Incansable
disclaimer :
PJO, HOO, and any characters in it © Rick Riordan
note :
a (very) birthday fic for my beloved mom
{on August 25th 2016}
.
.
.
.
.
.
.
Tuk. Tuk. Tuk. Ketukan di bidang berbahan kayu itu berulang, kadang temponya berubah-ubah. Tetapi tetap harmonis, karena ketukan itu bukan sekedar ketukan biasa. Ketukan itu menyampaikan pesan pada mereka yang mengerti maknanya. Esperanza Valdez mengetuk-ngetukkan obeng yang dipegangnya, bertanya dengan sederhana. Tuk, tuk, tuk, dan begitu seterusnya.
Leo, kau sedang apa?
Tuk. Tuk. Tuk. Ketukan itu dibalas dengan tempo yang agak lambat. Disela jeda agak lama. Hingga yang ditanya menjawab dengan cara yang sama.
Aku baik. Ibu bagaimana?
Esperanza tersenyum. Ia bangkit dari kursinya dan ketukan obeng beradu meja terdengar lebih jelas.
Tak pernah lebih baik tanpamu, mijo.
Sesederhana itu membuat Esperanza yang terjebak dalam kesulitan ekonomi dan kesulitan hidup, tersenyum lepas. Sesederhana itu membuat Esperanza yang letih bekerja keras seharian ini, kembali terpompa semangatnya. Sesederhana itu. Segala keluhan, segala masalah hidup, segala beban perlahan terangkat jika dirinya sudah melakukan ritual ketukan morse bersama anak semata wayangnya.
Tuk. Tuk. Tuk. Esperanza diam mendengarkan. Detik berikutnya, ia terpana.
Dari ujung sana, Leo menjawab dengan kalimat sederhana.
Aku sayang Ibu.
Esperanza perlahan-lahan menarik napas. Dipejamkan mata sejenak, sebelum meletakkan obengnya dan berjalan, menyusuri ruangan, mencari putra kesayangan. Putra satu-satunya. Hartanya yang paling berharga. Si kecil Leo yang sedang bermain dengan lego, menyusun dan merakit —jelas mewarisi bakat Ibunya.
Anak kecil polos itu tersenyum lebar. Matanya berbinar-binar. Dan tanpa ragu, Esperanza meraihnya dalam pelukan. Memerangkap buah hatinya dalam kasih sayang.
"Ibu juga sayang Leo."
Sesederhana itu membuat Esperanza mensyukuri hidupnya. Sesederhana itu membuat lelahnya bekerja, sirna.
Sesederhana itu.
"Mau main bersamaku, Bu?" tanya Leo, mendongak dari pelukan sang ibu. Esperanza tersenyum lebar. Keinginannya untuk segera berbaring dan beristirahat menghilang. Digantikan semangat, menemani anak laki-laki tercinta bersenang-senang.
Hanya momen sederhana. Ibu dan anak berbagi binar mata yang sama. Ibu dan anak berbagai senyum dan tawa. Ibu dan anak berbagi sayang dan cinta.
Oh, sungguh!
Esperanza takkan pernah letih membahagiakan buah hatinya.
.
.
.
.
.
fin
- Incansable [een-kahn-sah'-bleh]
Spanish (adj.) tireless; relentless
- Mijo [mi hijo]
Spanish (n.) my boy
a/n
祝你生日快乐,妈妈!
selamat ultah mamak :') maafin anakmu ini yang cuma bisa nyampahin ffn alih2 bikin kado yang nyata :'/
I pick up esperanza as reflection of my mom, because their resemblances in hardwork, endless love, and tireless figure. I can't tell how much I owe you sorrys or thanks or anything. literally, I owe you everything.
I love you :*
