Road To Gray
Disclaimer : Naruto bukan milikku, bahkan dalam mimpi sekalipun, karena Naruto milik Masashi Kishimoto
Genre : Adventure dll
Warning : Mainstream, OOC, Alur Kocar kacir, Gaje, Typo, Gray!Naru, Strong!Naru, Alive!MinaKushi, Brother!Menma, Jinchuuriki!Menma dll
Summary : Hanya karena tak mempunyai chakra sama sekali, Ia tersisihkan di keluarganya, terkucilkan didesanya serta dianggap Aib Konoha, ia sangat sedih dan kecewa, pada akhirnya ia mempunyai rencana yang besar untuk menempuh jalan hidupnya
.:: RnR ::.
Chapter 1 : Prolog
Chakra, apa itu Chakra? Chakra merupakan Sumber Energi dasar yang diperlukan oleh Shinobi untuk membuat sebuah Jutsu, ini sangat penting bagi Shinobi, tanpa Chakra tak kan mungkin ia bisa membuat sebuah Jutsu
Berbicara tentang Chakra, disebuah desa yang ditutupi oleh Hutan yang lebat, ada sebuah Bocah bermarga Uzumaki yang tak mempunyai Chakra, sedangkan Adiknya Mempunyai Chakra, sehingga Ia merasa Tersisihkan di desa Bahkan di keluarganya sendiri
Bocah itu berpenampilan dengan Baju T-shirt putih dengan lambang Uzumaki ditengahnya serta celana pendek berwarna hitam, serta rambut Kuningnya yang merupakan turunan dari sang ayah, yaitu Yondaime Hokage, Minato Namikaze
Bocah itu bernama Uzumaki Naruto, dulu ia seorang anak kecil yang periang dan ceria, namun semenjak perlakuan Keluarganya yang menganggapnya Seolah tak ada serta perlakuan Warga desa yang mengnggapnya aib membuat sifat Bocah itu berubah, ia seorang yang pendiam serta tertutup
Di desa, ia tak mempunyai orang yang ia anggap teman, semua anak anak yang seumurannya tidak mau berteman dengannya karena ia tak mempunyai Chakra, 'Aku mempunyai teman yang tak mempunyai Chakra? Apa kata dunia?!' Begitu ucapan Anak seumurannya saat Ia ingin memiliki teman
Sedangkan adiknya yang seorang Jinchuuriki yaitu Menma, awalnya para warga membencinya sampai saat sang ayah mengatakan bahwa Menma lah pahlawan saat penyerangan Kyuubi dulu, Para warga langsung meminta maaf kepada Menma dan anak anak seumurannya mau berteman dengannya
Namun dibalik itu semua, ia memiliki sifat pantang menyerah, Buktinya ia berlatih dengan keras, seperti push up, sit up 100 kali, berlatih taijutsu, mengapa Taijutsu? Itu dikarenakan ia tak mempunyai Chakra
Terkadang ia sedih melihat keluarganya Mengabaikannya, Mereka bercanda ria tanpa adanya kehadiran Naruto di sekitarnya, Bahkan yang lebih menyakitkan Lagi, Dalam poto keluarganya, disana hanya terlihat sang ayah, Minato Namikaze, Uzumaki Kushina sang ibu tercinta, serta Uzumaki Namikaze Menma sang adik, tidak ada sama sekali Naruto di Poto itu
Begitu pula perlakuan warga desa, ia selalu mendengar bisik bisik dari warga yang tengah membicarakannya tentang aib konoha, bahkan beberapa Shinobi secara terang terangan mengejeknya tak mempunyai Chakra, namun ia hanya membalasnya dengan senyuman yang agak dipaksakan
Suatu saat, ia melawati toko yang menjual topeng yang keren, ia hendak ingin membeli salah satu topeng tersebut, namun sang pemilik toko langsung memarahinya dan mengusirnya serta dilempar salah satu topeng dengan wajah hantu yang mulutnya membentuk huruf O (topeng Scream), Naruto meringis kesakitan, ia mengambil topeng itu, ia menganggapnya itu pemberian dari sang pemilik toko lalu ia pulang
Sampai suatu hari, ia terlihat terluka parah akibat di serang oleh Anbu root bawahan Danzo, datanglah seorang Bocah seumurannya datang menyelamatkannya, mengobatinya, serta mengantarkannya pulang kerumah
Bocah itu adalah Shikamaru Nara, Bocah yang berasal dari klan Nara yang dikenal dengan kecerdasannya serta kemalasannya, serta teknik khasnya yaitu Teknik bayangan, itulah teman pertama Naruto, ia sangat senang saat itu ada orang yang mau berteman dengannya dan mau menerima dirinya apa adanya
Semenjak itu, Naruto selalu pergi kerumah Shikamaru untuk bermain, ataupun mengajaknya untuk berlatih, Ayah dari Shikamaru, Shikaku Nara telah menganggap Naruto sebagai anaknya sendiri, itu dikarenakan Sifat Asli Naruto yang periang, ceria serta sopan santun, dan juga kedekatannya dengan Shikamaru
Dan pada saat tepat tanggal 10 oktober, tepat saat hari ulang tahun Naruto, seharusnya ia merasa bahagia, namun ia sangat sedih, kenapa? Itu dikarenakan keluarganya seolah olah tak peduli jika Naruto ulang tahun, Sang ibu biasa melakukan hal yang biasa dikerjakan oleh ibu rumah tangga, Ayahnya melakukan tugasnya sebagai Hokage, dan Menma, ia bermain bersama teman seumurannya dengan gembiranya
Ia lalu pergi ke rumah sahabat karibnya, Shikamaru, sesampainya dirumah Shikamaru ia mengetok pintu sambil memanggil nama sahabatnya, namun tak ada balasan dari dalam rumah
Naruto yang merasa ada yang aneh langsung membuka pintu rumah sahabatnya itu, namun alangkah terkejutnya ia saat melihat Shikamaru, Ayahnya, serta ibunya Shikamaru telah menyiapkan pesta kecil dirumahnya hanya untuk Naruto. balon dimana mana dengan warna orange, serta Kue ulang tahun yang diatasnya lilin berbentuk kalimat 'Happy Birthday Naruto'
"Selamat ulang tahun Naruto!" Ucap mereka bersamaan, Naruto termenung sesaat, perlahan air matanya jatuh membasahi wajah tampannya, ia ditanya oleh shikamaru "apa kau baik baik saja?" Ia menjawab "aku tak apa apa, tapi aku merasa senang saat ada orang yang sangat peduli denganku" ucap Naruto lalu mendekati mereka dan merayakan ulang tahunnya
Hari yang indah Tanpa keluarga?! Miris sekali..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
- At Konohagakure
Hari yang cerah, suasana tenang nan damai menyejukkan hati, serta terpaan angin membuat kau serasa berada di atas Spring Bed berukuran King size, dan Daun daun kecil terbang terbawa angin seolah olah mengatakan bahwa Hari itu memang tenang nan damai
Diatas patung batu monumen Hokage, terlihat seorang bocah Kuning berbaring dengan lipatan tangannya sebagai bantalannya, ia berbaring diatas patung Batu Hokage pertama
Matanya terpejam, mencoba merasakan suasana damai nan tenang serta menghilangkan rasa Sedih yang setiap harinya hinggap bahkan bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari dirinya
Perlahan tapi pasti, matanya perlahan terbuka memperlihatkan mata biru yang cerah secerah biru nya langit, ia bangkit dari berbaringnya lalu duduk dengan santai, perlahan angin menerpa rambutnya yang kuning sehingga terlihat bahwa bocah ini memang tampan
Perlahan ia mengingat kejadian tadi pagi yang selalu berputar dikepalanya seolah olah tak mau hilang, ia tersenyum kecut mengingat kejadian itu, entahkarena apa, perlahan mata birunya menjadi mata hitam kelam
- Flashback
Hari ini hari yang bagus, kenapa? Karena hari ini adalah hari pendaftaran akademi ninja, ia sangat senang sekali, ia ingin menjadi Shinobi hebat dan kuat untuk melindungi orang orang yang disayanginya
Kini ia memakai pakaian yang biasa dipakainya, T-shirt putih dengan lambang Uzumaki ditengahnya, celana panjang Hitam serta sepatu khas Ninja
Ia keluar dari kamarnya, diruang keluarga rumah milik hokage itu, terlihat tiga sosok manusia disana, Uzumaki Kushina sang ibu, Sang ayah Yaitu Minato Namikaze selaku hokage keempat, serta menma yang terlihat senang
Perlahan Naruto mendekati mereka bertiga, ia agak penasaran kenapa Menma terlihat sangat senang hari ini, ia sepertinya berniat untuk menanyakan Menma serta ayahnya yang biasanya di kantor hokage namun, ia bersama Menma yang hendak ingin pergi
"Tou-chan? Tou-chan dan Menma mau kemana?"
Mereka bertiga (Kushina, Minato, Menma) berbalik melihat siapa yang memanggil Nama ayah serta Menma, setelah berbalik, mereka melihat seorang Bocah Tampan berdiri dengan tegak dengan wajah polos
"Hari ini Menma akan Tou-san daftar kan ke akademi Ninja" ujar Minato yang tersenyum kearah Naruto, namun Naruto tahu, itu hanya senyum palsu yang tak ada ketulusan
"Apa aku boleh daftar di akademi Ninja juga Tou-chan?" Tanya Bocah kuning itu, lagi lagi dengan wajah polosnya membuat orang tuanya itu membalas ucapannya itu
"Tidak bisa Naruto, aku tidak bisa mendaftarkan mu ke akademi Ninja" ucap Minato dengan datar, Naruto tahu itu pasti karena kelemahan terbesarnya yaitu tak memiliki Chakra
"Ke-Kenapa a-aku tak boleh ikut?" Ucap bocah itu terbata sambil menundukkan wajahnya
"Karena Kau tak memiliki CHAKRA" ucap Menma kasar dengan nada penuh penekanan saat ia mengatakan 'chakra'
Naruto mendongak kedepan, matanya membulat sempurna, tetapi kemudian perlahan tatapannya menjadi sendu serta Mata Biru cerahnya perlahan berubah menjadi hitam kelam yang membuat Kedua orang tuanya agak cemas
"Begitu ya, maaf menggangu waktu kalian" ucap Naruto datar lalu ia berjalan pergi meninggalkan rumah serta ketiga orang tadi
- End Flashback
Naruto menggeleng gelengkan kepalanya hendak menghilangkan kejadian tadi pagi yang menurutnya menyakitkan, ya memang menyakitkan, Bayangkan saja, mana ada keluarga yang mau anaknya di abaikan seperti itu, Sakit bukan?
Ia mengusap air matanya yang telah jatuh sejak ia mengingat kejadian tadi pagi, ia perlahan mencoba tersenyum, perlahan matanya berubah yang tadinya Hitam kelam menjadi Biru cerah
Ia lalu pergi ke tempat pendaftaran akademi ninja untuk mendaftarkan dirinya, ya dirinya sendiri
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya di tempat pendaftaran, Naruto langsung mendaftarkan dirinya yang ingin menjadi Shinobi
"A-ano Jounin-san, apa aku boleh mendaftar di akademi Ninja?" Ucap Naruto dengan nada bertanya, Jounin yang wajah dengan luka melintang di hidungnya itu menoleh kearah Naruto
"Dimana orang tua mu Nak?" Tanya Jounin itu
"Sudahlah jangan tanyakan itu, apa aku boleh mendaftar di akademi Ninja?" Ucap Naruto sedikit agak kesal karena jounin didepannya mengalihkan pembicaraannya
"Maaf, aku tak bisa memasukkan mu ke akademi ninja karena aku tak merasakan Cha-" Raut wajah Naruto perlahan menjadi sedih sampai tiba tiba suara seseorang memotong ucapan jounin itu "Masukkan saja dia, Iruka"
Mereka berdua ( Naruto dan iruka) langsung menoleh kearah sumber suara, terlihat seorang kakek yang dulunya menjabat sebagai Hokage ketiga, yaiut Hiruzen Sarutobi
"Sa-sandaime-sama" Gumam Naruto melihat mantan hokage didepannya
"Aaahh,, kau tak usah seformal itu Naruto-kun, kau bisa memanggilku sebagai jiji jika kau mau" ucap Hiruzen sambil tersenyum tulus kearah Naruto, Naruto tau bahwa itu senyum tulus untuknya, karena ia bisa membedakan mana yang tulus maupun yang tidak
"Iruka, Masukkan dia ke akademi ninja, aku menyuruhmu atas Nama Hokage ketiga" ucap Hiruzen
"Ha'i Sandaime-sama!"
"Hokage-Jiji?" Ucap Naruto, Hiruzen lalu menengok kearah Naruto
"Ada apa Naruto-" ucapannya terhenti saat bocah itu memeluk sang Hokage ketiga ini, Hiruzen sebenarnya agak bingung dengan Naruto, Bukankah ia anak hokage tapi kenapa ia mendaftarkan diri ke akademi sendirian?
"Hiks.. Arigatou Jiji!, Hontou ni Arigatou!, Di desa ini tak ada yang peduli denganku serta memperlakukanku sebagai aib hiks.. bahkan tou-chan saja tak mau mendaftarkan ku ke akademi, malah Menma yang diajaknya" ucap Naruto dengan tangisannya yang pecah, terdengar isakan tangis dari ucapan Bocah kuning tadi
Hiruzen agak kaget, Anak Hokage malah menjadi seperti ini? Apa Minato tak punya harga diri sehingga ia membiarkan anaknya di anggap Aib Konoha, atau mungkin Minato serta keluarganya mengabaikan bocah yang ada dipelukannya ini
"Sudah tak apa apa, lebih baik kau pulang Naruto-kun Mulai besok kau akan pergi ke akademi ya" ucap Hiruzen menenangkan Naruto yang dipelukannya, Naruto melepaskan pelukannya, ia mengusap air mata yang jatuh dari matanya
"Baiklah Jiji, Jaa nee!" Ucap Naruto yang mencoba tersenyum lalu pergi meninggalkan Hiruzen dan Iruka, Namun secara tak sengaja, Hiruzen tadi melihat Mata Naruto yang berubah, dari Hitam kelam ke warna Biru yang cerah, aneh menurutnya namun ia tak terlalu peduli dengan itu
'Kasihannya Kau Naruto, dianggap aib bagi Konoha, serta di sisihkan dari keluarganya sendiri, sungguh Anak dengan kesabaran yang sangat tinggi' batin Hiruzen
.
.
.
.
.
.
.
Kini Naruto berada di di lapangan dekat hutan yang luas, disana lah ia berlatih, Taijutsu, melempar Shuriken maupun Kunai, atau Kenjutsu, mengingat ia pernah diberi Katana oleh Ayah Shikamaru, Shikaku Nara
"Yosh! Mungkin untuk awalan lebih baik pemanasan dahulu" ucap Naruto yang entah pada siapa ia berbicara, setelah itu ia melakukan Push up 100 kali dan sit up 100 kali, dan berlari mengitari lapangan sebanyak 9 kali
Mungkin kalian bertanya tanya bagaimana bisa Bocah itu melakukan sit up maupun push up sebanyak itu, itu karena walaupun Naruto tak mempunyai Chakra, tetapi ia mempunyai Fisik yang bisa dibilang cukup kuat serta stamina yang prima, itu dikarenakan Staminanya dilatih sejak dini
Setelah selesai dengan pemanasannya, Naruto berlatih Taijutsu, tak lupa ia memasang pemberat di kaki serta lengan dengan berat sekitar tiga Kg, itu bertujuan untuk mempercepat gerakan serta kekuatan tangannya
Setelah memasang pemberat, Naruto siap untuk melakukan latihannya, namun satu kendala yang sangat besar yang ia lupakan...
Dengan Siapa dia berlatih..?
Well, mungkin menurut kalian ini adalah hal yang aneh, berlatih dengan siapa? Tentu saja dengan Bunshin kan?
Namun Disini Naruto tak mempunyai Chakra, ia tak bisa membuat Bunshin, itu karena membuat bunshin membutuhkan Chakra, biasanya sih ia berlatih dengan Shikamaru, namun sepertinya ia akan berlatih dengan pohon lagi, oh ayolah itu hal yang membosankan
Setelah ia berpikir cukup, munculah sebuah Bohlam di atas kepalanya menandakan ia mempunyai ide, mungkin idenya ini cukup ekstrim, tapi mungkin bisa ia coba
Berlatih dengan Beruang Buas?!
Mungkin bukan berlatih, tapi melawan ya, tapi ya itulah, dasar Naruto memang baka
Ia masuk kehutan hutan tersebut, setelah cukup lama ia berlari keluar dengan Penuh keringat sementara di belakangnya terlihat seekor beruang buas, memang beruang punya ekor ya?
"Groaaaaaarrr!"
Beruang itu mengaung dengan keras, beruang itu langsung melesat kearah Naruto hendak mencakar kepalanya, namun sebelum kepalanya tercakar Beruang, Naruto lebih dulu menunduk menghindari serangan Beruang buas itu
Beruang itu kembali menyerang Naruto dengan menusukkan cakarnya ke perut Naruto, namun Lagi lagi Naruto menghindarinya dengan bergeser kesamping
Kali ini Naruto yang menyerang, ia langsung memukul perut beruang dengan keras sehingga membuat beruang buas itu sedikit bergeser mundur merasakan pukulan Naruto
'Dhuaaaaaagg'
"Grooooaaaaaarrr!"
Beruang itu mengaung kesakitan merasakan pukulan Naruto yang cukup Kuat, Naruto kembali menyerang beruang itu dengan mencoba menendang kepala Beruang itu
'Duaaaaaggghhh'
"Groooaaaarrr!"
Beruang itu langsung terjatuh telentang setelah kepalanya tepat mengenai tendangan Naruto, Beruang itu bangkit kembali dan langsung menerjang hendak menggigit Naruto
"Grooooaaaaarr!"
Namun sebelum rahang serta gigi tajam yang siap untuk mengoyak Daging milik Beruang, Naruto langsung melompat keatas dan mengeluarkan Katana yang berada di belakang pinggang Naruto, siap untuk menghunuskan pedangnya tepat kearah jantung Beruang ganas itu
'Jraaaassshhh'
"Groooaaarrr!"
Beruang itu mengaung keras karena Kesakitan, Naruto lalu mencabut Katananya dari tubuh Beruang itu, terlihat lubang menganga dari dada bagian kiri Beruang, tak lama beruang itu mati dengan darah mengalir dari lukanya
"Tak kusangka Latihan ini cukup menguras keringatku, namun akan lebih banyak lagi pengalaman bertarungku saat aku menjalankan renacana terakhir nanti" ucap Naruto yang masih ngos ngosan, di tangannya Katana dengan penuh darah dari beruang tadi
Naruto menyeringai, perlahan matanya berubah menjadi hitam kelam yang awalnya biru cerah, namun seringaianya berubah menjadi senyuman hangat, lagi lagi matanya berubah menjadi Biru cerah
Lalu ia berjalan kearah Sungai yang mengalir dekat lapangan yang ia gunakan untuk berlatih tadi, lalu ia mencuci Katana nya yang penuh darah dengan air yang ada disungai itu, setelah bersih Naruto memasukan Katana nya ke sarung katananya (maaf, gak tau namanya) di pinggang belakangnya
Ia lalu membereskan tempat itu, ia membuat lubang yang agak besar lalu mengubur beruang yang telah mati itu, setelah mengubur Beruang yang telah mati tadi, ia hendak melepas pemberat dikaki dan lengannya, namun ia membatalkannya, itu mungkin ia agar terbiasa dengan beban berat
Naruto lalu berjalan meninggalkan tempat itu, tujuannya adalah rumah Shikamaru, mungkin ia akan menghabiskan waktu bermainnya bersama Shikamaru
- Kantor Hokage
Di Kantor hokage, terlihat Minato Namikaze selaku ayah dari Naruto srrta Hokage dari Konohagakure sedang mengerjakan lembaran lembara yang bertumpuk di mejanya, sampai pintu ruangan itu diketuk seseorang
'Tok tok tok'
"Masuk!"
Masuklah seseorang kakek yang dikenal dengan julukannya yaitu The Professor ialah Sang mantan Hokage, Hiruzen Sarutobi, Minato tersenyum melihatnya
"Sandaime-sama, ada apa anda datang kesini?" Ucap Minato sopan, sementara Hiruzen hanya tersenyum kecut
"Aku ingin berbicara berdua denganmu" ucap Hiruzen, Minato lalu menyuruh Anbu yang berada disana untuk Pergi, setelah itu Hiruzen menatap Minato dengan tajam
"Apa yang kau lakukan terhadap Naruto?"
Minato langsung menaikkan sebelah alisnya, ia tak mengerti ucapan Sosok hokage pendahulu didepannya itu, ia bingung harus menjawab apa, toh ia tak mengerti sama sekali
"A-apa yang anda bicarakan Sandaime-sama, aku tak melakukan apapun terhadap Naruto" ucap Minato sambil menggaruk kepala belakangnya
"Benarkah? Tapi kenapa kulihat ia tadi mendaftarkan diri ke akademi ninja sendirian?" Ucap Hiruzen membungkam Minato, Ia tak bisa menjawab apa apa, ia hanya diam dengan wajah datar
"Memang apa peduli ku dengan Bocah cacat itu?" Ucap Minato membuat terkejut Hiruzen, ia benar benar tak habis pikir, ia ayahnya tapi mengapa ia mengapa anaknya dibilang cacat
"Minato sadarlah, dia itu anakmu tapi mengapa kau mengatakan anak itu cacat" ucap Hiruzen mencoba menyadarkan minato, tapi Minato menghiraukannya
"Naruto itu lemah, dia tidak bisa apa apa, bahkan ia tak mempunyai Chakra, jadi dia itu memang cacat" ucap Minato membuat Hiruzen Agak marah, memang sih dia bukan siapa siapa Naruto, tapi Naruto sudah dia anggap Cucu nya sendiri
"Mengapa kau mengatakan itu Minato" ucap Hiruzen, Sementara Minato hanya memasang wajah datar
"Sudahlah Sandaime-sama, mengapa kita membicarakan dia, lebih baik kau membicarakan hal yang penting" ucap Minato lalu ia kembali mengerjakan lembaran yang bertumpuk dimejanya itu
"Yasudah aku pergi, aku hanya ingin membicarakan anak yang mungkin bisa menjadi hebat tanpa ada rasa kasih sayang itu" ucap Hiruzen lalu pergi meninggalkan ruangan hokage
'Anak yang hebat katanya, mana mungkin! Bahkan dia saja tak mempunyai Chakra' batin Minato lalu melanjutkan pekerjaannya
.
.
.
.
Kita kembali bersama Naruto, terlihat ia sedang bermain Catur bersama Shikamaru
"Check Mate!" Ucap Naruto men-skak Shikamaru, Bidak raja milik Shikamaru sudah terpojok, Shikamaru hanya tersenyum melihat Naruto yang menang, ya dia percaya Naruto itu memang pintar
Walaupun begitu, kemenangan Naruto masih dibawah Shikamaru, yakni 3 kali menang untuk Shikamaru, dan 2 kali menang untuk Naruto, Mungkin Naruto sering bermain bersama Shikamaru, sehingga kepintaran Shikamaru tertular kepadanya, emang pintar bisa menular ya?
"Kau hebat Naruto! Tapi sayang aku masih lebih unggul dalam permainan ini" Seru Shikamaru memuji Naruto, Naruto hanya tersenyum mendengar pujian dari sahabatnya itu
"Arigatou Shika, tapi memang kau lebih unggul dariku, suatu saat aku akan mengalahkanmu dalam permainan catur" ucap Naruto tersenyum hangat
"Akan kutunggu itu" Seru Shikamaru lalu mereka merapikan papan serta bidak Catur itu, setelah itu Naruto berpamitan dengan Shikamaru, Ayah serta Ibunya shikamaru
"Jaa nee!"
"Hati-hati Naruto!"
'Naruto, aku tau semua penderitaanmu, aku tau kau orang yang sabar, tapi apa kau tahan dengan perlakuan semua orang? Aku rasa kau mempunyai rencana yang besar untuk mengubah jalan hidupmu itu' Batin Shikamaru yang melihat Naruto yang telah jauh
.
.
.
.
.
Hari semakin Sore, Matahari terlihat masih ragu untuk menenggelamkan dirinya walaupun sudah setengah tenggelam, Terlihat Naruto berada di depan pintu Rumahnya, ia memegang knop pintu itu, perlahan ia putar dan..
"Tadaima!"
Hening, ya memang tak ada yang menjawab ucapannya walaupun ia tau dirumah itu ada dua orang, yaitu Ibu serta adiknya yang sedang bercanda ria di ruang makan, sedangkan ayahnya mungkin masih di kantor hokage
Ia lalu berjalan kekamarnya, melepaskan pemberat yang sedari tadi ia pakai dan berbaring di Tempat tidurnya, perlahan matanya terpejam namun pikirannya melayang entah kemana
Ia menangis dalam diam, apakah ini namanya keluarga? Dia rasa Hidupnya tak seperti anak anak yang lain, yang merasakan apa itu kasih sayang, disaat ada yang menjawab ucapannya saat ia pulang
Ya memang beginilah kehidupannya, semenjak ia berusia empat tahun sejak ayah dan ibunya mengetahui ia tidak mempunyai Chakra sama sekali, ia diabaikan oleh keduanya sedangkan adiknya merasakan apa itu kasih sayang
Ini memang tidak adil, walaupun ia hanya anak pertama yang berbeda setahun dengan adiknya, Menma, tapi ia hanyalah anak yang polos yang masih menginginkan apa itu kasih sayang
Kehidupannya memang sangat berat...
Kehidupannya dipenuhi dengan kesabaran...
Apa ini Keluarga sesungguhnya? Ia rasa bukan..
Keluarganya sama sekali tak peduli dengannya, bahkan saat ia hampir dibunuh oleh anbu root, orang tuanya tak ada rasa peduli sama sekali
Miris sekali...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.:: To Be Continued ::.
A/N : yoo! Kembali lagi dengan author yang nggak konsisten ini :v
Kali ini author buat fic terbaru dengan judul "Road To Gray", kenapa namanya Gray? Itu akan terjawab di chapter depan
Mungkin pada chap awal ini banyak kesalahan yang fatal, seperti pendaftaran Akademi, soalnya author tak terlalu tahu tentang pendaftaran akademi, Sedangkan beberapa Fic dari senpai senpai disana, pendaftaran melalui Hokage, jadi, Hontou ni Gomenasai ~_~
Dan soal warna mata Naruto yang berubah itu sebenarnya adalah sisi gelap dari Naruto, jika matanya berubah Hitam kelam, ia akan memasuki Sisi gelapnya, sedangkan warna mata biru cerahnya, ia memasuki Sifat aslinya yaitu periang dan ceria
Dan untuk Profile Chara
Name : Naruto Uzumaki
Umur : 12 tahun
Element : ?
Senjata : Katana, Dan alat ninja lainnya (akan bertambah seiring berjalannya fic)
Penampilan : Berambut kuning dengan kulit warna putih, memakai pakaian biasa, yaitu T-shirt putih dengan Lambang Uzumaki ditengahnya dan Celana panjang berwarna Hitam serta sepatu khas Ninja
Name : Uzumaki Namikaze Menma
Umur : 11 tahun
Element : muncul di chap depan
Penampilan : berambut merah Crimson dengan warna kulit putih, memakai T-shirt merah dengan jaket hitam lengan panjang terbuka sehingga terlihat T-shirt merahnya (kayak boruto tapi dengan keterangan diatas) dengan Celana panjang hitam dan sepatu khas Ninja
Itulah keterangan Chara yang author berikan, semoga bisa dimengerti dengan jelas
Jadi, sampai jumpa di Chapter berikutnya, jangan Lupa Rebies, eh bukan tapi Review agar author lebih semangat buat update Fic
See You in Next Chapter ::.
