The Mysterious Babysitter
Penulis: evi (purplequeens)
Remake: mydhdiah
Cast: oh sehun, kim jongin (kaihun)
Other cast: chanyeol, baekhyun, kris, suho, lay, chen, taeoh, xiumin, taemin, kim seo ra, dll
Genre: romance, keluarga, misteri
Peringatkan: Yaoi, BOYSLOVE, BXB, MPREG /?
...
BAB 1
"hal apa yang kau tidak sukai di dunia ini?" tanya seorang wanita setengah baya sambil menatap seorang pria muda berusia sekitar dua puluh tahun lebih. Kedua mata wanita setengah baya itu menatap lurus kedua mata pria di hadapannya yang tengah menatap dirinya dengan tatapan datar, tak ada eskpresi di wajahnya, bahkan bibir nya sama datar nya dengan wajahnya, tak pernah bergerak untuk sedikit tersenyum.
"oh, jawab pertanyaanku" ucap wanita setengah baya itu.
"anak…" kedua alis wanita itu terangkat sebelah menunggu kelanjutan ucapan pria muda dihadapannya. "kecil.." lanjut pria muda itu masih dengan wajah tanpa ekspresi namun sorot mata memancarkan kesedihan.
"anak kecil…"
...
Rumah duka
"kami turut berdua cita" pria muda yang memakai setelan jas serba hitam menundukkan tubuh dan kepalanya sembari mengulum senyum simpul menerima ucapan bela sungkawa dari para tamu yang datang untuk berkabung.
"jongin" pria muda itu langsung menoleh kesamping dan tersenyum kecil melihat enam pria yang notabene nya adalah orang-orang didekatnya tengah berjalan kearahnya.
"jongin, kami ikut berduka. Yang tabah ne" ucap chanyeol.
"gomawo" ucap jongin.
"kalau kau butuh bantuan, katakan saja kepada kami. Kami akan siap membantumu" ucap kris.
"ne, hyeong… terima kasih kalian sudah mau datang" ucap jongin tersenyum kecil.
"hyeong, dimana taeoh?" tanya baekhyun.
"oh.. dia bersama…"
"appa….. appa…." Para tamu yang didalam rumah duka itu langsung menoleh kearah pintu masuk, menatap sendu anak kecil berusia sekitar 4 tahun yang tengah berjalan sambil menangis kencang memanggil-manggil ayah nya berkali-kali.
"taeoh, ada apa?" tanya jongin berjongkok didepan putra kecil nya itu.
"eomma bogoshipo… eomma eoddiseo?" tanya taeoh sambil menangis. Keenam pria yang berdiri dibelakang jongin langsung menoleh kebelakang, menatap foto pria muda yang dipajang didepan altar tempat abu tersimpan sambil menghela nafas.
"taeoh, eomma sedang tidur tenang. Kalau kau menangis, eomma tidak bisa tidur tenang nanti" ucap jongin.
"yimo bilang eomma tak akan kembali lagi.. appa, apa eomma marah denganku karena aku tak mau makan tomat?"
"aniya… eomma tak marah denganmu. Jangan dengarkan kata-kata yimo, ne"
"appa, aku mau bertemu eomma…"
"Taeoh-ah .."
"taeoh-ah, kau main dengan kris samchon? Kita main kuda-kudaan" ucap kris.
"shireo.. aku mau main dengan eomma… aku mau eomma.." jongin menghela nafas sedih, dipeluknya putra kecil nya itu dengan erat.
"eomma bogoshipo" tangis taeoh kencang.
...
"bibi, kenapa kau bicara begitu kepada taeoh?" omel jongin.
"wae? Bibi hanya bicara yang sebenarnya. Ibu nya tak akan kembali lagi jadi dia tak perlu bertanya-tanya keberadaan ibu nya yang sudah meninggal" ucap seo ra dengan wajah tenang.
"bibi, taeoh masih kecil. Dia belum mengerti hal seperti ini, tak seharusnya kau bicara seperti itu kepada anak kecil" ucap jongin.
"sudahlah, jangan manjakan anakmu itu.. Dia harus bisa mengerti kalau ibu nya sudah tiada. Dia harus menerimanya" ucap seo ra. Jongin berdecak kesal.
"aku pulang dulu… jaga putra mu itu. Istri mu sudah tiada sekarang" ucap seo ra seraya berjalan meninggalkan rumah jongin.
"taeoh sudah tidur di kamarnya. Susah sekali menidurkannya, hanya ibu nya yang mudah membuat nya tidur" oceh xiumin.
"gomawo xiumin hyung.." ucap myungsoo.
"mmm… Apa yang akan kau jawab kalau taeoh besok bertanya mengenai ibu nya?" tanya xiumin.
"molla… aku bingung harus menjawab apa jika dia bertanya mengenai keberadaan kyungsoo" jawab jongin.
"cepat atau lambat dia pasti akan menerima keadaan ibu nya. Kau sabar saja jong" ucap xiumin.
"eoh. maaf ya membuatmu kerepotan hyung" ucap jongin.
"aniya, gwenchana. kyungsoo itu teman baikku, sudah sepatutnya aku membantu kau dan taeoh setelah dia tiada" ucap xiumin.
"ini sudah malam, mau ku antar pulang hyung?" tanya jongin.
"tidak usah. rumah ku hanya berbeda gang dengan rumahmu. aku pulang dulu. Jika kau butuh bantuan telfon aku saja"
"eoh.. gomawoyo" jongin segera mengunci rapat pintu rumahnya setelah xiumin pulang.
jongin beranjak duduk di tepi ranjang, menatap taeoh yang sudah tertidur pulas sambil mendekap sebuah bingkai foto berwarna merah muda. Diambil nya perlahan bingkai foto tersebut agar tidak membangungkan taeoh yang sudah terlelap. Kedua matanya menatap foto pria yang tengah tersenyum sambil memangku taeoh.
"kyungsoo-ya, kau tahu ini berat untukku dan taeoh? Kenapa kau tega meninggalkan kami berdua mendadak seperti ini?" lirih jongin.
...
10 bulan kemudian
Kkkrrr~~~ jongin mengerjapkan kedua matanya berkali-kali saat mendengar suara jam weker nya yang berdering. Dengan kedua mata yang masih berat, ia terpaksa membuka kedua mata nya dan segera turun dari kasur.
"hhoaahhm" jongin menutup mulutnya yang menguat lebar sembari menuruni anak tangga. Kedua matanya berkedip bersamaan saat melihat kondisi dapur rumahnya yang jauh dari kata bersih dan rapih. Piring, gelas dan panci kotor bertumpuk didalam bak cucian piring.
"ahh.." erangnya sambil meregangkan kedua tangannya. jongin membuka kulkas dan baru menyadari bahwa isi kulkas kosong. Ia menepuk dahinya atas kesalahannya yang lupa membeli bahan-bahan isi kulkas.
"appa." jongin menutup pintu kulkas dan menoleh kebelakang, senyum terukir di wajahnya saat melihat taeoh berlari kecil menghampirinya.
"appa, kau harus lihat PR kesenian yang sudah kuselesaikan semalam" ucap taeoh.
"geure? Coba appa lihat.." taeoh membuka kertas bergambar yang dilipatnya dan menunjukkannya didepan ayahnya.
"ini appa, aku dan eomma… eotte, appa? Jhoa?" tanya taeoh.
"e..eoh.." jawab jongin dengan raut wajah sedih.
"eomma akan senang jika melihat gambarku, yakan appa?" jongin mengangguk kecil sambil mengusap lembut puncak kepala anaknya.
"mianhae, hyeong… pagi-pagi aku sudah menumpang sarapan di resto mu" ucap jongin sambil menyeduh kopi nya.
"gwenchana" ucap suho sembari meletakkan sepiring omelet diatas meja. "taeoh, dihabiskan ne"
"ne, gamsahamnida suho samchon" ucap taeoh segera menyantap sarapannya.
"neo gwenchana?" tanya suho menarik kursi didepan jongin.
"aniyo.. proyek pekerjaanku semakin menumpuk di kantor. Aku harus membuat proposal hingga larut malam sampai aku lupa membeli bahan makanan, membersihkan dapur, mencuci pakaian.. engg… rasanya tubuhku akan ambruk saat ini juga" jawab jongin.
"seharusnya kau bilang kepadaku atau yang lainnya, kami akan membantu mengurus rumahmu itu"
"aniya, kalian berenam itu sibuk. Menitipkan taeoh di rumah xiumin hyung saja aku sudah merasa tidak enak. Kau tahu kan xiumin hyung sampai harus membawa taeoh ke tempat kerjanya. aku tak mau membuatnya kerepotan lagi"
"bibi mu?"
"ck. dia? Jangan berharap dia mau menjaga taeoh. Dia selalu menghindari taeoh, bibi ku tak suka dengan anak kecil karena menurutnya anak kecil itu mengganggu"
"heh bibimu itu. sikap bibi mu itu tidak kepada mendiang kyungsoo atau taeoh sama saja. Selalu menjauh, kau betah sekali punya bibi begitu"
"entahlah, aku juga bingung bisa mempunya bibi begitu apalagi.."
"mwo? Apa dia masih menyuruhmu untuk jalan dengan murid nya di sekolah modeling itu? Siapa namanya. Pria eyeliner tebal itu"
"taemin ajhussi" sahut taeoh.
"eoh, kau benar taeoh. kau pintar sekali" ucap suho sambil tersenyum. taeoh balas tersenyum dan kembali menyantap omeletnya.
"terkadang dia mendatangiku untuk mengajakku makan siang.. kalaupun aku menolak dia pasti akan memaksa" ucap jongin.
"astaga, namja itu.. Dia pasti akan berusaha menarik perhatianmu atau taeoh nanti"
"Musim semi .."
"aku sudah selesai.." ucap taeoh usai meneguk habis susu nya.
"hyung, aku harus mengantar taeoh ke nursery. Aku pergi ya" ucap jongin.
"eoh, hati-hati. Taeoh annyeong" ucap suho sambil melambaikan tangannya kearah keponakan kecil nya yang baru saja masuk kedalam mobil.
...
Taesan TK
"taeoh, gambar mu hanya ini?" taeoh mengangguki ucapan teman sebangkunya itu dengan semangat.
"yya, kau kan tak punya ibu untuk apa menggambar pria yang diberi nama eomma?" sahut seorang bocah laki-laki. taeoh menoleh kebelakang dan menatap sengit teman pria nya itu.
"aku punya ibu" ucap taeoh.
"aniyo.. kau tak punya ibu. Kau selalu sendirian setiap pulang sekolah tanpa ada yang menjemputmu" taeoh bangkit berdiri dan menghampiri teman pria nya.
"aku punya ibu"
"kau tidak punya ibu.. wweek" kedua mata taeoh berkaca-kaca saat teman pria nya itu menjulurkan lidah kearahnya.
"aku punya ibu" teriak taeoh sambil menarik kerah baju teman pria itu nya.
"sonsaengnim… sonsaengnim…" teriak anak-anak yang lain.
...
"jongin, annyeong" jongin menghela nafas saat melihat sesosok laki-laki yang masuk kedalam ruangannya.
"taemin, bisakah kau tak datang kemari? Aku sibuk" ucap jongin.
"wae? Aku hanya mau mengajakmu makan siang.." ucap jongin sambil melepaskan pena yang di pegang jongin.
"aku sibuk. apa kau tak lihat?"
"luangkan waktu mu sebentar untukku, ini sudah waktu nya makan siang, bukan? Ayolah"
Kkkrrriiinnngg~~ jongin mendorong pundak taemin agar menjaga jarak darinya, ia segera mengangkat ponselnya yang berdering.
" Yoboseyo"
"..."
"n..ne? Be..berkelahi?"
Taesan TK
"Aigoo .. apa yang tidak Anda mengajar anak-anak Anda dengan baik. Lihat minjoon seragam untuk ini" ibu dimarahi minjoon.
"Jwesonghamnida, minjoon Momma" kata Jong.
"Ini adalah ketika anak-anak tidak diajarkan oleh ibunya, alam liar. Minjoon kajja .." ibu menangis saat ia berjalan minjoon meninggalkan Jong.
"issh, ahjumma itu.." cibir jongin.
"taeoh-ya " jongin berjongkok didepan taeoh yang tengah duduk dibangku ayunan. "jangan tundukkan wajahmu begitu, appa tak bisa melihat wajahmu, chagi"
"maafkan aku appa" ucap taeoh.
"appa tidak menyalahkanmu. Gwenchana" ucap jongin.
"kau punya ibu.. tentu saja kau punya ibu"
"dia ingin aku tunjukkan eomma kepadanya. Appa, suruh eomma kembali.."
"taeoh-ya, eomma tak bisa kembali sekarang"
"waeyo? Eomma pergi lama sekali.. aku ingin bertemu eomma. Apa eomma tak sayang dengan ku?"
"aniya, eomma sayang denganmu tapi. Dia tak bisa bersama kita lagi, taeoh-ya"
"hiks, eomma bogoshipo"
"arra, ayah juga merindukan ibu mu"
"appa suruh eomma pulang. Aku akan jadi anak yang penurut untuknya kalau dia pulang, ne?" jongin hanya bisa tersenyum kecil, ia tak ingin bersuara karena takut membuat janji palsu untuk anaknya.
...
"jongin dan taeoh sarapan disini tadi pagi?" tanya kris.
"eoh. Jongin lupa belanja untuk keperluan isi kulkasnya" jawab suho.
"bagaimana tidak lupa? Dia sibuk mengurusi proyek baru, taeoh selalu di titip di rumah tetangga atau xiumin hyung" ucap chanyeol.
"suho hyung, aku pesan kopi.." sahut chen yang baru tiba di resti sambil menguap lebar.
"sebentar.." suho segera kembali ke dapur, membuatkan minuman untuk chen.
"yaa, kau tak mandi ya? Ini pakaian yang 2 hari lalu kau pakaikan?" tanya baekhyun.
"eoh.. aku belum pulang ke rumah karena harus mengawasi rumah tersangka bersama atasanku" jawab chen mendudukan tubuhnya di kursi kayu dengan wajah lelah.
"siapa suruh mau menjadi asisten detekftif kepolisian.. sudah ku bilang, waktu luang mu pasti akan habis dengan mengawasi rumah para penjahat bukannya di habisi bersama wanita dan pria cantik" oceh kris.
"benar. lagipula, kenapa orang genit sepertimu bisa di terima sebagai polisi begini?" ucap lay.
"faktor keberuntungan mungkin. dia hanya sedang hoki saat mengerjakan soal tes di akademi kepolisian" ucap chanyeol.
"yya, kalian berempat ini.. eh, jongin tak ada?" tanya chen.
"jongin sedang menjaga taeoh" jawab baekhyun.
"aigoo dia itu paling tampan, paling sukses, cepat menikah, cepat berkeluarga tapi cepat menduda. Kupikir yang begitu biasanya orang yang tertua" ucap chen.
"YA.. apa maksudmu berkata yang begitu biasanya yang tertua? Kau berdoa aku juga akan menduda seperti jongin?" omel kris sambil menjitak kepala chen.
"aigoo, hyeong aku hanya bercanda" ucap chen sambil mengusap dahinya.
"ini sudah 10 bulan kyungsoo tiada. Apa jongin tak capek meladeni pertanyaan taeoh yang terus-menerus menanyakan keberadaan ibu nya? Jika aku jadi jongin, aku pasti sudah cari istri/suami baru yang bisa mengurus anak dan rumah nya" ucap lay.
"hyeong, dibandingkan mencari istri atau suami baru lebih baik suruh jongin untuk merekrut seorang pembantu yang bisa mengurus rumahnya dan seorang babysitter yang bisa menjaga taeoh. jongin bisa jatuh sakit jika harus menjalani pekerjaan double terus-terusan" ucap baekhyun.
"aku setuju dengan ucapan baekhyun , Lebih baik minta jongin untuk pekerjakan seseorang yang bisa mengurus rumah dan mengurusi taeoh juga" sahut suho sembari meletakkan secangkir kopi diatas meja.
"gomawo" chen segera meminum kopi nya pelan-pelan.
"zaman sekarang susah mencari orang yang mau bekerja mengurus rumah dan menjaga anak. Kau tahu kan pembantu itu bekerja dari jam 7 sampai jam 9 malam. Mana ada waktu untuk mengurus anak. jongin itu kan kadang suka lembur, jadi dia butuh orang yang benar-benar bisa menjaga taeoh 24 jam juga" ucap chanyeol.
"aigoo.. kalian ini pusing-pusing sekali. Tinggal telfon agen babysitter dan bertanya apa ada yang mau mengurus rumah dan anak… dengan iming-iming bayaran tinggi pasti agen tidak akan menolak. Lagipula, kerja babysitter kan tidak pakai waktu beda dengan pembantu" ucap kris.
"eoh.. kalau begitu kita bicarakan ini dengan jongin nanti" ucap baekhyun.
"tidak usah. Dia kan sibuk, sebaiknya kita turun tangan saja.. kebetulan sepupuku yang baru menikah baru-baru ini menggunakan jasa babysitter, mungkin aku bisa meminta nomor telfon agen nya" ucap kris sambil mengeluarkan ponselnya.
...
"kupikir kita akan makan malam berdua. Ternyata, kau bawa anakmu juga" ucap taemin sambil memandang taeoh yang tengah memakan spaghetti nya.
"kau pikir aku memilih makan berduaan denganmu dan meninggalkan anakku sendirian di rumah? Lebih baik aku makan dengan taeoh berdua di rumah daripada harus makan berdua denganmu di restaurant begini" ucap jongin. taemin hanya mendesis pelan.
"ahjussi"
"aku bukan ahjussi, kenapa kau panggil aku ahjussi?" ucap taemin memasang wajah sebal karena di panggil ahjussi setiap bertemu anak ini.
"karena ahjussi mirip seperti ahjussi di toko buah. Ahjussi pemilik toko buah juga suka memakai riasan tebal seperti taemin ahjussi" ucap taeoh.
"aku ini model bukan ahjussi pemilik toko buah. Jangan samakan aku dengan ahjussi yang kau kenali itu" ucap taemin sambil menatap tajam taeoh.
"yya, jangan tatap taeoh seperti itu. dia bisa takut" sela jongin.
"appa, bukankah taemin ahjussi mirip dengan ahjussi pemilik toko buah di pasar?" tanya teaoh.
"ne, taemin ahjussi mirip dengan ahjussi di pasar. lanjutkan lagi makanmu ne" jawab jongin sambil menyeka noda saus di bibir taeoh.
"mwoya. kenapa ayah dan anak menyamakanku dengan ahjussi di pasar buah?" dumel taeoh.
….
"jongin, kau tak mau mengantarku pulang?" tanya taemin.
"tidak, taeoh sudah mengantuk dan dia harus segera tidur. Besok dia sekolah. kau pulang naik taxi saja ya" jawab jongin sambil mengangkat tubuh anaknya kedalam gendongannya.
"aku duluan ne" ucap jongin berbalik dan berjalan meninggalkan taemin.
"taemin ahjussi ann…yeong" seru taeoh sambil menguap.
"issh, apa dia tak bisa menyingkirkan anak itu kalau bersamaku? Menyebalkan" dumel taemin.
...
jongin langsung membaringkan tubuh taeoh diatas tempat tidur dan tak lupa menyelimutinya.
Kkrriinngg~~ jongin segera berjalan keluar dari kamar taeoh dan langsung mengangkat ponselnya yang berdering.
"kris hyeong, ada apa menelfon?"
"... .."
"mwo? babysitter? Tiba-tiba tanpa bertanya kepadaku?"
"... ."
"aku tahu kalian berniat baik tapi…."
"... ."
"araso, araso gomawo.. aku menghargai tindakan baik kalian"
"..."
"ne? be…besok? Secepat itu? Kau yakin?"
"..."
"a..araso.. kututup"
...
"Eotte?" tanya berbaring.
"dia menerimanya. dia akan melihat cara kerja babysitter itu besok" jawab kris.
"geundae hyung, bukankan ini aneh" ucap baekhyun.
"apa nya?"
"jarang-jarang ada babysitter yang langsung setuju untuk mau bekerja membersihkan rumah selain mengurus anak. Bahkan akan langsung bekerja keesokannya setelah di rekrut"
"eisssh, kalau orang itu butuh uang, semua tidak akan di tolak. Lagipula, ketua agen nya sendiri bilang kalau hanya ada sisa 1 orang yang mau bekerja double begitu"
"Iyasih .."
"kalau babysitter nya tidak becus, kita cari orang lain saja"
"aku setuju"
Esok harinya
Kkkrrrr~~~ jongin membuka kedua mata nya sementara tangan kanannya meraba meja kecil di samping tempat tidurnya, meraih jam weker nya yang berbunyi dan langsung ia matikan. Ia langsung turun dari kasurnya dan berjalan menuju kamar anaknya.
"taeoh-ya, bangun"
"appa, aku ngantuk"
"ireona.. kita akan kedatangan tamu hari ini" kedua mata taeoh langsung terbuka mendengar ucapan jongin.
"cepat mandi ne.. appa akan siapkan susu untukmu" ucap jongin seraya berjalan meninggalkan kamar taeoh.
"tamu? Apa eomma?" ucap taeoh sambil tersenyum.
…
"jam berapa babysitter nya datang? Apa yakin hari ini?" fikir jongin sambil melirik jarum jam dinding yang sudah bertengger diangka 7.
Teng tong ...
"aku akan buka…" seru taeoh sambil berlari kecil menghampiri pintu rumahnya. Dengan wajah semangat, ia langsung membuka pintu rumahnya. "eom..ma…" senyum diwajahnya langsung memudar saat sosok yang dilihatnya setelah ia membuka pintu bukanlah eomma nya tapi pria yang berwajah datar. Kedua bola mata pria itu bergerak menatap kedua mata taeoh.
"appa!" teriak taeoh sembari berbalik dan disaat bersamaan ia menabrak kaki jongin yang sudah berdiri dibelakangnnya.
"taeoh-ya, waeyo?" tanya jongin bingung begitu taeoh bersembunyi dibelakangnya. Ia mengangkat wajahnya dan menatap pria yang berdiri didepan pintu rumahnya.
"nu…nuguseyo?" tanya jongin.
"annyonghaseyo, oh sehun imnida" jongin dan taeoh saling bertatapan satu sama lain dengan wajah bingung.
...
"babysitter nya sudah datang? on time sekali sudah datang sepagi ini" ucap kris.
"on time sih on time tapi…"
"tapi apa? Kau sudah mau membuat keluhan?"
"kukira babysitter nya orang yang sedikit tua dan kukira dia seorang dia masih muda dan dia seorang pria, hyeong. Kau yakin dia bisa bekerja dengan baik mengurusi taeoh? Aku pesimis"
"eissh, justru yang muda itu bekerja lebih baik daripada yang tua. Sudahlah tak usah permasalahkan tua atau muda dan jangan mempersalahkan dia wanita atau pria"
"i..iya…" jongin menoleh kebelakang sedikit, menatap putra nya yang tengah berdiri dihadapan pengasuhnya.
…
"annyeong, nan kim taeoh imnida " ucap taeoh sambil tersenyum. Kedua bola mata sehun bergerak menatap wajah taeoh yang tengah tersenyum.
"taeoh" kedua mata sehun langsung beralih menatap jongin yang sudah berdiri didepannya.
"namamu, se..sehun? yakan?" tanya jongin.
"ne" jawab sehun.
"sehun? namamu sehun? aku akan panggil kau hyung, ne? Sehun hyung?" ucap taeoh. Sehun melirik sedikit kearah taeoh yang menggerakkan tangan kanannya.
"dia anakku, dia yang harus kau urus dan rumah.."
"aku akan membersihkan setiap ruangan di rumah ini" sela sehun.
"hoh? Ah, ne… jarang sekali ada babysitter yang mau kerja double sepertimu dan terlebih kau seorang pria" ucap jongin dengan wajah kikuk. "taeoh-ya, kau harus bersikap baik kepada pengasuhmu ne? Jangan membuatnya kerepotan, araso?"
"ne, appa.."
"kalau begitu cepatlah bersiap. Kau harus ke sekolah bukan?"
"ne. Sehun hyung, ayo ikut aku akan tunjukkan kamarku" ucap taeoh menarik tangan sehun untuk ikut dengannya.
….
"hyung, ayo masuk" ucap taeoh sambil membuka pintu kamarnya dan menarik tangan sehun untuk masuk. Kedua mata sehun menatap kamar yang serba biru itu dengan seksama, tatapan kedua matanya terpaku kearah bingkai foto yang terpajang diatas meja.
"ini eomma dan aku. Appa tak ada didalam sini karena dia yang mengambil foto nya. hyung, bukankah eomma ku cantik?" tanya taeoh. Sehun hanya diam dan menatap datar foto tersebut.
"kalau terjadi sesuatu kau bisa hubungi aku. Aku tinggalkan nomor telfonku di memo yang di tempel di pintu kulkas. Kau mengerti?" ucap jongin.
"ne, aku mengerti" ucap sehun patuh.
"aiya, jangan lupa menjemput taeoh di nursery nya. jangan sampai telat, aku takut dia main-main ke tempat lain" ucap jongin.
"ne, aku mengerti" ucap sehun.
"eng.. itu saja yang ingin kuberitahukan. Kalau begitu kami berangkat.."
"tuan.." jongin yang hendak membuka pintu mobil langsung menoleh kearah sehun.
"waeyo?" tanya jongin. Sehun melangkah kearah jongin dengan kedua tangan yang terulur kearah dasi jongin, merapihkan dasi jongin yang miring.
"dasi mu miring" ucap sehun datar sambil membenarkan dasi jongin.
"a..aah, g..gomawo. Kami pergi" jongin segera masuk kedalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya.
"sehun hyung, annyeong" ucap taeoh sambil melambaikan tangannya kearah sehun dari kaca mobil.
"semoga hari kalian menyenangkan" ucap sehun pelan.
TBC
Haiii aku penghuni baru ffn salam kenal semuanya, kalian bisa panggil aku sad or diah or sadiah terserah wkwk...oh iya aku bawa ff kaihun nih yeeaaay! Aku ngeremake dari salah satu ff diwp, sebenernya ini ff straight dan castnya myungzy (myungsoo suzy) aku juga udh minta ke authornya (ka evi) dan udah diizinin jadi jangan ngangep aku ngecopy atau sebagainya ya.. buat ka evi (purplequeens ) makasih banget udh diizinin ngeremake ff kaka. Buat readers tercintaaaa jangan lupa review yaaah, review kalian sangat membantu aku, apa lagi saran kalian... dan makasih yang udh mau baca inget jngan lupa review
Ps: kalo kalian bingung tanya aku aja, line: sadiahoh
Cr: purplequeens / ka evi
