Title : The Adventure of Blonde Satan

Rated : M

Genre : Adventure, Fantasy, Friendship, Romance, and Supernatural

Pairing : Naruto x Grayfia and The Others

Disclaimed : Naruto & High School DxD bukan milik saya.

This Story Claimed : The Adventure of Blonde Satan adalah cerita punya saya.

Summary : Seratus tahun yang lalu Naruto meninggalkan Dunia Bawah, tapi kini dia kembali karena sebuah organisasi yang ingin menghancurkan seluruh dunia. Dan terlebih Naruto kembali untuk menemui seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya! Naruto x Grayfia, Strong!Naruto, Godlike!Naruto (Maybe).

Warning : Abal, Gaje, OC, OOC, Typo (Maybe), Strong!Naruto, Godlike!Naruto (Maybe), and Etc.

A/N : Cerita ini terinspirasi dari Naruto Phenex : Love, Battle, and Betrayal. Tapi dengan jalan cerita yang berbeda dari Fiction tersebut.

Chapter 1 : New Beginning!

Seratus tahun yang lalu seorang pemuda berambut kuning jabrik sebahu, seorang pemuda dari salah satu Iblis 'Extra Demons' House of Uzumaki yang bernama Naruto Uzumaki pergi meninggalkan Dunia Bawah karena ingin berpetualang di dunia manusia yang sangat di impikannya sejak kecil.

Setelah perang saudara Naruto Uzumaki yang merupakan salah satu pahlawan perang saudara meninggalkan Dunia Bawah, tidak ada yang tahu kemana Naruto pergi, yang jelas pihak Dunia Bawah memberikan sebuah gelar 'Blonde Satan' pada Naruto Uzumaki untuk jasa-jasanya yang besar karena dedikasinya untuk Dunia Bawah.

Setelah kepergian Naruto Uzumaki di angkatlah beberapa orang yang pantas untuk menduduki posisi Lucifer, Asmodeus, Beelzebub, dan Leviathan. Sirzechs Gremory di angkat menjadi Sirzechs Lucifer, Falbium Glasya-Labolas di angkat menjadi Falbium Asmodeus, Ajuka Astaroth di angkat menjadi Ajuka Beelzebub, dan yang terakhir Serafall Sitri di angkat menjadi Serafall Leviathan setelah bertarung dengan Erica Abaddon dari House of Abaddon untuk menjadi wanita terkuat di Dunia Bawah.

Akibat perang saudara banyak korban Iblis Murni yang gugur dalam medan perang, akhirnya di ciptakan Evil Pieces Sistem untuk merekrut Iblis baru untuk menambah populasi para Iblis yang sudah mulai berkurang akibat perang saudara, dan Evil Pieces tersebut di ciptakan oleh Ajuka Beelzebub salah satu dari Four Great Satans. Setelah itu Ajuka juga menciptakan sistem Rating Game dimana tempat untuk mengukur sejauh mana sistem Evil Pieces berjalan dengan baik, dan hasilnya sungguh memukau, banyak lahir iblis-iblis renkarnasi yang kuat.

O•O•O•O•

Seratus tahun berlalu di sebuah salah satu kamar di Mansion Gremory terlihat seorang wanita cantik yang merupakan Maid dari keluarga Gremory sedang menatap sebuah figura photo seseorang yang sangat di rindukannya, andai dulu dia berani mengatakan bahwa dirinya mencintai sosok tersebut, dirinya pasti sekarang sudah bersamanya, banyak para Ultimate-Class Devils yang melamarnya tapi semua itu di tolaknya karena dia yakin sosok tersebut akan kembali lagi ke Dunia Bawah.

"Aku merindukanmu Naruto-kun." kata sosok tersebut mengeluarkan butiran-butiran bening karena begitu cintanya pada sosok tersebut.

Seseorang membuka pintu tempat dimana wanita cantik itu berada lalu mendekati sosok wanita cantik tersebut, "Grayfia? Ada apa denganmu?" tanya sosok tersebut yang melihat Grayfia menitikan air mata rindunya.

Di usapnya air mata yang menetes di kedua pipinya lalu tersenyum kepada sosok tersebut, "Tidak ada apa-apa Erica-sama."

Erica sosok yang masuk kedalam kamar milik Grayfia memposisikan dirinya duduk di sebelah Grayfia lalu tersenyum lembut, "Jangan berbohong kepadaku Grayfia, aku tahu kamu merindukannya." ujar Erica yang memberikan pelukan agar Grayfia mau melepas semua kerinduannya.

Lepas semua pertahanan Grayfia karena di peluk oleh majikannya dan juga merupakan salah satu sahabatnya, "Maafkan aku Erica-sama, aku benar-benar merindukan Naruto-kun." katanya membalas pelukan sang majikan dimana dirinya mengabdi, air mata turun deras di kedua pipinya, Grayfia benar-benar merindukan sosok yang bernama Naruto Uzumaki.

Erica tersenyum sambil mengelus punggung Grayfia dengan lembut, "Aku yakin si baka itu pasti kembali suatu hari nanti, dan aku pastikan si baka itu juga merindukanmu." ucap Erica yang tahu seberapa besar cinta Grayfia pada sosok yang meninggalkan Dunia Bawah hanya karena mengejar impian bodoh untuk melihat dunia manusia lebih dekat.

Sementara di luar pintu seseorang berambut merah mengintip adegan drama gratis tersebut tersenyum pahit karena salah satu sahabat istrinya selalu merindukan sosok sahabatnya dulu, "Dasar bodoh, kau telah membuat Grayfia menangis, ku pastikan jika kau kembali aku akan menghajarmu baka." gumam sosok tersebut yang di ketahui bernama Sirzechs Lucifer.

Bisa di bilang Sirzechs dan Naruto adalah sahabat sejak kecil, Naruto memang yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal saat Great War, sejak itu Naruto di bawa oleh Lucius Gremory untuk tinggal dengan mereka, saat itulah Sirzechs dan Naruto menjadi sahabat, Sirzechs memiliki kekuatan Power of Destruction sedangkan Naruto memiliki kekuatan Immortality dan Infernokinesis. Naruto adalah sosok yang sangat santai dan bisa bersahabat dengan siapapun, Naruto juga lebih kuat dari Sirzechs dalam hal kekuatan.

Bukan hanya Grayfia yang mungkin merindukan Naruto, Lucius dan Venelana pun merindukan sosok pemuda pirang tersebut karena mereka menganggap Naruto sebagai anak sendiri. Naruto juga nampaknya mencintai Grayfia hanya saja Naruto memendamnya dalam hati karena dirinya tidak mau Grayfia terlibat masalah yang berbahaya saat dirinya meninggalkan dunia bawah untuk melihat dunia manusia. Dan mungkin juga untuk berpetualang ke berbagai tempat.

Masih memandang istrinya dan sahabat sang istri Sirzechs bergumam kembali, "Dua orang bodoh yang saling mencintai tapi takut untuk mengungkapkannya." sejenak mengambil nafas kemudian berkata kembali, "Tapi aku pastikan jika si baka itu pulang mereka berdua bisa bersatu."

O•O•O•O•

Di sebuah kota yang merupakan wilayah Iblis keluarga Gremory sosok pemuda perawakan sekitar 25 tahunan sedang memancing di pinggir kota dengan seorang pria paruh baya dengan perawakan berusia 40 tahunan, mereka berdua adalah Naruto Uzumaki dan Azazel yang merupakan Gubernur Malaikat Jatuh.

Mereka berdua bertemu sekitar 70 tahun yang lalu saat Naruto berkeliling dunia, bukan hanya Azazel yang Naruto temui, bahkan Michael sang Seraph pun Naruto bertemu, selain itu masih banyak lagi. Walaupun setiap pertemuan Naruto melakukan pertarungan tapi setelahnya mereka semua berteman dengan Naruto.

"Apa kau akan kembali ke dunia bawah?" melirik Naruto, Azazel melempar pancingannya agak jauh.

"Mungkin iya, mungkin juga tidak." masih setia menunggu pancingannya Naruto menjawab seadanya.

Mendesah pelan Azazel memandang langit yang mulai gelap, "Kau tahu Naruto, sejak dahulu aku menginginkan suasana seperti ini, tenang dan damai, tanpa adanya peperangan. Tapi tampaknya itu mustahil." ujar Azazel yang masih setia mendambakan perdamaian dunia.

"Aku sudah bosan mendengar ucapan itu darimu Azazel, rasanya ketika kau berbicara seperti itu percuma saja, karena kamu tidak bergerak dari tempatmu berdiri sekarang, dan impianmu itu hanyalah omong kosong belaka." sambil mengangkat pancingannya Naruto berkata bahwa impian Azazel hanya omong kosong belaka jika tidak ada realisasinya, "Tapi aku setuju denganmu bahwa aku juga menginginkan perdamaian sejati."

Tersenyum senang Azazel melirik Naruto kemudian berkata, "Kau benar Naruto, tapi bolehkah aku berharap bahwa suatu hari tercipta sebuah perdamaian di bawah satu bendera." ujarnya kemudian.

"Ya kau boleh berharap kawan, tidak ada yang melarangnya," kata Naruto yang sudah menaruh ikannya dalam ember dan mengailkan kembali sebuah umpan dan melempar pancingannya kembali, "Ah ia, tentang ucapanmu tempo hari, aku rasa itu bisa menjadi awal dari ucapanmu tentang perdamaian." ujarnya kemudian.

Azazel menaikan alisnya tanda bingung dengan ucapan Naruto, dan bertanya layaknya orang lupa ingatan, "Ucapan yang mana?" tanyanya sambil nyengir tanpa dosa.

Mendesah pelan Naruto berkata mengejek, "Ku rasa otakmu perlu di periksa ke dokter kawan, masa kau lupa, tentang rencana penyerangan Kokabiel nanti, kau menyuruhku untuk menghentikannya sebelum dia menyerang salah satu pewaris 72 Pillars yang masih hidup." sambil menunggu pancingannya di makan ikan kembali Naruto melirik Azazel yang nampaknya sudah mendapat ingatannya kembali.

"Ah ia aku ingat, apa kamu mau menghentikan Kokabiel menyerang salah satu pewaris 72 Pillars untuk mencegah memulainya perang besar baru?" tanya Azazel senang jika Naruto mau membantu mengurusi masalah Kokabiel yang sudah terlalu jauh melangkah dan tidak bisa di atur oleh Azazel.

"Ya aku mau, hanya saja biarkan dia menyerang dahulu, baru aku bereskan." Naruto menjawab pertanyaan Azazel sesantai mungkin.

Azazel terkejut bukan main atas ucapan sahabatnya dari Fraksi Iblis, "Jangan bodoh kau Naruto, jika itu terjadi maka akan terjadi perang, jika begitu aku akan menyuruh Vali menghabisinya sekarang." ucap Azazel yang bangun dari tempat duduknya dan segera mengeluarkan sebuah telepon seluler untuk menghubungi Vali.

Naruto menatap Azazel kemudian bangkit dari tempat duduknya dan merebut telepon seluler tersebut dan melemparnya ke sungai, Azazel tampak kesal karena Naruto membuang telepon selulernya.

"Dengarkan aku dulu baka-datenshi." kata Naruto tenang tapi menunjukan bahwa Naruto serius akan ucapannya nanti, Azazel pun diam tanpa berkata apa-apa lagi kemudian Naruto melanjutkan ucapannya, "Jika Kokabiel menyerang mereka bisa di pastikan akan terjadi perang besar, tapi jika aku menghabisinya nanti ketika Kokabiel menyerang itu akan menciptakan sebuah celah, sebuah celah yang dapat kita gunakan untuk menciptakan perdamaian dengan mempertemukan Tiga Fraksi sekaligus setelah penyerangan Kokabiel nanti."

Azazel terdiam sesaat kemudian mengumpat merutuki kebodohannya karena tidak menyangka cara itu bisa di gunakan, "Shit! Kenapa tidak terpikirkan olehku. Bodohnya diriku ini."

Menyunggingkan senyum Naruto berkata mengejek, "Syukurlah kau sadar kalau kau itu bodoh kawan." setelah mengatakan itu Naruto kembali duduk dan menunggu kembali pancingannya.

"Brengsek kau Naruto!" umpat Azazel kesal karena dirinya di ejek oleh sahabatnya dari Fraksi Iblis, kemudian duduk kembali menunggu pancingannya di makan ikan-ikan.

Mereka berdua pun melanjutkan acara memancingnya sambil menunggu rencana Kokabiel yang akan menyerang salah satu pewaris 72 pillars iblis lebih tepatnya kelompok Rias Gremory dengan menggunakan pedang Excalibur yang di curi oleh Kokabiel dan para anak buahnya di sebuah gereja.

O•O•O•O•

Terbang melintasi angkasa dengan sepasang sayap iblisnya yang memukau kemudian mendarat di atas gedung pencakar langit di dekat Kuoh Academy dan memandang datar sekolah tersebut, sekolah yang nampaknya akan di jadikan target oleh Kokabiel, Naruto mengepakan sayapnya kembali untuk menuju apartemennya tapi sayang nampaknya Naruto menemukan seseorang yang tergeletak tidak berdaya di salah satu pinggir kota, dari auranya bisa di pastikan bahwa sosok tersebut memiliki aura suci yang cukup kuat.

Naruto mendarat dan tanpa pikir panjang mengangkat sosok tersebut keatas pundaknya kemudian terbang kembali menuju apartemen miliknya. Setelah sampai di apartemen Naruto membaringkan sosok tersebut di atas kasur apartemen miliknya kemudian melepas semua pakaian sosok tersebut lalu mengobatinya dan memakaikan pakaian yang layak untuk di pakai sosok tersebut.

"Sepertinya dia seorang Exorcist." gumam Naruto yang menaikan selimutnya pada sosok tersebut.

Naruto keluar dari kamar tersebut kemudian melompat keatas atap apartemennya memposisikan tiduran dirinya menatap langit malam dalam posisi kedua tangan menahan kepalanya, tidak lama kemudian Naruto memejamkan kedua matanya menikmati sinar rembulan yang bersinar terang di malam hari ini, "Sepertinya aku merindukanmu Grayfia."

Baru beberapa saat memejamkan matanya Naruto di kagetkan oleh tekanan aura suci yang begitu besar mengarah pada dirinya, Naruto tahu siapa yang datang menemuinya. Sosok tersebut mempunyai enam pasang sayap keemasan yang menandakan dirinya adalah seorang Malaikat. Sang Malaikat menghilangkan enam pasang sayapnya kemudian duduk di sebelah Naruto.

Naruto membuka matanya melirik kearah sosok tersebut kemudian berkata, "Ada apa kau mencariku Michael?" tanya Naruto karena tidak biasanya Michael berada di jepang, setahu Naruto Michael berada di Vatikan saat ini.

Tersenyum kecil Michael menjawab pertanyaan dari Naruto, "Seperti biasa heh? Langsung pada intinya? Tapi itu tidak apa-apa, sebelum aku ke sini aku ketempat Azazel dan di sana Azazel menceritakan semuanya, dan aku kira rencana tersebut tidak terlalu buruk untuk di lakukan." katanya yang masih setia dengan senyumannya.

Naruto tahu arah pembicaraan dari Michael, Naruto tersenyum tipis kemudian menutup matanya kembali sambil berkata, "Baguslah kalau kau setuju rencana tersebut." kata Naruto kemudian teringat pada sosok yang di tolongnya tadi, "Ah, Michael sepertinya aku menemukan salah satu anak buahmu tergeletak di salah satu tempat di kota ini, tapi sekarang aku sudah membawanya, dan dia ada di kamar sekarang. Apa kamu mau membawanya?"

"Baiklah aku akan membawanya, terima kasih mau menolong salah satu anggota dari Fraksiku, semoga Tuhan selalu memberkahimu." kata Michael tersenyum dengan tanpa dosa karena ucapannya.

"Ouch! Damn you Michael! Jangan berkahi aku, itu membuatku kepalaku sakit!" umpat Naruto sedikit berteriak sambil memegang kepalanya yang sakit akibat ucapan Michael.

Michael tertawa kecil sambil meminta maaf atas ucapannya, kemudian masuk kedalam apartemen Naruto dan mengangkat sosok tersebut yang di ketahui bernama Irina Shidou, Michael pun pamit kepada Naruto dan terbang menuju surga membawa Irina bersama dirinya yang masih tertidur.

Baru saja ingin memejamkan matanya sebuah tekanan aura suci yang ternodai tertangkap oleh Naruto, Naruto mendesah kembali akibat tekanan tersebut lalu merentangkan sepasang sayap iblisnya lalu terbang menuju seseorang yang memiliki aura suci yang ternodai.

O•O•O•O•

Di sebuah sekolah lebih tepatnya Kuoh Academy, terlihat kelompok Rias, kelompok Sona dan Xenovia sedang bertarung dengan salah satu pemimpin Malaikat Jatuh yang di ketahui bernama Kokabiel. Kelompok Sona bertugas untuk membuat sebuah pelindung sihir dan berusaha menahannya, sedangkan kelompok Rias dan Xenovia berhadapan langsung dengan Kokabiel.

Kiba Yuuto yang sudah mencapai Balance Breaker pun hanya bisa menggores sedikit di bagian pipi Kokabiel, serangan gabungan Rias dan Akeno tidak menimbulkan efek apapun, serangan Hyoudou Issei yang merupakan Sekiryuutei tidak bisa berbuat banyak, mereka semua tampak pasrah akan keadaan mereka sekarang.

Dengan senang Kokabiel berkata, "Hahaha. Hanya segini kemampuan adik dari Maou Lucifer dan Sekiryuutei, kalau seperti ini perang besar tampaknya akan terjadi." Kokabiel terbang di udara kemudian membuat sebuah [Light Spear] sebesar mobil bus dengan tangan kanannya dan siap melancarkan serangannya, "Matilah kalian semua!"

Setelah berteriak Kokabiel bermaksud melemparkan [Light Spear] di tangan kanannya, tapi sayang sebuah suara mengintrupsi Kokabiel.

"Hahaha, segitu senangnya kau Kokabiel?" tanya suara yang kira-kira berasal dari atas luar pelindung sihir yang di buat kelompok Sona.

"Brengsek! Tunjukan dirimu?!" umpat Kokabiel yang masih setia mengenggam [Light Spear] seukuran mobil bus di tangan kanannya.

Sebuah suara retakan terdengar sehingga semua orang yang berada di area pertarungan melihat ke arah atas, pelindung sihir yang di buat oleh kelompok Sona hancur berkeping-keping. Berdirilah seorang pemuda tampan dengan perawakan sekitar 25 tahunan dengan rambut jabrik yang panjang sebahu, sepasang sayap api merah kehitam-hitaman menambah kesan ketampanan pemuda tersebut.

Kelompok Rias yang melihat tersebut membelakan matanya, dalam pikiran mereka hanya satu, apakah pemuda tersebut dari keluarga Phenex, dengan geram Kokabiel melempar [Light Spear] sebesar mobil bus kearah Naruto, Naruto hanya tersenyum kemudian menaikan tekanan Iblisnya hingga menyebabkan suhu di area sekitar memanas, seakan-akan mereka merasakan panasnya api neraka, kelompok Rias dan Xenovia pun sampai tertunduk lemas karena tekanan tersebut. [Light Spear] yang di lempar Kokabiel pun melebur seperti bongkahan batu es yang mencair. Tidak berbeda dengan kelompok Rias dan Xenovia, Kokabiel pun merasakan suhu yang tiba-tiba berubah menjadi panas dan jatuh tertunduk dengan satu kaki sebagai tumpuan.

'Gila! Ini benar-benar gila! Tekanan macam apa ini!' batin Rias yang merasakan tekanan iblis milik Naruto.

Sebutir keringat turun di pelipis Kokabiel karena merasakan tekanan iblis yang begitu besar, tapi karena egonya begitu besar Kokabiel tidak mau mengakui bahwa dirinya sekarang benar-benar ketakutan.

"Sudah cukup perbuatanmu Kokabiel, aku akan melenyapkanmu." berkata seperti itu Naruto melesat dengan cepat kearah Kokabiel dan menghantamkan tinjunya yang terbungkus oleh api merah kehitam-hitaman ke perut Kokabiel.

"Ughh!" rintih Kokabiel yang terpental jauh akibat pukulan Naruto.

"Cepat! Cepat sekali." kata Kiba yang melihat Naruto melesat dengan cepat kemudian memukul Kokabiel.

Tidak hanya Kiba yang terkejut, hampir semua orang yang masih berdiri terkejut dengan kecepatan Naruto.

Tidak sampai di situ Naruto yang sudah menatapakan kakinya di tanah mengangkat tangan kanannya hingga membentuk sebuah pistol kemudian menembakan peluru-peluru api merah kehitaman-hitaman dengan cepat kearah Kokabiel yang berusaha bangkit dari jatuhnya.

Duar! Duar! Duar!

Suara ledakan-ledakan kecil akibat serangan peluru api merah kehitam-hitaman Naruto menghantam tubuh Kokabiel bertubi-tubi. Tubuh Kokabiel benar-benar penuh luka bakar akibat serangan Naruto, mencoba bangkit lagi Kokabiel mengangkat kepala kaget karena Naruto sudah berada di depannya kini, dan menempelkan telapak tangan kanannya kearah perut Kokabiel.

"Ada kata-kata perpisahan?" tanya Naruto tersenyum iblis, Kokabiel tercekat dengan ucapan Naruto, lidahnya tidak bisa berbicara sama sekali, "Jika kau diam, aku anggap tidak ada kata-kata perpisahan, jadi musnahlah." ujarnya kemudian.

"Incinerate!"

Gelombang api merah kehitam-hitaman berputar di telapak tangan Naruto kemudian membesar dan melahap habis Kokabiel tanpa tersisa, yang terdengar adalah suara ledakan yang cukup besar hingga menimbulkan kerusakan yang cukup fatal akibat serangan Naruto.

Naruto menurunkan kekuatan Iblisnya dan berjalan mendekati kelompok Rias dan Xenovia kemudian tersenyum, "Kalian tidak apa-apa?" tanyanya.

Rias yang masih terpana akibat serangan Naruto yang mampu menghabisi Kokabiel begitu mudah mendapatkan kesadarannya kembali, "Ah ia, kami tidak apa-apa, terima kasih atas pertolongannya." katanya kemudian.

"Baiklah kalau kalian tidak apa-apa, aku pergi dulu." kata Naruto merentangkan sepasang sayap iblisnya.

"Tunggu sebentar, bisa kau sebutkan siapa namamu? Apakah kau Iblis renkarnasi ataukah Iblis Murni?" tanya Rias buru-buru karena Naruto sudah merentangkan sepasang sayap iblisnya.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku Rias-chan." kata Naruto tersenyum kearah Rias, "Yang jelas aku juga Iblis seperti kalian."

Semburat merah menghiasi kedua pipi Rias karena pemuda itu memanggilnya dengan sebutan Rias-chan, Naruto terkekeh melihat expresi itu.

"Aku yakin si rambut merah itu juga sering menggodamu." kata Naruto yang kini sudah mengangkat tubuhnya dan mengepakan sepasang sayap iblisnya, "Kita akan bertemu kembali, sampai jumpa!" setelah mengatakan hal tersebut Naruto melesat dengan cepat menerobos kegelapan malam yang di sinari oleh sinar rembulan.

Tersadar akan ucapan dari Naruto, Rias bertanya-tanya karena sosok tersebut nampaknya mengenali kakaknya dengan memanggilnya si rambut merah, 'Siapa dirimu, aku harus memberitahu Onii-sama mungkin Onii-sama mengetahui identitas pemuda tadi.' batin Rias kemudian.

Rias sangat bersyukur dan berterima kasih pada sosok tersebut, kemudian mendekati para budaknya yang mengalami luka dan menyembuhkannya, sementara Sona dan Tsubaki yang baru saja datang bertanya kepada Rias.

"Kalian tidak apa-apa Rias?" tanya Sona.

"Kami tidak apa-apa Sona," jawab Rias, "Tapi apakah kau tahu siapa pemuda tadi?" tanyanya kemudian karena penasaran dengan api yang di keluarkan pemuda tadi, dan Rias beranggapan bahwa pemuda tadi dari keluarga Phenex.

"Aku tidak tahu Rias, tapi dari ucapannya tadi, nampaknya dia kenal dengan Sirzechs-sama." kata Sona yang sempat mendengar ucapan pemuda tadi menyebutkan si rambut merah.

"Ya, mungkin aku akan ke Dunia Bawah setelah ini, apa kamu juga akan ikut ke Dunia Bawah Sona?" tanya Rias kepada Sona yang merupakan sahabat sekaligus rivalnya.

"Sepertinya tidak, aku tidak mau membuat Onee-sama ku marah akibat kejadian ini." jawab Sona tersenyum.

Kakak dari Sona Sitri adalah Serafall Leviathan salah satu dari Four Great Satans, bisa di bilang kakaknya terlalu sayang dengan Sona, jika dia mendengar kabar ini pasti akan terjadi kekacauan yang akan terjadi, Rias tersenyum memaklumi sifat dari Maou Leviathan yang telalu sister complex.

O•O•O•O•

Naruto baru saja sampai di atap apartemennya, dan melihat Azazel sedang menunggu kedatangannya dengan eksperesi tersenyum senang karena nampaknya rencananya dan Naruto berhasil. Naruto duduk di sebelah Azazel di atap apartemennya.

"Bagaimana Naruto?" tanya Azazel singkat.

"Tinggal menunggu pihak Iblis menghubungimu dan Michael, sepertinya akan berjalan mulus, tapi ada yang mengganjal Azazel." jawab Naruto memposisikan dirinya demgan tiduran di atap apartemen miliknya dengan kedua tangan sebagai tumpuan kepalanya.

"Apa itu kawan?" tanya Azazel penasaran dengan apa yang mengganjal di hati sahabatnya.

"Tentang organisasi yang pernah kita bahas beberapa tahun yang lalu, organisasi yang menamakan dirinya Khaos Brigade." jawab Naruto menutup matanya sambil menikmati angin malam yang menerpa wajahnya, "Aku rasa itu salah satu penghalang terciptanya perdamaian yang kau impikan."

"Entahlah Naruto, kau bilang target mereka adalah Great Red." kata Azazel yang duduk di sebelah Naruto.

"Memang, tapi aku merasakan sesuatu yang buruk, coba kau pikirkan mengumpulkan orang-orang kuat hanya untuk melawan Dragon yang bahkan aku pun kalah dengannya." kata Naruto tersenyum pahit mengingat pertemuannya dengan Great Red dan sempat bertarung dengan Great Red di Dimensional Gap tempat Great Red berenang-renang, "Aku yakin Ophis menargetkan Great Red, tapi bagaimana dengan anggotanya yang lain, mereka pasti melakukan sesuatu yang buruk nanti." ujarnya kemudian.

Azazel tahu bahwa Naruto adalah salah satu dari 10 orang terkuat saat ini yang masih hidup, Azazel juga tahu Naruto banyak mengenal orang-orang kuat di luar sana, walaupun beda Fraksi Naruto mau bersahabat dengan mereka semua, sebut saja Poseidon, Odin, Indra, dan masih banyak lagi.

"Semoga saja dugaanmu salah sobat." kata Azazel yang menyuruh salah satu pemimpin sekaligus Wakil Gubernurnya yang bernama Shemhazai untuk menyelidiki lebih lanjut tentang organisasi tersebut, dan hasilnya nihil mereka sangat sulit untuk di masuki, "Sehabis ini kau mau kemana? Kembali ke Dunia Bawah?" tanyanya kemudian.

"Sepertinya begitu, ada seseorang yang ingin aku temui di Dunia Bawah." jawab Naruto dengan santai sambil menikmati hembusan angin malam yang semakin menerpa wajah tampannya.

To Be Continued

Terima kasih sudah membaca Fiction pertama saya, saya minta maaf apabila ada salah-salah kata menyebutkan nama seseorang atau apa pun itu, dan terima kasih kepada Yamigakure no Ryukage yang sudah menginspirasi Fiction pertama saya, saya harap para pembaca puas dengan fiction saya, akhir kata saya undur diri dari hadapan anda sekalian, bila berkenan silahkan Review Fiction saya agar menjadi lebih baik lagi. Sampai ketemu Chapter depan.