Summary : Kisah seorang Haruno Sakura dan kehidupan yang dialaminya serta kenangan masa lalu yang sempat dia lupakan/" Aishiteru Sakura."
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Story by Me (Red Evil-chan
Rate: T
Genre: Romance/Drama
Pairing: SasuXSaku
.
.
WARNING : OOC, Gaje, typo(s), AU, Sakura's POV
~My first fic, hope you like it~
.
.
Damai, pagi yang damai. Cocok untuk melakukan aktifitas apapun. Kuhirup dalam-dalam udara di pagi ini, masih segar belum terkontaminasi asap kendaraan ataupun polusi lainnya. Kuputuskan untuk joging sebentar, kebetulan in masih pukul 6 dan masih ada waktu sebelum berangkat kerja. Ah, aku sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Haruno Sakura, putri sulung dari keluarga Haruno. Aku memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki, mereka adalah Haruno Karin dan Haruno Gaara. Orangtuaku bernama Haruno Orochimaru dan Haruno Tsunade, mereka bekerja di sekolah milik kakekku, yaitu 'Konoha High School'. Namun ayah lebih sering berada di labnya daripada mengajar biologi di kelas, tapi sekali masuk kelas beliau tidak akan membuang waktu dengan percuma. Beliau akan mengajar dengan sangat efisien dan jangan lupa, beliau adalah guru terkiler di KHS. Sedangkan bila tidak dalam kondisi mood untuk mengajar maka tugasnya dilimpahkan kepadaku untuk mengajar kelas yang diampunya saat itu, beliau juga merangkap sebagai ketua dewan komite di KHS. Sedangkan ibu bekerja sebagai wakil ketua dewan komite atau sebagai pengganti bila ayah sedang sibuk dengan penelitiannya di lab. Ibu juga merangkap sebagai pemilik sakaligus dokter senior di Konoha Hospital, rumah sakit yang terkenal akan pelayanan serta dokter-dokter yang dapat dibanggakan. Rumah sakit itu dibangun dengan jerih payah ibu dan ayah sendiri, tanpa ada bantuan biaya dari orangtuanya. Kedua adikku itu kembar, orang-orang sering memanggil mereka dengan sebutan 'Duo Merah', mungkin karena rambut mereka sama-sama merah. Walaupun kembar, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Karin lebih suka memamerkan prestasi di bidang olahraga atau di bidang non-akademik yang lain dan dia lebih cerewet dan lebih ceroboh dari kembarannya. Seperti pagi ini, dia sudah ribut dengan perlengkapan sekolah serta tugas yang belum dia siapkan, jadinya ya kegaduhan di pagi hari dan berakhir dengan ibu yang berteriak dengan suaranya yang membahana. Untung saja aku sudah kabur dari rumah sebelum 'bencana' itu sehingga telingaku masih terselamatkan dari gelombang suara maha dahsyat yang ditimbulkan dari suara 'merdu' ibuku. Sedangkan Gaara, dia lebih pendiam dari kakak dua menitnya. Dia memiliki kemampuan yang sangat bagus di bidang akademis berbanding terbalik dengan Karin. Namun satu yang ku benci darinya, yaitu kelainan 'Sister Complex' terhadap kakak-kakanya terutama aku. Pernah dulu saat aku sedang berjalan di taman,ada seorang pemuda yang mendekatiku, dia teman sekampusku dulu. Namanya Sasori, dia temanku saat kuliah yang dikabarkan perkah dekat denganku. Saat aku sedang duduk di bangku taman, dia mendekatiku dan duduk di sebelahku, mengajak untuk sekedar berbincang setelah sekian lama tidak bertemu karena aku lulus lebih awal dari dia. Ah, aku jadi teringat kejadian itu.
~Flashback~
" Hei ! " sapanya
" Oh, Hai Sasori. Lama tidak bertemu ya."
" Ya, lama tak bertemu. Apa kabarmu ?" tanyanya seraya duduk di sebelahku
" Kabarku baik, kamu ?"
" Aku juga baik, bagaimana dengan karirmu sekarang ?" tanyanya
" Menurutku tidak ada yang perlu dibanggakan dari karirku saat ini karena aku belum bisa menyaingi prestasi yang ayah dan ibuku raih." jawabku seadanya
" Masih sama seperti dulu, Haruno Sakura yang penuh dengan obsesi untuk melampaui kemampuan orang yang menjadi panutannya." ucapnya sambil menatapku
" Ya seperti inilah aku." jawabku sekenanya
" Dengar-dengar kamu juga menjabat sebagai kepala sekolah di KHS ya?"
" Hn. Begitulah, walau sebenarnya aku tidak suka akan hal itu. Namun aku tidak bisa menolaknya karena ayah ataupun ibu tidak mau menjadi kepala sekolah dan lebih memilih kegiatan yang mereka sukai dan sebagai anak tertua aku yang dipilih untuk menjadi kepala sekolah menggantikan mereka." jawabku tanpa minat
" Wah kamu hebat, diusia yang tergolong masih muda kamu sudah ditunjuk untuk mengemban tanggung jawab yang besar. Aku takjub akan prestasimu itu." pujinya berlebihan
" Yah begitulah." jawabku dengan cuek
" By the way, kamu ke sini sendiri ?" tanyanya sambil melihat ke sekeliling
" Tidak, aku bersama dengan adik-adikku. Ah, itu mereka." jawabku sambil melihat ke seberang jalan
" Sakura-nee !" seru Karin sambil berjalan menuju ke arahku diikuti Gaara di belakangnya
" Adik-adikmu sudah besar ya" ucapnya sambil melihat ke arah kedua adikku
" Ya, mereka sudah besar." jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari mereka
" Hei bayi, jangan dekat-dekat dengan kakakku." ucap Gaara saat dia sampai di depanku kemudian dia duduk menyempil di antara aku dan Sasori
" Gaara !" kataku memperingatkan
" Nee-chan, siapa dia, temanmu ?" tanya Karin lirih
" Ya dia temanku, namanya Akatsuna Sasori."
" Siapapun dia aku tidak pedul. Dan untuk kau bayi, jangan dekat-dekat dengan kakakku karena dia sudah punya calon suami." kata Gaara sambil menatap sasori dengan wajah tajam. kulihat seketika wajah Sasori terlihat berbeda, terlihat kecewa, sedih, dan geram, namun seketika ekspresinya kembali seperti semula.
" Aku baru ingat kalau hari ini ada acara. Kalau begitu aku pergi dulu Sakura, Karin, dan Gaara." katanya setengah hati kemudian dia beranjak dari bangku yaag kami duduki.
" Huh dasar ! sister complex mu kambuh Gaara ?" tanya Karin dengan nada mengejek
" Hn. Urusai. Ayo pulang sebelum ada serangga pengganggu lain yang mendekati Onee-chan-ku yang cantik ini." jawabnya sambil bergelayut manja di lenganku
" Huh, dasar anak manja." cibir Karin
" Bilang saja kau iri, dasar nenek sihir." cibir Gaara balik. Dan terjadilah perdebatan yang menyebalkan dengan topik yang sangat tidak penting antara kedua adik kembarku.
~End of Flashback~
.
.
.
TBC
