat. Mata dan otaknya bermasalah karena kurang tidur. Ya, pasti seperti itu.
Seijuurou berbalik membuka pintu mini market dan berpapasan dengan seorang laki-laki berambut hitam dengan eye patch di mata kanan. Seijuurou berbaik hati menahan pintu untuk pria itu. Hingga pria tinggi itu tersenyum kepadanya dan berterima kasih. Seijuurou membalas senyumnya, lalu melangkah keluar. Sebelum pintu dibelakangnya tertutup, Seijuurou mendengar pria itu bergumam entah kepada siapa,
".. dia dan Yuujinchou akan kumiliki dengan cara apapun.."
Seijuurou mengernyitkan dahi. Namun, detik berikutnya, ia hanya menganggap itu hanya angin lalu.
Namun, entah mengapa, perasaan diawasi kembali menghantuinya. Seijuurou melihat sekeliling, terlalu banyak orang dan tidak ada yang mencurigakan. Hingga jarak 15meter disana, ia menemukan seseorang bertopi yang sedang bersandar pada dinding sebuah cafe. Sebagian wajahnya tertutup bayang topi, yang terlihat hanya sedikit rambut berwarna blonde. Namun pria tersebut langsung berbalik berjalan menjauh.
Sungguh, Seijuurou bersumpah manik merah gelap pria bertopi itu berkilat berbahaya dibalik kacamatanya ketika ia menatap Seijuurou.
.
.
—Circle—
.
.
Hal pertama yang diterimanya ketika sampai di hall olahraga Tokyo adalah pelukan maut dan suara lengkingan tinggi milik Kise dan Mibuchi. Entah apa yang dikatakan mereka berdua setelahnya hanya Seijuurou 'iya'kan saja. Yang telinga Seijuurou tangkap hanya 'Akashicchi semakin manis' atau 'Sei-chan imut setiap hari' dan lainnya. Rasanya sudah terbiasa dengan keunikan mereka.
Manik merahnya menyapu tempat duduk yang tertata rapi di hall. Sudah banyak yang terisi. Kisedai beserta timnya kelihatannya sudah datang semua. Tim lain juga banyak yang datang dalam acara ini. Ah, Jabberwook juga diundang.
"Maaf aku terlambat. Ada beberapa hal yang terjadi." dan mata Seijuurou juga melihat adanya kepala emas milik Nash diantara orang-orang. Nash memberikan senyum menggoda ketika menatapnya. Seijuurou hanya membalas dengan tatapan datar.
Fokusnya kembali pada Kise dan Mibuchi ketika three pointer Rakuzan itu bertanya.
"Anak laki-laki dibelakangmu ini siapa, Sei-chan ?" Seijuurou mengikuti arah telunjuk Mibuchi.
Seijuurou bingung juga jika ditanya seperti ini. Natsume itu siapanya ? Ia dan ayahnya juga belum membicarakan status Natsume di keluarga Akashi. Ah sudahlah, ia akan menjawab Mibuchi sesuai kata hatinya.
"Dia adikku." Seijuurou tersenyum kecil ketika mengatakannya.
Hening. Tidak ada yang berbicara satupun di hall.
Detik berikutnya, hall menjadi heboh. Kisedai adalah yang paling heboh. Reaksi itu tidak mengejutkan baginya, karena sudah jadi rahasia umum jika ia adalah anak tunggal keluarga Akashi dan tiba-tiba sekarang punya adik. Bahkan Natsume saja shock mendengar pernyataannya.
Kehebohan mereda ketika para pelatih dan beberapa orang masuk. Memaksa para peserta duduk di kursi yang tersedia. Ia mengajak Natsume duduk disampingnya. Omong-omong, kucing gemuk itu masih dipelukan Natsume.
Pelatih Kagetora menjelaskan prosedur training camp gabungan ini. Layaknya training camp biasanya. Namun kali ini akan ada stasiun tv yang meliput, dan akan melibatkan artis.
"... yang akan ikut adalah Natori Shuuichi.."
Seorang pria masuk ke hall diikuti teriakan fangirl dari para wanita (manager tim). Rambut blonde dengan wajah tampan. Aktor yang sedang naik daun sekarang.
Fokusnya pecah, ketika Natsume berdiri dengan tiba-tiba hingga kursi yang ia duduki berguling kebelakang. Semua mata menatap kearah mereka bingung.
Seijuurou ingin bertanya kenapa Natsume terlihat shock dan ketakutan, tapi detik berikutnya Natsume sudah berlari kencang keluar hall.
"Natsume-kun ?!" panggil Seijuurou dan kakinya refleks mengejar Natsume.
Namun, sebelum ia berlari keluar, Seijuurou berani bersumpah, ada angin yang berhembus kencang melewatinya dan Seijuurou merasa dejavu, ketika manik merah milik sang aktor berkilat tajam menatapnya.
.
.
.
To Be Continue…
.
.
.
Fanfic iseng Natsu yang lagi stress UAS~
Natsu lagi bahagia liat episode Natsume Yuujinchou kemarin, Natori twist sekaleee~ *pompom. Dan KnB Movie bentar lagi rilis~
Alasan itu yang membuat jiwa fujo Natsu bangkit begitu saja dan menelurkan ff abal bersambung ini..
Kalo respon dari Review, Like dan Follow memuaskan, ya Natsu lanjutin, tapi kalo nggak ya males ngelanjutin~ ==a
Terima kasih sudah membaca ff iseng Natsu ini..
Btw, Seijuurou dan Natsume nggak akan ada hubungan romantic, karena dimata Natsu, mereka uke~ xD
.
.
.
Manik merah gelapnya menatap pintu keluar hall yang baru saja tertutup. Senyum manis masih terlukis diwajah tampannya.
"Hiiragi.." gumamnya pelan sehingga tidak ada satu orangpun yang mendengarnya. ".. susul Urihime dan bantu ia menangkap Natsume-kun.." manik merah gelapnya sekilas bertatapan dengan manik merah terang milik pemuda berambut merah itu.
Setelahnya, pemuda berambut merah itu memutus kontak mata dan ikut berlari keluar hall.
"… dan hati-hati dengan pemuda merah itu, kelihatannya ia sangat peka terhadap sekitarnya."
Dan detik berikutnya, ia sudah mendapat jawaban 'iya' dari Hiiragi.
.
.
Omake end
