.
.
.
RunaFia Presents
Wedding
.
.
a Assassination Classroom fic
Copyright Matsui Yusei
.
.
HAPPY READING!
.
.
Nakamura Rio mendengus ketika jam pelajaran Bahasa Inggris untuk ketiga kalinya free class—jam kosong. Ia melenguh ketika semua temannya malah sibuk sendiri dengan urusan masing-masing, malah ada yang main bersama dan tidak mengajaknya.
Rio galau.
Ia tak sengaja menguping omongan seorang perempuan manis di jalan sewaktu pulang sekolah kemarin. Katanya waktu itu—
—"Hei, kau tahu komik My Pre-Wedding enggak? Komiknya so sweet banget tahu! Kau harus membacanya! Karya Indonesia manis bangeettt!"
Rio mendengus ketika tangannya meraih hape dengan casing merahnya. Ia mulai mencari web dengan terjemahan bahasa Jepang di situ. Seringaiannya makin melebar ketika ia selesai membaca prolog, chapter 1, chapter 2, dan seterusnya.
Rio ketagihan dengan komik komedi-romantis itu.
.
.
Keesokan harinya di sekolah ...
Mata Nakamura Rio bersinar ketika memasuki kelas. Ia berhenti di depan pintu ketika masuk dan itu membuat Karma—yang masuk kelas—tercegat dan terblokir oleh partner-in-crime-nya itu.
"Nakamura, kau menghalangi jalan."
Rio menoleh ke belakang. Manik birunya bersinar.
"He? Karma-kun—"
"—NIKAHI AKUUU!" Rio memeluk lengan Karma sambil jingkrak-jingkrak.
Karma cengo.
Isogai senyum miris.
Kurahashi nebar-nebar bunga mawar layu.
Megu sweatdropped.
Terasaka nepuk jidat.
Hazama komat-kamit membaca mantra.
Nagisa ketawa garing.
Kayano ngibrit ke apotek.
Okuda nangis kejer.
Bitch-sensei senyum manis—seringai menyeramkan maksudnya.
Karasuma-sensei menyodorkan Karma semprotan-anti-serangga.
Koro-sensei ngunyah tempe.
Hahaha. ini aku buat apaan. Kok garing sekali?
wkwk, berhubung ada yang baca, minta reviewnya dong, hehe.
Ada Omake nya tuh.
OMAKE
"Rio, a—aku ..."
"Eh iya?"
"—aku ..."
"IYA?!"
"—pinjem PR Bahasa Inggris dong ..."
BRAKH
"Sialan! Bangsat!" Rio menggebrak meja tanda amarah ketika Sugaya—yang dikira Rio ingin menembak dirinya dan berakhir ke pelaminan—malah minjem PR! Rio mijit pelipis.
"INGIN KU BERKATA KASAR, KASAAAAARRRR~~~"
Seisi kelas kerap mengatakan mantra sambil menjulurkan tangan mereka di depan Rio.
Ah, jomblo memang miris, termasuk aku.
