Dia adalah Uchiha Sasuke pemuda sederhana yang hanya bekerja sebagai montir mobil yang tentu saja gajih tak seberapa. Uchiha bukan lah clan yang kaya, Uchiha bukanlah clan yang selalu di elu-elu kan oleh masyarakat. Dia lah Uchiha Sasuke pemuda biasa yang sudah tidak memili keluarga, apartemen sederhana lah yang kedua orang tua nya tinggalkan untuknya

Di saat fokus hidupnya hanya untuk bekerja dan pada saat itu pula seorang pemuda tampan berparas manis mengombang-ambing kan kehidupan damai Sasuke dengan di awali pertemuannya dengan sang Sahabat Shikamaru

Pair : SasuNaru

Rate : T

Genre : Romance, Familly

Warn : Typo, Bl, shounen-ai, sad ending

Naruto © Masashi Kishimoto

KisahKu © OnyixBlueEye

KisahKu

.

.

Sasuke pov#

Siang itu seperti biasa, aku di bengkel bersama rekan-rekan ku sedang memperbaiki mobil pelnaggang saat tiba-tiba mobil sebuah mobil datang dan aku tau betul itu milik siapa, jelas saja bos ku sendiri Shikamaru. Dia keluar dari mobil namun anehnya dia tidaklah sendiri dari sisi penumpang keluar lah satu sosok pumuda tampan dengan surai pirang yang melambai karna terpaan angin. Dia tersenyum kearah Shikamaru membuatku tertegun, namun Shikamaru menanggapinya dengan keluhan seperti biasa 'merepotkan'

Pandangan mataku tidak bisa lepas dari wajah tampannya, dan bibit itu mengerucut lucu saat Shikamaru tak menanggapinya

"Shikamaru" panggilnya dengan nada kesal. Namun Shikamaru tetap mengacuhkannya

"Merepotkan ayo cepat masuk, mobilmu sedang di perbaiki" kata Shikamaru malas

Mereka berjalan beriringan menuju kearah ku entah kenapa setiap langkah pemuda itu membuat jantungku tak karuan, aku masih muda dan aku tidak mempunyai riwayat punya penyakit jantung

"Sasuke! " panggil Shikamaru padaku, sejenak aku menghentikan aktifitasku dan berdiri menghadap mereka "Apa sudah selesai"

"Sedikit lagi" jawabku singkat. Shikamaru mengangguk paham dan menatap pumuda yang berada di sebelahnya

"Kau dengar, mobilmu sebentar lagi selesai"

"Kau selalu bilang sedikit-sedikit, tapi tidak ada hasilnya" rajuknya memandang Shikamaru kesal 'ck menyebalkan' batinku memangnya dia tidak tau apa mobilnya rusak parah, Shikamaru menghela nafas lelah dan lebih memilih pergi dan aku pun melanjutkan pekerjaanku

"Sasuke" aku kaget saat pemuda itu memanggil namaku. Rasanya perutku seperti di aduk-aduk benar-benar tidak enak namun menyenangkan hatiku "Kau sudah lama bekerja di sini"

Aku masih diam mencerna apa yang baru saja terjadi ingin menjawab tapi lidahku kelu sekali dan aku hanya bisa mengeratkan kunci pada genggaman tanganku

"Sasuke" panggilnya lagi mingkin karna aku tidak merespon ucapannya "Kau mendengarkan ku"

"Hn"

"Ck menyebalkan padahal aku tanya baik-baik" dia membalikkan badannya hendak meninggalkan ku, namun reflek aku tahan pergelangan tangannya 'a-apa yang aku lakukan' pikirku

Dia menatapku bingung "Nama mu" ucapku singkat atau memang hanya kata-kata itu lah yang mampu keluar dari mulutku

"Ha? "

"Aku bilang nama mu" ucap ku lagi

"Oh.. Aku Namikaze Naruto" dia mengulurkan telapak tangannya aku ragu apakah aku harus menyambut tangannya

"Tanganku kotor" kata ku pelan. Naruto hanya tersenyum dan menarik tanganku untuk berjabat tangan. Sungguh aku kaget apa Naruto tidak jijik

"Itu tidak masalah Sasuke" katanya ceria, astaga tangannya lembut sekali seperti tangan wanita. Jauh sekali dengan tanganku yang kasar, aku berani jamin Naruto tidak pernah menyentuh pekerjaan yang berat-berat

"Aku Sasuke... aku akan melanjutkan pekerjaanku" ucapku, Naruto hanya menganggukkan kepalanya dan pergi dari hadapanku menungkin menemui Shikamaru. Aku mendesah kecewa, Naruto entah kenapa aku merasakan sesuatu padamu

.

Hari berganti hari, Naruto tidak hanya sekali dua kali datang ke bengkel Shikamaru entah apa yang membuat dia datang kemari. Walaupun tidak ada Shikamaru dia pun tetap berkunjung yang herannya dia kesini hanya untuk melihatku bekerja

"Sasuke kau hebat sekali" pujinya padaku, kadang aku heran dengan otak Dobe nya apanya yang hebat dari pekerjaan memperbaiki mobil, Naruto berjongkok di sebelah kakiku, karna memang aku sedang berada di bawah mobil

"Hn"

Aku terkejut saat dia masuk ke kolong mobil bersamaku

"Apa yang kau lakukan Dobe! " seruku, tidak tau kah Naruto bahwa disini kotor

"Aku hanya ingin menemani mu Teme" ucapnya kesal

"Tapi tidak di sini Dobe. Kau lihat banyak oli, baju bisa kotor"

"Aku tidak peduli" ucapnya dan lebih memilih memejamkan matanya

Naruto andai aku bisa terlahir kembali aku ingin hidup layak agar bisa mendampingi mu. Kadang aku tersenyum miris Naruto tetlalu jauh jika ku gapai tidak lah mungkin bisa berada di sisinya

"Sasuke"

"Hn"

"Aku mencintaimu"

Clankkk

Aku menjatuhkan alat yang sedang aku pegang dan menatap Naruto tidak percaya

"Jangan bercanda Dobe" aku mencoba menormalkan suaraku walau jantungku berdetak tidak karuan, sial apa-apa si Dobe ini

"Apa aku terlihat bercanda hm" Naruto menghadapku dan mentap mataku tanpa keraguan

Aku mendengus dengan sikapnya jujur aku pun mencintaimu Naruto. Tapi apa aku pantas mendapat cinta mu

"Hn"

"Temeeee" dia memeluk lenganku erat. Aku menggigit pipi dalamku astaga sesak sekali rasanya membuatku tidak bisa bernafas, tapi bukan karna pelukan Naruto melainkan karna Cinta aku hanya bisa berdoa berikan aku jalan terbaik KAMA-sama

.

Setiap pertemuanku dengan Naruto selalu di bengkel Shikamaru. Aku tidak mungkin membawa Naruto jalan-jalan kan dengan uang yang masih di bilang jauh dari kata cukup. Aku membelai wajah rupawan Naruto dan tersenyum saat Naruto mengecup jemariku

"Teme aku senang bertemu dengan mu" ucap Naruto

"Kenapa? " tanyaku

"Seumur hidupku aku baru mencintai seseorang, dan itu adalah kau"

"Senang mendengar aku menjadi yang pertama " kata ku tulus

"Bagaimana denganmu" aku hanya tersenyum bagiku mencari cinta hanya membuang-buang waktu saja huh yah masih ada alasan lain sih

"Mereka tidak akan tertarik dengan ku yang hanya seorang montir Dobe"

Naruto tersenyum cerah aku menikan alisku bingung "Baguslah jadi tidak akan ada yang bisa memiliki mu hanya aku yang akan menjadi pendamping hidupmu"

Aku tersenyum dan mengacak rambutnya gemas. Semoga saja Naru, semoga hanya kau yang akan mendampingi hidupku

Bersambung...