Notes: Cerita ini adalah fiksi dan tidak nyata. Terinspirasi dari Tragedi Black Death di Eropa. Harap dimaklumi jika alur cerita membingungkan.

Naruto dkk milik Masashi Kishimoto

Selamat membaca!

.

.

Prolog

Black Death adalah suatu pandemi hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14. Kala itu, populasi menurun drastis akibat kematian serta berdampak pada struktur sosial Eropa.

Ketidakpastian untuk bertahan hidup, mencipta kecenderungan yang tak sehat di kalangan masyarakat hingga mereka nekad melakukan perburuan dan pembunuhan terhadap kaum minoritas seperti Yahudi, pendatang, pengemis, serta penderita lepra.

King Nicolaus Van Xortdan juga dituding bersalah atas menyebarnya wabah yang memakan seperempat dari seluruh populasi atau bahkan sampai separuh populasi di Eropa.

Berdalih demi keselamatan, sekelompok atheis bernama Black Orchid dengan jubah hitam memburu keluarga raja untuk dijadikan tumbal. Akibatnya, pembantaian keluarga bangsawan tak terhindarkan. Lebih dari 27 jiwa tak bersalah melayang, termasuk nyawa sang ratu yang paling dicintai rakyat.

Semua terjadi begitu cepat tepat di malam ke-7 ketika rembulan berbentuk bulat kemerahan sempurna. Sang ratu menghembuskan nafas terakhir di tiang gantung, sedangkan sang raja menghilang bersama beberapa orang kepercayaannya.

Hari itu, Kerajaan Engour kehilangan dua pemimpin sekaligus pemilik kastil yang berdiri kokoh di tengan hutan Tenebris. Masa kejayaan King Nicolaus Van Xortdan berakhir menyisahkan luka dihati para penduduk Eropa.

Di sisa hidupnya, sang raja kerap merintih dan menangisi kematian sang ratu. Ratapan menyayat hati selalu terdengar dari balik pintu kamar berpelintur bunga mawar, hingga akhirnya maut datang menjemput sang raja.

Ketika itu, rembulan yang menjadi saksi kematian ratu kembali menguasai malam. Cahaya kemerahannya menyinari seluruh daratan Eropa, terutama rumah persembunyian raja dan pengikutnya.

Dalam kondisi berduka, seorang abdi setia raja mengambil keputusan di luar nalar. Setulus hati ia merelakan dirinya, sebagai tumbal untuk mengganti kehidupan sang tuan.

Sebelum hari berakhir dan cahaya merah sang rembulan menghilang, dirinya yang ternyata seorang ahli sihir, melakukan sebuah ritual kuno di atas altar batu yang disirami cahaya purnama. Dibantu seorang pengawal, ia menumbalkan diri sebagai ganti dari tubuh raja yang telah mati.

Ritual berhasil, dan tubuh dengan pemilik baru itu dimasukkan ke dalam sebuah peti mati setelah sebelumnya diberi beberapa mantera. Peti itu disimpan di ruang bawah tanah yang telah diberi segel suci, dengan darah sebagai kuncinya.

Hingga kini, peti mati yang menyimpan tubuh sang ahli sihir tidak ditemukan.

Tragedi Black Death akhirnya menjadi kepingan sejarah. Tercatat jelas dalam tiap lembar kertas berwarna putih kecoklatan, dan di sampul apik menjadi sebuah buku penting tentang kejatuhan sebuah kerajaan besar.

.

.

.

Hinata menutup buku tebal berdebu yang tak sengaja ia temukan di gudang rumah sang kakek. Wajahnya nampak antusias. Bibir mungil kemerahan miliknya melengkung membentuk senyuman beragam makna.

"Mungkin, rumah persembunyian raja tidak buruk untuk dijelajahi."

...Bersambung...