Naruto and all characters belong to Masashi Kishimoto
AU, Prologue, Hurt/Comfort
Story not fully mine...
A SasuHina fanfiction
.
.
.
The Heartless.
.
.
.
Aku hidup bersama kakakku Neji di sebuah panti asuhan sederhana dengan anak-anak yang memiliki sedikit peruntungan- kebanyakan dari mereka adalah anak yatim piatu, atau anak yang ditinggal orangtuanya dari semenjak mereka lahir.
Latar belakang mereka tinggal di panti asuhan ini kurang lebih sama seperti aku dan Neji. Yang membedakan kami dari mereka, kami sengaja menyerahkan diri kami ke panti asuhan karena tidak banyak yang bisa anak usia 10 dan 8 tahun untuk menghidupi diri sendiri dengan mengandalkan uang pesangon kematian orang tua kami.
Meskipun begitu tidak ada seorangpun yang benar-benar melindungi kami.
Sampai suatu saat Uchiha Shizune datang. Dia adalah satu-satunya yang selalu berdiri tegap dihadapanku saat anak-anak yang tidak begitu menyukaiku terus mengganggu ku. Dia yang selalu menyeretku ke kehidupan yang berbeda dari kehidupan malangku berada. Sampai rumahnya menjadi rumahku juga.
Dia adalah satu-satunya yang membuatku tersenyum, tertawa, dan membuatku merasa lebih beruntung dari anak yatim piatu kebanyakan.
Sikapnya yang periang, yang pemberani, yang lantang saat mengutarakan apa yang ada di dalam kepalanya membuat aku dan kakakku mengaguminya. Meskipun sebenarnya dia seusia denganku. Tapi aku sudah menganggapnya sebagai pahlawan kami.
Hingga suatu hari, dia mulai merebut satu persatu yang kumiliki. Mungkin aku hanya terlalu tolol, karena kebaikannya yang tidak ternilai banyaknya aku membiarkan semuanya berlalu. Aku memaafkan saat semua pekerjaan rumahku dia rebut, aku memaafkannya saat dia mengencani kekasihku saat di sekolah menengah atas dulu, aku melupakan semua kesalahan yang dia lakukan karena dia telah berjasa banyak.
Hari itu. Saat aku memergoki kekasihku menidurinya, aku mengetahuinya.
Bahwa ternyata kakakku juga adalah kekasihnya. Bahwa kakakku sangat terluka. Aku mendengar pertengkaran mereka. Aku juga melihat bagaimana kakakku memohon agar dia tidak meninggalkannya. Tapi si jalang Shizune mengabaikan kakakku. Bahkan saat kakakku menangis. Bahkan saat kakakku pada akhirnya mati.
Aku tetap membiarkannya.
Tapi bukan berarti aku tidak punya rencana lain di dalam kepalaku.
Dia membuat Neji mati dan dia tidak menunjukan sedikitpun rasa bersalah kepadaku. Dia tetap Shizune yang berisik, yang merengek, yang mengatakan dia menyayangiku ribuan kali.
.
.
.
Hidup bersama keluarganya membuatku mengerti beberapa hal. Shizune sangat mencintai kedua orang tuanya.
Dan orang tuanya menikah di usia dini. Dan mereka dipaksa menikah karena bisnis.
Tsk!
Aku sering mendengar hal serupa di Novel kesayangan Shizune.
Ibunya Shizune sangat mirip dengannya. Berisik dan merasa dirinya paling cantik. Dan kulihat dia sangat mencintai suaminya. Ah, ada satu hal yang membuatku tertarik dari keluarga shizune. Uchiha Sasuke. Pria yang masih terlihat muda meski usianya sudah melebihi tiga puluh tahun. Wajahnya selalu terlihat tidak memiliki perasaan tertentu kepada Ibunya Shizune. Aku bisa lihat bahwa ayah Shizune begitu dingin dan berjarak pada Karin. Ibunya Shizune.
Aku merasa... Aku menemukan satu tiket untuk membalas semuanya.
.
.
.
Super pendek...
