Kalian tahu siapa gadis yang di sana?
Dia murid baru di Konoha High. Dia begitu memukau. Namanya Haruno Sakura. Manis, bukan? Sebagai kapten tim sepakbola Konoha High, hal yang masuk akal jika aku bisa berkencan dengannya. Lagipula, aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan. Hn, kalian tidak percaya? Baiklah, bagaimana jika kita coba sekarang, sebagai buktinya?
Let's Start The Game
Genre: Romance
Rated: T
Warning: overOOC, Typoo's, pasaran, DLDR, dll
Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto
Let's Start The Game©Yara Aresha
Prolouge
Seorang gadis dengan seragam sailor musim panasnya, yang ia padu-padankan dengan jumper skirt, terlihat tengah mengobrak-abrik isi loker yang tingginya melebihi tubuhnya itu. Ia mengigit bibir bawahnya saat ia susah payah meraih buku-buku dan membereskan kembali isi lokernya. Lalu, dengan santai laki-laki berambut raven berjalan ke arah gadis itu. Membuat sang gadis sedikit melompat, terkejut karena laki-laki berambut raven itu menutup lokernya tiba-tiba.
"Hai?" gadis itu kebingungan.
"Hai, cantik. Butuh sedikit bantuan?" laki-laki itu tersenyum, melancarkan aksi pertamanya.
"Tentu, itu akan menyenangkan," gadis itu tertawa, menyerahkan tas miliknya pada laki-laki raven itu, dan memasukan beberapa buku dari dalam tasnya ke dalam loker.
.
.
"Jadi, kau murid baru di sini? Suka olahraga?" laki-laki itu mencoba memulai obrolan ringan. Biasanya gadis yang diajak bicara olehnya akan segera mengajaknya kencan. Apakah gadis merah muda ini akan terpancing juga? We will see.
"Eh? Um, yeah. cheerleader, voli, balet. Kau?" gadis itu tersenyum. Kemeja sailornya sedikit terangkat, memperlihatkan perut rampingnya.
Damn! Laki-laki raven itu meneguk ludahnya.
"Sepakbola, basket. Kau masuk tim di sini?" laki-laki itu kembali bertanya.
"Yeah... kalau kau?" gadis itu melemparkan pertanyaannya dan menatap laki-laki di hadapannya dengan penuh selidik.
"Hn, tentu. Aku harap, kau akan menyemangati tim sepakbola kami di pertandingan kami berikutnya. 28 nomor punggungku, dan di pertandingan nanti, aku ingin kau memakai jersey milikku, jika kau mau..." laki-laki raven itu berharap jawaban 'iya' terlontar dari bibir sang gadis. Ini akan menjadi kemenangannya.
Di Konoha High, biasanya ketika tim pemandu sorak memakai jersey salah satu anggota tim sepakbola, maka itu menunjukan bahwa mereka merupakan sepasang kekasih, atau akan menjadi sepasang kekasih.
"Hm, aku tidak terlalu mementingkannya, tapi terima kasih," gadis itu menolaknya.
'Apa? Aku belum pernah, tidak pernah ditolak. TIDAK PERNAH. Aku ini laki-laki impian semua orang.'
"Baiklah, kau butuh bantuan untuk menuju ke ke lasmu?" laki-laki raven itu mencoba tersenyum. Berharap ia masih memiliki kesempatan untuk mendekati dan menarik perhatian sang gadis. Tapi tidak pernah ada jawaban dari bibir tipis sang gadis, ketika suara Sabaku Gaara terdengar dari seberang, bersama dengan Akasuna Sasori yang membuntutinya di belakang.
.
.
"Sakura," panggil Gaara.
"Ya Tuhan, Gaara?!" gadis bermahkota indah itu berbalik dan berteriak, mengejutkan laki-laki raven yang berdiri di sampingnya, kemudian mata onyx-nya melebar ketika Gaara berlari dan memeluk tubuh gadis yang dipanggil Sakura itu.
Apa-apaan ini?
"Gaara! Dia baru masuk hari ini. Bagaimana bisa kau mengenalnya?" laki-laki raven itu berusaha tetap menahan emosinya dan bersikap biasa saja.
"Dia sepupuku," Gaara tertawa, mengabaikan tatapan onyx yang seakan-akan mengalirkan listrik bertegangan tinggi.
Gadis bernama Sakura ikut tertawa kecil, kemudian beralih ke arah Sasori yang baru saja sampai di tempatnya berdiri.
"Hei, Sasori-kun," Sakura tersenyum, melambaikan tangannya sambil tersipu.
"Sakura, aku tidak percaya kau ada disini! Dasar stalker," Sasori semakin mempersempit jaraknya dengan Sakura, kemudian membawa Sakura ke dalam pelukan hangat.
Cih, apalagi sekarang?
"Biar kutebak, Sasori, kau saudara kembarnya yang hilang?!" laki-laki raven itu menatap bosan.
Sasori memberikan tatapan aneh ke arahnya, sebelum Sakura menjelaskan bahwa sejak kecil Sakura, Gaara, dan Sasori tumbuh bersama. Sasori merupakan sahabat Gaara dan sahabatnya.
.
.
"Oh ya, Sakura. Aku lupa satu hal. Ini jersey milikku untuk pertandingan nanti. Kau harus memakainya, ok?" Sasori menyerahkan jersey miliknya yang bernomor 21.
"Kay," Sakura tersenyum manis dan mengedipkan sebelah matanya.
Seketika, rahang milik laki-laki berambut raven itu seakan jatuh menyentuh tanah. Gadis incarannya menerima jersey milik orang lain, bukan milikknya. Dengan cepat Sakura menyambar tasnya dari laki-laki raven itu, kemudian menutup dan mengunci lokernya. Melambaikan tangannya serta mengucapkan ucapan 'selamat tinggal' sebelum ia berjalan dengan Sasori yang melingkarkan lengannya di pinggangnya yang ramping. Sasori kembali menatap ke arah laki-laki raven itu dan menyeringai, memberikan tatapan 'Kena kau Uchiha'.
Oh, Kami-sama. Rasanya seperti seekor keledai, karena Uchiha selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Laki-laki berambut raven itu hanya harus mencari cara untuk melewati ini.
"Tch, baiklah. Permainan dimulai, Akasuna Sasori. Kau sebaiknya berhati-hati. Aku, Uchiha Sasuke, akan mendapatkan apa yang kuinginkan."
.
.
to be continued
