Cast: Kim Taehyung, Byun Baekhyun, Jung Daehyun

Support cast: LuHan, Oh [Jeon] Jungkook, and other

Genre: Family, Romance (maybe), Friendship (maybe)

Rate: T

Annyeong... aku bawa sequelnya ONE DAY WITH TAEHYUNG nihh...

Sebenernya, udh kepikiran bikin sequelnya. Tapi, aku takut banyak yg ga suka sama ff yg sebelumnya itu.

Ternyata, banyak yg suka jadinya aku semangat deh buat bikin sequelnya :)

Gomawo buat para readers apalagi yg udh ngereview, ngefavoritin dan ngefollow ff ini... SARANGHAE :*

Selamat Membaca^^

.

.

.

.

.

PIP

"Astaga... abeoji..." seorang wanita berusia empat puluh tahunan itu menggenggam erat ponselnya setelah tadi sempat digunakan untuk bertelponan dengan adiknya yang berada di rumah sang ayah. Matanya terlihat berkaca-kaca.

"Eomma. Eomma kenapa? Bagaimana kondisi haraboji? Haraboji sudah sadar dari komanya?" tanya Baekhyun tepat di depan wajah wanita yang telah melahirkannya.

"Eh? waeyo eomma?" Baekhyun bingung pasalnya tiba-tiba setetes air mata turun dari pelupuk mata sang eomma.

GREP

"Hiks... Baek. Hiks..." sang eomma menangis dalam pelukan Baekhyun. Baekhyun menenangkan sang eomma dengan mengelus-elus punggungnya.

"Ada apa eomma? Ceritakan pada Baekhyun..."

"Harabojimu... hiks... "

"Haraboji kenapa, eomma?" Baekhyun panik. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi pada kakeknya itu.

"Harabojimu telah tiada, baek... hiks..." Baekhyun tak percaya apa yang dikatakan oleh eommanya itu. Air matanya pun turun membasahi pipinya, namun segera ia hapus.

"Uljima, eomma... Ini memang sudah takdir. Kita harus merelakan haraboji, eomma..." ucap Baekhyun sambil menyeka air matanya. Dia berusaha terlihat tegar.

"Hiks. Ne, kau benar..." balas sang eomma sambil menghapus air matanya.

"Eomma akan segera berangkat, baek. Tak apa kan jika kau disini dan menjaga Taehyung? Sekitar seminggu eomma di sana." jelas eommanya.

"Ne, gwencha -EOMMAAAAAA! HUWEEEEEE... EOMMA, TANGAN LOBOTNYA PATAAAAHHHH... HUWAAAAAAAA..."

"eh?!" Baekhyun langsung berlari menghampiri Taehyung yang berada di ruang tv. Disusul sang eomma dibelakangnya. Taehyung sedang menangis sesenggukan sambil memegang robot-robotannya.

"Taetae kenapa?" tanya Baekhyun yang duduk di depan Taehyung.

"Eomma... hiks.. tangannya lucak... hiks.." jawab Taehyung sambil menghapus air matanya.

"Baekhyun? Eomma?" batin eommanya Baekhyun.

"Eomma? Tadi dia bilang eomma?" tanya eommanya Baekhyun heran karena Taehyung memanggil Baekhyun dengan sebutan 'eomma'. Sebelumnya, dia belum pernah mendengar panggilan 'eomma' yang keluar dari mulut Taehyung untuk Baekhyun, ya karena dia selalu pulang malam jadinya Taehyung sudah pulang ke rumahnya lebih dahulu atau sudah tertidur.

"I -itu... Mungkin dia merindukan imo. Ne, dia rindu imo yang sudah berada di rumah haraboji sejak tadi pagi. Hehehe..." jawab Baekhyun asal lalu kembali menyibukkan dirinya dengan mainan Taehyung.

"Oooh... Ada-ada saja. Yasudah, eomma bereskan barang-barang eomma dulu ne.." ucapnya dan berlalu menuju kamar.

"Kenapa bisa patah begini, Taetae?" tanya Baekhyun lembut.

"Tadi, lobotnya tablakan cama mobilan Taetae. Telus lobotnya jatuh... Jadinya, tangannya lucak..." jelas Taehyung sambil cemberut. Merasa bersalah karena dialah yang membanting robot miliknya hingga rusak seperti itu. Baekhyun berpikir sejenak, mencari cara untuk menghibur Taehyung.

"Ah! Pak dokter! Tangan Tuan robotnya patah! Kita harus merawatnya, dokter!" ucap Baekhyun kepada Taehyung seakan-akan ada pasien kecelakaan yang harus segera mereka tangani.

"Taetae jadi doktel?" gumam Taehyung. Baekhyun mengangguki ucapan Taehyung tadi.

"Yeee... Taetae jadi doktel!" ucap riang.

"Yasudah, Pak dokter. Ini pasiennya harus segera diobati..." ucap Baekhyun sambil memberikan robot yang rusak itu.

Sekarang, mereka jadi main dokter-dokteran dengan mainan Taehyung sebagai pasiennya.

"Baek, eomma berangkat. Jaga Taehyung ya.." ucap eommanya Baekhyun setelah keluar dari kamar.

"Ne, eomma. Hati-hati." ucap Baekhyun tepat di depan pintu.

Setelah mobil eommanya berangkat, Baekhyun masuk ke dalam.

"Tae, sudah jam delapan. Bobo yuk!" ajak Baekhyun. Jam tidur Taehyung itu biasanya sekitar pukul tujuh atau setengah delapan.

"Gak ah." tolaknya tanpa menolehkan kepalanya.

"Lho? Wae? Sudah jam delapan, sayang..." ucap Baekhyun lembut.

"Taetae gak mau bobo." ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari bonekanya.

"Huft..." Baekhyun membuang napasnya dan mengambil duduk di sofa.

"Taetae sayang, memangnya kamu gak lelah? Eomma lelah tau..." ucap Baekhyun sambil mengusap kepala Taehyung.

"Yaudah, Taetae mau bobo."

"Nah, gitu dong..." ucap Baekhyun lega karena berhasil membujuk Taehyung.

"Tapi, Taetae mau bobo cama appa." ucapnya sebelum beranjak dari duduknya.

"Appa lagi di rumah haraboji, sayang..." Baekhyun bingung, kenapa Taehyung tiba-tiba ingin bertemu dengan samchonnya padahal sejak pagi samchon dan imonya sudah pergi ke rumah harabojinya.

"Iiihh... Daehyunie appa~" ucap Taehyung merengek pada Baekhyun.

'Oooh... Daehyun. Tapi kan, ini sudah malam. Mana mau dia kesini?' batin Baekhyun.

"Daehyunie appa? Tapi sayang, sekarang sudah malam. Pasti appa juga sudah tidur." ucap Baekhyun bohong. Padahal nyatanya, Daehyun tak mungkin tidur jam segini. Baekhyun membohongi Taehyung karena dia tidak mau merepotkan Daehyun dengan menyuruh Daehyun untuk kesini dan tidur bersama mereka.

"Yaudah, Taetae gak mau bobo." ucapnya cuek lalu mengambil mainannya lagi.

'Hahh... anak ini...' batin Baekhyun yang memang sudah lelah. Akhirnya, dia menyerah dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Daehyun. Semoga saja dia bisa menginap disini, pikirnya.

"Yeoboseo, dae. Apakah aku mengganggu?" ucap Baekhyun ketika telponnya sudah tersambung sambil membuka pintu lemari pendingin untuk mengambil buah.

"Ne? Kau tak mengganggu sama sekali kok. Ada apa?" balas suara disebrang sana.

"Eummm... Jadi begini. Eommaku juga appa dan eommanya Taehyung pergi. Sekarang, Taehyung berada di rumahku karena pengasuhnya masih belum bekerja karena sakit. Mereka menitipkan Taehyung padaku selama beberapa hari kedepan." jelas Baekhyun walaupun belum To the Point.

"Ada Taehyung di rumahmu?! Waaa... aku merindukannya, baek!"

"Hm. Dia juga merindukanmu. Maka dari itu aku menelponmu." ucap Baekhyun lalu menggigit buah yang baru saja diambilnya dari kulkas.

"Dia merindukanku?! Jelas saja dia merindukanku, selama sebulan ini kan aku dan dia hanya berkomunikasi lewat telpon." ujar Daehyun. Memang, setelah awal pertemuan Daehyun dan Taehyung, mereka belum pernah bertemu lagi. Mereka hanya berkomunikasi lewat ponsel. Itu juga jika Baekhyun sedang telponan dengan Daehyun, Taehyung pasti ingin ikut bicara dengan 'appa' nya itu.

"Jadi dae, Taehyung tidak mau tidur. Dia hanya ingin tidur bersamamu..." jelas Baekhyun membuat Daehyun senang mendengarnya.

"Yeeeaaayyy..." seru Daehyun disebrang sana.

"Kok yeay?" tanya Baekhyun heran karena kekasihnya yang tiba-tiba saja teriak kegirangan.

"Iyalah. Itu artinya, aku akan bertemu dengan Taetae..."

"Jadi, kau bisa kerumahku sekarang?"

"Ne. Aku juga akan menginap di rumahmu sampai orang tuamu pulang. Aku yang akan membantumu mengurus Taehyung, daripada di rumah. Aku bosan sekali."
ujar Daehyun mantap.

"Kau menginap disini selama beberapa hari?!" tanya Baekhyun memastikan ucapan sang kekasih.

"Ne, baekki sayang... Yasudah, aku tutup ne. Aku akan bersiap-siap."

"Eoh, baiklah. Annyeong."

"Annyeong baby...~"

PIP

Setelah memutuskan sambungan dari Daehyun, Baekhyun kembali ke ruang televisi dimana Taehyung berada.

"Taetae, sedikit lagi appa sampai. Ayo kita ke kamar. Bereskan semua mainannya." ajak Baekhyun pada Taehyung. Taehyung menuruti perkataan Baekhyun. Dia merapikan semua mainannya, lalu dia pergi ke kamar mandi yang berada di kamar Baekhyun. Setelah Taehyung keluar dari kamar mandi, bel rumah Baekhyun berbunyi.

"Itu pasti appa! APPAAAAA!" gumam Taehyung sambil berteriak dan langsung berlari menuju pintu. Baekhyun juga menyusul di belakang Taehyung untuk melihat tamu yang datang. Setelah pintu terbuka, munculah sosok yang ditunggu-tunggu oleh Taehyung.

"Annyeong..." ucap sang tamu sambil tersenyum.

"APPA!" teriak Taehyung dan Daehyun langsung mengambil Taehyung ke dalam gendongannya.

"Eoh. Kajja masuk, dae." ajak Baekhyun dan Daehyun pun langsung masuk ke dalam sambil tetap menggendong Taehyung dan membawa tas berisi pakaiannya.

"Kau ingin minum apa, dae? Akan ku buatkan." tanya Baekhyun pada Daehyun yang masih sibuk bermain dengan Taehyung.

"Air putih saja." jawab Daehyun. Baekhyun berjalan menuju dapur dan kembali lagi sambil membawa gelas berisi air putih.

"Yeay! Appa, appa nanti bobo dicini 'kan?" tanya Taehyung yang sekarang berada di atas pangkuan Daehyun.

"Tentu saja, Taetae.." jawab Daehyun sambil mengasak rambut Taehyung.

"Yasudah. Sekarang kan appa sudah disini, berarti Taetae mau bobo 'kan?" tanya Baekhyun. Taehyung mengangguk dengan semangat.

"Nahh... ayo kita ke kamar." ajak Baekhyun. Daehyun dan Taehyung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar dengan Taehyung yang masih betah dalam gendongan Daehyun dan Baekhyun yang membawa tas Daehyun ke kamar.

Taehyung langsung lompat ke atas tempat tidur Baekhyun.

"Appa. Kajja kita bobo. Ayo ayo cini." ucap Taehyung semangat sambil menepuk-nepuk ruang kosong di sebelah kirinya.

"Nah, appa dicini. Eomma dicini..." lanjutnya menyuruh Baekhyun tidur di sebelah kanannya.

"Ne ne..." balas Baekhyun menuruti kemauan Taehyung. "Kajja, Dae." ucap Baekhyun setelah menidurkan dirinya di samping Taehyung. Setelah disuruh oleh Baekhyun, Daehyun pun menidurkan dirinya di sebelah kiri Taehyung dan menghadap Taehyung.

"Taetae mau dipeluk appa cama eomma..." rengek Taehyung. Baekhyun dan Daehyun pun menuruti keinginannya. Tangan Baekhyun bergerak untuk merengkuh Taehyung. Tangan Daehyun bergerak untuk memeluk keduanya. Sekarang, Baekhyun dan Taehyung sudah berada dalam pelukan Daehyun.

.

.

.

"Hoamph..." Seorang namja terlihat baru bangun dari tidurnya dan mendudukkan dirinya di atas kasur. Dia mengkucek-kucek matanya beberapa kali kemudian bangkit dari atas kasur yang ia duduki berniat masuk ke kamar mandi.

Namja itu keluar dari kamar dan terlihat mencari sesuatu -eh dia mencari seseorang lebih tepatnya. Dia berjalan menuju dapur.

GREP

Setelah menemukan orang yang dicari-carinya, namja itu langsung memeluknya dari belakang.

"Astaga, dae. Kau membuatku kaget. Hampir saja susunya Taehyung tumpah."

"Kekeke... mian mian." kekeh namja tersebut yang ternyata adalah Daehyun.

"Yasudah. Kau ingin apa? Teh, kopi, atau apa?"

"Aku ingin kopi."

"Baiklah. Tunggu di meja makan sana." Daehyun pun berlalu menuju meja makan yang letaknya tidak jauh dari dapur.

"Dae, Taetae masih tidur?" tanya Baekhyun yang baru datang dari dapur sambil membawa dua buah cangkir.

"Ne. Dia sangat menggemaskan ketika tidur seperti itu." jawab Daehyun.

"Hihihi... Yasudah, bangunkan sana." perintah Baekhyun.

"Lho? Kenapa dibangunkan? Ini baru jam tujuh lewat lima belas menit dan kau sudah menyuruh Taehyung untuk bangun tidur? Ini terlalu pagi, baek..." protes Daehyun yang tidak setuju dengan perintah Baekhyun sambil menggelengkan kepalanya.

"Dibiasakan bangun pagi agar sehat. Sudah bangunkan dia sana, setelah itu kita lari pagi. Sepertinya menyenangkan." ucap Baekhyun.

"Aah... arra arra. Baiklah Nyonya Jung." Goda Daehyun dan langsung membuat kedua pipi Baekhyun memerah.

"Haish. Apa sih, dae?!" omel Baekhyun menutupi rasa malunya. Daehyun cekikikan melihatnya.

"Kan nanti kau memang akan menjadi nyonya Jung... Ya kan baekkie sayang...?" Daehyun terus bertingkah sambil menaik-turunkan alisnya juga menoel-noel dagu Baekhyun membuat Baekhyun semakin malu.

"YAK! JUNG DAEHYUN! BERHENTI MENGGODAKU DAN BANGUNKAN TAEHYUNG!" geram Baekhyun sambil menepis tangan Daehyun. Dia bingung harus berbuat apa setelah digoda habis-habisan oleh Daehyun. Akhirnya, dia putuskan untuk teriak pura-pura marah saja.

"Aigoooo... Nyonya Jung, tak baik marah-marah seperti itu. Nanti cepat tua lho... Hahaha..." Daehyun meledek Baekhyun. Baekhyun berusaha bersabar menghadapi tingkah namja dihadapannya ini. Dia mengatur napasnya untuk meredakan amarahnya akibat diledek Daehyun tadi. Setelah itu, barulah dia mencoba berbicara sebaik dan selembut mungkin.

"Hhh... Tuan Jung yang tampan baik hati dan tidak sombong, bisa tidak mulutmu tidak berbicara yang aneh-aneh? Sebaiknya sekarang segeralah bangunkan bocah imut yang mengaku sebagai anakmu itu. Se. Ka. Rang!" ucap Baekhyun dengan penegasan diakhirnya.

"Hehehe... Baiklah Nyonya Jung yang cantik... Aku akan segera membangunkan anak imut itu. Annyeong. CUP!" Setelah mengucapkan kata-kata tadi, Daehyun mengecup bibir Baekhyun singkat lalu segera berlari menuju kamar. Takut takut jika Baekhyun mengamuk.

"Jungg... Dae... HYUUUUNNN..." Tuh 'kan benaran ngamuk... -_-''

Baekhyun mematung sambil memegangi bibir korban ciuman namjachingunya.

Sementara itu, Daehyun malah sedang tertawa puas dibalik pintu sambil memegangi perutnya.

"Hahaha... aduh, perutku sakit. Hahh... Hahaha..." dia tak berhenti tertawa walaupun perutnya juga sudah lelah untuk tertawa.

"Hahh... sudah ah. Capek. Huft... Sekarang, bangunkan Taetae deh..." gumamnya lalu berjalan menuju tempat tidur dimana di atasnya tengah berbaring sesosok namja mungil yang imut masih memejamkan matanya.

"Aigoo... Taetae, kau imut sekali sih?" tanyanya pada Taehyung yang masih tidur. Bukannya membangunkan Taehyung, Daehyun justru mencubit-cubit wajah Taehyung gemas. Taehyung semakin risih karena merasa ada yang mengganggunya. Ya, dia risih karena tangan 'appanya' itu.

"Eunnnggg..." Taehyung menggeliatkan tubuhnya kekanan-kiri. Daehyun terkekeh melihatnya.

"Kekeke... Kyeopta. Taetae, bangun." Setelah puas mencubiti pipi Taehyung, Daehyun pun mulai membangunkannya.

"Taetae, ireona..." ucapnya lagi sambil mencolek-colek dagu Taehyung.

"Euummmm..." hanya dibalas dengan gumaman.

"Taetae, bangun yuk. Habis ini kita olahraga. Bagaimana?" rayu Daehyun berharap Taehyung segera bangun.

"Hoaaammmpphh... eugh." Dan Taehyung? Hanya menguap membalikkan badannya membelakangi Daehyun dan tetap memejamkan matanya.

'Ternyata, membangunkan seseorang harus sangat bersabar. Eomma, maafkan aku karena sering sekali susah untuk dibangunkan...' batin Daehyun. Diapun mencoba lagi.

"Taetae... Taehyungie... Ireona... Taehyung ingin olahraga tidak? Bersama appa dan eomma, hlu..." Dan... YAP! Taehyung mulai menolehkan kepalanya ke arah Daehyun sambil mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.

"Heuungg... Appa?" gumamnya sambil mengkucek-kucek matanya yang membuat Daehyun gemas setengah mati. *lebay -_-"

"Nah... Ayo bangun. Bagaimana tadi tidurnya? Nyenyak tidak?" tanya Daehyun. Taehyung mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menguap beberapa kali.

"Hihihi... Yasudah. Eomma dan appa akan olahraga di sekitar komplek. Taetae ingin ikut tidak?"

"Taetae mau ikut!"

"Naahhh... Kajja ke kamar mandi. Gosok gigi dulu, oke?" ajak Daehyun dan mereka turun dari tempat tidur berjalan menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar.

.

.

.

Kini, mereka semua sudah siap untuk berolahraga.

"Eomma, itu lambut eomma kenapa diikat?" tanya Taehyung sambil menunjuk rambut Baekhyun yang dikuncir.

"Agar tidak terlalu gerah, sayang..." jawab Baekhyun. Taehyung menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Mereka berjalan berkeliling komplek sampai tiba di sebuah taman yang cukup luas.

"Waaahhh... Tamannya bagus, eomma... Taetae mau main dicini ya, eomma..." Taehyung meminta izin kepada Baekhyun dan Baekhyun menjawabnya dengan anggukan yang disertai sebuah senyuman.

"YEAAAYYYY! Appa, kajja appa!" girang Taehyung. Dia menarik-narik tangan Daehyun meminta untuk ditemani bermain.

"Oke oke.." Daehyun pun menemani Taehyung. Sedangkan Baekhyun, dia duduk disebuah kursi yang berada tidak jauh dari tempat Taehyung bermain.

Pagi itu, kondisi di taman itu tidak terlalu ramai. Hanya ada sekitar lima sampai tujuh orang pengunjung saja yang berada di taman itu.

Baekhyun memperhatikan mereka -Daehyun&Taehyung- sambil minum air putih yang telah dibawanya dari rumah. Sesekali ia tertawa atas apa yang dilakukan Taehyung dan Daehyun.

"Baekhyun!" teriak seseorang membuat Baekhyun menolehkan kepalanya mencari sumber suara. Sampai matanya membelalak kaget setelah mengetahui siapa yang datang.

"Annyeong baekkie..." ucap orang itu ketika sudah berada tepat di depan Baekhyun. Baekhyun yang masih shock hanya bisa mematung sambil menutup mulutnya.

"Baek. Baekhyunn... Baekkie! Kenapa malah diam?! Kau tak merindukanku?" orang itu berusaha menyadarkan Baekhyun yang masih belum bisa berkata apa-apa.

"I-ini... Ini... Ini benar kau?!" tanya Baekhyun dengan terbata-bata.

"Iyalah, adikku tercinta..." jawab orang yang tadi ditanya Baekhyun sambil mencubit pipi Baekhyun. Mendengar jawaban tadi, Baekhyun tersenyum lebar lalu bangkit dari duduknya dan merentangkan kedua tangannya berniat untuk memeluk orang tersebut.

"Kyaaaaaaaa...! Eonnie, bogoshippo..." teriak Baekhyun dalam posisi berpelukan dengan orang tersebut.

"Ne, baekkie... Aku juga merindukanmu. Sangat sangat sangat merindukanmu. Aku bahkan tidak menyangka kalau kita akan bertemu. Aku pikir, kita tidak akan bisa bertemu lagi..." balas orang tersebut sambil balas memeluk Baekhyun dengan erat. Setelah beberapa lama berpelukan, merekapun melepas pelukan tersebut dibarengi dengan pertanyaan yang keluar dari orang yang Baekhyun panggil 'eonnie' tadi.

"Sedang apa kau disini baek? Apa kau sendirian?"

"Lho? Harusnya aku yang bertanya padamu, eonnie. Aku kan memang masih tinggal di komplek ini... Eonnie sendiri sedang apa disini? Bersama siapa?" Baekhyun balik bertanya.

"Huh kau ini... Eonnie kesini bersama keluarga eonnie lah..." jawabnya sambil memperlihatkan dua orang yang bersamanya.

"Maksud eon -eh mereka siapa, lu eonnie?" tanya Baekhyun saat melihat dua orang yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Nah.. Baekkie. Kenalkan dia adalah Oh Sehun, suami tercintaku. Dan si kecil ini, anakku. Oh Jungkook." jelas orang yang ternyata Luhan itu sambil tersenyum.

"Annyeong, Sehun imnida." sapa Sehun pada Baekhyun dan mengulurkan tangannya bermaksud mengajaknya bersalaman.

"Ah.. Baekhyun imnida." balas Baekhyun dan akhirnya mereka pun berjabat tangan.

Baekhyun mengalihkan pandangannya menuju seorang yeoja imut yang berada di samping Luhan eonnienya.

"Oh, Hai anak manis... Siapa namamu, hm?" tanya Baekhyun dan Jungkook mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang menyapanya.

"Cha, itu Baek ahjumma bertanya padamu, sayang. Kenalkan dirimu padanya." Sang eomma mengarahkan anaknya untuk memperkenalkan dirinya kepada Baekhyun.

"Eumm... Namaku Wu Ji -Kita bukan di China sayang..." saat Jungkook belum selesai mengucapkan namanya, Luhan sudah memotongnya dengan mengingatkan sang anak dimana mereka sekarang. Baekhyun yang melihat reaksi kaget dari Jungkook terkekeh kecil.

"Oh iya, hehehe... Namaku Jungkook. Oh Jungkook." lanjutnya sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi-gigi depannya membuat Baekhyun gemas melihatnya.

"Aigooo... Lu eonnie, dia imut sekali... Berapa umurnya, eon?" tanya Baekhyun pada Luhan.

"Usianya tiga tahun, eh belum belum. Bulan depan usianya baru tiga tahun." jawab Luhan dan Baekhyun pun menganggukan kepalanya.

"Aigoo... Baru tiga tahun tapi sudah pintar ya. Menggemaskan sekali, sih..." ucap Baekhyun pada Jungkook sambil mencubit pipi Jungkook dengan gemas. Sedangkan Jungkook yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum.

"Sekarang, aku yang bertanya padamu. Kau kesini sendiri saja, eoh?" lanjut Luhan.

"Ani, aku kesini bersama mereka." jawab Baekhyun dengan jari telunjuknya yang menunjuk dua orang namja yang sedang bermain gelembung sabun, siapa lagi kalau bukan Daehyun dan Taehyung.

"Itu anakmu, baek? Aigoo... wajahnya benar-benar perpaduan kau dengan suamimu itu, ya." ucap Luhan dan Baekhyun langsung mengggelengkan kepalanya cepat.

"Eh, bukan eonnie. Dia itu Daehyun, namjachinguku. Dan dia bukan anakku! Dia adik sepupuku, namanya Taehyung. Kim Taehyung." jelas Baekhyun membuat Luhan kaget.

"Jinjja?! Aku tak percaya, baek. Taehyung benar-benar terlihat seperti anakmu dan Daehyun."

"Eommaku juga bilang seperti itu..." balas Baekhyun mengingat beberapa hari yang lalu eommanya sempat mengatakan kalau Taehyung mirip dengannya dan Daehyun.

"Hahaha... Itu berarti, kau harus segera menikah, baek... Jangan lupa mengundangku ya.." goda Luhan.

"Eonnie saja menikah tanpa mengundangku. Huh!" dengus Baekhyun.

"Eh? Hehehe... nanti ku jelaskan. Oh iya, usia Taehyung berapa? Seumuran dengan Kookie kah?" tanya Luhan mengalihkan pembicaraan.

"Tiga tahun dan beberapa bulan lagi usianya empat tahun." jawab Baekhyun.

"Aaahh.. Berarti, Kookie punya teman baru dong. Kookie ingin main bersama teman baru tidak?" tanya Luhan pada Jungkook yang kini tengah mengangguk-anggukan kepalanya dengan semangat.

"Yasudah. Hunnie, tolong temani Kookie bermain ne..."

"Eoh, baiklah. Kajja kookie. Bye Lulu.." Luhan balas melambaikan tangannya pada Sehun dan Jungkook yang kini sedang berjalan menuju Taehyung dan Daehyun.

Sehun duduk disebelah Daehyun yang sedang memperhatikan Taehyung, sedangkan Jungkook berdiri tepat di samping Taehyung yang sedang meniup gelembung. Ketika Taehyung sadar ada yang memperhatikannya, dia menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah sampingnya dimana seorang yeoja imut sedang memperhatikannya sambil tersenyum.

"Hai..." sapa Jungkook sambil tersenyum.

"Hai juga. Eummm.. Nama kamu ciapa? Aku Taetae."

"Nama aku Jungkook. Tapi, gege panggil aku Kookie aja." balas Jungkook.

"Eh?" Taehyung bingung. Dia tidak mengerti maksud Jungkook memanggilnya 'gege'. Taehyung pun berlari menuju Baekhyun meninggalkan Jungkook yang bingung.

"Eomma eomma." ucapnya ketika sudah berada tepat di depan Baekhyun.

"Ne?" Baekhyun yang sedang mengobrol dengan Luhan menolehkan kepalanya menuju Taehyung yang sudah berada di depannya.

"Eomma, tadi Kookie panggil Taetae gege. Kenapa gege, eomma? Gege itu apa?" tanyanya dengan wajah bingungnya. Luhan yang juga mendengar pertanyaan Taehyung tertawa kecil.

"Gege itu artinya oppa." jawab Baekhyun yang disahuti oleh Luhan.

"Ne. Itu berarti, Kookie memanggil Taehyung dengan sebutan oppa. Maafkan Kookie ya karena membuat Taehyung bingung. Nanti, Kookie akan ahjumma tegur." ucap Luhan. Taehyung menengok kearah Luhan yang kini tengah tersenyum padanya.

"Ahjumma ciapa?" tanyanya polos.

"Kenalkan, nama ahjumma Luhan. Mamanya Kookie." ucap Luhan dengan senyum yang tak pudar dari wajahnya. Setelah memperkenalkan dirinya pada Taehyung, Luhan berjalan menghampiri Jungkook dan mengatakan padanya untuk tidak menggunakan bahasa yang tidak dimengerti Taehyung.

"Belalti, Taetae jadi oppa?" tanya Taehyung polos dan Baekhyun yang ada di depannya mengangguk menjawab pertanyaan Taehyung.

"Yeeeaaayyyy... Taetae jadi oppa! Yeay yeay yeaaayy!" ucapnya kegirangan. Luhan yang baru kembali dari Jungkook itu tertawa ketika melihat Taehyung yang sedang loncat-loncatan.

"Taehyung, tadi Kookie sudah ahjumma ingatkan untuk memanggil Taehyung dengan 'oppa'. Jadi, sudah tidak bingung lagi 'kan?" tanya Luhan.

"Ne, ahjumma. Cekalang Taetae mau main cama Kookie lagi ya, eomma..." Setelah mendapat anggukan dari Baekhyun, Taehyung pun kembali ke tempat dimana Jungkook yang masih setia berdiri menunggu kehadiran Taehyung.

"Nah, sekarang ceritakan lagi, eonnie." pinta Baekhyun kepada Luhan. Pasalnya, tadi ketika Baekhyun mendengar cerita dari Luhan terputus oleh Taehyung. Jadilah dia yang masih penasaran menagihnya kembali.

"Ne. Tapi tadi kenapa Taehyung memanggilmu 'eomma', baek? Atau jangan-jangan... Taehyung itu betul anakmu ya Baek?!" tuduh Luhan.

"Haish! Bukan! Taehyung memanggilku dan Daehyun dengan sebutan eomma appa karena dia ingin memiliki orang tua seperti aku dan Daehyun yang baik kepadanya. Awal dia memanggilku seperti itu ketika kami mengajaknya jalan-jalan. Dia bilang bahwa orang tuanya sangat sibuk jadi tidak pernah mengajaknya bepergian. Ketika bersamaku dan Daehyun dia merasa sangat senang. Jadilah dia terus-terusan menganggapku dan Daehyun orang tuanya." jelas Baekhyun membuat Luhan tertawa. Baekhyun menatap Luhan bingung. Memangnya ceritaku cerita lawak ya, pikir Baekhyun

"Hahahaaa... aduhh baek. Benarkah seperti itu?" tanya Luhan setelah menghentikan tawanya.

"Benar eonnie... Mana mungkin aku mengarang..." jawab Baekhyun sambil menatap malas yeoja yang dua tahun lebih tua darinya itu.

"Eoh, oke oke." ucap Luhan yang masih sesekali tertawa.

"Sekarang eonnie ceritakan lagi."

"Oh iya. Tadi baru sampai mana ya?" tanya Luhan yang bingung akan ceritanya.

"Baru sampai kau pindah dari sini dan masuk universitas baru. Cepat lanjutkan lagi." perintah Baekhyun yang mulai bete karena Luhan masih senyam-senyum begitu.

"Ne ne... Sampai universitas baru ya?" Baekhyun mengangguk.

"Nah, ternyata Sehun juga berkuliah di universitas yang sama denganku. Tapi, jangan tanya bagaimana aku dan dia bisa dekat karena itu sungguh sangat sangat sangaaatttt memalukan." jelas Luhan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mendengar Luhan berkata seperti itu membuat Baekhyun penasaran.

"Yaaahhh... Waeyo? Ayolah eonnie, ceritakan...~"

"Andwe."

"Eonnie, kau justru membuatku sangat penasaran... Jadi jelaskan juga bagaimana kau dan Sehun bisa dekat."

"Tidak akan, baekkie..."

"Eonnie...~ bbuing bbuing...~~~" Yap! Dan kali ini berhasil. Luhan menghela nafasnya sebentar lalu mengeluarkannya lagi dengan malas.

"Dasar kau ini! Tak ingat umur, eoh?! Sudah tua masih suka acting seperti itu. Tak berubah." balas Luhan kesal.

"Ih eonnie, usiaku baru dua puluh tiga tahun... Ayolah, ceritakan..." ucap Baekhyun masih kekeuh dengan pendiriannya /?

"Hhh... baiklah baiklah. Sudah, bibirmu tak usah cemberut. Ini aku ceritakan." Luhan mengalah. Baekhyun pun tersenyum cerah ketika mendengar bahwa Luhan eonnienya akan menceritakannya.

"Waktu itu, aku pulang pada malam hari. Dan ketika itu sedang hujan deras. Aku berjalan dari gedung universitasku menuju halte yang letaknya agak jauh. Sialnya, malam itu benar-benar sudah sangat sepi. Aku takut karena petir yang kencang dan juga angin yang bertiup semakin kencang. Namun, tetap kulanjutkan langkahku menuju halte dengan payung yang terus kugenggam erat. Tapi, pada saat itu juga kejadian memalukan itu terjadi... Kau tau, baek?! Karena angin yang sangat kencang, payung yang kupegang terbalik dan basah sudah badanku ini... huhuhuu... aku sangat malu, baek..." cerita Luhan panjang lebar.

"Jinjja?! Payungmu sampai rusak, begitu?!" tanya Baekhyun heboh dan Luhan menjawabnya dengan anggukan.

"Kenapa harus malu? Kan tidak ada orang yang melihat..." sahut Baekhyun.

"Memang awalnya tidak ada orang... Tapi, tak lama kemudian mobil Sehun datang menghampiriku yang... yah kau tau keadaanku. Payung rusak, badan menggigil, dan dress yang kukenakan tertiup-tiup angin. Dia memberikanku tumpangan untuk sampai ke rumah. Namun, sebelum kerumahku dia mengajakku ke sebuah cafe untuk memesan cokelat hangat. Dan pada akhirnya... kami berkenalan."

"Wah! Daebak! Apakah sekarang kau jadi menyukai hujan karena hujan yang membuatmu dan Sehun dekat?" tebak Baekhyun.

"Yap! Betul sekali. Hahaha..."

"Lalu, kapan kalian menikah, memiliki Kookie, dan tinggal dimana?" tanya Baekhyun berturut-turut.

"Jadi, aku dan Sehun menikah pada akhir tahun. Kami menikah di Korea, tapi beberapa hari setelah menikah, kami pindah ke China. Dan disana pula aku mengandung Kookie. Namun, Kookie tetaplah lahir di Korea ketika kami sedang mengunjungi rumah orang tua Sehun. Niat awal sih, di Korea cuma beberapa hari tapi karena kelahiran Kookie kami jadi di Korea selama dua setengah bulan. Setelah itu, kami kembali ke China." terang Luhan.

"Ooh... Jadi, kalian tetap tinggal di China?" tanya Baekhyun dan Luhan mengangguk.

"Lalu, kenapa kalian kesini? Ada apa? Apalagi, kalian berada di komplek ini..."

"Aku tak pernah mengira akan bertemu lagi denganmu, baek. Tapi, buktinya sekarang kita dapat bertemu karena hyungnya Sehun kebetulan juga pindah di komplek ini dan kami sedang membantu membereskan rumah barunya itu." jelas Luhan.

"Jinjja?! Jadi, kalian akan sering kesini?! Sampai kapan kalian disini? Ayolah, main-main kerumahku..."

"Ne, baek. Kami di sini sampai minggu depan. Aku juga akan mengunjungi rumahmu baek. Rumahmu masih yang dulu kah?"

"Hm. Masih di tempat yang dulu."

"Yasudah, kapan-kapan aku akan main ke rumahmu. Eh, sudah jam berapa ini? Sebaiknya, kami harus kembali baek."

"Oh iya. Yah... padahalkan aku masih ingin bersamamu eonnie...~"

"Haish, sudahlah nanti juga aku akan bermain ke rumahmu." ucap Luhan menghibur Baekhyun.

"Yeay! TAE, DAE, PULANG YUK! SUDAH SETENGAH SEPULUH." ucap Baekhyun setengah berteriak pada dua orang yang berada agak jauh darinya itu. Taehyung dan Daehyun menghampiri Baekhyun.

"Yah eomma... Taetae macih ingin main cama Kookie...~" rengek Taehyung lalu meneguk air minum dari botolnya.

"Kookie juga mau pulang, sayang... Nanti dia main lagi kok. Sudah, jagoan tidak boleh menangis. Oh iya, Taetae kan belum mandi..."

"Tapi, Taetae maunya main cekalang..." rengeknya lagi.

"Mandi dulu, baru main lagi ya." Akhirnya, dengan berat hati Taehyung mengangguk mengiyakan ucapan Baekhyun.

"Yaudah, Taetae mau pulang." ucapnya sambil cemberut dan kepala yang menunduk.

"Taetae gege -eh oppa jangan nangis... Nanti kita main lagi. Nanti Kookie ke rumah Taetae oppa deh... " hibur seorang gadis kecil membuat Taehyung mendongak dan tersenyum.

"Jinjja?! Nanti Kookie main ke lumah?!" Jungkook mengangguk. "Yeeeyyyy! Kajja eomma, appa kita pulang. Annyeong Kookie... Taetae pulang ya..." ucapnya bersemangat sambil menarik-narik lengan Baekhyun dan Daehyun. Luhan dan Sehun tersenyum melihat interaksi antara putrinya dan teman barunya itu.

"Ehh... Pay pay Lu eonnie... Kami duluan ne..." ucap Baekhyun. Luhan beserta keluarga kecilnya membalas dengan lambaian tangan. Tak lama setelah Baekhyun pulang, Luhan pun ikut pulang kembali ke rumah kakak iparnya.

.

.

.

-TBC-

Hai... aduh... udh kelamaan ya? Hahaha... biarin deh.

Gimana? suka gk? Semoga suka^^

Oh iya, di ff ini aku bakal selingin VKOOK, sm HUNHAN jg.

Tp di chap ini blm banyak, insya allah di chap dpn ya...

Jangan lupa review^^

EXOBangtan88: Hehehe... Terima kasih banyak^^ Aku jg demen bgt ama nih keluarga :D *tos*

dhantieee: Emng dia kyk cacing kepanasan :P *peace* Gomawo ne...^^

MyNameX: Waaaa... Makasih, kakak^^ Aduh... seneng bgt nih . Daehyun sama Baekhyun sabar, tp klo aku jd mereka, udh aku tinggal XD

arinaa16: Biarin... Jarang2 mphi bisa pergi belanja kek gitu :D Gomawo^^

TAEHYUNGCUTE: Hahaha... Makasih ya :* Taetae mah emg alien paling menggemaskan deh pokoknya!

anoncikiciw: Taehyung ngiler sm semua barang yg ada di mallnya XD Ini sequelnya, tp msh bersambung, hehehe... Review lg ya ;) Makasih...

Fienyeol: Kangen ya? Berarti, kita sama, Bhaaaks XD Gomawoooo

HanDik: Oke, makasih bgt udh review apalagi sampe ngefavorit... Duh, seneng bgt. Ini sequelnya, tp reaksi eommanya Baek msh biasa aja sih.. Nanti di chap kedua baru deh ortunya Tae, hehehe...

ibyeoreul: Matre? Wkwk... Biar matre, tetep bnyk kok yg sayang sm dia^^ Gomawo...

RTY: Hehehe... Emng ini cast favorit aku... Gomawo udh review^^

Calonnya Mpih: Hahaha... Ayang mpi nya matre! Wkwkwk... Untung calon mertuamu sabar yak, klo gk sabar...entahlah mpi udh jd apaan bhaaakkss XD Jeongmal gomawo...

laxyovrds: Terima kasih banyak ya :)

Sekali lagi TERIMA KASIH banyak yg udh review, favorit sm ge follow ff ku.

Aku minta maaf klo msh jelek, ya namanya jg msh belajar...

SARANGHAE^^