Pemuda berambut perak dan bermata merah crimson itu menutup bukunya pelan, ia menatap kearah hamparan kebun yang sangat indah dan nyaman.
"SHINN-CHAAN~~"
Namun sayangnya berisik.
Sesosok pemuda berambut coklat tiba-tiba datang menerjangnya. Mata crimsonnya bertemu coklat yang hangat namun penuh air mata itu.
"Venecianno-kun... kau lebih tinggi dariku jadi jangan menerjangku seperti ini. Untung aku masih bisa menjaga keseimbangan." Protes 'Shin-chan'
"Vee~ Shin-chan! Doitsu jahat sekali padaku~~ masak dia memarahiku karena aku memenuhi kamarnya dengan bendera putih, Vee~" rengeknya tanpa memperdulikan protesan dari 'Shin-chan'.
"Haa? Apa Maksudmu Velicianno-kun? Kau memenuhi kamar dengan bendera putih? Bagaimana caranya...?" Tanya 'Shin-chan' bingung tapi wajahnya tetap datar—lebih datar dari Iceland, Norway ataupun Hong Kong.
"Hiks... vee~~" bukannya membalas, Italy malah tambah merengek. Sementara Shin-chan hanya bisa diam.
Apa yang bisa dilakukannya?!
Haa~ kehidupannya yang dulu tenang kini hancur berantakan.
My Life are Absolutely Changed!
Hetalia Axis Power © Hidekazu Himaruya
My Life are Absolutely Changed © K. Tetsuragi.
Rate: T (For bad words)
Genre: Humor, Friendship, Parody.
Warning: Heta!Gaku.
Chapter 01: Prologue.
New Prussia menghela nafasnya pelan, ia tak tahu kenapa hal ini bisa terjadi. ia kembali membaca buku yang ia bawa ditemani North Italy yang selalu ada disampingnya bergumam, 'vee~ vee~' dengan bodohnya.
Dan ia ingin sekali mengutuk Canada yang tiba-tiba menyuruhnya untuk tinggal di rumah Germany selama liburan musim panas ini.
"Sekali-sekali kau harus berlibur ketempat lain kan? Apa kau tidak bosan mengurung diri dikamar dan keluar rumah hanya untuk ke sekolah. Kebetulan kau kenal Douitsu kan? Bagaimana selama liburan kali ini kau menginap disana."
"He... aku mala—"
"Aku tak menerima penolakan dalam bentuk apapun, Prussia-kun..."
Dia yang tak mau cari masalah dengan Canada yang udah mulai ketularan Yanderenya Akashi Seijuurou dari fandom sebelah. Akhirnya terdiam dan menyetujui usulan Canada—yakni tinggal di rumah Germany selama liburan musim panas.
Tapi begitu ia sampai di depan rumah Germany, bukannya Germany ia yang ia lihat pertama—namun ia malah disambut dengan terjangan maut dari seorang France—si mesum yang rada-rada maho #plak. Yang berakhir dengan bonyoknya France karena digebukin orang sekampung—eh bukan yang ada disana kecuali Germany, Ita bersaudara, dan Japan.
Pemuda dengan tinggi 160cm itu melihat banyaknya orang disini. Ada England, dan America, China, Japan, France, South dan North Italy, dll.
"Mou~ kenapa kalian jahat sekali padaku, aku hanya ingin memeluk Shin-chan~" rengek France kayak banci taman lawang yang ditangkep sama satpol pp.
"Jangan sentuh dia dengan kemesumanmu itu Kuman France... kalau dia sampai tertular kemahoanmu, bisa-bisa aku yang dicincang Canada! Canada udah ketularan Akashi tau nggak sih!"
Sementara New Prussia hanya bisa terdiam, ia yang tidak tertarik untuk mengikuti pembicaraan para Nation lain, akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana.
Sampai di sebuah hamparan rumput yang luas.
"Rumah ini luas sekali ya~ dan juga sangat indah, banyak ornamen-ornamen klasik disini..." katanya sambil duduk disalah hamparan rumput itu, di sampingnya bermekaran banyak sekali bunga dandelion.
"Disini tenang ya?"
New Prussia menoleh kearah sumber suara—disana ada Japan yang terdiam sambil membawa dua buah cangkir berisi teh hangat.
"Mau teh?"
"hn... boleh, etto—namamu Nihon... iya kan?"New Prussia menatap Japan dengan tatapan datar sementara Japan hanya mengangguk membenarkan.
"Nee... Shin Puroisen-san—"
"Panggil Shin saja tidak masalah."
"Ah kalau begitu... Shin-san, apa kau menyukai tempat ini?" New Prussia kembali fokus ke buku yang ia baca.
"Maa... aku kan baru saja tiba disini. Aku tak tahu harus bilang apa." Jawab New Prussia tanpa sekalipun melihat Japan.
"Oh... begitukah?"
"Nee~ Nihon... Shin-chan~ Waktunya makan siang ve~~" Tiba-tiba muncul North Italy di depan mereka yang membuat mereka kaget.
"Kau membuatku kaget saja North Italy... apakah aku boleh memanggilmu Venecianno?" New Prussia menatap North Italy yang kini sedang memasang senyum anehnya.
"Ve~? Tentu saja boleh... oh iya semua sudah menunggu kita disana." New Prussia, North Italy dan Japanpun kembali masuk ke rumah Germany yang sangat besar dan mewah.
My Life are Absolutely Changed!
Suasana ruang makan terkesan sangat ribut. South Italy yang protes kenapa ada kentang di pastanya lah~ China yang mempromosikan teh herbal buatanya ya lah, North Italy yang nangis lah. Serta Germany yang marah-marah.
Sementara New Prussia hanya makan dalam hening. Namun ia merasa kesal dengan suasana yang ribut ini. Ia mengebrak meja makan.
"Bisakah kalian diam." Nada dingin terdengar dari mulut New Prussia, ia menatap semuanya dengan tatapan yang tajam dan sedingin es.
Semua tiba-tiba terdiam, menghentikan aktivitas mereka.
"Kita ini sedang makan jadi biasakanlah untuk tidak membuat keributan. Mengganggu orang makan saja." Dia lalu melanjutkan makannya tanpa menghiraukan para nations yang ketakutan.
Dan akhirnya mereka membuat memo di otak mereka.
[Jangan pernah membuat New Prussia marah atau kita akan dibekukan oleh tatapannya yang sedingin antartika itu.]
Mereka lalu makan dengan tenang, tidak ada suara lain selain paduan antara pisau dan garpu dengan piring.
Mereka semua terlalu takut.
Setelah mereka makan, mereka kembali ke aktivitas mereka masing-masing, terutama New Prussia yang mengurung diri di kamarnya—lebih tepatnya itu kamar kakaknya Germany, Prussia juga namanya—sambil membaca bukunya.
Knock Knock Knock
"Shin-san ini saya Nihon, bolehkah saya masuk?" Tanya Japan sopan.
"Ya, masuk saja... tidak di kunci."
Japan masuk ke dalam kamar, dilihatnya New Prussia yang sedang duduk disebuah kursi sambil membaca buku dan mendengarkan music melalui earphone.
"Semua memanggilmu untuk keluar Shin-san."
Sementara New Prussia hanya terdiam, ia kembali membaca bukunya.
"Aku tak suka keramaian Nihon, katakan pada mereka kalau aku tak akan ikut."
"Jangan begitu Shin-san, kita disini harus—"
"BERISIK!"
Japan kaget mendengar nada New Prussia yang naik satu oktaf dari biasanya. Ia menatap Japan dengan tatapan yang sangat tajam.
"Tinggalkan aku sendiri."
"Ah... Sumimasen." Japan keluar dari kamar lalu menutup pintu kamar milik New Prussia.
"Haah... menganggu sekali..."
My Life are Absolutely Changed!
New Prussia tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya yang sangat menyukai keheningan ini mendadak biasa aja di dekat seorang North Italy yang sangat berisik.
"Haa... nggak masalah yang penting dia dekat dengan seseorang dan tidak terus mengurung diri di kamar." Gumam Germany yang melihat New Prussia dan North Italy dari kejauhan.
ToBeContinued.
YEAHH! Buat ff lagi gue.
Haa~ gue bingung mau bilang apa, yang penting selamat menikmati ff ini ya!
