If I'm A Girl
Xxxxxxxxx
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated: T
Genre: Romance/Action
Pairing: NaruSasu (INGET!)
Setting: pre-Shippuuden (Sasuke enggak pergi ke tempat Orochimaru)
Summary: Hanya terkena sebuah jarum beracun, seorang Uchiha Sasuke telah berubah gender! "A-APA YANG TERJADI DENGANKUUU?"
Warning: gaje abis, OOC, canon, mungkin ada shou-ai
ENJOY IT!
Xxxxxxxxx
Chapter 1
-Di daerah perbatasan Kumogakure-
TRING! TRANG! TRANG! Dua shuriken diikuti shuriken yang lain melayang dan saling beradu di udara, lalu jatuh menancap tanah. Ya, bisa kita lihat, sedang terjadi pertarungan antara Team 7 dengan segerombolan ninja bercadar hitam kelas S dengan ikat kepala berlambang desa Ame.
Tampak seorang pemuda berambut seperti pantat ayam dan satunya lagi yang berambut seperti duren sedang terengah-engah, begitu pula dengan lawan mereka di depan.
"Sepertinya kau sudah terlalu lelah untuk melanjutkan pertarungan ya..." ujar si pemuda berambut pantat ayam yang diketahui identitasnya bernama Sasuke pada si lawan di depannya.
"Huh, kau pikir aku akan menyerah begitu saja? Lucu sekali..." balas ninja bercadar itu licik.
"Sasuke, sebaiknya kau jangan terlalu meremehkannya. Sepertinya dia masih punya jurus yang lebih berbahaya lagi," saran Kakashi yang berada di belakang Sasuke dengan Sharingan-nya yang masih aktif.
"Itu benar, Teme. Tadi aja kita hampir mati kena 'Jurus Hujan Kunai Beracun'-nya," timpal si pemuda berambut duren yang bernama Naruto itu. Pandangannya masih terfokus pada lawan-lawannya.
"Sebaiknya kita harus semakin berhati-hati," kata Sakura sambil mengeluarkan kunainya dari kantong senjata di pahanya.
"Baiklah! Sudah cukup basa-basinya! Sekarang kita serang mereka!" seru Naruto sambil berlari kearah musuh. "Kagebunshin no Jutsu!" seketika Naruto berlipat ganda menjadi 5. Kemudian diikuti Sakura yang langsung melemparkan kunai-kunainya kearah sasaran. Sementara itu, Sasuke menyiapkan jurus Chidori-nya sedangkan Kakashi menyerang musuh dengan Suiryuudan-nya.
Pertempuran itu pun dimulai lagi. Musuh-musuh mengeluarkan jurus-jurus andalan mereka. Ada yang mengeluarkan 'Jurus Hujan Jarum Api'. Jurus itu hampir mengenai Sasuke namun Kakashi melindunginya dengan jurus Suiton.
Naruto pun sibuk dengan lawan-lawannya. 3 diantaranya melakukan 'Uzumaki Naruto Rendan', sedangkan 2 sisanya membuat Rasengan.
"Heh, bersiap-siaplah kau untuk mati! Hiyaaaa!" bocah Jinchuuriki itu langsung mengarahkan Rasengannya kearah sang pemimpin gerombolan itu.
'Berhasil!' sorak Naruto dalam hati saat berhasil mengenai perut pemimpin gerombolan itu. Namun tanpa Naruto ketahui, ninja Ame itu memuntahkan sebuah jarum kecil dan langsung melesat mengenai Sasuke yang berada sekitar 1 meter darinya.
CLEP! "Argh!" Sasuke langsung mengerang kesakitan. 'Benda apa yang menusuk dadaku ini? Rasanya sakit sekali!' pikirnya sambil masih menahan sakit dan jatuh berlutut. 'Tubuhku! Aku tak bisa bergerak!'
"Ugh!" BRUUKK! Sasuke langsung ambruk, pingsan.
"Sasuke-kun!" jerit Sakura, membuat Naruto dan Kakashi menoleh kearah Sasuke yang tampak sekarat diatas tanah.
"Teme! Apa yang terjadi denganmu?" seru Naruto sambil berlari meninggalkan lawannya.
"Sakura! Cepat bawa Sasuke ke tempat yang aman! Naruto, kamu juga. Ikuti Sakura!" perintah kakashi sambil menangkis serangan-serangan lawannya.
"Ta-tapi, sensei..." Naruto tampak keberatan.
"Sudahlah, kau tak usah khawatirkan aku! Pokoknya kau bersama Sakura lindungi Sasuke secepatnya!" potong Kakashi tegas.
"H-hai!" akhirnya bocah itu pun meninggalkan Kakashi yang kini bertarung sendirian dan menyusul Sakura yang sedang membawa Sasuke ke hutan terdekat.
Xxxxxxxxx
-Di dalam hutan-
SWOOSSHH! Sakura mengeluarkan jurus medisnya untuk menyembuhkan Sasuke. Sedangkan Naruto berjaga di sekeliling mereka dengan bantuan Kagebunshin-nya. Setelah beberapa menit, Sakura menghentikan ritual penyembuhannya.
"I-ini..." dahi Sakura berkerut horor. Naruto pun menoleh padanya.
"Ada apa, Sakura-chan?" tanyanya.
"Jarum ini..." Sakura mengeluarkan jarum dari dada Sasuke dengan hati-hati. "...ini sejenis jarum yang dilapisi dengan sejenis racun yang belum ditemukan penawarnya!"
"Apa?" seru Naruto kaget. "Yang benar, Sakura-chan?" Sakura mengangguk.
"Ya, racun ini cukup berbahaya karena dapat merusak jaringan-jaringan sel penting di dalam tubuh manusia. Jangankan manusia, hewan pun juga dapat mati terkena racun ini. Hingga saat ini, obat penawarnya belum ditemukan. Jurus medisku saja nggak bisa menyembuhkannya karena racunnya sudah menyebar dengan cepat," jelas gadis berambut pink itu.
"Ja-jadi... Teme..." Naruto menelan ludahnya. "...akan mati?" BLETAK! Sakura menjitak kepala Naruto.
"Jangan berpikir yang enggak-enggak! Sasuke-kun enggak akan mati semudah itu!" sangkal Sakura kesal.
"Iya, iya. Gomen..." ucap Naruto sambil mengusap-usap kepalanya. Tiba-tiba... JLEB! Sebuah kunai menancap tepat di pohon dekat Sakura berada, membuat Sakura dan Naruto menoleh kearah si pelempar.
"Huahahaha! Akhirnya kalian kutemukan juga! Bersiaplah untuk mati!" seru si pelempar yang ternyata adalah salah satu ninja Ame dari gerombolan itu. Sakura terkejut.
'Padahal aku dan Naruto sudah menyembunyikan chakra dan hutan ini begitu jauh dari tempat pertempuran. Tetapi masih saja bisa terdeteksi? Sungguh hebat...' pikirnya.
"Hih, kuso!" desis Naruto sambil mendelik tajam. "Semuanya! Serang dia!" perintahnya pada 3 Kagebunshin-nya.
"Hai!" respon ketiga Kagebunshin dan mulai menghujam ninja itu dengan kunai-kunai. Sementara itu, Naruto yang asli beserta Sakura membawa lari Sasuke ke tempat yang lebih aman.
"Jangan lari kau!" seru ninja itu sambil melemparkan 2 kunainya kearah mereka."Sakura-chan! Awas!" seru Naruto lalu bergegas mendorong Sakura ke samping.
JLEBB! "!" kunai itu tidak melukai Sakura namun malah melukai Naruto. Kunai-kunai itu mengenai lengan kiri Naruto. Darah segar mengucur deras dari lukanya.
"Naruto!" seru kunoichi berambut pink itu sambil meletakkan Sasuke diantara akar-akar besar sebuah pohon lalu menghampiri Naruto yang sedang mengerang kesakitan.
"Ikh!" Naruto meringis saat Sakura mencabut kunai dari lukanya kemudian mengobatinya dengan Ninjutsu Medis.
"Tenanglah, Naruto. Sedikit lagi," katanya sambil masih terfokus pada luka Naruto.
"Naruto, Sakura, ternyata kalian ada disini," tiba-tiba sebuah suara berat mengagetkan mereka. Naruto dan Sakura menoleh kearah suara.
"Kakashi-sensei..." gumam Sakura saat melihat tubuh senseinya penuh luka dan darah menodai seragamnya.
"Eh? Kakashi-sensei! Apakah semua musuh sudah dikalahkan?" tanya Naruto.
"Hmm, tentu saja. Bahkan ninja yang tadi mengejar kalian pun sudah kulumpuhkan. Misi kita berhasil," jawab Kakashi seraya melihat Sasuke yang masih pingsan.
"Sakura, apakah kamu sudah memeriksa Sasuke?" ujar Kakashi tanpa mengalihkan pandangannya dari Sasuke.
"Su-sudah. Sepertinya Sasuke-kun terkena sejenis racun yang berbahaya. Racunnya sangat cepat menyebar sehingga aku sulit menyembuhkannya," sahut si kunoichi.
"Kalau begitu kita harus segera pulang ke Konoha sebelum keadaan Sasuke semakin parah. Biar aku saja yang membawa Sasuke," sensei berambut putih itu pun menggendong Sasuke dan melompati cabang-cabang pohon lalu diikuti kedua muridnya.
Xxxxxxxxx
-Di kantor Hokage-
"Kalian sudah menyelesaikan misi dengan baik," kata sang Hokage Tsunade sambil meletakkan kertas laporan Kakashi diatas meja.
"Tetapi Sasuke..." kemudian Tsunade melirik kearah Shizune. "Bagaimana dengan keadaan bocah Uchiha itu?" tanyanya.
"A-ano... setelah aku periksa tadi, keadaannya tidak begitu baik. Bahkan, ia sempat memegangi dadanya sambil meringis kesakitan saat diperiksa," jawab Shizune.
"Eh? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Sasuke?" ujar Naruto sambil maju 1 langkah dari tempatnya berdiri tadi. Shizune mengangkat bahunya sedikit.
"Aku dan tim-ku belum berhasil mengetahui penyebabnya. Racunnya masih kami teliti," kata Shizune. "Kalau kalian mau menemuinya, kalian bisa datang ke Rumah Sakit besok pagi," katanya lagi.
Xxxxxxxxx
-Keesokan paginya di kamar rawat Sasuke-
"Uuh... apa yang terjadi denganku? Kenapa kepalaku jadi pusing begini?" keluhnya setelah bangun dari tidurnya. Ia tidak ingat apa yang sudah ia diperbuat sehingga bisa masuk rumah sakit. "Sebaiknya aku cuci muka dulu," gumamnya lalu beranjak menuju wastafel. Saat berjalan ia merasa ada yang aneh dengan (ehm) dadanya.
'Kenapa dengan dadaku ya? Jadi agak berat. Apa ada yang salah? Ah, sudahlah. Yang penting aku ke wastafel dulu,' pikirnya. Saat melihat cermin di wastafel, ia terkejut.
"Ha-ah? Nggak mungkin!" serunya saat menatap cermin. Di bayangan cermin itu bukanlah sosok dirinya dengan rambut chicken-butt dan maskulin, melainkan sosok cantik dengan rambut hitam panjang menjuntai dan... dada yang agak besar.
'Apa jangan-jangan aku...' ia segera melepas beberapa kancing atasnya dan tampaklah sebuah 'pemandangan' di dadanya.
"A-APA YANG TERJADI DENGANKUUU?" Sasuke menjerit tertahan saat menatap bayangan pada cermin apalagi pada dada 'baru'nya itu. Belum lagi suaranya sudah berubah menjadi suara seorang wanita tulen.
"K-KYAAAA!"
TSUZUKU
Halooo~~saia kembali lagi dengan fic NaruSasu yang baruuu! XD
Akhir-akhir ini otak saia dipenuhi sindrom NaruSasu, sih, jadi tertarik buat fic NaruSasu lagi. Mereka itu couple yang unik sih!
Kalau kalian masih ingin tahu lanjutannya, kasih review ya!
