Chapter 1 : The Beginning

KHS (Konoha High School ) merupakan sekolah terlengkap di Tokyo. Pemiliknya adalah Shimura Kujo, seorang pebisnis elektronik yang sukses di Jepang. Dia mempunyai teman bernama Uchiha Fugaku, seorang kepala kepolisian Jepang divisi utama dan Namikaze Minato, seorang professor yang bekerja pada perusahaan Research di Jepang. Dengan bekerja sama dengan kedua temannya itu, Kujo pun menjadi pebisnis terkaya karena sekolahnya yang di bilang menarik perhatian siswa-siswi di Jepang. Bagaimana tidak? Penjagaan sekolah yang sangat ketat karena penjagaan dari anak buah Fugaku, serta peralatan sekolah yang canggih berkat Minato yang telah menyumbangkan hasil karyanya.

Untuk membuat ciri khas sekolah, maka Kujo menetapkan golongan-golongan per-kelas. Exclusive Class (E-class) adalah kelas yang berisi anak-anak para pebisnis maupun bangsawan yang kurang pintar. Perfect Class (A-class) adalah kelas yang berisi anak-anak pintar yang kurang mampu. Sedangkan, Gold Class (G-class) adalah kelas yang berisi anak-anak jenius di bidang akademik dan paling berprestasi di bidang non akademik, yang paling tenar, semua ada di Gold Class.

" Perkenalkan, nama saya Hyuuga Neji. Ketua Osis tahun ini di KHS. Hari ini adalah hari pemilihan untuk para pengurus osis kelas 10. Berdasarkan hasil tes kepintaran, nilai akademik, juga nilai kepemimpinan kalian, maka akan saya sebutkan calon-calon pengurus osis tahun ini. Yang sudah saya panggil, diharapkan untuk maju kedepan " kata Hyuuga Neji.

"Sabaku Temari, sebagai Wakil Ketua Osis"

"Haruno Sakura, sebagai sekretaris."

"Shikamaru Nara, sebagai bendahara."

"Sabaku Garra, sebagai osis acara"

"Uchiha Sasuke, sebagai osis kesehatan"

"Shimura Sai, sebagai osis kesenian"

"Uzumaki Naruto, sebagai osis olahraga"

"Hyuuga Hinata, sebagai osis perlengkapan"

"Ten Ten, sebagai osis ekstrakulikuler"

Setelah Neji menyebutkan satu per satu calon osis KHS, Neji segera menyudahi acara di tempat itu dan menyuruh semuanya untuk segera memasuki kelas barunya masing-masing.

G-class…

"Hai! Aku boleh duduk di sebelahmu 'kan? " Tanya Sakura

" Terserah " jawab Sasuke dingin

" Kau Uchiha Sasuke yang dipilih menjadi osis kesehatan ya ? " Tanya Sakura yang mencoba basa-basi.

" hm " respon Sasuke

" Cita-citamu memangnya ingin menjadi dokter ya? " Tanya Sakura lagi

" hm " respon Sasuke lagi sebagai tanda kalau ia masih mendengar yang Sakura tanyakan

" Kau kenal…"

" Berisik! " Akhirnya Sasuke pun sekarang menatap Sakura dengan tajam. Merasa terganggu. Sakura pun kaget dengan reaksi yang di keluarkan Sasuke. Dengan tampang jutek, akhirnya Sasuke kembali memainkan smartphone-nya, meninggalkan Sakura yang sedih.

" Sasuke?! Kenapa kau sekelas denganku lagi?!" Tiba-tiba Naruto masuk ke Kelas dengan ricuh. Sedangkan yang di teriaki hanya melihat sekilas tanpa rasa peduli sama sekali.

" Hn..apa masalahmu, baka dobe? " dengan tenang Sasuke mengeluarkan kata-kata yang memancing emosi Naruto.

" Rrrrgh….SIALAN KAU TEME!" Teriak Naruto yang membuat satu kelas menengok padanya. Ada yang kaget sampai menumpahkan snacknya, bahkan ada yang terbangun dari tidur nyenyaknya di meja.

" Tenang Naruto-kun, Sasuke-kun hanya bercanda.." Tiba-tiba Hinata muncul dari sebelah Naruto.

"Hehe… baiklah, Hinata! " jawab Naruto ceria.

"Hi-Hinata? " gumam Sasuke kaget.

" Ohayou Sasuke-kun.." Sapa Hinata. Mendadak wajah Sasuke memerah dan Sakura pun menyadarinya.

" Baiklah, anak-anak! " Tiba-tiba seorang pria muda masuk ke dalam kelas itu.

" Saya adalah wali kelas kalian. Nama saya Yamato. Kalian adalah anak-anak yang di banggakan. Oleh karena itu jangan pernah bermasalah dengan saya atau saya akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini. " kata Yamato.

" sok banget sensei-nya.." komentar anak-anak G-class pada inner mereka masing-masing.

E-class…

Semua anak di kelas itu sudah berkumpul semua dan keadaan kelas pun ribut sekali. Pintu kelas pun terbuka dan masuklah seorang guru cantik. Semua anak-anak yang sedang melakukan aktivitas masing-masing seakan ter-pause saat guru cantik itu menatap mereka dengan tajam.

" Apa yang sedang kalian lakukan? " Tanya guru itu sambil masuk ke dalam ruangan. Dan hasilnya, tidak ada satu pun murid yang berani membuka mulut karena takut dengan tatapan tajam guru itu.

" Cepat jawab! Kalian nggak punya mulut? " kata guru itu judes.

" Ka-kami semua sedang berkenalan sensei…" jawab Kankuro gagap.

" hari ini saya maafkan. Tapi, jangan berharap saya akan memaafkan kalian jika kalian membuat saya kesal. Nama saya Kurenai. " jawab Kurenai

" Galak banget sih…" kata inner mereka masing-masing

A-class…

Dari semua kelas di KHS, hanya kelas ini yang paling tenang. Kenapa? Mudah saja, karena mereka adalah kumpulan anak-anak genius. Mereka semua adalah kumpulan anak-anak sederhana yang tidak ingin menyia-nyiakan uang orang tua mereka karena mereka hanya orang biasa. Tidak kelebihan juga tidak kekurangan. Saat mereka membuka materi pembelajaran di gadget masing-masing, tiba-tiba bunyi derit pintu pun terdengar memecahkan suasana sunyi yang ada di kelas itu.

" Ohayou ! " sapa seorang guru muda berambut silver.

" Ohayou, sensei! " jawab semua murid yang ada di situ tanpa memperhatikan sang sensei di depan.

" Ehm..saya Hatake Kakashi..wali kelas kalian, sekaligus guru yang akan mengajar hari ini…" kata Kakashi. Dan semua masih sibuk dengan gadget masing-masing.

" Baiklah anak-anak, di hari pertama saya mengajar kelas kalian saya terlambat. Maafkan saya."kata Kakashi sambil melihat-lihat keadaan kelasnya.

" Sekarang semua yang ada di kelas ini tolong perhatikan saya karena saya akan mengajar sekarang!"Geram Kakashi karena tidak ada satu pun murid di kelas itu yang menengok padanya. KRINGG… tepat saat Kakashi mengatakan 'sekarang' bel istirahat pun berbunyi.

" Maaf sensei.. bukannya kami tidak ingin mendengarkan sensei, tapi saat sensei masuk ke kelas kami, waktu sensei untuk mengajar kami di kelas ini hanya tersisa 30 detik. " kata salah satu murid yang menunjukkan tampang bête tingkat dewa.

Mungkin sebentar lagi mereka akan membenci wali kelas mereka sendiri karena wali kelas mereka terkenal selalu terlambat di seluruh penjuru kelas. Apalagi untuk tipe seperti mereka yang selalu disiplin, pasti mereka akan demo bersama untuk mengganti wali kelas mereka.

Di kantin…

Di sebuah kantin yang sangat luas dan sangat bersih, di salah satu meja dekat lapangan basket outdoor, terdapat kerumunan yang kalau dilihat sepintas seperti kumpulan geng-geng anak nakal.

" Teme! Ayo kita main basket di sana! " Ajak Naruto. Sekarang dia sudah membawa sebuah bola basket.

" Dari mana kau dapat itu Naruto? " Tanya Sai.

" Tentu saja dari rumah..ayo main!" Ajak Naruto. Krik..krik..krik.. ternyata teman-temannya tidak ada yang merespon sama sekali. Ada yang sedang minum jus, ada yang sedang bermain gadget, bahkan ada yang sedang membaca novel setebal 500 halaman. Karena kesal akibat di diemin alias di kacangin, Naruto pun mengambil jus yang sedang Kiba minum dan langsung meminumnya sampai habis. Lalu Naruto bergerak mengambil Novel Garra dan Gadget Sasuke secara bersamaan.

" Na-Naruto jus itu pemberian…" Kiba pun pundung melihat jusnya diminum Naruto sampai habis.

" Siapa? " Tanya Naruto Kesal.

" Pemberian PACARKU, BAKA! " Teriak Kiba Saat kembali mengingat perbuatan Naruto yang seenaknya meminum jus pemberian pacarnya yang kawaii..

" Memangnya kau punya pacar? " Tanya Garra yang membuat Kiba tambah Kesal.

" Punyalah.. emang kaya kalian semua? " tunjuk Kiba kepada Naruto , Sai, Shikamaru, Sasuke, Garra, Takashi, dan Takeda.

" Sembarangan! Aku punya…." Naruto pun bingung. Matanya pun menjelajahi kantin, karena baru mereka yang keluar kelas, kantin pun masih sepi

Krik..krik..krik..

"engh… siapa pacarmu?" Tanya Shikamaru yang sedikit penasaran.

" ehm…ano…dia…dia…" mata Naruto pun masih menjelajahi kantin yang masih sepi itu.

" Hahaha…kalo nggak punya yaa nggak usah ngaku-ngaku deh! " Ledek Kiba. Naruto pun malu karena memang kenyataannya dia tidak mempunyai pacar sama sekali. Semua akhirnya menertawai Naruto.

" Hahaha…dasar nggak laku tapi ngakunya punya! " Ledek Takashi.

" Diam kalian semua! Bakaka!" Geram Naruto yang mulai merasa di kucilkan.

" Oke, bagaimana jika sekarang kita bermain basket saja? " Akhirnya Garra pun menghentikan pertengkaran kecil-kecilan itu.

" Udah nggak minat! " jawab Naruto kesal.

" Ya sudah kalau nggak mau ikut... ayo teman-teman.." ajak Shikamaru. Semuannya pun mengikuti langkah Shikamaru yang menuju ke lapangan basket sebelah kantin yang mereka tempati meninggalkan naruto yang masih kesal. Sadar bahwa teman-temannya sudah tidak ada, Naruto pun kaget.

" Sial! Baka Shikamaru! Itu bola-ku! " Teriak Naruto yang mengejar Shikamaru dan yang lainnya.

Sampailah mereka di sebuah lapangan yang sangat terawat dengan suasana yang sejuk karena di sisi-sisi lapangan itu ada banyak pohon-pohon yang sangat tinggi.

" Oke sekarang kita tentukan timnya " Kata Naruto. Lalu mereka semua membentuk lingkaran.

" SE..NO!" teriak mereka kompak dan hasilnya Naruto se-tim dengan Shikamaru, Takeda, dan Kiba. Sedangkan Garra se-tim dengan Sasuke, Takashi, dan Sai. Dengan tim seadanya, mereka mulai membentuk formasi masing-masing. Setelah semuanya siap, mereka mulai bermain. Setelah 1 menit berlangsung, tim Naruto sudah mencetak 2 point.

" Aku pasti bisa ! " semangat Naruto pada dirinya sendiri saat dia mulai melakukan Slam Dunk. Pluk… Naruto pun membuat point untuk timnya lagi.

" Sial…mantan kapten kita tetap sehebat dulu…" keluh Sai yang mulai gerah karena keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya.

" Tenang Sai… kita pasti bisa mencetak point…" respon Takeda yang juga berkeringat.

" SEMANGAT, dattebayoo!" Teriak Naruto semangat.

Tanpa mereka sadari, mereka sudah menjadi sorotan anak-anak KHS. Di gedung sebelah lapangan yang mereka tempati, banyak siswa-siswi yang menonton pertandingan mereka. Salah satunya adalah Aiko dan Kooga, mereka adalah manager dan kapten basket KHS.

" Kooga, menurutku yang berambut kuning itu sangat mirip denganmu.." kata Aiko kepada Kooga.

" Sedikit… sayangnya aku tidak pernah se-berisik dia saat bermain…" kata Kooga sambil mengamati Naruto.

" Menurutmu siapa yang jago diantara mereka semua? " Tanya Aiko.

" yang berambut kuning, berambut nanas, berambut merah, berambut hitam, dan yang berambut biru tua. " kata Kooga.

" Hmm yah… tepat…" gumam Aiko.

" Semoga mereka masuk club basket KHS besok.." kata Aiko.

" Besok? " Tanya Kooga bingung.

" Tentu saja…setelah pemilihan pengurus osis, akan ada demo ekstrakulikuler dan acara itu besok. Jangan bilang kau belum memberi tahu timmu untuk persiapan buat besok? " Tanya Aiko dengan nada mengintimidasi.

" Kenapa harus susah? Kau saja yang bilang..kau 'kan manager. Manager tugasnya mengatur 'kan? " jawab Kooga santai. Kooga pun mulai berjalan meninggalkan Aiko yang mematung.

Dengan polos Aiko bergumam, " Benar juga.." setelah itu, Aiko pun masuk ke kelasnya sambil terus mengingatkan dirinya untuk menyiapkan demo yang akan ditampilkan club basketnya besok.