Catherine : Horreeee! Akhirnya kami dapat mem-publish cerita kami yang pertama ini! YEAAHHHH!
Lirienne : Yup! setelah sekian lama mengidam –eh- maksud saya . Setelah sekian lama memendam ide ini ,akhirnya dengan segala perjuangan yang berat *alah* kami dapat mempublishkan cerita kami ini! HOREEEEE!
Catherine : Ok, kali ini kami akan membawakan FF dengan Genre Fantasy . Yeaahhhh! impianku terwujud!
Lirienne : Catherine,ckckck *menggeleng2kan kepala* ^^".
Catherine : hehehe. . . XD
Leonard : Hey kembar!... cepetan kalian baca Disclaimernya. . . Readers dah pada nunggu tuh -_- ".
CatLi Twins : Oh Iya!
Disclaimer : Yamaha (Vocaloid Character); Hiro Mashima (Fairy Tail Character); CatLi Twins (Leonard, Catherine, and Lirienne Character)
Genre : Fantasy, Adventures, Humor, Friendship
Rate :T
Summary :White Wind Kingdom, adalah nama dari suatu Kerajaan sihir ,yang terkenal akan kehidupannya yang aman sentosa. Namun,pada suatu hari terjadi perang yang berujung pada jatuhnya ke-12 Permata kerajaan tersebut oleh sang musuh. . . Dan ini adalah cerita dari beberapa pemuda dan pemudi yang berjuang untuk mendapatkan permata itu kembali. Berhasilkah mereka mendapatkan permata tersebut? Dan bisakah mereka mengalahkan sang musuh itu?
WARNING:Cerita ini bakal membuat kalian kejang-kejang,mulut berbusa,diare,muntah-muntah,dan berbagai reaksi penyakit lainnya. Jadi saya sarankan kepada anda untuk selalu sedia ember dan obat-obatan di dekat anda! Oh iya mohon maaf bila ceritanya gak jelas dan masih banyak Typo. . maklum dah lama gak buat FF ^^" *Nyengir tak berdosa*.Satu lagi bakal ada tambahan 3 Char yang gak termaksud dalam Anime loohh...
Catherine :Summarynya ngegantung ya? *Ngelirik ke arah Lirienne dan Leonard*
Lirienne :Iya =,= . .
Leonard :Sudahlah ya. . summary mah ngegantung gapapa kali. Wong nanti bakal ketahuan pas readers membaca ceritanya.
Catherine :WOY! Copas kata-kata aye tuh =,="
Leonard : AHHHH Sudahlah, langsung saja kita buka FF ini!.
~HAPPY READING!~ =D
CHAPTER 1.
White Wind Kingdom,sebuah kerajaan dibalik hutan lebat yang diapit oleh dua bukit hijau kembar dan langit biru luas yang membentang angkasa. Kerajaan ini bukan sembarang kerajaan, karena sebagian besar penduduknya merupakan penyihir dan makhluk gaib.
(Catherine: "Hantuu dongg O.O" *dilempar sendal sama para char-*)
"NATSU!"
Seorang pemuda berambut pink berlari keluar restoran makanan siap saji siang itu. Mulutnya masih penuh dengan makanan.
"SUDAH KUBILANG JANGAN MAKAN-MAKANAN YANG MAHAL! UANGKU TIDAK CUKUP!"
Nampak gadis muda rambut pirang mengejarnya.
"KYAAAA ! GOMEN LUCY!"
"Natsu!,Lucy! Kon'nichiwa!"
Teriak segerombolan *plak* suara kepada kedua makhluk itu. Dari kejauhan, terlihat segerombolan makhluk *-PLAKK-, ok ralat* maksudnya segerombolan anak muda lainnya,yang tadi meneriakki nama kedua orang itu.
"Ah,Kon'nichiwa minna-san"
Sang perempuan berambut blondepun berhenti dan menatap segerombolan anak muda itu lalu menjawab salam teman-temannya tersebut. Tanpa memperdulikan makhluk pink yang sudah berlari menjauh dari sang gadis.
"AKHHH NATSU! KEMBALI KAUU!"
Teriaknya ,menyadari sang pemuda pink telah berlari menjauh. Membuat,segerombolan anak muda yang terabaikan -sebentar- ini tersenyum swetdrop . Melihat tingkah kedua soulmate itu.
"Hey,Lucy kamu tidak mengikuti tes penyihir langit?"
Tanya perempuan berambut teal Miku,Hatsune Miku tepatnya.
"Oh iya! hari ini tes penyihir langit ya!"
Imbuh perempuan berambut sewarna senada dengan bunga kebanggaan Jepang itu,Megurine Luka.
"Eh! seingatku aku sudah mengikuti tes itu minggu kemarin," Jawab Lucy.
"Eh?! benarkah? tapi tadi di pengumuman itu. . ?!" Kata Luka bingung.
"Mungkin itu Jellal,"ujar Lucy menebak. "Dia kan punya sihir yang berhubungan dengan sihir langit juga"
"Ohhh iyaya Jellal-san aku lupa" Luka menepuk keningnya.
"Lucy-san!"seru sebuah suara yang bergeming.
Lucy melihat pemuda berambut pirang yang warnanya lebih pucat dibandingkan dengan miliknya,berjalan ke arahnya bersama pemuda berambut hitam pendek dengan mata merah.
"Natsu-san mana?" tanyanya.
"Tidak tahu! Sampai dia menggantikan uangku aku tidak peduli dengan keadaannya!"Lucy bersikeras.
"Lucy-san,jangan seperti itu padanya"Sting Eucliffe tersenyum paksa.
Ya,pemuda yang memiliki code di sebelah alis kanannya itu.
"Hmm,biarin" Kata Lucy .
"ha ha ha ^^" dasar PinkKuning (Author: a.k.a NaLu )" batin semua yang berada di situ.
"Ini aneh" tiba-tiba saja salah satu pemuda berambut pink -yang lain- mengeluarkan suaranya.
"Memang ada apa Luki?" tanya Luka kepada kembarannya itu,Megurine Luki.
"Padahal hari masih siang,tapi kenapa tidak ada penjaga satupun yang berjaga di kota ya?" lanjut sang pemuda menjawab kebingungan sang saudara serta teman-temannya itu.
"Iya juga sih,dari tadi aku tidak melihat penjaga satupun. Apa mungkin mereka sedang Mager?" kata Hatsune Mikuo,kakak dari Hatsune Miku.
BLETAK!
"Aduh duh Ittaiiii !"
"Itu tidak mungkin bodoh, lagipula kalian tahukan bagaimana sikap dari para penjaga itu? mereka selalu bekerja keras. Tidak mungkin mereka mager." Shion Kaito ,pemuda berambut dark blue ini pun berbicara -juga- setelah menjadi pendengar yang baik dan setelah dia menjitak kepala sang sahabatnya tersebut . Akhirnya dia mengeluarkan suaranya juga (Author: yeaaahhhhh Kaito-kuunn!. Direktur: Hmmppp =_=").
"Tadi,aku mengecek jadwal Dewan Royal hari ini,tapi sepertinya mereka tidak ada rapat" Rogue Cheney memaparkan, sahabat Sting itu. "Lagipula jarang sekali mereka rapat di hari Senin begini".
"Hey,ini hanya feelingku atau kabut di kerajaan semakin tebal?" Lucy melihat sekelilingnya.
Memang ,sudah tiga hari ini kabut melanda Kerajaan White Wind ,namun bukan disebabkan oleh hujan deras maupun hawa gunung.
Tap Tap Tap Tap
POFF
"Hey,kalian dengar suara itu?"tiba-tiba Mikuo bertanya kepada teman-temannya. Dengan mempertajam pendengarannya menggunakan kuping silumannya itu Mikuo dapat mendengar sebuah suara dengan sangat jernih hingga radius 9-12 kilometer.
"Suara? suara apa? aku tidak mendengar apa-apa?" kata Kaito menjawab pertanyaan Mikuo.
"Shhh. . suara itu semakin mendekat. . "katanya sambil menyuruh teman-temannya untuk diam. "Tunggu. . bau ini. . . ini bau Darah! "lanjutnya melihat sekelilingnya mencari sang makhluk misterius yang sedang terluka itu.
"HEH! DARAH!"
"Hey,lihat! bukankah itu Leonard-san?tunjuk Yuuma ,kepada pemuda berambut pirang/blonde dan bermata saphire itu. Yang sedang berjalan ke arah mereka sambil memegangi lengannya yang berlumuran darah.
"Leonard-san!"Lucy terkejut mendengar nama itu,nama yang begitu dihormati diseluruh Kerajaan White Wind.
Setiap penduduk pasti mengenal siapa Leonard ini. Ya,kapten pasukan darat Kerajaan White Wind yang termuda dalam sejarah. Kerajaan mempunyai tiga angkatan militer, yaitu Militer Darat,Laut,dan Udara.
"Min-na. . "Sang Kapten menggumam pelan,lalu tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Semua menunjukkan kepanikannya.
"Leonard-san!"seru Sting.
"Bertahanlah! Jawab kami!" Rogue ikut membantu.
"Ka-li-an...Is...-na...-dow" gumam sang Kapten lemah -dan terbata-taba tentunya- sebelum ia kehilangan kesadarannya -pingsan-.
"Leonard-san!" seru semuanya panik.
"Oh tidak! istana! ISTANA TERBAKAR!"Teriak Luka melihat kobaran api yang berasal dari arah Istana.
"Miku!kamu disini obati Leonard-san. Yang lain ikut aku ke Istana. Kita harus pastikan kalau Istana baik-baik saja" perintah Kaito kepada teman-temannya tersebut.
"Ini tidak mungkin Natsu kan?" Sting berasumsi mengingat sihir Natsu adalah api.
"Tentu saja tidak! sebodoh-bodohnya dia ,Natsu tidak mungkin mengkhianati kerajaan!" Lucy berpendapat lain.
"Ayo kita bergegas" Rogue bersama Sting dan Lucy langsung berlari ke Istana mengejar Kaito and the genk *plakk* yang sudah berlari ke sana duluan.
Di Istana,terlihat segerombolan shadow yang sedang bertempur melawan pasukan Kejaraan Whithe Wind. Pertempuran yang dahsyat tersebut telah membakar dan menghancurkan setengah bangunan Istana itu.
"Semuanya! kita harus bertahan! jangan biarkan shadow-shadow -jelek- ini mengambil ahli Istana kita! Ayok semuanya! kita bertemput sampai titik darah penghabisan!"
"WOOOOOO!"
Teriakkan yang berasal dari seorang perempuan berambut hitam panjang yang diikat ekor kuda bernama Catherine itu, di sambut oleh triakkan seluruh anak buahnya. Perempuan berambut hitam dan bermata Saphire -yang telah berubah menjadi Merah ruby- itu pun kembali menebas shadow-shadow tersebut hingga hancur.
"Sea Magic:Sea Trap!"seru seorang gadis-lainnya-yang pakaiannya terlihat seperti lolita-gothic berwarna hitam.
Dengan sihir yang dmilikinya,ia mengunci semua shadow itu dalam perangkap airnya.
"Kalian pikir bisa macam-macam dengan kerajaan kami?" lanjutnya sambil menatap tajam kearah kumpulan shadow-shadow itu.
"Lapor Catherine-sama,Lirienne-sama "seorang prajurit datang. "Markas senjata aman. Namun banyak prajurit terluka di bagian balkon Istana" serunya.
"Kirimkan bala bantuan segera!"seru gadis muda tadi,Lirienne.
Kalau Leonard adalah kapten Militer Angkatan Darat, maka Lirienne adalah kapten Militer Angkatan Laut,dan Catherine memegang posisi sebagai kapten Militer Angkatan Udara. Ketiganya sama-sama dikenal sebagai pejuang tangguh, berkat kemampuan mereka yang luar biasa.
"Catherine-sama,Lirienne-sama" teriak Kaito,dkk yang sudah sampai di Istana.
"Kalian ! Awas!" teriak Catherine yang langsung melemparkan pedang-pedangnya tersebut ke arah para shadow yang mengincar nyawa para junior atau teman-temannya itu.
"Haaa!"
"Kalian baik-baik saja?" Lirienne menghampiri -tiba,pandangan Lucy terbelalak. "Lirienne-san! Di belakangmu!".
Lirienne berpaling ke belakang,dan segera membentuk isyarat tangan. "Star Magic: Storm of Thousand Stars!" segera kumpulan bintang memusnahkan habis para shadow itu.
"Kami akan membantu" Sting,Rogue,dan Mikuo siap di posisi . Lalu,mereka berlari dan mengubah diri mereka menjadi Naga putih,Naga hitam,dan Seekor Serigala .
"Kami juga akan bantu" seru yang lainnya siap di posisi mereka masing-masing.
Berjam-jam pertempuran itu berlangsung. Namun para shadow masih tetap berkeliaran di Istana dengan jumlah yang bertambah dari semula.
"Cih,sial kenapa mereka tidak musnah-musnah juga !" Kaito bergumam sambil menyeka keringat yang menjalar turun dari dahinya .
"Sepertinya mereka dapat membelah diri mereka dengan cepat. Jika seperti ini. Sekuat apapun kita melawan mereka tidak akan ada habisnya" Imbuh Yuuma setelah melihat salah satu shadow yang sedang membelah diri menjadi lima itu.
"Cih, aku tidak akan kalah di pertempuran ini" Mikuopun mencakar,menggigit,dan membantai shadow-shadow yang berada disekelilingnya.
"Magia Cielo:Blue Moon!" teriak Luka mengeluarkan sihirnya,yaitu Blue Moon. Sihir itu menyelubungi para shadow dengan sinar biru yang dibantu oleh kekuatan Bulan. Para shadow yang terkena sihir tersebut akan musnah.
"Hah,hah . Sepertinya kekuatan sihirku melemah" seru Luka terbata-bata masih berusaha agar tetap fokus kepada sang musuh.
Lucy ikut bertarung dengan rekan-rekannya,berulang kali ia memanggil roh langit mulai dari Aries sampai Leo. Namun,usahanya itu belum membuat jera para shadow.
"Kalau begini terus,aku akan kehilangan kekuatan sihir!"Lucy bernapas terengah-engah.
Sting dan Rogue masih berjuang dalam bentuk hewan mereka. Kedua siluma Naga tersebut benar-benar sudah kewalahan.
"Jika begini terus kita takkan bisa mengalahkan mereka!" seru Sting kesal.
"MAGIC! TIME STOP!" teriak sebuah suara ,yang bersamaan dengan berhentinya waktu disekitar shadow. -Namun tidak dengan waktu di sekitar para pejuang kita ini- Dari kejauhan Terlihat dua orang manusia yang satu pemuda berambut blonde dan yang satu lagi perempuan berambut teal, yang sedang membantu memapah sang pemuda menuju teman-temannya itu.
"Leonard!,Miku!" seru Catherine menyadari siapa orang tersebut.
"Leonard-san! Apa yang sedang kau lakukan?! Bukankah kau terluka?!" Lirienne heran.
"Miku menyembuhkan beberapa lukaku,cukup untuk membuatku bisa berjalan kembali." ujar Leonard.
Lucy,Sting,dan Rogue sudah terpojok dengan kehadiran shadow-shadow bodoh ini. Ketiganya entah tau harus berbuat apa.
BAM!
Tiba-tiba saja suara pukulan menjatuhkan ratusan shadow itu. Ketika melihat siapa pelakunya,Lucy,Sting,dan Rogue merasa lega. "Natsu!"
Pemuda berambut merah muda itu menunjukkan cengirannya. "Aku belum terlambat kan?" ujarnya.
"Kalian, kita harus mundur sekarang. Jumlah mereka terlalu banyak jika hanya kita yang menyerang. "kata Leonard memberikan Komando.
"Apa maksudmu kita mundur?!" Lirienne protes.
"Hei ! Aku baru mulai!" Natsu jelas-jelas tidak terima karena ia baru saja'Join in the Fun'.
"Aku tahu kalian pasti tidak mau mundur. Dengar ,kita harus mundur sekarang karena. . "
Sebelum Leonard menyelesaikan kalimatnya .tiba-tiba tanah terguncang .
"Apa ini?" Lirienne kaget.
"Pasti terjadi sesuatu di markas utama!"tebak Rogue.
"Ayo,kita kesana!"
"Ayoo!" teriak semuanya kemudian berlari menuju markas utama.
"Ergh...ergh"Terlihat Jellal yang terkulai lemas di tanah,tubuh vampirnya sudah mengeluarkan banyak darah.
"Penjaga macam apa kau Jellal?"tanya seorang wanita di depannya licik. Sudah pasti ia pemimpin shadow itu. "Meninggalkan kami sepertinya membuatmu menjadi lemah."
"Ergh. . . Jangan. ." Jellal mengulurkan tangan dan hanya bisa menggapai udara. "Jangan berani kau ambil barang itu...!".
Rekan-rekan lain sampai di markas ,Catherine,dan Leonard terkejut dengan apa yang ada di depan mereka. "Tidak mungkin!"
Mereka melihat wanita itu menggenggamnya. "12 Permata Suci Kerajaan!"
Pandangan Lucy,dan Natsu menuju ke arah lain. "Jellal!" seru keduanya.
"Ergh. . ."tiga pemimpin militer kerajaan maju bersama,bermaksud merebut kembali kepunyaan mereka.
"Kau tidak akan lolos !"ujar Lirienne marah. Namun sebelum sihirnya keluar,perempuan itu langsung lenyap. Ilusi
"Cih sial!,perempuan licik itu menggunakan sihir Ilusi!. "Catherine berteriak marah. "Pasti,akan kutemukan wanita licik itu!" lanjutnya menggertakkan gigi.
"Jellal ,apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Leonard kepada pemuda berambut biru tersebut.
"Erghh. . "
"Ah iya aku lupa. Miku cepat kamu sembuhkan lukanya Jellal "komandonya,Mikupun dengan sigap langsung melakukan tugasnya itu sebagai Peri Pengobatan/Penyembuh.
"Yozakura.."Jellal terbata-bata."Perempuan itu.. Dialah penyebab kabut di kerajaan kita.. Dia melakukannya untuk mencegah penduduk mengetahui apa yang terjadi sehingga ia bisa dengan leluasa mencuri 12 Permata Suci Kerajaan.. Aku datang tepat waktu.. Tapi dia terlalu kuat..Akh!"
"Maaf Jellal-san, tapi lukamu sangat parah . Harus segera di obati. Kumohon bersabarlah" Miku berbicara masih tetap fokus dengan penyembuhan luka Jellal.
"Jellal jangan banyak bicara!" seru Lucy.
"Berani-beraninya ia mencuri harta kerajaan kita. Ia akan membayar untuk semua ini! Yozakura!"seru Lirienne mengepalkan tangan.
"Sabarkan dirimu Lirienne, aku tahu perasaanmu. Tapi marahpun tidak ada gunanya" tiba-tiba saja Catherine menepuk bahu Lirienne, mencoba meredakan api kemarahan sang Kapten Militer Angkatan Laut tersebut. "Sekarang,apa yang harus kita lakukan Leonard?" lanjutnya ,bertanya kepada sang sahabat blondenya itu.
"Ke-12 Permata Suci sudah jatuh ketangan musuh. Jika kita bergerak ,mungkin kita akan berhasil mendapatkan permata itu kembali. Namun,ada kemungkinan besar . Mereka sudah menyiapkan jebakan untuk kita. Sebagai langkah awal sebaiknya kita biarkan saja dulu kejadian ini." jawab Leonard. "Tapi,ada baiknya kita bicarakan hal ini kepada para Petinggi Istana" lanjutnya.
"Huh.."Lirienne menghembuskan napas berat."Kuharap tidak terjadi apa-apa"
"Tenang saja Lirienne, hanya Raja dan Ratu saja yang mengetahui cara kerja Permata-permata tersebut. Selain mereka tidak ada lagi." Leonard mencoba menenangkan kegelisahan Lirienne.
"Jellal-san,kau baik-baik saja?" Rogue memastikan keadaan seniornya di Militer kerajaan itu.
"Aaa. Terima kasih" Jellal berusaha tersenyum pada kawan-kawannya.
Lucy melihat dari jendela Kerajaan. "Sepertinya kabutnya semakin tebal saja.."
"Ini mungkin pengaruh hilangnya 12 permata suci itu. Sihir di kerajaan mulai tidak seimbang." sahut Sting. "Aku mulai merasakannya, ketidak keseimbangan sihir ini".
"Kalau begini terus,efeknya akan berimbas ke kerajaan tetangga disekitar kita," tambah Rogue.
"Kalian berjagalah di Istana,"ujar Lirienne. "Kami bertiga akan pergi ke rapat dewan untuk membicarakan soal ini."
"Baik" ujar semuanya.
Seketika itu juga,Lirienne,bersama Catherine,dan Leonard menghilang dari hadapan mereka.
Seperginya ketiga kapten tersebut,Natsu dkk sesuai dengan komando mulai berjaga di Istana memastikan bahwa tidak akan ada shadow yang muncul kembali di Istana tersebut.
"Hah,sepertinya Istana sudah aman" Kaito bergumam, kini mereka sudah berkumpul kembali di Markas Utama. Setelah hampir 2 jam berjaga mengelilingi Istana.
"Hey Luka bagaimana? apa sudah kelihatan?"
"Bisakah kamu diam Luki. Kegiatan ini butuh konsentrasi yang tinggi "
"Hmm, ok ok. Huff"
"Hey Luka,Luki sedang apa kalian?" Kaito bertanya kepada duo Megurine tersebut. Satu alisnya terangkat pertanda bingung akan kelakuan dua kembaran itu .
". . . . . . . "
Merasa di acuhkan akhirnya Kaito pun berjalan mendekat ke arah mereka."Apa itu ?" tanyanya kembali saat melihat apa yang sedang kedua sahabatnya itu lakukan.
Merasakan hal yang sama dengan Kaito bingung + penasaran, akhirnya yang lain juga ikut mendekati duo Megurine tersebut.
"Ah ini adalah bola Kristal milik Luka" jawab Luki yang langsung mendapatkan jitakan gratis dari sang sahabat birunya tersebut."Ittaaiiii! HEYYY!"
"Gw tau itu bola kristal, yang ditanya sedang apa kalian dengan bola kristal tersebut!?" Kaito memperjelas pertanyaannya tersebut.
"Memangnya ada apa dengan bola kristal itu?" Natsu ikut-ikutan penasaran. "Bisa melihat masa depan?"
"Natsu-san ,kau pikir kerajaan sihir kita ini seperti kerajaan sihir kebanyakan?" Sting sweat drop. "Bola kristal itu tidak digunakan untuk hal semacam itu disini".
"shh! kalian berdua ini berisik sekali. bisa diam tidak?!"teriak Luka kepada ke-4 makhluk tersebut.
"A-Hay ma'dam!" seru Luki,Kaito,Natsu,serta Sting bersamaan ketika merasakan hawa mengerikan yang keluar dari arah Luka.
"Luka ini apa?" tanya dua makhluk berambut teal itu bersamaan.
"Ah ini, aku hanya melihat keadaan istana saat ini melalui bola kristalku ini."jawab Luka .
"Bagaimana Luka apa sudahh terlihat keadaan di sekitar istana saat ini?" tanya Luki.
" I-ini tidak mungkin!" "ada apa Luka!" tanya Kaito penasaran.
"Para shadow sudah berhasil mengambil ahli istana. sepertinya mereka menyekap ratu dan raja." jawab Luka.
"APAA!"
"I-itu tidak mungkinkan!" teriak Lucy tidak percaya.
"Kita sudah berkeliling disekitar Istana,tidak mungkin hanya dengan jarak waktu 2 jam. Shadow-shadow siala itu dapat mengambil ahli kekuasaan Kerajaan ini!" kata Yuuma masih tidak percaya.
"Aku juga sebenarnya tidak percaya, tapi. . Sting apa kamu bisa merasakan enerji sihir shadow itu?"
"Ya Luka,sekitar 10 menit yang lalu. " jawab Sting membenarkan omongan Luka.
"I-ini tidak mungkin!"
"Kemungkinan besar mereka telah menyelinap ke Istana saat kita telah selesai berjaga. Dan,dengan keberuntungan bagi mereka -kesialaan bagi kita- mereka berhasil menyandra Raja ,dan Ratu di penjara bawah tanah" Luka menganalisis kejadian-kejadian yang mungkin baru saja terjadi.
PRANG!
Tiba-tiba saja bola kristal tersebut pecah menjadi serpihan-serpihan kristal kecil.
"Ada apa ini Luka!?"tanya Miku kaget.
"Musuh!" Jellal berseru, masih memegangi lengannya yang terluka.
"Jellal-san! Kau yakin bisa bertarung?" Rogue kaget.
"Aa. Jangan khawatirkan aku," Jellal bersikeras. "Kalau begitu, sebaiknya kita bagi menjadi beberapa tim. Aku dan Rogue akan berada di sini. Natsu, Sting, dan Lucy bisa menuju ke ruang singgasana. Kaito, Miku, dan Mikuo menuju ruang bawah tanah. Luki, Luka, dan Yuuma pergi ke menara. Aku takut mereka menghancurkan bagian terpenting istana ini."
"Baik!"
Segera, mereka semua berpencar sesuai instruksi kata wakil kapten Militer Angkatan Laut tersebut, Menara Istana adalah hal yang harus dijaga ketat, bahkan ini dirahasiakan dari rakyat sendiri. Didalamnya terdapat sebuah perpustakaan, yang menyimpan berbagai informasi rahasia tentang kerajaan mereka yang seharusnya tidak diketahui orang lain. Hanya mereka yang menjadi raja yang boleh mengetahuinya.
"Kenapa kita mendapatkan bagian yang tidak enak ini" jerit Miku frustasi saat kakinya berusaha mencari tempat pijakkan.
"Hah kamu payah Miku baru segini sudah protes" ejek Mikuo yang langsung diberikan hadiah death glare oleh sang adik.
"Hey kalian sudah selesai debatnya?!"tanya Kaito bosan.
"Diam kau BAKAITO" teriak mereka kompak membuat Kaito harus mundung sebentar, sementara mereka terus melaniutkan debat mereka itu.
"APAAA KAMU TUH YANG!. . BLA BLA BLA BLA...! TAUUU!" Teriak Miku tidak mau kalah oleh Mikuo.
"APAAA DASAR KAMU ADIK YANG BLA BLA BLA BLAA! SADAARRR GAAKKK!" Mikuo membalas teriakkan Miku.
SAAHHH SAAHHH
"Suara apa itu?" gumam Kaito dari tempat mundungnya. "Hey,dengar suara gak?" tanyanya kepada duo Hatsune tersebut,namun di acuhkan karena mereka masih tetap asyik dengan perdebatan mereka itu.
Tiba-tiba saja mata dark blue Kaito menemukan sebuah pergerakan.
"Hey,guys. . sepertinya kalian harus berhenti sekarang juga"
"Diam kau BAKAITO!"
"Guys,kalian mau mati atau hidup? LIHAT KE LORONGG!" teriak Kaito sambil menunjuk ke arah lorong. Teriakkan Kaito berhasil menyita kesibukkan -gaje- sang duo Hatsune tersebut.
"O-oh"
"KENAPA KAMU TIDAK BILANG DARI TADI BAKAITO!"
"GW UDAH BILAANGGG BAKAMIKUOO!"
"Kalian berdua DIAAAMMM!" teriak Miku mencoba mendiamkan kedua pria tersebut. " Sekarang kita harus fokus melawan mereka" serunya ,sudah siap dalam posisi menyerang.
"Hah,apa boleh buat. Nanti kita lanjutkan lagi BakaMikuo" seru Kaito.
"BaKaito" jawab Mikuo.
Terlihat percikan-percikan listrik dari dua pasang mata tersebut. Sebelum mereka memulai pertempuran dengan segerombolan shadow-shadow di lorong itu.
"HUWAAAA! SUGOI!" teriak Luka ,saat memasuki ruangan perpustakaan kerajaan itu.
"Kamu terlihat senang Luka" Yuma menaikkan sebelah alisnya bingung dengan kelakuan gadis di sampingnya itu. Saudara kembar dari Megurine Luki tersebut terus menerus menatap kagum terhadap tumpukan buku-buku yang terpajang rapi tersebut. Kumpulan buku-buku yang menurutnya sangat menyebalkan. -Ingat masa-masa ujian penyihir dulu heh?-
"HUWAAAAA SUGOI!'seru Luki tak jauh berbeda dengan saudaranya itu.
GUBRAK!
"Mereka berdua sama saja" gumam Yuuma sweatdrop.
"Hey Yuuma!"
"huh?"
"Ngapain berdiri di pintu? kita harus berkeliling untuk memastikan bahwa tempat ini aman" Teriak kedua makhluk berambut pink itu. -Authir: tunggu. . bukankah Yuuma juga berambut pink? O.o. Sudahlah lupakan saja-
"Ahhh iya" teriaknya Yuuma ,berjalan menyusul kedua temannya tersebut.
"Natsu diamlah sedikit" teriak Lucy mencoba menenangkan sahabat pinknya.
"Apa dia selalu begitu Lucy?" tanya Sting yang sweatdrop melihat tingkah sahabat serta rivalnya tersebut.
"Ya,kadang-kadang..." jawab Lucy sambil melihat kearah Natsu saat ini. " NATSUU ! APA YANG KAMU LAKUKAANNN!" Teriaknya melihat kebodohan sang sahabat.
"Huwaaa ternyata tempat duduk ini empuk sekali" Jawab Natsu yang saat ini sedang mencoba duduk di singgasana Raja.
"Apa yang kamu lakukan bodoh! itu singgasana Raja! Jika ketahuan.." ucapan Lucy terpotong oleh teriakkan dari Sting.
"LUCY! NATSU! DI BELAKANG KALIAN!" teriaknya.
Lucy,dan Natsupun dengan scepat melihat kebelakang dan dengan sigap mereka dapat menghindar dari serangan shadow-shadow itu.
"Cih"Sting sudah berubah wujud menjadi Naga Putih.
"Huwaaa! saat ini aku bersemangat!" seru Natsu menyiapkan apinya.
"Dasar dia itu" gumam Lucy ,lalu dengan sigap diapun memanggil satu persatu roh langitnya tersebut.
Sementara itu, di Gedung Kehormatan -begitulah tempat dewan royal/kerajaan berkumpul disebut-, Leonard bersama dua kapten lainnya menghadap sepuluh ketua dewan dari masing-masing komisi.
"APA KATAMU?! Permata kita telah dicuri?!" teriak ketua komisi dewan yang paling tua, bernama Soma. "Permohonan maaf yang sebesar-besarnya, Soma-sama," Lirienne mewakili ucapan teman-temannya. "Kami akan bertanggung jawab atas semua ini."
"Bertanggung jawab katamu?" kata ketua dewan komisi lain, Diana, seorang wanita tua. "Kita telah kehilangan dua belas permata suci yang menjaga keseimbangan sihir kerajaan, bahkan dunia ini!"
"Kejadian ini tidak bisa dimaafkan! Kalian bertiga akan dipecat dari jabatan kalian!" seru Rikiya, ketua komisi dewan termuda. Mendengarnya, ketiga kapten pun terkejut.
"Tidak! Jangan, Yang Mulia!" sahut Leonard memohon.
"Tunggu yang mulia."tiba-tiba saja Catherine berteriak . Saat ini Catherine sedang dalam keadaan yang sangat marah. Bisa dilihat dari warna matanya yang berubah menjadi sewarna merah darah.
"Ma-mata itu"batin semua orang yg ada disana saat melihat Catherine.
"Kami tau hilangnya ke12 permata itu adalah salah kami. tapi kami mohon, berilah kami kesempatan sekali lagi untuk merebut permata-permata tersebtu. Namun bila kami tidak dapat mendapatkan kembali permata itu. Saya akan menyetujui pencabutan jabatan saya saat ini." kata Catherine " Dan tentunya pemecetan saya dari pasukan Istana" lanjutnya dengan setengah berteriak.
"Catherine-san.." Lirienne benar-benar tidak bisa percaya.
"Hmm.. Mungkin kita bisa meringankan hukumannya."
Ketiga kapten itu menoleh pada sosok ketua dewan di pojok. Siapa lagi kalau bukan ketua dewan yang terkenal akan kepintarannya? Johann.
"Bukan berarti aku membatalkan pemecatan kalian," tatapannya licik. "Aku akan menunda pemecatannya."
"Apa maksud anda?" Lirienne meminta penjelasan.
"Kau benar, Lirienne-san. Karena itu kesalahan kalian, maka kalian bertanggung , aku memerintahkan kalian untuk mendapatkan kembali dua belas permata itu."
"Itulah yang akan kami lakukan, Johann-sama," Leonard menjelaskan.
"Aku benci dengan orang yang memotong omonganku, Leonard-san. Aku belum selesai," Johann menunjukkan kemarahannya. "Aku ingin kalian menemukannya dalam waktu.."Keadaan hening."15 hari."
"APAAA?!" Tiga kapten mulai gila.
15 hari?! Mengalahkan raksasa terbesar saja membutuhkan waktu dua sekarang mereka diperintahkan untuk mengalahkan penyihir jahat kelas S yang markasnya tersebar dimana-mana secara tersembunyi dan hampir menghancurkan tiga perempat istana. Dewan memang tidak waras.
"Baiklah akan kami lakukan. tapi dengan satu syarat"
"Apa itu Catherine-san" tanya Johann kepada Catherine.
"Bila kami telah berhasil mendapatkan ke12 permata tersebut . Kembalikan jabatan kami " Catherine memberi tahukan syarat tersebut kepada Johann.
"Hah! hanya segitukah. itu adalah hal yang mudah semudah membalikkan telapak tangan,asal kau tau Catherine-san. Bila perlu jabatan kalian dapat saya naikkan menjadi dewan petinggi istana " jawab Johann dengan nada meremehkan.
" Terimakasih atas tawarannya,Johan-san tapi saya lebih senang menjadi kapten ketimbang menjadi dewan petinggi istana. Asalkan anda tau itu.." kata Catherine membuat Johan menggertakkan giginya marah. "Saya mohon undur diri. " lanjutnya sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Catherine-san benar-benar melakukannya, ya kan?" Lirienne berbisik pada Leonard.
"Aa. Dia melakukannya."
"Apakah sopan bagi kalian berdua untuk berbisik di hadapan dewan?!" bentak Diana. Leonard dan Lirienne gelagapan.
"H-Hai! Mohon maaf, yang mulia! Kami permisi!" Leonard dan Lirienne menyusul Catherine yang berjalan keluar Gedung Kehormatan.
"Kau melakukannya, Catherine," kata Leonard, membuat tatapan bingung nampak di wajah perempuan berambut hitam itu.
Yang dimaksud Leonard dan Lirienne ini adalah penuntutan terhadap dewan. Sepanjang masa Kerajaan White Wind berdiri, belum pernah seorang pun berani menuntut pada anggota dewan, apalagi ketuanya. Namun, Catherine memecah sejarah itu dengan melakukan hal tersebut terlalu sering. Sudah kesekian kalinya ia menuntut pada dewan. Maka itu, ia dijuluki "Ratu Merah", melambangkan semangat dan sikap yang berapi-api dari dirinya.
"Apa maksudmu Leonard. jika yg kamu maksud adalah etikaku maaf tapi aku adalah orang yang tidak mau disalahkan sebelum aku berusaha untuk mencobanya, dan lagi memang inilah sifatku" jawab Catherine .
Lirienne sweat drop, tersenyum paksa. "Begitulah Catherine-san," gumamnya dalam hati.
"Kau diam saja daritadi, Lirienne," ujar Leonard.
"Ah.. Itu karena aku tidak mau macam-macam dengan dewan, aku terlalu takut," Lirienne mengaku
"Hey karena waktu kita hanya 15 hari sebaiknya kita mulai bergerak sekarang." Catherine mengingatkan teman-temannya itu. "Sebaiknya kita cari yang lain dan langsung kita diskusikan permasalahan ini" lanjutnya sambil berusaha menunggangi Unicornnya .
"Sejak kapan dia punya Unicorn itu?!" gumam Leonard dan Lirienne dalam hati, ekspresi wajahnya terkejut.
"Kenapa? kalian pasti penasaran kenapa aku bisa mendapatkan Unicorn ini?!"tebak Catherine melihat raut wajah dari kedua kapten itu. "Ahahaha,ayolah aku adalah Kapten angkatan Udara, ya sudah pasti kami anggota militer angkatan udara mempunyai Unicorn untuk masing-masing anggota. Oh,selain Unicorn kami juga punya pegasus dan beberapa hewan udara yang melegenda lainnya" jawabnya dengan wajah ceria.
"APAAA!"
"Hahahahha,sudah daripada membuang waktu. Ayo kita kembali ke markas utama" seru Catherine setelah puas ,engerjai kedua sahabat baiknya .
"B-Baiklah," Lirienne memunculkan sayap, sementara Leonard memunculkan singa di sebelahnya.
Ketiganya pun mulai berangkat meninggalkan Gedung Kehormatan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TO BE CONTINUE ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Catherine :Huwaa akhirnya setelah 2 hari mengedit akhirnya cep 1 selesaiii! Yeaahh!
Lirienne :Akhirnya selesai juga ya Catherine!
Catherine ;Yup
Catherine : Baiklah.
Leonard Hey! CatLi!. Cepat tutup ceritanya!
CatLi Twin :OH IYA!
SAMPAI KETEMU DI CEP BERTIKUTNYA! JAA!RNR PLEASEEE~!
