Pink Melody

.

A Super Junior fanfiction

By Park Hae Rin

2012

.

Super Junior Sungmin

Kim Mina

Super Junior Kyuhyun

All Super Junior

.

Super Junior is not mine

.

.

Warning:

OOC (Out of Character), AU (Alternative Universe), Science fiction, Some typo

.

.

Don't like, Don't Read

Don't copy with credit

Don't be a silent reader

.

.

.

Chapter 1 :

The beginning melody

.

.

.

"Kita tidak akan pernah tahu kemana takdir akan membawa kita"

"Hoeeek"

"Hoeeek"

Terdengar suara muntahan dari kamar mandi seorang gadis berambut panjang ini.

"ini ga mungkin. Ini pasti salah" katanya setengah berteriak

"INI GA MUNGKIN" teriaknya keras sambil membuang test pack dari tangannya. Seluruh tubuhnya mendadak lemas.

'dua garis', itu hasil yg terlihat pada strip testnya atau kata lain "positif"

Singapura, 27 January

Pagi yang cerah di iringi suara bising lalu lalang kendaraan di sudut ibukota Singapura ini nampaknya belum dapat membangunkan si gadis keturunan Korea ini dari mimpinya. "Yes, I Do Oppa. I Do" teriaknya dalam tidur yang terlalu lama ini. Naas posisi tidurnya saat ini sudah berada di ujung singgasana kasurnya. "BraaaaaaK" badan si gadis ini pun jatuh dari kasur dan semua mimpinya usai sudah.

"Aduh. Kenapa sih bisa jatuh. Padahal sebentar lagi Sungmin oppa mau menikahiku" teriaknya setengah mengumpat pada kasurnya tadi. Dan saat matanya beralih ke jam wekernya pukul sudah menunjukan pukul 09.00. dan tandanya. "Telaaaaaaaaaat" teriaknya sambil berlari menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

10 menit pun berlalu, gadis ini sudah mengantikan piyama nya dengan jeans biru tua ditambah t-shirt hitam serta jaket abu-abu. "Hanya 3 jam kan di kampus . ga akan ada yang sadar aku belum mandi" ujarnya sambil berkaca didepan cermin. Tanpa banyak bicara lagi dia langsung menuju ke kampusnya. Salah satu universitas terbaik di singapura.

Bisa dibilang dia salah satu mahasiswi paling beruntung. Dia memdapat beasiswa penuh atas prestasi yang diraihnya saat ini. Di Semester 6 ini dia berniat untuk lebih baik lagi.

3 jam sudah dia berada di kampus. Tampak dia banyak mencatat dan memperhatikan detail dari dosen yang mengajarnya. "Kim Mi Na. nilaimu akhir-akhir tetap bagus. Kau tingkatkan ya, sebentar lagi ujian. Semoga beasiswamu dapat dipergunakan sebaik-baiknya" ujar seorang dosen pada gadis yang bernama Kim Mina tadi.

"Terima kasih pak" balasnya. "Kalian harus tiru kim Mina, dia hidup sendiri di Singapura ini tanpa sanak saudara dan tanpa kiriman bulanan dari orangtuanya dia masih dapat bertahan dengan baik, bahkan nilainya melebihi kalian" lanjut Sang dosen kepada mahasiswa lainnya.

"Baik Pak" jawab mereka bersamaan. Namun terdengar sedikit kalimat-kalimat yang menganggu dari para mahasiswi lain. "Siapa tahu juga, aslinya busuk" ujar mahasiswi berbaju merah. "Iya. Aku juga sering liat dia bolak-balik di hotel di tengah kota" balas mahasiswi lainnya. "mungkin sebenarnya cewek nakal tuh. Dia Yatim piatu juga kan, pasti menghalalkan segala cara untuk hidup di negeri ini" balas gadis berbaju merah lagi.

'sabar Mina. kamu pasti kuat' batin Mina yang mendengar cibiran dari para mahasisiwi lainnya. Cibiran dan hinaan sudah tak dianggap lagi olehnya.

Tiba-tiba

"Pak. Dari tadi ada bau yang tidak sedap. Apa kelas ini belum dibersihkan" ujar mahasisiwa lain yang sepertinya sangat sensitive akan hal-hal berbau kebersihan. Mina yang mendengarnya agak sedikit gelisah. Dan kegelisahannya makin menjadi saat. "Pak sepertinya bau abu ga enak itu dari meja Mina deh" lanjut mahasiswa super bersih tadi. Dan Akhirnya…

"Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk" teriak seorang anak laki-laki sambil membersihkan meja restoran. "Ga usah keras-keras napa" ujar Mina agar laki-laki ini diam. "Noona, kau juga bisa-bisanya gak mandi ke kampus" jawabnya.

"Aku kesiangan tahu" balas mina membela. "Makanya pasang alarm yang bener jangan Cuma jadi pajangan" ujar laki-laki tadi. "Udah Jun Hoo. Tapi gara-gara tadi malem aku nonton acara Super Junior Foresight jadi kesiangan deh" balas Mina. "Kau mempermalukan orang korea saja" kata Jun Hoo. "Lagipula, aku bagusnya juga Suju. Aku yang orang Korea aja gak begitu suka sama mereka" lanjut Jun Hoo.

"Sebagai sesama orang Korea, aku bilang mereka itu mempesona. Apalagi biasku. Lee Sung Min" ujar Mina. "Yayayaya. Suju terus, Sungmin terus apa bagusnya si pretty boy itu sih" tanya Jun Hoo. "Dia itu cakep tahu, eh salah manis juga. Aku mau jadi yeojanya" ujar Mina bersemangat.

"Cowok kok manis noona. Kau memang aneh" lanjut Jun Hoo. Mina mendekat ke arah Jun Hoo dan menepuk pundak Jun Hoo. "Kau kan masih kecil JunHoo. Kau tidak tahu apa-apa. Kalau jodoh mungkin aku bisa menikah dengan Sungmin dan punya anak-anak yang manis dan lucu." jawabnya panjang lebar.

"Kau curhat plus khayal Noona" balas Jun Hoo

"Oh ya noona kau sudah punya tiket SS3 besok 29" lanjut junHoo.

"Sudah dong. Aku kerja sambilan mati-matian demi itu" balas Mina.

"Kau harus pikirkan kesehatanmu juga. Pagi kau ke kampus, sore di restoran ini, malamnya kamu part time jadi petugas kebersihan di hotel" balas Jun Hoo menerangkan.

"Iya saeng. Aku pasti jaga kesehatan. Ayo lanjutkan kerja nanti kita dimarahi bos" jawab Mina sambil mengacak-acak rambut Jun Hoo dan pergi meninggalkannya karena ada tamu yang baru datang. Terlihat semburat merah tampak menghiasi wajah Jun Hoo.

Sementara itu di Seoul

"Hatchiiii" terdengar suara bersin dari jok tengah mobil van. "Hyung kau baikbaik saja" tanya seorang laki-laki padanya.

"aku baik-baik saja kok" jawabnya.

"Tenang. Dia pasti akan baik-baik saja. Sebentar lagi kita akan pergi ke Singapura. Jadi jangan kecewakan fans kita disana Sungmin" balas laki-laki lain kepadanya.

Malam ini langit singapura nampaknya masih bersahabat dengan dua insan yang berjalan menembus kegelapan malam untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Hari ini. Kau gak kerja di Hotel?" tanya Junhoo. "Enggak hari ini aku libur kok. Kenapa?" tanya Mina. "Lebih baik kau berhenti saja dan akan kucarikan kerja yang lebh bagus" lanjut Jun Hoo. "Pekerjaanku kan bersih. Jadi buat apa aku harus pergi. Kau juga jangan terlalu memikirkanku, pikirkan nilaimu yang katanya kurang bagus itu" balas Mina.

"Iya pekerjaanmu memang bersih. Tapi kau kan tahu anggapan orang tentang hotel itu tidak baik" ujar Jun Hoo.

"Terserah. Yang penting aku bekerja dengan baik dan bersih. Aku ga akan menjelek-jelekan nama keluarga Kim. Ayah dan ibu pasti akan sedih kalau aku melakukan itu" balas Mina.

"Baiklah. Mendiang paman dan bibi memang orang yang hebat bisa mendidik kakak seperti ini. Tapi kalau ada masalah bilang padaku. eomma sudah menganggapmu seperti anaknya sendiri" ujar Jun Hoo. "Bibi Lee memang baik. Gomawo ya Jun Hoo. Aku sudah sampai rumah kau pulanglah" kata Mina.

"Oh ya noona, kau jangan mudah percaya dengan orang apalagi para namja. Sekarang banyak gadis yang sering dimanfaatkan" ujar Jun Hoo

memperingatkan. "Iya. Kau tahu juga aku ga punya pacar" balas Mina. "Kalau Sungmin oppa juga ga bakal kayak gitu kali" lanjut Mina.

"Artis itu penipu nomor satu nunna. Lain di hati, lain di lidah, lain juga di ekspresi mereka" sanggahnya. Mengingat omongan Jun Hoo yang makin ngelantur. Akhirnya Mina memutuskan "Sudahlah aku mau tidur, pulang aja sana" jawabnya sambil setengah mengusir.

"Iya iya" jawab Jun Hoo sambil lalu.

Setelah Jun Hoo pergi. Mina masuk ke dalam rumahnya.

"Aku pulang" teriaknya. Ia tahu bahwa teriakannya juga tidak akan dibalas tapi tiap hari itu yang akan dilakukannya.

Sudah 5 tahun kebiasan ini dilakukan. Dan 5 tahun tanpa ada balasan. Di umur universalnya yang baru menginjak usia ke 21 Oktober tahun ini. Ia tergolong gadis yang kuat dapat bertahan di negara orang sendirian.

Setelah membersihkan diri, akhirnya dia mencoba tidur namun matanya tetap tak dapat terpejam. Dinyalakan winamp pada laptopnya dengan mode shuffle . lagu-lagu dari SuJu pun mengalun merdu.

Sampai pada lagu S.E. O.U.L diputar, tak terasa air mata menetes di wajahnya. Sudah 8 tahun ia meninggalkan rumahnya itu dan berharap untuk kembali walau takkan ada yang menantinya.

Lambat laun matanya mulai terpejam ditengah alunan lagu penghantar tidurnya.

Mungkin dia tidak menyadari namun benang takdir akan membawanya ke peristiwa yang akan mengubah kehidupan nya. Menjauh dari kata tentram atau tenang.

Mendekatkan pada ketidakpastian dan kemunafikan hidup.

To. Be. Continue

ini baru prolog dari fanfic lama dari notes fb. author mintan ripiu ya minna-san chingudeul