.

The Secret Game of Sin
Bond 1
– Library

Pairing: Jekyll/Gudako
Warning: Gudako's name: Shiori Emiya, OOC, fast pace, short, random alay

Fate/Grand Order fanfiction

Fate Series © TYPE-MOON
Fate/Grand Order © TYPE-MOON, DELiGHTWORKS

nanashimai tidak mengambil sepeserpun keuntungan dari cerita ini

.

.

.

.

Laki-laki itu datang lagi.

Shiori Emiya bahkan tidak perlu mendongak untuk melihat laki-laki pirang itu memasuki perpustakaan. Laki-laki yang selalu memasuki perpustakaan tempatnya bekerja sambilan pukul tiga sore, menggantung jaket hitamnya dan mengisi daftar tamu, lalu memfokuskan dirinya di sektor literatur Inggris tidak jauh dari meja resepsionis hingga perpustakaan tutup pukul empat sore. Tidak lebih, tidak kurang.

Bahkan dirinya bukan tipe seseorang yang mudah menghafal pengunjung yang datang—hanya saja, tujuh hari berturut-turut? Wajar kalau Shiori mengingatnya walaupun mereka tidak pernah berbicara satu sama lain.

Mungkin fisik laki-laki yang mencolok di tengah kerumunan orang Jepang membuat Shiori mudah mengingatnya; rambut pirang, kulit pucat, mata hijau di balik kacamata berpinggir hitam—jelas sekali orang itu bukan orang Jepang.

Dan, setiap harinya, Shiori menemukan dirinya sendiri memandangi orang itu—posturnya yang anggun saat membaca sebuah buku, manik hijau yang bergerak mengikuti baris bukunya, samar-samar suara rendah yang ia keluarkan bersama kertas yang membalik. Ditambah timpaan jingga cahaya matahari, laki-laki itu terlihat begitu bukan manusia—seolah ia tengah memandangi lukisan yang dibuat oleh seorang pelukis terkenal.

Shiori baru mengetahui namanya saat, dengan rasa penasarannya, mengecek daftar pengunjung—Henry Jekyll. Bukan orang Jepang, cek.

Lucunya lagi, Shiori menemukan kalau Henry Jekyll belajar di universitas yang sama dengannya—ketika ia harus mendatangi seorang dosen di suatu pagi, tidak sengaja bertemu pandang dengannya saat dalam perjalanan mengantar dokumen-dokumen yang harus ditanda tangani oleh dosen lainnya. Anehnya, Henry Jekyll justru meninggalkan teman yang baru saja ia ajak bicara dan menghampiri Shiori, berkata seolah mereka telah saling mengenal satu sama lain, "Boleh aku membantumu membawa dokumen itu?"

Aneh, memang. Terutama setelah itu, mereka bertemu kembali di perpustakaan tempat Shiori bekerja dan laki-laki itu mengajaknya berbicara. Hari itu, Henry Jekyll tidak menghabiskan satu jamnya di atas meja untuk membaca—justru untuk berkenalan secara formal dengan Shiori Emiya hingga bertukar nomor dan alamat e-mail.

Hari selanjutnya, Henry Jekyll menghabiskan lima belas menit untuk berbicara dengannya sebelum membaca buku di tempat kesukaannya. Ketika waktu perpustakaan tutup tiba, laki-laki itu akan berjalan ke arahnya dan mengajaknya untuk pergi makan bersama.

Satu minggu kemudian, menghabiskan waktu bersama Henry Jekyll adalah kebiasaan, dan tidak ada yang bisa diketahui Henry Jekyll dan Shiori Emiya tentang satu sama lain.

Butuh waktu tepat satu bulan bagi Henry Jekyll untuk memberanikan diri memanggil Shiori Emiya di kampus mereka, menyatakan dua kata yang terpendam dalam dirinya sejak lama—

"Aku menyukaimu—sejak pertama kali bertemu denganmu."

Dan Shiori Emiya hanya membalas, tanpa menatap manik hijau itu, dengan sebuah anggukan dan wajah yang memerah.

.

.

.


Ini sebenarnya janji saya buat bikin fic setiap kali bond point Jekyll saya naik. Terus baru inget pas bond point-nya sudah mendekati 8. Demit.

Fic ini jumlahnya 10 chapter dan pendek-pendek—mungkin nanti ada yang panjang, sangat random tergantung mood. Setiap chapter juga tidak berhubungan dengan satu sama lain, kecuali kalau sudah saya beri pemberitahuan sebelumnya.

Anyway, thank you for reading~ I don't own the series!