A/N : Hello, everyone! Oke, saya tahu saya bilangnya mungkin bakal buat fic di fandom lain, tapi saya nemu fic ini di antara fic-fic lain saya yang belum selesai. Tadinya saya pikir fic ini mau saya perpanjang, tapi karena saya ga ada ide lain jadi saya putuskan untuk dipublish aja. Have a nice read, everyone!
Disclaimer : Seluruh karakter di Harry Potter milik J.K. Rowling. Saya hanya pinjam saja buat menyalurkan imajinasi.
"ALBUS POTTER DAN RAMUAN AHLI-MERAYU"
"Pagi, Scorpie."
"Hei, jangan mengacuhkanku, dong."
"Menyingkir, Potter. Dan jangan panggil aku begitu. Kau membuatku jijik."
"Ouch, you hurt me."
"Shut up."
xxx
"Pagi, Scorpie."
"..."
"Aku benar-benar berharap menjadi menjadi mentari."
"..."
"Supaya bisa melelehkan sikapmu yang dingin itu."
"..."
"Atau supaya bisa menarik dirimu mendekat dengan gravitasiku."
"Pergi sebelum kuplaster mulutmu, Potter."
xxx
"Pagi, Scorpie."
"Aku tidak habis pikir kenapa kau dingin sekali padaku. Padahal aku yakin kalau kita M.F.E.O."
"Apa itu M-F-E-O?"
"Made for each other."
"Just go away, Potter."
xxx
"Pag…"
"Enyah, Potter."
"Oww, apa kau lihat itu, Scorp? Rasanya baru saja ada ribuan panah menusukku."
"Sayang sekali kau tidak mati."
"Tentu saja aku tidak mati. Karena yang menusukku adalah panah cinta."
"Jangan buat aku melemparmu dari menara astronomi, Potter."
"Jangan begitu, bisa repot kalau aku tidak ada. Obat rindu susah dicari, lho."
xxx
"Aku pamit, ya."
"Memangnya kau mau kemana, Potter?"
"Ke langit."
"Mau apa kau ke langit?"
"Sudah jelas, kan, untuk mengambil rembulan dan mengantongi bintang-bintang."
"Hah?"
"Kau mau berapa banyak bintang ? Sepuluh? Dua puluh? Seratus pun akan kuambilkan, kalau itu untukmu."
"..."
xxx
"Lho, Potter ? Kukira kau sudah pergi."
"Aku ingin mengambil sesuatu yang ketinggalan."
"Apa yang ketinggalan?"
"Hatiku."
"?"
"Hatiku tertinggal di sini bersamamu."
"Sebaiknya kau pergi sebelum kutendang pantatmu keluar, Potter."
xxx
"Hei, James. Bisa tidak kau berhenti memberikan ramuan Ahli-Merayu pada adikmu?"
"Oh, manjur sekali, ya ?"
"Manjur, kalau saja kau menghilangkan efek samping keinginan untuk merayu orang pertama yang dilihat. Aku sudah bosan jadi objek rayuan hampir tiap hari. Untung saja aku tidak menyihir adikmu jadi kodok dan kulempar ke danau hitam."
"Tapi, Malfoy, aku sudah berhenti memberinya ramuan itu semenjak minggu lalu."
"..."
"Scorpius ? Mukamu merah sekali, mate. Baik-baik saja ? Adikku pintar sekali merayu, ya?"
"Shut up, Potter."
A/N : Saya punya ide nulis fic ini waktu dengerin lagu lama 'Kalau Bulan Bisa Ngomong' yang dinyanyiin Doel Sumbang. Waktu itu saya pikir, 'ini lagu kok gombal banget'. Tapi akhirnya malah saya bikin fic yang isinya gombalan ga jelas, hahaha. Meski fic ini ga bermutu, tapi saya harap bisa dinikmati dan bisa buat yang baca ketawa. Thanks for reading, dan kalau niat silahkan di-review ^^
