Tidak biasanya Koro-sensei menunjukkan sisi seperti ini. Termenung dengan muka datarnya. Menatap –entah kemana—dan terlihat seperti tidak memiliki tujuan hidup.


.

.

Terkadang, ada kalanya saat dimana Koro-sensei sendirian, duduk melamun dan menatap langit. Menikmati awan yang bergerak serta angin yang menghembus dengan lembut. Menikmati lambatnya dunia ini berputar dan bergerak. Ia diam, tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Banyak yang ia pikirkan, semuanya menyatu dengan cepat lalu terbongkar kembali dalam pikirannya. Semuanya terpecah belah, berantakan, dan tidak bisa ditebak. Ia memikirkan banyak hal mulai dari makanan, wanita, pembunuhan lalu murid-muridnya, dan akhirnya perempuan itu. Mantan wali kelas 3-E. Yukimura Aguri.

Pikirannya selalu di akhiri dengan memikirkan Aguri, memang sulit melupakannya. Apalagi ada janji yang harus ditepati. Tidak bisa dipungkiri, ia sangat merindukan sosok perempuan itu. Namun, ia belajar menerima dan memahami, kalau Aguri tidak akan kembali.

Aguri sudah meninggal.
Yah, mau bagaimana lagi… Namanya juga manusia tapi, kapan lagi sih, bertemu perempuan sebaik dirinya? Yang sangat peduli dan perhatian.

Koro-sensei menghembuskan napasnya lalu tersenyum lebar. "Nurufufufu~," tawanya pun menggema. Sudah saatnya dia bangkit lagi dan mengurus hal-hal lain. "Ah, apa aku pergi ke pulau sebelah dulu ya, untuk beli minum?"

Tidak lama kemudian, Koro-sensei sudah kembali membawa berberapa minuman. "Hari semakin gelap, saatnya pulang~!"

Angin kembali berhembus. Perlahan, bulan mulai menampakkan dirinya.

Kalau saja Aguri masih ada…

Setidaknya, aku tidak perlu merasa seperti ada yang bolong begini…

.

.

Sesaat sebelum Koro-sensei duduk dan melamun...

Ternyata, sedari tadi Karma memperhatikan Koro-sensei dari kejauhan. "Heh, apa yang dilakukannya sore-sore begini?"

Karma ingin menyapa namun, entah kenapa ia mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk memperhatikan Koro-sensei. "Aneh sekali," gumam Karma, masih mengintip Koro-sensei yang memasang muka datar. Karma berpikir, mungkin ini kesempatan yang diberikan...

Tapi ah, sudahlah. Karma lebih tertarik memperhatikan Koro-sensei yang sedang menampilkan sikapnya yang tidak biasa.

.

END


Assassination Classroom is a Japanese manga series written and illustrated by Yūsei Matsui.

Fanfiction by Lilithuriel, or my former pen-name KitoUsagiBianca.

Ini fanfic ke 22 saya di . Entah kenapa, saya memang lebih suka menulis cerita atau fanfic yang bisa dibilang, pendek atau sangat singkat. Dan, saya tidak jago dalam membuat fanfic humor, mungkin karena lawakan saya level receh dan kebanyakan lawakan jayus dan garing malah bikin saya tertawa.

Saya sempat vakum dari dikarenakan sitenya diblock dan laptop saya pernah kehilangan semua file (waktu itu ada 4000+ file anime, ludes karena virus) :') dan dulu berpikir minggat ke wattpad tapi, ya karena... 100+ documents waktu itu juga ludes. Rasanya ide saya juga ikut ludes. Tapi, kini saya kembali lagi~ untuk melepas stress. Padahal minggu depan UPRAK 1. Habis UPRAK 1, UAS, lalu US, TO, dan akhirnya UN. UPRAK 2 entah kapan (;;u;;) .Untung minggu ini UTS selesai.

Hmm, maaf kebanyakan curhat. ( ;w; )Sekian fanfic ini. Tinggalkan review! Sampaikan kritik dan saran, semuanya diterima. Fic super pendek ini saya buat karena merindukan sesosok Yukimura Aguri yang kini sudah tenang di alam sana~ ah iya, sudah pada baca manga chapter 177 Assassination Classroom, belum? ;;A;;