Title: I want to be a model!
Disclaimer: Kishimoto Masashi yang punya Naruto! Kumiko Kikuchi yang punya manga 'Complex'. Saia mengadaptasinya dari manga itu. (Author ga punya ide!!!)
Genre: Romance
Pairing: SasuNaru. Mungkin GaaNaru atau mungkin SaiNaru. XP
!Selamat membaca!
© ShazaNamiKazeNa Mystica ©
Present
Chuppa 1: Go to Konoha
"Naru, pernah menghubungi ibumu?" tanya seorang kakek tua bernama Sarutobi.
"Aku sih sudah kirim telegram tentang kematian kakek." Jawab anak berumur 14 tahun itu.
Sekilas dia mirip laki- laki. Rambut pendek berwarna emasnya, matanya yang berwarna biru, kulitnya yang kecoklatan, 3 pasang garis halus di pipinya yang chubby serta tinggi badannya yang bisa dibilang tinggi. Dia bernama Uzumaki Naruto. Tapi sering di panggil Naru, biar ga dikira cowok katanya.
"Telegram? Zaman sekarang udah ada yang lebih praktis kan Naru…" kata kakek Sarutobi sambil menunjukkan sebuah handphone.
"Wow! Ini handphone! Suaraku bisa terdengar sampai negara lain tanpa kabel!" Seru Naru.
"Sayang sinyalnya belum sampai di dusun ini.." kata kakek Sarutobi.
"Lalu untuk apa di beli?" tanya Naru.
"Ya, Cuma buat pamer doang.." jawab kakek itu.
Naru sweatdrop, lalu kembali makan danggo-nya. Sambil makan, dia berbicara,
"Tapi, aku ga tahu nomer telepon ibu. Yang aku tahu Cuma alamat tempat kerja ibu. Mungkin almarhum kakek tahu. Ini alamatnya.." sambil memberikan sebuah kartu nama ke kakek Sarutobi.
"Minami Aoyama? Office Asaba?" gumam kakek.
"Iya. Kayaknya ibu kerja di sana deh. Di sana… Ibuku giat bekerja dari pagi sampai malam hari. Waktu bayi, ayah bercerai dengan ibu kan? Sejak itu, Ibu pindah ke Konoha untuk bekerja menghidupi aku dan kakek. Makanya sekarang.. Aku berniat ke Konoha mencari dan membantu Ibu. Lagian, rumah dan sawah kakek mau di gusur jadi jalan umum. Jadi lebih baik aku pindah." Kata Naru panjang kali lebar kali tinggi di bagi 2. –rumus apaan tuh?–
"Betul juga…" tanggap kakek penjaga kuil itu.
'tapi.. sebenarnya aku ga mau ninggalin dusun ini..' pikir Naru.
Sore harinya.. Seperti biasa, Naru bermain dengan teman- temannya. Tapi saat ia melamun, seseorang mengagetkannya.
"Uzumaki bener mau ke Konoha?"
"Iya.. ternyata kamu Ino.." kata Naru menjawab pertanyaan Yamanaka Ino.
"Iiiiih…Kamu gigit apaan tuh?" tanya Ino.
Naru emang lagi gigitin rumput.
"Rumput.. enak juga lho kalau di emut.." jawab Naru. Ino Cuma swt.
"Wah, asik dong… Hey, Uzumaki, kalau di Konoha kan bisa mampir di toko yang banyak baju bagusnya. Kalau aku harus naik kereta jauh- jauh ke Department store, tapi barang- barangnya ga ada yang bagus. Kalau di Konoha kan.." Ino berpidato tapi di sela Naru.
"Kamu ini.. pakai baju mini gitu bisa di gigit nyamuk."
Ino langsung ngambil rumput yang ada di mulut Naruto lalu berseru.
"Ga apa- apa! Di Konoha kan ga ada nyamuk!!"
Lalu Ino mulai menerawang dan berpidato lagi.
"Kota Konoha, kota yang penuh bla bla bla gaya, bla bla bla cowok ganteng, bla bla bla keren…"
"Kalau mau, kamu boleh ngnep di rumahku di Konoha kok.." kata Naru.
"Beneran nih? Biarpun aku ga suka sama Uzumaki yang iseng dan sialan.. Mulai hari ini aku mau jadi sahabatmu! Bye bye!" Ino langsung pergi entah ke mana.
'Tuh kan.. nyebelin!' batin Naru.
"Kota yang keren penuh gaya? Ah! Jadi penasaran.." kata Naru. Naru menerawang dan terpikir olehnya kalau orang-orang di Konoha itu alien.
Flashback..
"Naru harus kuat ya.. karena Naru kan laki- laki.." kata kakek Naru, Jiraiya.
"Kakek.. Tapi Naru kan perempuan.." Naru sweatdrop.
"Oh, iya! Kakek lupa…" kata Jiraiya pake muka innocent.
End of Flashback
"Yosh!! Aku akan pergi ke Konoha membantu Ibu!" Naru mengacungkan kedua tangannya.
Di stasiun..
Ino yang niatnya mau ikut tapi ga dapet izin dari orang tuanya dan ga dapet tiketnya.
"Uzumaki.. Lain kali aku ikut ya!" serunya.
"Kalau bosan pulang saja ya Naru!!" seru kakek Sarutobi.
Setelah sampai di satasiun Konoha, Naru bingung mau kemana akhirnya Cuma muter- muter di stasiun.
"Rame banget.." gumamnya.
'padahal hari biasa…' batin Naru.
Naruto's POV
Harus kemana nih? Rame banget! Padahal kalau bisa ke tempat kerja Ibu kan bisa ketemu.. Oh, iya! Minami Aoyama… Turun di stasiun yang namanya Minami atau Mizuto… Eng.. ga ada.. yang ada Cuma garis merah, hijau gimana nih? Nanya orang aja deh..
"Ah.. permisi.. Numpang tanya.. Minami Aoyama.. Maaf! Permisi!"
Yah, ga ada yang denger! Ada orang deket gerbong kereta.. tanya aja ah!
"Tolong cara pergi ke Minami Aoyama gimana!" tanyaku sambil menarik lengan bajunya.
"Oh, kalau mau ke sana, bisa naik subway stasiun Haruka ando." Jelasnya. Tapi aku ga ngerti. "Subway?" aku membeo.
"Naik jalur Hanzouron di Shimaba, terus naik bis di jalur Kinza. Atau bisa juga naik jalur Chibura di Haramiku. Nih, nak. Peta jalur subway untuk mu." Orang itu memberiku secarik kertas.
Saat melihat gambar nya, aku langsung berpikir gambar itu adalah peta labirin. Di sana ada beberapa nama, yaitu Aoyama, Haruka ando, Meui Jingu dan Shimaba.
'Jalur warna hijau atau kuning? Lho? Naik kereta yang itu ya?!' aku membatin.
"Waaa! Permisi permisi!" aku berlari sekencang- kencangnya.
Tapi aku menabrak seorang laki- laki. Dia lalu mengusapkan tangan kirinya di lengan kanan jas-nya. Lengan yang tadi aku tabrak.
"Cih! Dasar anak kampung!" katanya lalu pergi.
Kok dia bisa tahu ya? Tahu darimana ya? Yang aku tahu, orang- orang di sekitarku tertawa. Apa mereka mengejekku?
End of Naruto's POV
Naru melihat kata 'Shimaba tepat saat kereta berhenti di stasiun.
"Maaf! Aku mau turun!" serunya saat ia menerobos benteng manusia di dekat pintu.
Tapi lagi –lagi Naru linglung.
"Eh? Jalur Kinza atau Hanzouron ya?" gumam Naru.
Dia Cuma berjalan kea rah pemeriksaan karcis.
Grreeek!
"Ini pintu pemeriksaan karcis. Kalau mau lewat beli dulu karcisnya di lantai 2 lewat tangga itu. Kalau mau naik subway ya harus beli karcis dulu." Kata seseorang pria pemeriksa karcis.
'Kereta di Konoha ribet banget!' batin Naru.
Lalu, kertas yang sedari tadi ia pegang lepas dari tangan Naru.
"Yah.. yah! Ilang!" kata Naru.
Naru merenung sesaat tapi langsung berteriak tanpa malu.
"Tujuanku ke office Asaba! Kalau bisa ke sana ketemu Ibu!" Yang lewat cuma ngira dia orang gila yang kabur dari Rumah Sakit Jiwa.
B-4, A-2, B-1. Naruto linglung milih yang mana tapi langsung masuk ke salah satunya.
"Waaaah..." gumam Naru setelah melihat apa yang ada di luar stasiun kereta itu.
Chuppa , Fin!
Gimana? Apa udah ke baca jalan ceritanya?
-di lempar sofa- *ya belum lah! Nih masih prolog kali buuu!*
Ah… ya sudah! Review?? Mau mau mau?
Tinggal klik kiri kursor anda dan klik 'Review' kalau pake PC. ^^
Klik 'pilih' di tombol hape anda kalau pake HP. ^^
