Fanfic ini merupakan remake dari komik "Kuchizuke wa uso no aji".

.

Sinopsis: Tanpa diduga, Jung Yunho, seorang CEO muda yang sukses, terjerat oleh pesona Kim Jaejoong, sang penipu cantik. Mampukah dia lolos dari permainan Jaejoong?

.

Bab pertama. Pertemuan pertama

Namaku Jung Yunho. Sekarang aku menjabat sebagai CEO sebuah perusahaan periklanan. Hidupku hanya diisi dengan kerja, kerja, dan kerja. Banyak hal yang harus aku kerjakan. Aku bukanlah orang yang romantis maupun misterius. Aku tidak punya waktu untuk menjalin hubungan khusus dengan seseorang. Bagiku itu sangat merepotkan.

"Yo, Yunho-ah!"

Kepala Yoochun muncul dari dalam mobilnya dengan cengiran lebar khasnya.

"Lama menungguku?"

"Yeah,"balas Yunho malas. Badannya terasa sakit semua. Tapi mau tidak mau dia harus ikut dengan Yoochun pergi ke bar langganannya malam ini. Tadi pagi dia telah menjemput Yunho untuk berangkat kerja bersama-sama jadi malam ini dia juga harus mengantar Yunho pulang.

"Masuklah."

Setelah Yunho duduk di samping Yoochun mobil pun kembali bergerak.

"Yunho-ah, aku sungguh khawatir dengan masa depanmu."

Yunho menguap lebar tanpa berniat menutupinya. "Aku tidak merasa memiliki sesuatu yang pantas untuk kau khawatirkan, Yoochun-ah. Karirku berjalan dengan mulus."

"Maksudku bukan tentang pekerjaanmu, tapi kehidupan pribadimu."

Yunho mendengus. "Bukan urusanmu."

Yoochun terkekeh. "Yeah, kau benar. Omong-omong bagaimana hubunganmu dengan model yang kau kencani itu?"

"Maksudmu Jessica? Aku tidak pacaran dengannya."

"Huh? Kenapa?"

"Dia mengharapkan aku bisa berpacaran dengannya. Meskipun kami telah melakukan hubungan intim, aku tidak tertarik untuk menjalin hubungan serius dengannya."

"Setelah itu apa yang kau lakukan?"

"Aku meninggalkannya setelah memberinya sejumlah uang."

Yoochun mendecakkan lidah sambil menggelengkan kepalanya. "Kau benar-benar brengsek, Yunho-ah."

"Benarkah? Aku hanya tidak tahan dengannya yang terus-menerus menangis sambil memohon padaku. Itu sangat menyebalkan."

"Berhati-hatilah. Suatu hari nanti kau bisa mendapatkan karma."

"Yoochun-ah, bukankah dulu kau pernah bilang akan mendukung seorang pemuda berbakat sekaligus pengusaha? Seperti aku, misalnya?"

"Sebagai pengusaha sukses, itu benar. Tapi sebagai kekasih, kaulah yang terburuk."

Yoochun terbahak-bahak.

"Bukan masalah." Yunho menanggapinya dengan enteng. "Lagipula, aku tidak percaya dengan sesuatu yang bernama takdir."

"Apa benar tidak ada seorang pun yang bisa membuatmu jantungmu berdebar-debar kencang, Yunho-ah?"

Membuat jantungku berdebar-debar kencang ya? Kalau-kalau dipikir-pikir lagi tadi siang…

"Huaa, tunggu!"

Bruk!

Ouch!

"Hey, sakit, tahu!" bentakku pada orang yang menabrak dadaku dengan keras. "Lihat-lihat kalau jalan!"

"Maaf…"

Aku terkesiap saat orang itu mendongak menatapku. Matanya sungguh indah dipadu dengan wajah yang memesona. Pipinya merona seperti habis berlari.

Tapi sayang dia laki-laki!

"Eh, tidak apa-apa. Ini hanya sedikit sakit di dadaku."

"Dada?" Lelaki itu meraba-raba dadaku. Sial, kenapa jantungku mendadak bertingkah aneh?

Tidak, tidak, tidak, itu bukan godaan! Yunho menggelengkan kepalanya. Kepalaku sedikit pusing mengingat peristiwa itu. Meskipun dia terlihat cantik, tapi dia laki-laki.

"Ada apa, Yunho-ah?"

"Tidak apa-apa."

Mobil Yoochun berhenti di depan bar Cassiopeia. Mereka turun dari mobil.

"Kau membawaku kemari?" Yunho mengamati bagian depan bar itu.

"Yep. Ayo."

Mereka memasuki bagian dalam bar yang tenang. Yunho, yang merasa sangat kelelahan dan ingin segera istirahat, sangat menyukainya.

"Selamat datang, Yoochun-ah."

"Yo, Jaejoong-ah. Malam ini aku membawa teman bisnis sekaligus sahabatku kemari. Namanya Jung Yunho. Baru-baru ini dia muncul di sebuah majalah bisnis, kau sudah tahu?"

Yunho terbelalak. Lelaki cantik yang berdiri di balik meja bar, yang dipanggil Kim Jaejoong oleh Yoochun, adalah orang yang menabraknya tadi siang.

"Kau…"

.

.

Bersambung