Halo! Apa kabar ? (basa-basinya biasa banget)
Hana muncul lagi, kali ini di fandom Tekken!! *teriak-teriak pake toa*
Ehemm.. ini fic pertamaku di Tekken. Mohon bantuannya.
Ya sudahlah, selamat membaca!!
*~*~*~*~*
"Take Me Out Versi Tekken"
Story : Asli, dari sebelom bikin account juga udah kepikiran.
Gomen jika ada kesamaan cerita. Hana tdak berniat menyontek.
Summary : Tekken chara yang sudah bosan melajang memutuskan untuk ikut suatu acara! Apa yang akan terjadi ?
Pairing : Dari judul juga udah ketebak, banyak dong!
Warning : gaje, AU, OOC, no yaoi/yuri, ga ada ketawa-ketawa.
Diclaimer : Tekken punya Namco, kapan ya, buat Hana?
*~*~*~*~*
Di suatu malam yang dingin (kalo diluar), studio 1 Zaibatsu sibuk mempersiapkan suatu acara.
"Oi! Kapan mulainya ? Lama-lama gue bosen gosok-gosok lensa melulu!" Seorang kameramen memulai aksi bacot.
"Bentar lagi! MC-nya lagi mandi!" Si sutradara menjawab. Lalu ia mengecek jadwal.
"Kalo di tipi harusnya ni acara udah mulai. Eh, siapa aja! Dobrak pintu kamar mandinya MC yang engga tau diri itu!" Sutradara memerintah.
"Ga berani! Entar kualat!" Penata pangung jawab ga nyambung.
"Eh, sori! Gue kelamaan ya ?" tiba-tiba MC keluar dari kamar mandi pake boxer doang.
"Dasar jorok lu! Untung di dunia Tekken ga ada yang namanya 'Undang-Undang Pornografi'! Sono pake kostum lu! Yang lainnya juga siap-siap!" Sutradara marah-marah.
Dan acara dimulai!!
*~*~*~*~*
Jeng! Jeng! Jeng! (musik ala Take Me Out)
"Dari studio 1 Zaibatsu, kami mempersembahkan sebuah acara yang sering ada di tipi-tipi rumah anda!" Narator mulai ngomong. Lampu-lampu panggung segera menyala. Diiringi tepuk tangan penonton.
"Dan sambutlah MC kita.." Narator belom selesai ngomong, MC udah muncul sambil lambai-lambai gaje. Rambutnya keriting ke atas ala Lee Min Ho, outfit-nya warna putih ala Rhoma Irama.
"Apa kabar para penonton yang ada di rumah dan studio ? Bertemu lagi dengan saya, Miguel!" Si MC yaitu Miguel langsung memperkenalkan diri.
"Dan ini rekan saya, Zafina!" Miguel melanjutkan, dan MC bertampang 'Arabic' muncul dari belakang panggung. Rambutnya diikat satu dan ia memakai outfit dari zaman apaan tau. MC yang satu ini lumayan cantik.
"Selamat malam pemirsa! Kita kembali di acara Take Me Out! Kali ini kami menghadirkan para wanita yang siap menempati podium, dan beberapa pria lajang. Yang beruntung akan mendapat pasangan, dan menikah di kemudian hari!" Zafina mengumumkan.
"Tentu saja, ada madam cinta!" Miguel ngelanjutin. Dan madam cinta langsung disorot oleh kameramen.
Madam cintanya.. Author.
Maksudnya, OC-nya author yang rambutnya coklat kemerahan agak oren, digerai dan panjangnya sepunggung. Mata duitan (maksudnya matanya hijau), putih, dan jelek menurut yang sirik. Enggak, mukanya lumayan tapi nggak cantik-cantik amat. Katanya madam cinta, tapi kostumnya agak berunsur koboi (baju lengan panjang putih kotak-kotak merah, celana jins biru, ikat pinggang dan boots coklat).
Kedua MC cengo pas madam cinta lambai-lambai ke penonton. Ini madam cinta apa bukan sih ?
"Ehem, selamat malam, madam cinta." Zafina sadar dan segera menyapa madam cinta yang ajaib itu.
"Malam, Zafina." Madam cinta yang nggak mau disebut pakai namanya menmbalas.
"Bagaimana perkiraan anda malam ini ? Akankah acara berakhir sukses ?" Miguel nanya sembarangan.
"Hari ini akan muncul para wanita yang mencari pasangan. Lalu para pria lajang menawarkan untuk menjadi pasangannya. Terjadi tawar-menawar dan kita dapatkan hasil akhir." Bacot madam cinta.
"Itu sudah pasti, madam. Kita semua juga sudah tahu. Sekarang pendapat madam apa ?" Miguel masih sabar menghadapi madam cinta yang rada geblek.
"Maaf yang tadi. Hari ini akan ada beberapa pasangan bahagia, ada pasangan terpaksa, dan ada yang pulang dengan tangan kosong." Madam cinta ngomong lagi.
"Ya pemirsa, begitulah perkiraan madam cinta! Sekarang apa Miguel ?" Zafina bertanya.
"Kita sambut, the ladies!" Miguel berseru sambil menunjuk kearah backstage. Para peserta wanita bermunculan. Ada yang lambai-lambai, blow kiss, muter-muter, sampe sujud-sujud segala.
Dari backstage muncul Alisa dan Anna. Lalu disusul oleh Asuka, Christie, Julia, Jun (dianggap masih nafas), Kunimitsu, Leo (cewek kan ya ?), Lili, Michelle (dianggap juga), Miharu, Nina, dan terakhir Xiaoyu.
Para wanita segera menempati podium masing-masing. Jumlahnya ga sama persis dengan acara Take Me Out di tipi pembaca. Yang penting acara jalan.
"Para wanita sudah menempati podium masing-masing. Mereka telah siap menyambut pria-pria single. Sayangnya, saya disuruh author jadi MC.." Setelah ngomong begitu, Miguel disambut lemparan sendal dari Zafina.
"Serius dikit! Ladies, kalian siap untuk melihat pria single pertama ?" Zafina meminta suara. Para wanita langsung mengangguk dengan yakin sambil senyam-senyum gaje.
"Ini dia pria single pertama!" Seru Zafina. Tiba-tiba diputar lagu 'Kisah tak Sempurna' dari band Samson yang nggak tau nyambung apa enggak. Dari backstage ada kepulan asap, tirai mulai diangkat dan munculah sesosok mahluk bergender cowok. Rambutnya coklat agak spike.
Pria itu berjalan dengan gaya so cool (sebenernya sih sok cool) menuju kearah Miguel diiringi tepuk tangan penonton.
"Selamat malam Lars, perkenalkan dirimu pada wanita-wanita cantik disini." Miguel menyambut.
"Namaku Lars. Umurku tidak banyak yang tahu, jadi tidak usah ada yang tahu." Lars mulai ngenalin diri. "Aku seorang pegawai di PT. Memble Sejahtera. Dan tentu saja, aku ini orang baik-baik."
"Ladies, tentukan pilihanmu sekarang." Miguel menyuruh. Lampu-lampu mulai padam.
"3…2…1… Selesai!" Miguel menghitung. "Ladies telah menentukan pilihan. Bagaimana disana, Zafina ?"
"Ya, kita akan bertanya pada salah satu wanita disini. Nina, mengapa dimatikan lampunya ?" Zafina bertanya pada Nina.
"Kayaknya ga cocok deh, sama aku. Umurnya ga jelas. Kalo ternyata lebih muda, nanti aku dibilang doyan berondong. Terus, apa itu PT. Memble Sejahtera ? Kalo Mebel aku tau." Nina memberi alasan. Lars berusaha tetap stay cool.
"Itu jawaban dari Nina. Sekarang bagaimana dengan Lili yang tetap menyalakan lampu ?" Zafina lanjut ke Lili.
"Lars masuk ke dalam kriteria aku. Udah ganteng, baik, cool pula. Meski tadi kelihatannya dibuat-buat. Tapi dia kan, udah biasa kerja. Mungkin aja, nanti dia bisa jadi penerus perusahaan papa." Lili bawa-bawa papa-nya tercinta.
"Oke, kembali ke Miguel!" Zafina ngoper giliran ngomong.
"Ya, ada 3 wanita yang menyalakan lampu. Lili, Kunimitsu, dan Alisa. Hanya ada satu yang akan menjadi pasangan Lars, sehingga harus dipilih. Silakan Lars memilih, mau menampilkan bakat, video, atau mengajukan pertanyaan ?" Miguel ngomong lagi.
"Pertanyaan saja." Lars menjawab. Dia sebenernya sudah menyiapkan dua lembar pertanyaan. Tapi kayaknya enggak mungkin ditanya semua.
"Ladies, kalian harus menjawab pertanyaan dari Lars. Lalu Lars akan menentukan pilihannya. Silakan Lars." Miguel mempersilakan Lars memberi pertanyaan.
"Ehem… ladies, apa yang akan kalian berikan jika menjadi pasanganku ?" Lars nanya.
"Aku bakal ngasih kamu apa aja! Motor, mobil, duit, sampai rumah juga kukasih!" Lili menjawab dengan semangat.
"Aku akan ngasih kamu training field. Kayaknya cowok model kamu suka latihan. Jadi kita bisa latuhan bareng, main kendo, tonjok-tonjokkan, dan lainnya." Kunimitsu menjawab dari balik topengnya.
"Yang akan kuberikan padamu adalah seluruh cintaku. Karena kamu adalah pasanganku." Alisa tersenyum.
"Bagaimana Lars ? Silakan matikan satu lampu." Kata Miguel. Lars berjalan menuju podium Kunimitsu, dan mematikan lampunya. Kunimitsu hanya pasrah.
"Pertanyaan selanjutnya Lars." Miguel mengingatkan.
"Seandainya aku mengajak kawin lari, kalian akan bilang apa ?" Lars mengajukan pertanyaan ajaib.
"Kalo buat kamu, apa aja deh!" Lili menjawab (lagi-lagi) dengan semangat.
"Mungkin tidak. Karena semua perbuatan harus dipertanggung jawabkan, bahkan cinta sekalipun. Dan rasanya tidak nyaman, bila cinta penuh pemaksaan dan tidak direstui." Alisa menjawab dengan indahnya.
Penonton bertepuk tangan, setelah sekian lama tidak bertepuk tangan.
"Lars, silakan tentukan pilihanmu. Diantara Lili dan Alisa. Matikan salah satu lampu." Pinta Miguel.
Lars berjalan bolak-balik 5 kali dari podium Lili ke podium Alisa. Namun beberapa lama kemudian, ia mematikan satu lampu.
Jleb! (suara lampu mati)
Penonton bertepuk tangan, meskipun Lars mematikan lampu di podium Lili dan kembali ke tengah panggung.
"Lars, mengapa kau memilih Alisa ?" Miguel memang harus bertanya.
"Lili memang fanatik. Ia akan memberikan apa saja untukku, dan juga menuruti semua kemauanku. Tapi aku lebih menyukai Alisa yang tulus, dan mengetahui segala hal tentang cinta dengan amat baik." Lars menjelaskan sambil tersenyum kearah Alisa. Alisa blushing dengan sukses.
"Ya, dipersilakan bagi pasangan baru untuk menuju ke Romantic Room." Kata Miguel. Alisa menghampiri Lars dan keduanya bergandengan menuju Romantic Room.
"Kita lihat Zafina!" Miguel mengoper giliran ke Zafina yang sudah sekian lama tidak muncul.
"Pemirsa, kita telah mendapatkan satu pasangan. Beri tepuk tangan!" Zafina berseru diiringi tepuk tangan penonton.
"Sekarang, mari kita tanyakan pendapat madam cinta. Bagaimana menurut madam tentang pasangan pertama kita malam ini ?" Zafina bertanya.
"Lars dan Alisa merupakan pasangan yang cocok. Sifat Alisa yang lembut dan penuh cinta cocok dengan Lars yang berwibawa dan mencari cinta. Bahkan Alisa tidak mempermasalahkan pekerjaan Lars sebagai pegawai di PT. Memble Sejahtera." Madam cinta membacot sambil memutar pistol koboinya.
"Ya, itulah pendapat dari madam cinta. Back to Miguel." Zafina kesel juga cuma muncul sedikit.
"Oke! Tidak usah berlama-lama. Mari kita sambut pria single kedua!" Miguel berseru. Tirai terangkat lagi dan penonton bertepuk tangan.
Dari balik tirai muncul sesosok pria berambut pendek warna coklat kemerahan, memakai celana dengan banyak karet dan kaus tanpa lengan (bukan kaus dalam ya), ia memakai sepatu ala koboi, dan google di kepalanya. Pria itu berjalan tanpa memperhatikan estetika tapi kelihatannya sangat keren, diiringi lagu 'Boulevard of Broken Dream'. Langkahnya panjang sehingga dalam waktu singkat ia sudah ada di tengah panggung sebelah Miguel.
"Selamat malam Hwoarang. Silakan perkenalkan dirimu pada para wanita." Miguel basa-basi sebentar dan langsung to-the-point.
"Namaku Hwoarang. Asal dari Korea. Umur baru 21 tahun. Aku belum kerja, tapi masih jadi murid perguruan taekwondo dan anggota soldier company (itu sih, namanya udah punya kerjaan). Favoritku musik rock dan mengendarai motor." Hwoarang memperkenalkan diri.
"Itulah perkenalan dari pria single kedua. Ladies, tentukan pilihanmu sekarang." Miguel langsung menyuruh para wanita untuk memilih.
"5…4…" Miguel menghitung, beberapa lampu mulai padam.
"3…2…" Hitungan terus berlanjut. Lampu lain mulai padam.
"1… Selesai!" Miguel selesai menghitung. Dan ia melihat lampu-lampu yang masih menyala.
"Dari 12 wanita single yang tersisa, 6 masih menyalakan lampu! Hebat!" Miguel mengaktifkan 'Lebay Mode'-nya. Sementara Hwoarang cengo, tidak percaya bahwa ia begitu digemari.
"Silakan lihat keadaan, Zafina." Miguel bicara pada Zafina yang sudah berdiri di samping podium Asuka.
"Asuka, kau masih menyalakan lampu. Bagaimana menurutmu tentang pria single yang satu ini ?" Zafina mulai berbicara.
"Menurutku dia keren! Bedanya denganku juga tidak jauh. Kurasa ia sedikit bengal, tapi aku suka cowok yang tidak terlalu jaim. Meski sudah jadi soldier, tapi masih punya hobi anak muda. Aku suka itu! Dan, ia lumayan ganteng…" Asuka bicara panjang lalu blushing.
"Terima kasih, Asuka. Sekarang bagaimana dengan Leo, yang juga menyalakan lampu ?" Zafina beralih ke Leo.
"Jarang-jarang nih, aku tertarik sama cowok. Gamers pada ngira aku cowok sih, jadi kebawa peran." Leo malah curhat. "Tapi dia cocok untukku, aku tertarik dengan gayanya. Kelihatannya ia juga fresh." Lanjut Leo.
"Xiao, kenapa kau mematikan lampu ?" Zafina sengaja bertanya ke satu orang lagi agar banyak tampil.
"Cowok ini liar ya, Xiao ga suka. Ia soldier dan suka naik motor kemana-mana, kupikir ia cowok yang kasar." Xiaoyu ngomong, Hwoarang tak peduli.
"Oke, kembali ke Miguel." Zafina melepas gilirannya.
"Untuk meyakinkan pilihan, ladies akan melihat keseharian Hwoarang. Ini dia!" Miguel menunjuk ke layer. Hwoarang pasrah, sebab yang memilihnya ada banyak. Jadi harus ada banyak sesi dan mau tak mau harus menampilkan video.
Video dimulai.
Layar mulai terang, dan dari layar terlihat sebuah kuil besar. Kuil itu terbuat dari batu dan disana banyak orang sedang berlatih. Rupanya kuil ini tempat perguruan taekwondo.
"Istirahat! Bubar semua!" Perintah seorang tua berambut putih keabuan diikat satu. Kelihatannya ia sang master taekwondo. "Kecuali kau, Hwoarang."
Murid yang namanya dipanggil berhenti melangkah. Ternyata ia benar Hwoarang. Ia berbalik dan berjalan menuju gurunya.
"Ada apa, master ?" Hwoarang bertanya dengan nada tak bersalah. Ia terlihat bingung.
"Duduklah!" Mendadak sang master jadi galak. Tangannya bersedekap di dada.
"Kau tahu ? Kau ini muridku yang paling bengal. Master-mu ini tahu kau baru saja membuat onar!" Si Master mulai berceramah.
"Memangnya apa salahku, master Baek ?" Hwoarang bertanya lagi.
"Kau sering kali ikut pertandingan tanpa seizinku! Bahkan kau ikut 'King of Iron Fist Tounament 3' kan ?" Baek melanjutkan.
"Master! Itu karena aku ada urusan penting, sehingga harus ikut serta. Apakah itu termasuk membuat onar ?" Hwoarang membela diri.
"Kau ikut hanya untuk berhadapan dengan musuh bebuyutanmu, dan kalian menjadi musuh hanya karena kau KALAH ?!" Baek nyaris berteriak. "Itu tidak berguna tahu ? Ilmu bela diri tidak digunakan untuk berkelahi! Kekuatan yang ada dalam pikiranmu adalah kekuatan seekor binatang! Kekuatan yang besar akan terlihat kebesarannya jika digunakan untuk hal-hal yang baik, seperti membela yang lemah. Bukan berkelahi!" Baek berceramah penuh kuah.
Begitulah. Hwoarang hanya bisa pasrah diceramahi kurang lebih 1 jam oleh Baek. Ini kesekian kalinya ia dinasihati hanya gara-gara turnamen. Nasib… Nasib…
Video selesai.
Penonton cengo, tidak bisa berkata apa-apa. Miguel, Zafina, Madam cinta, dan para wanita single juga speechless. Hwoarang santai saja.
5 menit kemudian, mereka tersadar bahwa acara sedang berlangsung. Penonton melaksanakan tugas yang sudah diwajibkan, yaitu bertepuk tangan. Madam cinta ikut bertepuk tangan dan Miguel mulai ngomong lagi.
"Baiklah, itu tadi sekilas dari keseharian Hwoarang. Sedikit aneh memang, tapi memang aneh sih." Katanya. "Ladies, tentukan pilihanmu!"
Beberapa lampu yang tadinya menyala jadi padam. Tanpa disuruh Miguel, Zafina langsung mendekati salah satu wanita yang mematikan lampu. "Julia, kenapa kau mematikan lampu ?"
"Aku merasa agak risih. Tadinya kupikir ia bengal biasa. Ternyata bengalnya level atas. Jadi tidak mood." Julia menjawab.
"Oh, begitu. Christie ? Bagaimana menurutmu ?" Zafina menanyakan pendapat Christie.
"Dia itu suka melanggar ya ? Aku tidak pernah diajarkan seperti itu. Lagipula dari video juga kelihatan bahwa dia itu keras kepala. Ia juga cuek. Kalau aku jadi pasangannya, nanti aku jarang diperhatikan." Komentar Christie.
"Terima kasih, silakan Miguel!" Zafina memanggil.
"Masih ada lagi-lagi, 3 yang menyalakan lampu. Asuka, Leo, dan Miharu. Itu berarti sudah saatnya Hwoarang mengajukan pertanyaan." Miguel memberi tanda.
"Langsung ? Oke. Kalian tahu kan, kalau aku ini orangnya agak menyebalkan. Jika menjadi pasanganku nanti, apa yang akan kalian lakukan untuk menghadapi sifatku ?" Hwoarang mengajukan pertanyaan.
"Aku sudah terlanjur menyukaimu, jadi sifatmu bukan masalah! Lagipula aku sudah bilang aku suka cowok model kamu, bahkan mungkin kamu yang mesti menghadapi sifatku. Aku akan berusaha membantumu memperbaiki diri. Dan kau pasti bisa berubah." Asuka menjawab, padahal belum ada perintah.
"Selanjutnya, silakan Leo." Miguel memberi izin menjawab.
"Hmm… mungkin kau memang menyebalkan. Tapi kujamin kalau berhadapan denganku sifat menyebalkanmu akan berubah jadi menyayangi." Leo menjawab dengan kepercayaan diri stadium empat.
"Aku akan mengajakmu bermain! Kita bisa ke 'Xiaoyu Theme Park'! Pasti sifatmu berubah, kekanak-kanakan itu lebih baik daripada bengal. Atau aku akan memanggilkan guru les kepribadian. Enteng kan ?" Miharu menjawab dengan heboh.
"Silakan Hwoarang mematikan satu lampu." Miguel agak mual mendengarkan jawaban para penggemar Hwoarang yang fanatik.
Hwoarang berjalan menuju podium Miharu, dan mematikannya dengan indah. Kontan, Miharu langsung mewek dan Xiaoyu menenangkannya.
"Miharu-chan,kita kan masih bisa jalan-jalan." Xiao mengelus pundak Miharu.
"Huaaa!!! Aku ditolak sama cowok! Ganteng lagi. Huaaa!!!" Miharu malah menangis semakin keras, sukses membuat semua yang ada di studio tutup kuping.
"Uh! Miharu, dengerin ya. Masih gantengan Jin-kun daripada dia tahu! Nanti kutraktir gulali dora yang gede banget, mau ?" Xiao yang baik merayu dengan baik.
"Iya deh." Miharu mengelap ingus dengan rok-nya, lalu bangkit lagi.
"Setelah kerusuhan berakhir, mari kita lanjutkan." Miguel ngomong. "Pertanyaan kedua, Hwoarang."
"Kenapa Amerika tidak menjajah Indonesia ?" Hwoarang nanya ada-ada-aja.
"Karena mereka sudah punya banyak daerah jajahan, jadi tidak perlu lagi menjajah Indonesia." Giliran Leo yang menjawab duluan.
"Karena… karena Obama masih di Indonesia !!!" Asuka menjawab pakai toa.
"Mau yang garing ? Cobain wafer Tango!" Hwoarang malah promosi.
Krik…krik…krik…
Hening sampai kedengaran suara jangkrik.
Seperti biasa, Miguel yang nyadar duluan. "Silakan plih siapa yang akan menjadi pasanganmu, Hwoarang."
Dalam hati dia bilang, 'Ini acara makin ga jelas aja sih…'.
Hwoarang jalan lagi. Biasanya yang mau memilih mesti muter-muter dulu, baru mematikan lampu. Ya udah, Hwoarang juga.
Sampai akhirnya, dia berhenti di podium Leo dan mematikan lampunya. Leo yang udah ngarep jadi pasangannya Hwoarang pingsan saat itu juga.
Hwoarang kembali ke panggung. Miguel langsung bertanya seperti biasa, "Kenapa kau memilih Asuka ?"
"Dia itu menyukaiku apa adanya, jadi seperti apapun aku dia akan selalu ada bersamaku. Dia juga perhatian, bisa menjadi teman sekaligus pasangan." Hwoarang ngomong, Miguel tidak mengerti, author juga.
"Lagipula, Hwoasuka itu pairing favoritnya author. Aku jadi terbawa peran." Hwoarang melanjutkan. Asuka sudah blushing sejak tadi.
"Pasangan yang cocok. Silakan menuju ke Romantic Room." Miguel memberi komentar. Hwoarang jalan duluan, Asuka mengejar-ngejar di belakangnya. Satu studio sweatdropped.
"Zafina, Where are you ?" Miguel sok Inggris, padahal neneknya asli Tegal.
"Pemirsa, kita mendapat satu pasangan lagi. Semoga ini menjadi awal kesuksesan acara ini dan kenaikan gaji saya. Kita temui lagi, madam cinta!" Zafina manggil madam cinta. "Bagaimana menurut madam pasangan yang satu ini ?"
"Pasangan yang menarik. Hwoarang begini dan Asuka begitu. Sangat cocok." Madam cinta ketahuan nggak niat ngasih komentar.
"Back to Miguel." Zafina mengalihkan perhatian ke Miguel. Daripada meladeni madam cinta yang udah nggak waras.
"Acara akan kembali setelah yang satu ini!" Miguel memberi tanda bahwa sudah waktunya iklan, dan sudah waktunya pula chapter 1 berakhir.
*~*~*~*~*
Haiya! Chapter 1 selesai !
Maafkan segala kesalahan author. Mulai dari fic yang ga jelas, typo yang ada, bahasa yang campur aduk, dan ketiadaan humor (kan genre-nya bukan humor ?).
Review dibutuhkan, sebagai sarana bantuan para reader yang baik hati karena sudah mau baca fic ini. Intinya, review ya!
Hidup fandom Tekken! *ngibarin bendera Mishima Zaibatsu*
