My favorite girl
By : Chess Sakura
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T+
Genre : Romance, Friendship, Drama(?)
Main Pair : Naruto x Hinata
Warning : AU,OOC,ANEH,Sulit di mengerti, Cerita pasaran. sangat Typo(s),Tanda baca salah, No EYD
A/N : aku masih sangat newbie, dan ini adalah ceritaku yang kedua. Jadi Maafkan jika banyak kata-kata yang aneh, atau jalan cerita yang membingungkan dan membosankan,
selamat membaca,
~~~~~PERPISAHAN~~~~~
Senja yang tenang dengan burung-burung yang berterbangan kembali kesarangnya dengan Sang surya yang perlahan-lahan menenggelamkan dirinya di ufuk barat. warna jingga, kuning, orange dan hitam menjadi satu menghasilkan sore yang indah. Di sebuah taman yang telah sepi terlihat dua anak kecil yang masih setia duduk di ayunan dekat pohon sakura. Keduanya tak mengucapkan sepatah kata pun, anak kecil lelaki dan perempuan ini hanya mendongakan kepalanya melihat indahnya senja dan burung-burung yang pada kembali kesarangnya. Angin sore berhembus dengan lembut membelai kulit kedua anak kecil itu. Rambut keduanya bergoyang mengikuti arah angin. Sang anak lelaki sesekali melirik gadis kecil di sampingnya, ada satu hal yang sejak tadi ingin dia tanyanyakan pada gadis kecil itu. Namun perasaan takut yang terus membelenggu hatinya menjadi penghalan.
Dia tarik nafas untuk menghilangkan rasa takutnya.
" Hina chan?!" Panggil anak lelaki bersurya blonde pada gadis kecil yang duduk diayunan di sebelahnya itu.
"Ya Naru kun." Jawab gadis kecil itu.
"Naru ingin bertanya pada Hina chan?" Anak lelaki yang memiliki iris biru cerah itu sejenak menghentikan kalimatnya. Dia harus menanyakan hal ini sekarang untuk mendapat sebuah kepastian. Gadis bersurya indigo pendek ini terus melihat kearah anak lelaki itu. Menunggu kelanjutan kalimat yang akan di sampaikan anak lelaki itu.
Anak lelaki itu menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Apa Hina chan akan melupakan Naru jika Naru Pergi atau tidak berada didekat Hina chan?!" Tanya anak lelaki itu yang dari suaranya terdengar nada takut akan kehilangan. Sang gadis terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan anak lelaki itu. Kenapa tiba-tiba dia di Tanya seperti itu.
"Memang Naru kun mau pergi Kemana?" Tanya sang gadis. Anak lelaki itu mengayunkan ayunannya menimbulkan bunyi akibat gesekan rantai ayunan dengan tiang penyangganya. Dia tatap langit sore yang di hiasi warna jingga itu dengan iris safir yang sedikit meredup.
" Besok Naru akan pindah Ke Amerika. Karena Otou san akan mengurus perusahaan yang ada di Amerika. Jadi Naru dan Kaa san harus ikut ke Amerika untuk Menemani Otou san. Dan Mungkin Naru akan lama di sana." Anak lelaki itu menghentikan pergerakan ayunannya. Dia berdiri dan mendekat kearah si gadis kecil . Di genggam tangan mungil gadis itu dan melihat kearah iris Lavender sang gadis.
"Naru takut Hina chan akan melupakan Naru " Lanjutnya dengan suara lirih. Iris lavender itu menemukan sebuah kesedihan di mata safir yang selalu di sukainya membuat hatinya merasakan apa yang sedang anak lelaki itu rasakan. Perasaan takut kehilangan. Di eratkan genggaman anak lelaki itu.
"Naru kun nggak usah takut karena Naru kun akan selalu ada di hati Hina. Hina janji tidak akan melupakan Naru kun " Tersenyum Manis pada anak lelaki di depannya, dan secara tidak langsung dia juga telah mengungkapkan perasaannya.
" Hina chan janji tidak akan melupakan Naru?!" Tanya anak lelaki itu mencoba meminta kepastian.
"Ya Hina janji tidak akan melupakan Naru." Jawab sang gadis mantap tanpa ada keraguan.
"Akan setia menunggu Naru kembali?"
"Ya Hina akan setia"
" Tidak akan lupa menghubungi Naru?"
"Tidak akan"
"Tidak akan lupa membalas surat yang di kirim Naru"
"Tidak akan lupa"gadis itu menggeleng dan tersenyum untuk menyakinkan.
"Tidak akan suka dengan lelaki lain?"
"Ya. Tidak akan suka dengan lelaki lain,- eh!" Gadis kecil itu baru tersadar dengan pertanyaan yang baru di lontarkan anak lelaki di depannya ini dan juga jawaban yang baru dia berikan. warna merah langsung menghiasi wajah putihnya. Anak lelaki itu malah tersenyum Melihat rona merah yang sudah muncul dipipi caby gadis kecil di depannya.
"Na..naru kun i..itu a,-?!" Memotong pertanyaan gadis di depannya dan langsung melanjutkan kalimatnya lagi.
" Akan menjadi pendamping Naru di suatu saat nanti?" Tanyanya lagi tanpa ragu. Sang gadis menunduk dalam dengan wajah yang sangat merah. Dia lepas genggaman anak lelaki itu. Di mainkan kedua telunjuknya. Saat ini gadis itu mulai gugup untuk menjawab pertanyaan yang baru diberikan kepadanya.
"Hina chan kenapa nggak di jawab pertanyaan Naru˜" Rajut anak lelaki itu.
" Apa Hina chan nggak mau jadi pendamping Naru?!" Tanyanya Lagi dengan Nada sedih. Anak lelaki itu berdiri dan melipat kedua tangannya seraya membalikan badannya. Dan tindakan itu membuat Gadis kecil yang sedari tadi menunduk langsung mengangkat kepalanya dan melihat ke arah anak lelaki yang sedang memasang wajah cemberut. Perasaan takut menyerang hatinya.
"Ti..tidak Hi..Hina ma..mau jadi pe..pendamping Naru kun." Jawabnya dengan nada yang gagap. Gugup. Gadis kecil itu sangat gugup saat ini ditambah dengan debaran jantungnya yang yang tak karuan.
Anak lelaki yang mendengar jawaban gadis kecil di belakangnyanya tersenyum Puas, dia berbalik dan menatap gadis dengan rona merah di kedua pipinya itu. ia sangat senang dengan jawaban yang di berikan untuk nya. Rasa takut akan kehilangan yang tadi sempat menguasai hatinya sekejap menghilang.
" Arigatou Hina chan" Dipeluk gadis kecil itu dengan erat seakan tak mau melepaskan gadis kecil itu. Awalnya sang gadis terkejut dengan tindakan anak lelaki itu namun itu tak berlangsung lama gadis kecil dengan warna bermata lavender ini membalas pelukan anak lelaki yang sudah terlebih dahulu memeluknya. Dia menyadari mungkin ini pelukan terakhir yang di berikan anak lelaki itu untuknya.
.
.
.
.
'Aku pasti akan merindukanmu' batin keduanya
.
.
.
.
.
A/N : HOHOHOHO selesai . . . . ^.^/
Gimana minna apa ada yang ingin kalian sampaikan tentang fic yang sangat panjang ini #dilempar-panci# atau ada yang mau ngasih kritik and saran untuk author yang cetar membahaya ini dan tentunya fic ini. hohoho :D oh! di fic ini Naruhina berumur kira 11 tahun jadi sudah mengerti yang namanya suka-sukaan.
Well , kalau ada yang ingin ngasih saran dan kritik untuk fic yang sangat panjang ini #digetokpalu# silahkan senpai-senpai dan readers ditulis di REVIEW . Oc-oc-oc
Oh iya fic ini blm end masih ada kelanjutannya, jadi silahkan menunggu untuk fic selanjutnya.. bye-bye ^.^/
