Tittle: 1st Night Series BiGo Version.
Author: Bluedevil9293.
Disclaimer: 1st Night Series BiGo Version By Dean Choi.
Main Cast: Jung Ji Hoon (Rain Bi) x Jung Byung Hee (GO MBLAQ).
Chap: 1 of 4.
Genre: Romance, Drama, M-Preg.
Rated: T.
Warning: Yaoi, Shounen-ai, Boys Love, Boy x Boy.
Please, Don't Like Don't Read. No bashing and flame, Like and comment if you like this fanfic.
Note: No bashing, no flame, no copas, no re-publis, no plagiat, yes to like and comment.
Summary: -
_o0o_ 1st Night Series BiGo Version _o0o_
Go Pov…
Namaku Jung Byung Hee, kalian bisa memanggilku dengan sebutan Go karena itu lah nama pangungku. Aku adalah salah satu dari beberapa trainee muda di Jtune Entertaiment. Kalian tahu, Jtune itu adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hiburan yang nantinya akan melahirkan beberapa penyanyi berbakat seperti pemilik sekaligus CEO di Jtune yang tak lain adalah Jung Ji Hoon atau yang lebih dikenal dengan nama Rain Bi. Aku yakin kalian pasti mengenal Rain hyung, dia adalah seorang aktor dan juga penyanyi solo yang terkenal bahkan sampai keluar negeri, apa lagi setelah ia berhasil dalam memerankan tokoh utama dalam film-nya yang berjudul ninja assassin itu namanya semakin tenar saja dan tentu saja banyak penghargaan yang sudah berhasil ia raih dengan kesuksesannya tadi. Aku saja sangat mengidolakan dia dan berharap suatu saat nanti bisa jadi sehebat Rain hyung.
Sudah enam bulan aku menjadi trainee disini. Aku selalu datang kemari setiap hari dan menjalani masa-masa traineeku dengan gembira. Namun hari ini ada yang sedikit berbeda, aku benar-benar gugup sekarang. Kalian tahu kenapa? Hari ini Rain hyung akan datang ke tempat latihan untuk melihat perkembangan kami selama enam bulan ini. Jujur aku merasa takut dan deg degan. Bagaimana tidak, Rain hyung akan menilai kami sudah pantas atau belum untuk segera diterbitkan. Aku takut saja penampilanku nanti di depan Rain hyung akan mengecewaknnya, kalau dia kecewa itu tandanya aku akan lama di trainee dan tak akan segera debut-debut dan bisa saja aku malah di depak dari sini karena tidak berkembang sama sekali selama berlatih. Padahalkan aku sudah sangat berharap bisa segera debut dan menunjukan kemampuanku di atas panggung yang nantinya akan dilihat oleh banyak orang.
Saat ini aku tengah berlajan dengan sedikit berlari menuju ruang latihanku. Gara-gara jam tambahan di sekolah tadi akhirnya aku sedikit telat datang kemari. Sejak tadi,aku terus berdo'a dalam hati semoga saja Rain hyung belum tiba kemari. Image-ku bisa buruk dihadapannya nanti kalau aku ketahuan terlambat, bisa-bisa Rain hyung beranggapan aku bukan orang yang bertanggungjawab lalu aku di depak dari sini. Andwae! Aku tak mau itu terjadi. Kalau itu sampai terjadi sama saja arti mimpi-mimpiku selama ini kandas ditengah jalan.
BRRUUUKKKK...
Karena terlalu terburu-buru tanpa sengaja aku malah menabrak seorang namja yang berada di depanku, akibatnya aku terjatuh ke lantai dan namja yang tadi ku tabrak pun ikut terjatuh pula. Dengan cepat aku bangkit dari posisi jatuhku tadi dan memunggut barang-barang yang ku bawa lalu segera meminta maaf pada seorang namja yang tadi ku tabrak.
"Mianhae." Ucapku sesal pada namja yang tadi ku tabrak. Tampak ia menundukan wajahnya hingga aku tak bisa melihat siapa orang yang sudah ku tabrak ini. Ia masih sibuk membersihkan bajunya dari debu dan merapikannya lagi. Tubuh namja ini lebih tinggi dariku dan kenapa aku merasa sedikit familiar ya dengan sosoknya itu. Seperti pernah bertemu di suatu tempat, atau jangan-jangan itu cuma prasangku saja.
Deg...
Rasanya tubuhku membeku ditempat dan kedua kakiku pun terasa lemas tapi tetep bisa menopang tubuhku saat melihat wajah namja yang ku tabrak tadi.
"R-Rain hyung." Ucapku pelan. Matilah aku, kenapa juga aku tak hati-hati tadi dan kenapa juga harus Rain hyung yang ku tabrak sampai jatuh. "Hyung Mianhae." Ucapku cepat sambil membungkukan tubuhku sembilan puluh derajat di depan Rain hyung. Ingin rasanya aku mengubur diriku hidup-hidup saat ini juga. Ku lirik sedikit ekpresi wajah Rain hyung yang terkesan datar dan itu membuatku semakin yakin kalau dia jadi tak suka padaku karena kecerobohanku tadi, tamat lah riwayatku kalau begini jadinya.
"Hyung mianhae, tadi aku tak sengaja. Aku sedang buru-buru, sekali lagi maafkan aku." Ucapku lagi sungguh-sungguh sambil terus membungkukan tubuhku di depan Rain hyung. Ku lirik lagi wajah Rain hyung. Mati aku, kenapa sekarang raut wajah Rain hyung tampak seperti seseorang yang sedang menyelidik dan... wajah datarnya itu membuatku takut.
"Ah, Ji Hoon kau disini ternyata. Aku mencarimu sampai ke ruanganmu tadi tapi ternyata kau tak ada disana dan malah ada disini." Ucap seorang namja pada Rain hyung, namja tadi ku ketahui dia adalah orang yang selama ini mengatur semua keperluan kami selama latihan. Bisa dikatakan dialah menejer kami. "Hei, GO kenapa kau ada disini. Segera pergi ke ruang latihan dan bersiap-siaplah." Ucap namja tadi padaku membuat lamunan sesaatku buyar.
"N-ne hyung." Jawabku pelan. "Hyung sekali lagi aku minta maaf." Ucapku lagi pada Rain hyung, membungkukan badan di depannya lalu segera beranjak pergi dengan langkah pelan.
"Siapa dia?" Terdengar suara datar Rain hyung bertanya pada maneger hyung. Mati aku, kali ini tamatlah riwayatku. Rain hyung bertanya tentang aku pada maneger hyung pasti ada apa-apanya, jangan-jangan dia marah padaku. Aduh, aku harus bagaimana sekarang.
"Dia? Dia salah satu trainee disini." Jawab maneger hyung santai. Dalam hati aku mengutuk maneger hyung yang malah memberi tahu tentang diriku pada Rain hyung.
"Namanya?" Tanya Rain hyung lagi membuat tubuhku semakin tegang. Aku cuma bisa berjalan pelan menjauhi mereka, tenagaku tiba-tiba saja terasa habis.
"Jung Byung Hee. Nama pangungnya nanti GO." Jawab maneger hyung yang terlalu jujur itu. Hyung kau mau membunuhku ne? Tak ingin mendengar percakapan mereka lebih lama lagi aku pun langsung beranjak dari sana dengan cepat menuju ke ruang latihan. Aku harus mengendalikan perasaan takutku ini sebelum nanti bertemu lagi dengan Rain hyung di ruang latihan dan di test kemampuan olehnya.
BRRAAAKKKK...
Ku buka ruang latihan dengan sedikit kencang hingga menimbulkan suara yang membuat semua orang di dalam ruangan tadi kaget lalu serentak menatap kearahku dengan berbagai macam pandangan, ada yang heran, kaget, binggung bahkan ada yang sedikit kesal tampaknya.
"Mianhae." Ucapku sesal sambil membunhkukan badan di depan mereka. Entah sudah berapa kali aku meminta maaf sambil membungkukan badan seharian ini dan sepertinya masih akan berlanjut sampai nanti. Huh... Hari ini aku terlalu gugup sampai akhirnya banyak kesalahan yang ku lakukan.
Setelah ku liat mereka semua kembali dengan latihan kecil yang tadi mereka lakukan, aku pun langsung beranjak pergi ke sudut ruangan sekedar untuk menaruh tasku di sana bersama dengan tas anak-anak yang lain. Setelahnya aku mulai bergabung dengan yang lain.
Beberapa menit berselang pintu ruangan terbuka, masuklah maneger hyung bersama Rain hyung di belakangnya membuat tubuhku kembali menegang apa lagi saat melihat sorot mata Rain hyung yang menatap ke arah kami berlima. Entah kenapa aku merasa sorotan mata Rain hyung padaku sedikit berbeda. Sorot matanya itu seolah-olah mengintimidasiku, membuat nyaliku menciut seketika.
"Annyeong." Sapa maneger hyung pada kami berlima yang tentu saja langsung kami jawab. "Hari ini jadwal latihan kita agak sedikit berbeda dari biasanya ne. Karena hari ini Rain Bi sengaja datang ke tempat latihan sekedar untuk melihat perkembangan kalian selama beberapa bulan disini. Karena itu tampilkanlah kemampuan kalian semaksimal mungkin di depan beliau." Ucap maneger hyung pada kami berlima yang menganggukan kepala pelan.
"Ne." Jawab kami berlima hampir bersamaan. Sungguh, aku tak sangup menegakkan kepalaku saat ini. Rain hyung berdiri tepat dihadapan kami dan entah kanapa aku merasa Rain hyung menatap ke arahku terus-menerus sejak tadi membuatku semakin gerogi saja. Ku harap hari ini berjalan dengan baik tanpa aku membuat kesalahan lagi.
Setelah mendengar perkataan maneger hyung tadi kami berlima langsung mengambil posisi masing-masing untuk segera memperlihatkan seluruh kemampuan yang kami miliki dan perkembangan kami selama berlatih di bawah naungan Jtune Entertaiment pada Rain hyung. Setelah musik mulai di hidupkan kami pun mulai mempertunjukan kemampuan bernyanyi dan menari kami.
Aku benar-benar merasa gerogi melihat pandangan datar Rain hyung yang rasanya tertuju semua padaku. Di depan sana Rain hyung tengah duduk sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada sambil terus melihat kearah kami berlima atau hanya padaku saja? Entahlah. Yang jelas tatapan Rain hyung membuatku takut. Sekarang aku cuma bisa berdo'a di dalam hati semoga saja semua akan berjalan lancar.
Beberapa menit berlalu, kami berlima, aku, Seung Ho hyung, Joon, Cheondong dan Mir akhirnya selesai membawakan satu lagu milik Rain hyung, Oh Yeah!. Setelah itu maneger hyung dan Rain hyung pun beranjak pergi meninggalkan kami berlima yang disuruh kembali berlatih seperti biasa. Jadi, hanya seperti tadi saja? Tak ada sepatah dua patah kata yang Rain hyung akan berikan pada kami? Tak ada basa basi sedikit pun? Jangan-jangan dia kecewa lagi dengan penampilan kami tadi karena itu Rain hyung langsung beranjak pergi tanpa berkata apa-apa. Pasti semua karena aku yang ceroboh tadi. Kamu benar-benar payah dan pabo Jung Byung Hee, ucapku pada diri sendiri sambil memukul kepalaku pelan.
"Kau kenapa Go?" Tanya Seung Ho hyung membuatku sedikit kaget karena dia tiba-tiba saja menyentuh pundakku. "Ah, mianhae kalau aku membuatmu kaget. Sebenarnya ada apa, ku lihat tingkahmu sedikit aneh sejak kau datang tadi." Tanya Seung Ho hyung lagi.
"Aniya hyung aku tak apa-apa kok hanya sedikit melamun saja tadi." Ucapku pada namja yang lebih tua dariku ini.
"Begitu. Ya sudah jangan melamun terus, tak baik, lebih baik kau ikut dengan yang lain kembali berlatih." Suruh Seung Ho hyung padaku, benar-benar calon leader yang baik dia tak seperti aku.
"Ne hyung." Balasku sambil memamerkan senyuman manis yang ku punya sebelum akhirnya beranjak mendekati yang lain dan mulai berlatik kembali.
*** 1st Night BiGo Ver. ***
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat tiga puluh lima menit saat aku keluar dari ruang latihan. Hari ini jadwal latihan jauh lebih lama dari pada biasanya, ini semua karena penampilan kami tadi di depan Rain hyung kurang maksimal dan kurang memuaskan jadilah maneger hyung dengan seenak hatinya menambah jam latihan kami hingga malam begini. Untung saja besok hari minggu jadi aku bisa sedikit tenang karena paginya tak harus ribut bersiap-siap berangkat ke sekolah dan bisa bersantai di rumah walau pun siangnya akan ada latihan lagi disini tapi setidaknya paginya aku masih bisa beristirahat bukan.
Dan kini aku tengah berada di lorong gedung Jtune hendak menuju lift di depan sana dengan langkah kaki yang cukup cepat. Suasana di sini sudah sangat sepi, anak-anak yang lain sudah pulang lebih dulu jadi sekarang aku pulang sendiri deh. Sebenarnya aku tak perlu cepat-cepat pulang ke rumah ku juga tak apa, toh kedua orang tuaku juga sedang tak ada di rumah. Mereka berdua sudah sejak seminggu yang lalu menginap di rumah halmoniku yang sedang sakit dan aku pun yakin mereka tak akan pulang dalam waktu beberapa hari ke depan sampai kondisi halmoni benar-benar membaik dan bisa keluar dari rumah sakit.
Ku percepat langkah kakiku saat aku mulai merasa sedikit merinding. Oke, jujur saja sejak tadi aku memang merasa sedikit takut. Aku cuma sendiri disini karena itulah sejak keluar dari ruang latihan tadi aku berjalan dengan cepat. Kenapa gedung sebesar ini harus sesepi ini sih saat malam hari berbeda sekali dengan siang atau pun sore hari yang sangat ramai apa lagi kalau di akhir pekan seperti hari ini. Ya… Ya… aku tahu ini sudah malam, bukankah aku tadi sudah mengatakannya tapi setidaknya kenapa harus aku seorang yang berada di tempat ini. Rasa merinding di tubuhku semakin terasa, berkali-kali ku tolehkan pandanganku ke belakang sekedar untuk memastikan apa ada orang yang mengikutiku atau tidak sambil mempercepat pergerakan kakiku.
BRRUUUKKK...
Karena terlalu fokus melihat kebelakang dan berjalan dengan cepat akhirnya aku malah menabrak orang saat berbelok di persimpangan lorong. Tubuhku jatuh ke depan menindih tubuh seseorang yang ku tabrak tadi. Mati aku, orang yang ku tabrak saat ini sama seperti orang yang ku tabrak sebelumnya yang tak lain adalah Rain Hyung. Aku merutuki diriku sendiri karena melakukan kesalahan yang sama pada namja yang sama dan lagi kali ini lebih parah. Aku menabrak Rain hyung -Lagi- menindih tubuhnya di bawahku bahkan yang paling parah kini bibir kami berdua saling menempel. Kedua mataku membulat sempurna saking shocknya dengan apa yang sudah ku perbuat saat ini. Aduh bagaimana ini pasti Rain hyung akan membenciku dan mengangap aku namja yang aneh.
Setelah beberapa saat berdiam diri masih dengan posisi yang sama, aku menindih Rain hyung dan... dan mencium bibirnya yang sexy itu. Plak... Asih apa yang barusan kau katakan, Go sadarlah. Aku pun akhirnya beranjak dari atas tubuh Rain hyung lalu berdiri sambil menundukan wajah tak jauh dari depan Rain hyung yang juga beranjak berdiri dan merapikan bajunya lagi.
"Mianhae hyung." Ucapku sambil membungkukan badanku di depannya. Seperti yang sudah ku perkirakan tadi, pasti aku akan kembali meminta maaf sambil membungkukan badan bukan. "Hyung aku benar-benar minta maaf." Kataku lagi karena tak mendapat jawaban dari Rain hyung. Dia marahkah padaku? Ah... Matilah aku kalau begini. Lagian kalau di pikir-pikir siapa yang tak akan marah kalau di tabrak hingga jatuh dua kali dalam satu hari dan di cium pula. Mana yang lebih gilanya kami sama-sama namja.
"Kau... Jung Byung Hee atau Go bukan?" Tanya Rain hyung padaku dengan nada yang terdengar sedikit ragu. Aku tahu pasti saat ini Rain hyung tengah menatapku mencoba untuk melihat wajahku yang tertunduk. Argh, aku benar-benar takut sekarang. Kira-kira apa yang akan Rain hyung lakukan nanti ya padaku? Apa dia akan mendepakku keluar dari perusahannya ini. Kalau sampai itu terjadi berarti sama saja dengan aku yang harus mengubur semua mimpi-mimpiku. Aku tak mau itu terjadi.
*** To Be Continue ***
