Ao minna...

Daijobu desu ka?

Kali ini Author stress akan menampilkan ( Jyaahh... menampilkan?) sebuah fic yang terinspirasi dari komik yang berjudul " Let Me Hear the Liric © Banri Hidaka "

Happy reading...

Aku tak sendiri lagi?

Declaimer:

Naruto © Masashi Kishimoto

Pairing:

Neji x Sasuke

' Di dunia ini... Orang seperti apa yang akan menganggapku dibutuhkan? Hhh... Apa harapanku terdengar terlalu muluk? Sendirian juga tak apa kan...'

...

' Hhh... sebentar lagi waktunya minum obat! Menyebalkan...' keluh seorang pemuda berbaju pasien malas-malasan, kabur dari kamar dan bersembunyi di atap rumah sakit.

' Andai bisa kabur... Aku bosan berada disini! Hhh... Kenapa hari-hariku berlalu seperti ini terus? Apa hidupku ini sia-sia...' pasien itu melihat jauh kearah bukit hijau di belakang rumah sakit.

"AKUUU INGIIIN BEBASSS!" teriaknya dengan sekuat tenaga, berharap bahwa tiba-tiba Ia memiliki sepasang sayap dipunggungnya dan secepatnya terbang meninggalkan tempat ini.

" Berisik!"

Pasien itu menoleh, " Siapa ka...u?" tanyanya kaget. Tidak menyangka bahwa ada orang lain selain dirinya di atap ini. Dilihatnya seorang pemuda berambut coklat panjang yang berdiri di sudut atap. ' Rambutnya indah...' batinnya kagum.

"Kenapa lihat-lihat!"

' Preman ya?' batin pasien itu. " Kau ini preman?"

" Bukan!"

" Perampok?"

"Bukan!"

" Penjambret?"

" Bukan!" jawab pemuda itu kesal. Bagaimana bisa dia dikira seorang penjahat?

" Pemerkosa?"

" BUKAN!"

"Gembong mucikari?"

"BUKAAANN! Jangan mengira hal yang aneh-aneh! Aku bukan orang seperti itu!"

Pasien itu terkekeh, " Aku tau, kau pasti pasien dari RSJ kan?"

"Bukan!" pemuda itu mendekati sang pasien. " Sudah cukup!" ditatapnya mata pasien lekat-lekat.

"Matamu... Terlihat kosong!" ucap pasien itu tanpa ada sedikitpun rasa sungkan pada pemuda yang baru ditemuinya.

Merasa jengah, pemuda itu berlalu meninggalkan sang pasien tanpa mengucapkan sepatah katapun. Pasien itu terlihat sedikit kecewa, sampai matanya menemukan sesuatu yang tidak sengaja dijatukan pemuda tadi, ' Apa itu?' dipungutnya benda yang tergeletak dilantai itu lalu dibacanya. ' Hyuuga Neji? Jadi namanya Neji!'

"Hey tunggu! Kau tidak berharap ini kukembalikan? Hey, Neji! Kau dengar aku? Aku Uchiha Sasuke, kau mau berteman denganku?"

"Siapa saja, tutuplah mulut anak ini !"

Brukk... Terdengar suara seperti benda jatuh, dengan enggan Neji menoleh dan didapatinya pasien tadi tergolek lemas di lantai.

"Hey... Kau kenapa?" Neji mendekati Sasuke itu. "TOLONGG!"

" Uhh... Cepatlah datang menjemputku kakak..." ucapnya setengah sadar.

"Eh?" walaupun sempat bingung dengan apa yang diucapkan Sasuke, Neji membawanya ke dalam rumah sakit untuk meminta bantuan.

...

" Terima kasih telah menolongnya!" ucap dokter Kakashi

Neji mengangguk, " Apa kondisinya parah?"

" Jangan terlalu dipikirkan! Pada dasarnya dia memang bukan anak yang kuat..."

Neji diam, " Eee.. Permisi, saya mau pulang"

" Oh... Silahkan"

...

Esoknya~

" Sasuke, waktunya minum obat!" Seorang suster berambut pink memasuki ruangan

" Hn.." jawab Sasuke tanpa memindahkan matanya dari buku yang di bacanya.

" Tumben nggak kabur?"

" Apa maksudmu?"

" Biasanya kan kau kabur pada saat jam-jam minum obat! Lain kali jangan ceroboh seperti kemarin lho... Untung ada cowok keren yang menolongmu!"

" Cowok keren?"

" Ya, dia kesini untuk menjenguk temannya yang kecelakaan!"

" Oo begitu,"

" Dia keren ya? Boleh juga nih dijadiin pacar!"

" Apa?"

" Hahaha... Bercanda, kalau bisa ketemu lagi pasti senang sekali ya?"

" Khekhekhe... Sakura-san! Dia pasti kesini lagi untuk menemuiku kok!"

" Hah?"

Braakk " Heh bocah! KEMBALIKAN KARTU PELAJARKU..." Neji datang dan membanting pintu

" Waaahh... Sasuke hebat! Dia benar-benar datang..."

" Makanya serahkan padaku! Memang rencanaku agar dia datang kesini, meski dengan air muka berubah begitu. Dia akan menyadari kartu pelajarnya hilang saat pemeriksaan. Dan pak guru akan memarahinya!" jelas Sasuke panjang lebar dengan senang hati.

" Begitu ya? Ah, sepertinya aku harus ke ruangan lain sekarang! Daa... Sasuke!"

" Sialaaan... Kau ini!" urat jengkel berkedut di kening Neji. " Cepat kembalikan!"

" Tidak mau..."

" Kembalikan!"

" Emm... Bagaimana kalau kau menciumku dulu?"

" Eh?"

" Hahaha bercanda kok... Kau pasti ka-hmmpff"

Neji benar-benar mencium bibir Sasuke, " Sudah kan? Sekarang, cepat kembalikan!"

Sasuke masih kaget dengan apa yang baru saja dialaminya, " A-apa yang kau lakukan?" . Sasuke menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

" Kau yang minta kan?"

" Aku hanya bercanda bodoh!"

Neji menyeringai, " Dasar anak kecil!"

Sasuke diam tersinggung, tubuhnya memang kecil karena penyakitnya. Tapi dia bukan anak kecil, umurnya sudah 17 tahun. Sasuke mengambil kartu pelajar milik Neji di bawah bantalnya lalu melemparnya dengan kasar, " Jangan panggil aku anak kecil! Sebenarnya aku ini sudah kelas 2 SMA!"

' Sebenarnya?' batin Neji

" Aku harus tinggal kelas karena penyakitku... Karena aku harus tinggal di rumah sakit!"

Neji menaikkan sebelah alisnya, "..."

" Kenapa? Aku tak butuh belas kasihanmu!"

" Hhhh... Aku pergi deh!"

Sasuke hanya diam melihat Neji pergi dan menutup pintu. Sebenarnya dia ingin sekali mencegah Neji pergi, bagaimanapun juga dia tak mau kehilangan teman barunya. Sudah cukup dia merasa kesepian selama ini, sudah cukup.

...

Neji duduk di depan komputernya, entahlah apa yang Ia kerjakan. Tapi pikirannya sedang kalut, ' Huh, Bocah menyebalkan yang beda satu tingkat denganku!'

" Menghadapi orang sakit itu buruk sekali..." Neji bergumam sendiri, lalu memegang kepalanya, " Bukan salahku kan, kalau aku menciumnya? Bukan salahku! Bukan salahku..."

" Tapi... Apa-apaan perasaan yang-merasa-paling-jahat ini?"

Tok tok tok

"Neji-nii, kau dipanggil Tou-san!" seru suara dari luar kamar, mungkin Hinata

" Ya!"

Neji menuruni tangga, ' Firasatku tidak enak!' batinnya. Dengan santai Neji membuka pintu ruang kerja pamannya ( ayah Hinata ).

" Duduk!" perintah Hiashi dingin, " Hari ini ada telepon dari sekolah, apa lagi yang kau perbuat?"

" Tidak ada..."

" Sebenarnya kau ingin jadi apa? Kelakuanmu semakin hari semakin buruk! Paman benar-benar tidak bisa memahamimu!"

" Tentu saja..."

Hiashi menoleh dan menatap mata Neji tajam.

" Mana mungkin kan memahami pikiran orang lain! Karena paman... Bukan aku!"

" Bicara apa kau! Kau anggap apa paman ini hah?"

" Aku berhak melakukan apapun... Termasuk mencari kebebasanku!" Neji berpaling dan keluar ruangan itu, membanting pintu keras-keras adalah hal yang Ia lakukan setelahnya.

' Kenapa semua orang menyalahkanku?' Neji mulai mengingat kejadian yang terjadi mulai tadi pagi. Mulai dari guru-guru yang memarahinya hingga yang terakhir pamannya.

'Aku Uchiha Sasuke, kau mau berteman denganku?' terlintas ucapan yang membuatnya sedikit merasa nyaman. Entahlah, yang jelas Neji ingin menemui orang yang mengucapkan kalimat itu, sekarang. Ya, menemui Sasuke.

...

Cklek...

Neji membuka pintu dengan perlahan, dilihatnya kamar itu kosong! Kamar uchiha Sasuke.

' Lagi-lagi dia kabur...' batin Neji dan mendekati tempat tidur putih tersebut, ' Padahal aku sudah capek-capek dat...'

" Neji?"

Neji menoleh, " Apa?"

" Kau datang lagi?" Sasuke berkata senang

" Ya!"

" Mau menemuiku kan?" mata Sasuke berbinar

" Ya!"

" Benarkah?"

Neji mengangguk malas, " Kau tidak takut padaku? Setelah apa yang kulakukan tadi siang?"

" Awalnya sih iya, kupikir kau ini seorang gembong mucikari ! Tapi Neji nggak menakutkan kok, karena Neji mau menemuiku lagi..."

Kalimat terakhir yang diucapkan Sasuke membuat Neji kaget, lalu tersenyum. " Kurasa keberadaanmu disini sudah digariskan oleh waktu, agar aku bisa melihatmu secara berbeda dengan orang lain."

" Hn? Benar juga ya... Aku tidak kepikiran sampai kesitu!"

"Sebaiknya kau tidur! Sudah malam..."

" Baiklah, tapi... kau mau datang lagi kan?"

" Kalau lagi pengen!" Neji beranjak dan menuju pintu.

Sasuke tersenyum lembut, " Janji ya..."

' Aku tak sendiri lagi' batinnya riang!

...

Sasuke melongok keluar dari pintu, celingak-celinguk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya. Dengan sangat pelan Sasuke keluar dari kamar.

" Hey Sasuke, mau kemana kau? Ini masih pagi!"

" Ano Sakura-san, aku tadi melihat Neji datang... Jadi aku mau menemuinya!"

" Neji?" Sakura menghela nafas panjang, " Mungkin Neji akan menjenguk temannya, dia dirawat di kamar 11-43! Kau kesana saja..."

" Hn? Terima kasih Sakura-san!"

" Ya sudah, tapi kau harus kembali saat waktunya minum obat ya..."

" Baik!" Sasuke mulai berjalan meninggalkan Sakura dan menuju kamar 11-43.

.

.

' Kelihatannya Neji belum sampai!' batinnya dan Dia memutuskan untuk menunggu Neji di depan kamar. Beberapa menit berselang, Neji datang dengan membawa sekeranjang buah-buahan segar.

" Neji!"

" Hai..."

" Nggak mau main ketempatku?"

Neji menaikkan sebelah alisnya, " Bisa bekeliaran sampai sini, itu artinya kau sehat dan baik-baik saja kan! Jadi... Aku tidak perlu ke tempatmu? Sana! Kembali ke kamarmu..."

" Apa?"

Neji mengacuhkan Sasuke dan memasuki kamar 11-43, " Hhh... Dicuekin!"

Dasar bandel, Sasuke malah menunggu Neji di depan kamar itu. Sampai pintu itu tiba-tiba terbuka, dan keluarlah Neji dari sana.

" Aa_hai Neji? Apa kabar?" tanya Sasuke gugup, mau beralasan seperti apa lagi!

Neji hanya memandang Sasuke diam, dan berlalu pergi. Hal ini membuat Sasuke sebal, ' Huh... Apa-apaan sikapnya itu?'

Karena penasaran Sasuke mengintip teman Neji lewat pintu yang kebetulan tidak ditutup.

" Daripada mengintip, lebih baik kau masuk saja..."

" Eh?" Sasuke kaget karena teman Neji langsung mengetahui kehadirannya, " Selamat pagi..."

" Siapa kau?"

" Aku Uchiha Sasuke... Salam kenal!"

" Hm? Ada urusan apa?"

" Aaa_tidak-tidak! Aku cuma penasaran dengan temannya Neji saja kok..."

" Kau kenal Neji?" Sasuke mengangguk, " O iya, perkenalkan namaku Sabaku no Gaara! Kau mengenal Neji darimana?"

" Aku ketemu dia di atap beberapa hari yang lalu..."

" Ooo..."

" Kakak kecelakaan ya? Kecelakaan apa?"

" Kecelakaan motor!"

" Pasti sakit..."

" Hm? Hanya awalnya saja, sekarang sudah tidak!"

" Semoga kakak cepat sembuh..."

" Terima kasih! Kau sendiri sakit apa?"

" Aaa—Eh, ngomongin Neji aja yuk!"

' Mungkin dia tidak mau mengungkitnya!' batin Gaara, " Neji ya? Eee... Oh iya, sebenarnya Neji itu sangat populer lho!"

" Benarkah?"

" Selain genius dia juga tampan kan?"

" Dia genius?"

" Tapi, sekarang dia berubah... Aku juga tidak tahu apa yang terjadi padanya!"

" Padahal kalian berteman kan?"

" Ya! Tapi dia tak pernah cerita apapun!"

' Dia tidak pernah cerita apapun pada siapapun ya?' batin Sasuke

...

Neji tengah berbaring di kamarnya.

KRIEET, muncullah Hanabi dari balik pintu. " Nii?"

" Mau apa Hanabi?"

" Nii bolos lagi?"

" ..."

" Hanabi? Kau sedang apa di kamar Neji-nii?" tanya Hinata yang baru pulang sekolah, lalu ikut-ikutan melongok ke kamar Neji, " Neji-nii? Hari ini bolos lagi?"

" Bukan urusanmu!" bentak Neji

" Tentu saja itu urusanku!"

" ..."

" Karena Neji-nii kan kakakku!"

Neji bangkit dan keluar dari kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" Hiks... Hiks!"

" Nee-chan? Jangan menangis!"

Hinata menunduk dan memeluk Hanabi, " Kita tidak boleh saling berkelahi, kita kan bersaudara..."

...

Tanpa sadar Neji melangkahkan kaki ke rumah sakit dan lihat, sekarang dia berhenti di depan pintu kamar Sasuke. Neji ragu untuk mengetuk pintu ataupun masuk, bagaimanapun juga ini sudah larut! Bisa menyelinap masuk RS dengan tidak diketahui siapapun saja sudah untung.

Tiba-tiba pintu terbuka, " Neji?"

" Hai! Kau terbangun ya?"

" Kenapa wajahmu pucat begitu?"

" Entahlah, aku hanya ingin pergi ke tempat sepi saja! Mungkin di atap..."

" Tapi sekarang dingin sekali lho... Kau bisa mati kedinginan!"

" Mati? Mungkin kematian itu boleh juga..."

PLAAK, Sasuke menampar wajah Neji, membuat Neji tersentak kaget.

" Bicara apa kau? Orang sehat sepertimu jangan mengatakan hal seperti itu dengan mudah!"

" ..."

" Yang kau takuti sebenarnya adalah dirimu sendiri! Aku tidak suka... Karena kau masih punya masa depan yang panjang! Jangan membuang waktumu dengan sia-sia!"

" Kenapa? Kenapa kau mempedulikanku?"

" Kupikir, kau mirip denganku!"

" Eh?"

" Katanya mau ke tempat yang sepi, ayo kita ke atap!"

.

.

" Haaah... Udara luar memang segar!"

' Kenapa dia bisa keluar melalui jendela dengan mudah sih?' batin Neji heran, ' Dia monyet ya?'

" Kunci jendela itu rusak!" ucap Sasuke menjelaskan

" Rusak? Ceroboh sekali!"

" Aku yang merusaknya kok..."

' Merusaknya?' Neji hanya ber-sweatdrop ria, " Untuk apa?" Neji berhasil keluar melalui jendela itu

" Kalau begini, bisa bebas keluar masuk kan?"

" Iya tapi..."

" Tapi walaupun ingin masuk, ada tempat yang tidak bisa kumasuki!" potong Sasuke

" Kemana?"

" Kedalam hati Neji!"

" Eh?"

" Hati orang itu memang rumit ya! Aku juga tidak mengerti perasaan kakakku!"

" Kakak? Waktu itu kau juga mengigaukannya..."

" Jadi aku sampai mengigaukannya ya? Hahaha"

" ..."

"Hn, kakakku pergi meninggalkan aku! Kerja, kerja, dan kerja. Entah kenapa dia tak pernah mau menoleh padaku! Jika saja aku sehat, aku ingin kakak tertawa lagi! Oleh sebab itu aku harus jadi lebih kuat!"

" ..."

" Tapi sekeras apapun aku berusaha, pada akhirnya aku tidak akan mencapai apapun! Jadi aku selalu melarikan diri saat waktunya minum obat atau terapi! Kakak jadi tak perlu menanggung beban batin telalu berat terhadapku!"

" ..."

" Saat aku bertemu denganmu, kupikir apakah hari-hariku bisa berubah?"

" Kau terlalu berlebihan menganggapku! Aku ini orang yang payah..."

" Neji tidak seperti itu kok! Neji orang yang baik, buktinya kau selalu datang ke tempatku! Kau tidak seperti orang biasa!"

" ..."

" Kau tahu? Kenapa matamu terlihat kosong seakan mati?" Sasuke mendekati Neji dan menatap matanya lekat-lekat.

" ...?"

" Itu karena kau terlalu takut pada orang lain yang akan membuka hatimu! Tapi aku akan menjagamu, Neji!"

" Hm..."

" Karena itu, jangan mengatakan hal-hal menyedihkan seperti kematian untuk kedua kalinya!" ucap Sasuke dengan senyum tulus di wajahnya.

" Hm..." Neji tersenyum lembut, " Kau sangat mengagumkan!"

Wajah Sasuke merona.

" Hei, bukankah sebaiknya kau kembali ke kamar?"

" Iya!"

Neji melangkah dulu dan Sasuke berada di belakangnya, BRUUKKK

.

.

Neji menoleh dan mendekati Sasuke yang pingsan, " SASUKEE?"

" Sakit... Jantung?" tanya Neji kaget

Sakura menganggukkan kepalanya, " Ya, serangan kali ini masih ringan sih!"

" Apakah penyakitnya parah?"

" Kondisinya cukup sulit karena tubuhnya lemah..."

" ..."

" Saat ini adalah saat yang penting baginya untuk mempersiapkan kondisi tubuhnya untuk..." Sakura tidak melanjutkan kata-katanya.

" ...?"

" Sebaiknya kau berhati-hati dengannya!"

Neji melihat Sasuke yang terbaring lemah di tempat tidur, " Aku pulang dulu Sasuke..."

TBC

Minna mau ripiu?