.
暗殺教室 / Ansatsu Kyōshitsu / Assassination Classroom © Matsui Yūsei
Maehara Hiroto x Isogai Yuuma
AU, OOC, Typo(s) *mungkin* dan segala kekurangan lainnya akan ditemukan dalam FF ini =w=
[[Maaf jika FF ini memiliki kesamaan ide dengan cerita yang lain]]
"Ngh.. Ma-Mae.."
Suara Isogai terus menggema di dalam kamarnya. Seakan tuli, Maehara tidak mempedulikan suara itu. Ia tetap meneruskan aktifitasnya.
"Mae.. Hhh..."
Pukul 20.00. Maehara berada di rumah Isogai sejak jam 6 sore tadi. Mereka sudah selesai mengerjakan tugas mereka sejak 30 menit yang lalu, tetapi Maehara enggan untuk pulang. Ia masih ingin berlama-lama di rumah Isogai.
Maehara masih meneruskan kegiatannya. Ia menindih tubuh sahabatnya itu.
"Akh..!"
"Ma-Maaf Isogai. Apa itu sakit?"
"I-Iya.."
"Aku akan melakukannya lebih pelan kali ini."
Maehara melakukannya lebih berhati-hati. Ia tidak melakukan sekeras sebelumnya. Ia berusaha agar Isogai tidak merasa sakit seperti tadi.
"Ngh..."
"Sekarang bagaimana? Lebih enak?"
"Iya Mae.. Hnngg.."
Isogai menelungkupkan wajah pada bantal putihnya. Isogai sangat menikmati perbuatan Maehara padanya. Peluh jatuh dari pori-pori tubuh keduanya.
"Su-sudah Mae.. Sudah cukup."
"Sebentar lagi Isogai."
Selang beberapa menit kemudian Maehara menyudahi pekerjaannya itu.
"Terima kasih Maehara."
"Sama-sama Isogai." Maehara tersenyum.
"Tadi kan aku sudah bilang, jangan pijit di bagian bekas lukaku itu."
"Bukankah lukanya sudah lama sembuh?"
"Iya sih. Tapi masih terasa agak nyeri."
Maehara terkekeh.
"Apanya yang lucu?"
"Ah.. Tidak.."
Isogai cemberut.
"Oya Mae. Kenapa kau mau repot-repot memijitku?"
"Yah.. Kau sering terlihat kelelahan karena kerja sambilanmu itu. Aku hanya ingin meringankan bebanmu."
"Kau memang sahabat terbaikku Maehara."
"Hahaha.. Kau bisa saja."
Maehara mengambil tasnya di samping ranjang Isogai.
"Sudah jam segini, sebaiknya aku pulang."
Isogai dan Maehara meninggalkan kamar. Menelusuri koridor hingga ke pintu depan.
"Hati-hati di jalan Maehara."
"Ya, tentu saja. Lain kali kalau mau dipijit lagi, panggil aku. Aku siap untuk melayanimu." Mereka berdua tertawa.
Maehara tersenyum dengan senyum khas miliknya dan melambaikan tangannya sebelum ia meninggalkan rumah sahabatnya itu.
A/N
Duh.. Serius deh ga tau kenapa bikin drabble kaya' gini :'D
Mungkin karena pegel kali ya xDD
Ada yang mau dipijit? owo)b
Ku tunggu review dari kalian~~
