A/N: I don't own Boboiboy because Boboiboy belongs to Monsta Studio but "Behind the Mask" is mine
Pertama kali menulis di fanfiction namun meski begitu saya baru sekali menulis di fandom ini dan ini yang kedua kalinya. Jadi maafkan saya jika ada kesalahan.
[Warning: Adult + Yandere! Boboiboy, Fem! Fang, Gore, Broken Character!]
Rate: T to M for Bloody Scene
- dengan hormat, March -
First: Scary Night
[Pulau Rintis, pukul 00:00]
Kepala wanita itu dihantam dengan palu hingga pecah. Rambutnya masih saja dijambak oleh pembunuhnya. Terlihat otak yang menggiurkan dari mayat wanita yang barusan dibunuhnya
Dengan pisaunya. Ia mencongkel otak yang manis itu. Dipotong perlahan dan mendapat sepotong daging otak yang bercampur darah
Dimakanlah sepotong makanan yang terlihat lezat itu, ternyata memang benar-benar lezat
Lelaki ini membalikkan tubuh wanita yang ternyata masih setengah hidup ini. Well, memberi siksaan sedikit boleh, kan?
Ia menusuk perut korbannya kemudian dirobek besar-besar. Organ dalamnya kini terlihat dan ia merasa lapar sekarang
Ususnya ditarik dan digigit. Kemudian dilahap, ia mengambil hati yang terlihat lezat itu dengan cara menggigitnya. Lumayan lezat juga
Wanita itu menangis. Siksaan sebelum mati ini membuatnya gila.
"Kenapa kau menangis?". Dibelai pipi wanita korbannya dengan lembut
'CRAASHHH!'
Matanya diambil dengan pisau, baru yang sebelah kanan. Kemudian dihancurkan dengan palu
Tangan wanita itu ditelentangkan
"Mari memotong"
Wanita itu menjerit tertahan saat terasa tangannya serasa dipotong seperti daging kecil lalu dimakan oleh lelaki psikopat ini
Kakinya juga dibelah dan tulang kering serta paha kaki wanita itu dihancurkan dengan palu sementara dagingnya dilahap bulat-bulat
Seringai menakutkan tampak di wajahnya
"Saatnya mengakhiri permainan". Ia meminumkan sesuatu pada wanita yang kelihatannya tidak bisa menelan minuman itu
Itu adalah minyak
Kemudian dengan sebuah korek api, ia akan membuat keajaiban. Ia melempar korek api yang sudah terbakar itu ke dalam mulut korbannya dan korbannya itu langsung terbakar dengan cara yang indah menurutnya
Ia menyaksikan bagaimana tubuh wanita itu meleleh. Setelah benar-benar meleleh, ia membersihkan jejaknya dengan alkohol. Tidak lupa mengganti pakaiannya. Tidak mungkin kan pulang dengan pakaian berlumuran darah
Ia membakar pakaiannya dan barulah beranjak pergi. Kenyang juga akhirnya
Tapi sepertinya dia tidak sadar dari kejauhan tampak seseorang yang sedang berdo'a dalam hati dengan tubuh bergetar serta menahan tangisnya
[To be continued
Or
End?]
