When I Looked at you

Summary : Sial! Kenapa kau selalu membuat hatiku seperti ini!? Kau itu sebenarnya apa? Ehem sepertinya hormon adrenalin ku bekerja dengan baik. . . Disclaimer Vocaloid punya Yamaha,, Kepo? Silahkan dibaca :D


Chapter 1 –You-

Luka POV

Oh hai! Namaku Megurine Luka. Seorang ketua kelas sekaligus sekretaris OSIS, hebat bukan? Tentu saja. Aku ini termasuk murid teladan dan berbakat di Voca Gakuen ini. Tapi, ada satu hal yang saat ini tidak pernah bisa aku pecahkan, bukan rumus matematika ataupun fisika bukan juga molekul aneh kimia, yaitu perasaanku. Aneh? Iya aku tau ini aneh. Tapi hal ini sangat mengganggu ku. Bagaimana tidak , setiap aku melihat seorang lelaki berambut ungu yang sangat mencintai terong itu perasaan ku berubah menjadi sangat bahagia.

Nah, lalu jantungku berdetak cepat. Apakah hormone adrenal ku bekerja setiap aku melihatnya? Tapi, bukankah hormone adrenal itu bekerja ketika otak kita merangsang sesuatu yang membuat kita takut, cemas atau khawatir. Apakah aku mencemaskan lelaki itu? Oh ayolah Luka, ini semua bukan tentang Biologi, kembali ke dunia nyatamu.

Seperti pagi ini, aku telah disibukan oleh urusanku sebagai sekretaris OSIS. Rambut ku yang berwarna merah muda itu ku biarkan tergerai, tumpukan lembaran putih kini memenuhi mejaku. Tidak lupa jari-jariku kini bergerak lincah mengetikan kata demi kata yang ada di lembaran tersebut. Bola mataku yang berwarna aquamarine tidak lepas menatap layar laptop.

Sampai ketika suara seorang pemuda membuat ku mengalihkan pandangan ke arah pintu kelas.

"Ohayou!"

DEG

DEG

DEG

Rambut ungunya yang tidak biasa untuk seorang cowo, dibiarkan panjang dengan dikuncir satu. Badannya yang tegap dan tinggi, satu lagi…matanya. Tatapan matanya membuat ku tidak bisa lepas memandangnya

"Ohayou Gakupo!"

"Ohayou Gakupo-san!"

Dia populer juga. Tentu saja, dia adalah Kamui Gakupo, ketua klub kendo yang banyak memenangkan penghargaan. Banyak gadis yang diam-diam menyukainya, itu sudah menjadi rahasia umum. Sifatnya sangat misterius, terkadang dia pendiam terkadang dia cerewet dan terkadang sangat ramah dan perhatian. Aku jadi penasaran dia itu siapa? Tapi satu hal yang sangat ku ketahui, dia adalah penggila terong.

"Ohayou Luka!" sapanya sembari duduk tidak jauh dari bangku ku yang berada di pojok belakang kelas

"Ohayou" jawabku tanpa menatapnya

"Kasian ya, pagi-pagi sudah sibuk seperti itu"

Twitch

"diam kau" jawabku sinis yang masih melanjutkan acara mengetikku

"lebih enah tidur sejenak, sebelum pelajaran Hiyama sensei dimulai" ucapnya dengan mengejek

"Suka-suka mu"

"Emang" ejeknya

"Berisik"

"Ganggu?"

"Iya"

"Oh gomen kalau gitu"

"Grrr"

Pagi hari ku selalu dimulai dengan adu mulut dengan si terong itu, sejak satu minggu yang lalu.

Sebelumnya aku sama sekali tidak tau siapa si terong ini bahkan berbicara saja tidak pernah


Satu minggu yang lalu

"Untuk tugas drama bahasa Inggris ini, sensei akan sebutkan pembagian kelompoknya berdasarkan nomor absen, You're understand?"

"Yes sir"

Kelas menjadi sedikit berisik, ketika beberapa kelompok yang disebutkan oleh sudah terbentuk

Masing-masing dari kelompok tersebut sibuk membicarakan drama apa yang akan mereka tampilkan untuk mendapatkan nilai bahasa Inggris. Ada yang mulai dengan pembuatan naskah, ada yang sibuk bolak-balik kelas untuk mencari kostum di ruang kesenian, ada juga yang masih bingung dengan apa yang ingin mereka tampilkan.

"Luka-chan! Kita sekelompok" Seru seorang gadis berambut hijau pendek, Gumi

"Untunglah aku sekelompok dengan kalian" jawab gadis blonde dengan pita putihnya, Rin

"iya" sahut Luka setuju

Setiap kelompok terdiri dari 8 orang. Luka sendiri masuk ke dalam kelompok 3 yang terdiri dari, Luka, Rin, Gumi, Gakupo, Len, Mikuo, Meito dan IA.

Luka sendiri merasa asing dengan kelompoknya, karena dia hanya mengenal beberapa orang saja, selebihnya Luka jarang bahkan tidak pernah mengobrol.

Bola matanya menatap bingung seorang lelaki berambut ungu yang tengah terdiam sembari menatap kelas dengan tatapan yang sulit di tebak. Entah dia terkena sihir apa, pandangannya sama sekali tidak berpindah dari sang pemuda.

DEG

'dia keren' batin Luka

Tanpa Luka sadari, sang pemuda menyadari kalau dirinya sedang dtatap oleh gadis pink tersebut

"kenapa liat-liat?" tanya nya sinis

Luka terdiam, dirinya serasa dijatuhkan oleh batu yang sangat berat dan mengenai palanya. Baru beberapa detik dia memuji lelaki itu, tiba-tiba saja pemuda itu langsung menghancurkannya.

"Si…siapa yang liat-liat? Jangan sok deh" entah malu atau rasa gengsi yang tinggi, membuat Luka membalas pertanyaan pemuda tersebut dengan sinis

"Cari ribut ya" tanyanya

"ka..kau_"

"sudahlah Luka" sahut Gumi mengehentikan pertikaian tersebut

Dengan kesal Luka membuang muka dari hadapan Gakupo

"dia itu siapa si Gumi?" bisik Luka kesal

"Kau tidak tau? Dia itu Gakupo, ketua klub kendo. Kau ini, padahal tempat duduknya tidak jauh dari mu bahkan hampir dekat, kenapa kau tidak mengenalnya?" jelas Gumi kesal, heran dengan sikap temannya satu ini

Luka hanya tertawa hambar menanggapi penjelasan Gumi yang ikutan kesal dengan tingkahnya

xxxxxx

Siang itu di ruang serba guna, kelompok Luka sedang mengadakan latihan untuk pengambilan nilai mengambil cerita Cinderella. Setelah pengundian, didapati Gakupo menjadi pangeran dan Gumi menjadi Cinderellanya sedangkan Luka hanya peran pembantu.

Selama latihan, Luka menyadari sesuatu pada diri Gakupo. Ternyata Gakupo memiliki banyak ekspresi. Itu membuat Luka tambah penasaran dengan kepribadiannya. Disaat Gakupo tersenyum menghayati perannya, Luka serasa terkena serangan bom di hatinya. Tangannya mengepal erat, menahan kata yang ingin dia lontarkan kepada Gakupo. Tapi apa daya, Senyuman lebar sudah terlukis diwajah Luka tanpa dia sadari…

"Gakupo, kau terlihat tampan ketika kau tersenyum seperti itu, Aku suka" sahut Luka senang

Hening

Siiiinnnngggg~

Kedua tangan Luka refleks menutupi mulutnya dan palanya menggeleng cepat

"Ma..maksudku kau harus lebih mendalami peran, ja..jadi kau terlihat bagus tidak seperti ini" jelas Luka gugup tapi dengan tidak menunjukan wajah paniknya

Gakupo tertawa, membuat Luka takut kalau ternyata pemuda itu sudah tidak waras. Gumi dan yang lainnya ikutan tersenyum dan tertawa walaupun tidak separah Gakupo mendengar penjelasan Luka. Hal itu tambah membuat Luka bingung.

"Ka..kalian kenapa?" tanya Luka

"Hei Gumi, teman mu yang satu ini sangat lucu ya, eh bukan dia bodoh" ejek Gakupo

"Kau terlalu kasar Gakupo..haha dia terkadang memang suka seperti itu kok" jelas Gumi

Dan satu hal lagi yang Luka sadari, Gumi dan Gakupo itu akrab ya

Sejak saat itu, Gakupo mulai meledek Luka


Normal POV

KRIIINNNGGGGG!

Bel masuk pun berbunyi, saatnya pelajaran Matematika oleh Hiyama sensei. Luka dengan hati-hati memasukan kembali laptopnya ke dalam tas dan memasukan lembaran putih tersebut ke dalam map merah mudanya.

Entah kenapa, dia masih merasa kesal dengan kejadian seminggu yang lalu. Kenapa dia harus berkenalan dengan Gakupo dengan cara seperti itu, sangat tidak memberikan kesan yang baik. Tunggu! Kenapa juga Luka harus memikir kan hal seperti itu. Sudahlah….

xxxxxx

Cukup bosan Luka memperhatikan deretan angka dan rumus di papan tulis. Sesekali pandangannya terarah ke pada Gakupo yang sedang serius menatap rumus di papan tulis, tanpa Luka sadari dia tersenyum tipis, sebelum dia menggelengkan kepalanya lagi untuk kembali fokus. Entah sejak kapan kebiasannya menatap Gakupo diam-diam dimulai.

'Aku ini kenapa ya' gumamnya

KRINNNGGGGG!

"Istirahat!" teriak beberapa siswa semangat

Ngantuk. Satu kata yang dapat menjelaskan keadaan gadis pink itu saat ini. Mungkin karena semaleman dia mengerjakan proposal dan bangun pagi untuk mengerjakannya kembali. Sesekali dia menguap, dan meletakan kepalanya di atas lipatan tangan. Mencoba untuk memejamkan mata, sebelum Gumi mengagetkannya

"Luka, ayo kita ke kantin"

Seketika Gumi merasakan aura membunuh yang tajam, yang keluar dari tubuh Luka.

"Gumi sudah ku bilangkan, jangan ganggu aku ketika ti_"

"Iya maaf-maaf, ayo temani aku" sahut Gumi dengan senyumnya tanpa menghiraukan deathglare nya Luka

"Huh, baiklah"

"Rin! Gakupo! Kalian enggak ke kantin?" tanya Gumi

"Aku ikuuuttt" sahut Rin

"Boleh juga" jawab Gakupo datar

'kenapa si terong itu juga ikut' gumam Luka kesal

xxxxxx

Suasana kantin sangat ramai. Tentu saja, karena ini adalah saat-saat yang ditunggu para murid untuk menyegarkan otak mereka kembali. Ada yang memesan makanan dan ada juga yang memakan bekalnya di kantin.

"Kalian mau makan apa?" tanya Gumi semangat

"aku mau Paket Bento B" jawab Rin

"Aku juga" sahut Gakupo

"Kau Luka?" tanya Gumi

"eh? aku jus tomat saja"

Gakupo mengerenyitkan alisnya, heran dengan menu gadis ini. Pikiran iseng terlintas di pikirannya

"Kau diet?" tanya Gakupo dengan nada mengejek

"Bukan, aku hanya mengantuk saja"

"kasian ya"

"Berisik, bukan urusan_"

Mata Luka membulat ketika melihat seorang pemuda yang tengah berjalan dengan seorang gadis di hadapannya. Gakupo bingung dengan sikap Luka yang tiba-tiba berubah. Dengan cepat Luka membuang muka, tidak kuat melihat pemandangan di hadapannya.

Gakupo tau saat ini, gadis di hadapannya tengah berusaha untuk menyembunyikan sesuatu. Dengan cepat Gakupo menarik tangan Luka ketika sudah mendapatkan pesanannya dan membawanya pergi dari kantin

"Hei kalian?" teriak Gumi bingung


End

#plak

Tu be kontinyu deh

Halo, sudah lama gak publish ff lagi #gak ada yang nanya

Sekarang pairingnya Luka sama Gakupo XD Gimana menurut kalian?

RnR, Please?