Selfie

By Rakshapurwa

Rate: K+

Warning: Modern!AU, Hint Shounen-ai, Kemungkinan terdapat typo yang terlewat dan OOC

Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto dan Highschool DXD milik Ichiei Ishibumi

'30 days OTP Challenge; Prompt: A Selfie Together'

Enjoy

.


"Kau sedang apa?"

Issei hanya melirik, kemudian kembali fokus dengan kegiatannya kembali. Ia sedang pusing, mata terus saja menatap sebuah foto pada layar smartphone-nya. Wajahnya yang baru saja terpotret tak terlalu bagus untuk di upload ke dalam Instagram yang kemarin ia buat. Padahal ini kali kelima ia mengambil gambar, tetapi tetap saja hasil selfie yang diharapkan tak kunjung didapat.

Apakah pencahayaannya kurang? Atau ia harus mengangkat tangannya lebih tinggi lagi? Posenya kurang oke kah?

Sigh.

"Mau sampai kapan kau selfie begitu? Cepat buatin aku minum, haus nih."

...Tsk. Ini lagi ganggu.

"Ambil saja sendiri, gelasnya di sana."

Issei mengerucutkan bibirnya, menatap Naruto yang ia anggap sebagai tamu tak diundang. Tetangga kosnya itu selalu saja masuk tiba-tiba. Meminta dibuatkan minuman atau sekedar numpang makan siang. Jujur saja Issei sudah berulang kali mengusirnya, tetapi tetap saja Naruto kembali datang menghampiri.

Psst—Sebenarnya sih ada alasan dibalik itu semua.

Kamar kos Issei memang tidak begitu istimewa. Tak terlalu luas, hanya berisi perabotan seadanya seperti kasur, lemari pakaian, meja belajar, sebuah kipas angin kecil dan karpet tipis. Dindingnya tertempel banyak poster anime kesukaan, ada pula artis berbikini seksi, dan white bord berisi daftar tugas mingguannya. Namun meski begitu, untuk ukuran kamar kos laki-laki tempat tersebut lumayan bersih. Berbanding terbalik dengan kamar Naruto yang seakan habis diterjang badai dan tsunami.

Jadi ya Naruto betah berlama-lama, ditambah ada Issei yang sedia setiap saat untuk ia ganggu ketenangannya. Naruto itu jahil dan hobi terbarunya saat ini adalah menjahili Issei.

Dasar.

"Memang buat apa kau selfie begitu?" Naruto akhirnya memilih beranjak, mengambil segelas air dan meminumnya. "Lagipula kalau kau terus memajukan bibirmu begitu, nanti aku cium loh,"

"Idih, homo!"

"Lagian ngundang."

Naruto terkekeh pelan, berjalan mendekati Issei, dan seenaknya mengambil handphone dari tangan sang pemilik. Matanya jelalatan menatap foto berbagai pose yang telah Issei lakukan. Katanya Issei hasilnya tak bagus, tapi hm? Sebentar—Loh? Foto yang diambil lumayan bagus kok, cahayanya cukup, dan tidak ada satu pun yang nge-blur. Bahkan ada sebuah foto yang ingin sekali Naruto kirim ke whatsapp-nya—wajah serta senyuman Issei di sana terlihat begitu memesona.

"Ganggu banget..." Issei mendengus, Naruto tidak terlalu ambil pusing—

"Aku ikutan ya?"

-Malah ia mendapat sebuah ide yang bagus.

"Hah...?"

Tubuh yang tadi berjauhan kini saling berdekatan. Tanpa permisi, lengan Naruto dengan sengaja merangkul pundak Issei agar tubuh pemuda itu tak lari darinya. Hm—Kedekatan mereka bisa dianggap terlalu intim. Menoleh sedikit saja, pipi Issei dapat terkecup sempurna oleh bibir Naruto.

Ehem Modus. Naruto loh, bukan Issei.

"Nah Issei ayo senyum."

Issei berontak, Naruto kena sikut.

"Ogah, jauh-jauh sana!"

Masih berontak.

"Tapi timernya udah jalan loh."

Sedikit melunak, Issei menatap sebal.

"Bodo—"

Naruto semakin merangkul erat.

"Cheeseeee—"

"E-Eh?"

Klik.

Dan timer selesai terhitung mundur. Foto baru kembali tercetak pada layar. Menampak Naruto yang tengah tersenyum cerah, serta pula Issei yang berakhir ikut memberi senyuman—matanya menyipit sedikit sambil diam-diam rona samar juga eksis di kedua pipinya.

Wow. Btw foto yang ini paling oke.

"Yang ini upload di Instagram aja—"

"H-hah! Ogah!"

Padahal ya dalam hati pengen.


.

Tamat

.


Sekian dari saya, Rakshapurwa undur diri.