Disclaimer – Seperti yang kita semua tahu: Shingeki no Kyojin © Isayama Hajime (klo itu punya saiia, udah saiia buat semua karakternya hidup dalam perut Titan :v)
FOR ARMIN CS05 CHALLENGE
WARNING – Intro Nggak Nyambung, Gaje, Garing, GuestStar, Banyak Selipan Kata, AU, AT, dan A-A lainnya (?)
Latar Tempat Crossover Dengan Anime Lain (gyah, maksudnya apa?)
Figuran Lalu-Lalang Crossover Dengan Anime Lain
(SOALNYA LATARNYA DI ASRAMA ANIME! :3)
Meski saiia gga ada ide, tetap saja—waktunya untuk ber-TATAKAE ria! Ikke, ikke-ikke, Nadha! :v (oi, langsung ke cerita aja nape?!)
Yap, ini adalah hari pertama Aramina—maksud saya Armin—menjejakkan kakinya di bumi pertiw—maksud saya di Asrama Anime. Ketua Asrama Anime yaitu Masamune Kadoya (readers: ini fic SnK ato apa -_-) sudah meneleponnya, Eren, dan Mikasa untuk datang ke Asrama Anime dan menyelamatkan itu asrama dari Titan (sumpah ini fic apaan -_-).
"Bagus, bagus." udah, gitu aja kata yang keluar dari Masamune, membuat tiga anak sekaligus tuh cengok semua.
"Ya, bagus-bagus-bagus! Nah, sekarang gue anterin lu bro en sis gue ke kamar kalian, ok? Slamet datang di Asrama Anime!" astaga, yang disambut tuh mereka atau Slamet? (kocar kacir!)
Dalam diam yang sangat… diam (?), ketiga anak Shingeki no Kyojin itu diantar menuju kamar mereka. Yap, sodara-sodara, pintu kamar sudah terbuka, dan…
"NTAR! INI JAMAN APAAN?!"
Seru Eren yang ngelihat kamar tercanggih daripada di rumahnya (you came from 850-an, bro -_-).
"Zaman Reformasi, Nak. Sekarang dah pemerintahan SBY, bukan Soekarno Hatta lagi." jawab Masamune santai. Dan jawabannya membuat Armin de ka ka tampak pusing. Armin hanya kebingungan sekaligus terpukau melihat teknologi abad 25-an (kita kan crossover bareng AKB0048 :3).
"Emang sekarang taun berapa ya, Bro?" tanya anak lain, yang udah bisik-bisik di belakang mereka.
"Klo gue gak salah sih, dah lebih dari 1 Masehi." yang lainnya membalas. Ada yang lagi bawa raket tenis, ada yang lagi megang gasing, ada yang bawa makhluk unyu (duh?), dan ada yang bawa 4wd (hei, apa mereka tahu 4wd?).
"Terus, kenapa kami bisa kesasar ke sini?!"
"Oh, bukannya gue udah nelpon elu-elu sekalian, ya? Atau semua salah lu, A Fei?"
"Duh, saya udah nelpon mereka dari zaman baheula, terus diangkatnya pas Orde Lama, baru dateng ketika Orde Baru muncul. Nah, pertarungan kita selesai deh di Zaman Reformasi."
"Pokoke balikin kita ke zaman kita masing-masing!"
"Ke mana? Chalk Zone? Dinosaurus? Ice Age?"
"Eren, sudahlah." ujar Armin, buru-buru menggamit lengan sahabatnya. Eren mendesah sebal.
"Hei, berbahagialah, Bocah." kata Masamune, "Kau bisa bermain bey sepuasnya di sini! Huahahaha!"
Yang lain cuma pokerface ngelihat tingkah Sang Ketua Asrama Anime.
"Oke! Selamat bersenang-senang di kamar kalian yang baru! Nah, kalo butuh aku, telpon aja pake hape dekat cermin. Sampai nanti~~!"
"Oi, tunggu!"
Sementara itu, di sudut lain, mata Armin bersinar-sinar melihat buku segedong di sudut kamar. Tanpa diperintah, kakinya bergerak ke arah situ dan mulai membenamkan dirinya dalam banjir buku dari Sungai Segedong (sungai di daerah tempat author :v). Ia menemukan banyak hal di situ. Ada Naruto, Beyblade, Bakugan the Evo Tournament, Prince of Tennis, dan lain-lain. Yang teraneh adalah dia menemukan dirinya sendiri dalam sebuah komik berjudul Shingeki no Kyojin. Hmm…
"Sebenarnya, di mana kita? Tahun berapa sekarang?" Armin mendengar Eren menyahut. Otomatis, ia melihat ke arah dinding, tempat jam dan kalender digital berada, "Hmm, sekarang tahun 2013, Asrama Anime…?"
"Berarti kita terpeleset ke masa depan, begitu?" Tanya Eren pada sobat karibnya. Armin mengangkat bahu, "Yah, kuyakin begitu."
"DUH! Terus, gimana cara kita kembali?!"
"Kembalilah… kepada…"
"URUSAI!"
"Apa itu Asrama Anime?" Armin tiba-tiba bertanya polos. Dan semua menoleh mendengar suara polosnya.
Sebuah suara sadis menyahut, "Aku akan jadikan dia adikku,"
GULP.
"Minggir kau, Rika. Ahaha, iya, kalian belum terlalu tahu tentang Asrama Anime, ya? Mari ikut aku ke kamar Masamune."
"MAAA… SAAA… MUUU… NEEE…!" jerit anak itu kencang-kencang, membuat Masamune Kadoya datang kembali, "URUSAII!" jeritnya, "DARITADI GUE DI POJOKAN, DONGDONG!"
"HAHH?! SAPA YANG KAMU PANGGIL ODONG-ODONG?!"
Lagi-lagi, tiga anak baru itu cengok melihat tarung dang—maksud saya tarung lidah tersebut.
"Ehm, oke, oke. Silahkan pergi, Kirihara. Yosh, salam kenal, semuanya! Aku adalah Masamune Kadoya, blader nomor satu di dunia!"
"HEHH! ITU GUE, MASAMUNE, BUKAN ENTE!"
"Tidak usah pedulikan dia, ya. Nah, aku adalah ketua dari Asrama Anime, sebuah asrama yang diperuntukkan untuk anak-anak Anime agar bisa terhubung dengan Anime lain."
(readers: tujuan apa itu -_-)
"Apa ini semacam sekolah?" Armin mengangkat tangan dengan manisnya.
"KYAAA! JADILAH ADIKKU…!"
"Salah."
Tangan Armin langsung lemes (?).
"Ini asrama doing, bapak-bapak dan ibu sekalian." balas Masamune, "Kalo soal Sekolah, kita bisa pilih sendiri. Ntar kami—para pengurus asrama—yang akan daftarin kalian ke sekolah pilihan kalian."
"RIKKAI! RIKKAI!"
"URUSAAAIIII…!"
BLUAAARRRR! Di luar, petir menggelegek hebat seakan mendukung teriakan hebohnya Masamune.
"Ehm…"
"… sudah jelas?"
"Jadi, ini asrama kayak tempat kos doang?" Eren mendadak modern.
"Yups, benar."
"Terus, kita-kita sekolah di mana, dong?"
"Ntar kami kasih daftar sekolah untuk kalian pilih, sekalian informasi n' brosur, dan tur singkatnya," Masamune membalas santai dan ceria, "Nah, sekarang, yuk kita lihat Korps Pelatihan Modern!"
"Jadi…"
"… ini…"
"… Korps Pelatihan…"
"…"
"… MASA DEPAN?!"
Tiga anak itu ternganga sambil ngeces (author dibabat jadi sop) melihat Korps Pelatihan di hadapan mereka. Soalnya itu tempat jadi modern dah. Bahkan, mereka melihat teman-teman mereka di sana.
"OI, KALIAN!" Eren udah menjerit-jerit kayak orang gila di lampu merah melihat teman-temannya semua.
"EREN! ARMIN! MIKASA!"
"Kok, kalian bisa ada di sini?" Tanya Armin.
"Entah. Kalian sendiri?"
"Hmm, gimana, ya? Kami menemukan benda kotak yang aneh. Lalu, ada suara orang dari situ. Tiba-tiba saja kami sudah ada di sebuah asrama, Asrama Anime. Yang itu, tuh." Eren menunjuk bangunan Asrama Anime yang berdiri di depan Korps Pelatihan.
"Terus, ini tempat apa?"
"Katanya sih, Korps Pelatihan Modern."
"Modern? Iya juga, sih. Pantas lebih keren dari yang biasanya."
"Jadi, bagaimana?" Masamune tiba-tiba muncul, mengagetkan mereka, "Ohho, anak baru lain dah sampai, ya? GINGAA! DIABSEN!"
Anak lain datang sambil bersungut-sungut, "Duh, kenapa sih harus kau yang jadi ketua asrama?"
"Bukan salahku kaleee… Lagian semua pada nge-fans dengan aku, kan~~~" Masamune, OOC mode-mu keluar, tuh!
"Hmmph." anak itu menggerutu, lalu menoleh ke anak-anak SnK sambil tersenyum, "Aku Ginga Hagane. Sekretaris Asrama Anime. Kuabsen kalian dulu, ya."
"BARIS GIHH!" OC Author yang hobi pramuka tereak. Semua anak langsung berbaris, syukurnya nggak pake ragu-ragu lagi.
"Eren Jaeger!"
"Hadir!"
"Mikasa Ackerman!"
"Hadir!"
"Armin Arlert!"
"H, hadir!"
"Jean Kirschstein!"
"Hadir!"
"Annie Leonhart!"
"…"
"Oi, situ tuli, ya?"
"Betsuni… (?)"
"Gue kira elu bisa."
GBRUAK! Ginga jatuh detik kemudian.
"Aku pergi."
"Eh, iya, iya, sori! Duh, Masamune, flash back-in dong!"
Masamune dengan malas memutar jarinya di udara, dan…
… tiba-tiba waktu kembali.
Hah, bisa?
"Annie Leonhart!"
"…"
"Yah, kuanggap hadir," desah Ginga, meneruskan kerjanya, "Bertholdt Hoover!"
"Hadir."
"Sasha Blouse!"
"HADIR!"
"Christa Lenz!"
"Hadir!"
"Rivaille!"
"… Bocah, umurmu berapa tahun, hah?"
"Koreksi deh. Mister Rivaille!"
"…"
"Oi, Mister, jawab dong!"
"Kau lihat sendiri kan, aku udah hadir?"
Ginga langsung nge-sweat melihat aura hitam di beakang Rivaille, "Udah deh, lanjut. Miss… Petra Rel?"
"Oh, aku ada."
"PETRA-SAN?!" anak-anak lain shock.
"Miss Hanji Zoë?"
"HAHHA, LIHAT AKU, BOCAH! AKU ADA DI ATAS TITAN!"
"Tch, bodoh kau, Hanji."
Hanji langsung menghabisi titan tersebut sebelum makhluk besar nan imut (?) itu mengamuk.
"Oi, singkirkan tuh bangkai." perintah Masamune ke anak-anak Asrama Anime lain, yang langsung bawa garu, sapu, pel… (duh?)
"Oke, lanjut ya. Marco Bodt?"
…
…
…
"EHHHHHHH?!"
"APA KAU BILANG?! MARCO?! MARCO BODT?!"
"JANGAN BERCANDA!"
(readers: ya Tuhan, capslock apaan tuh -_-)
"Eh? Tapi ini aku, kok."
Jean langsung pingsan dan dibawa ke sanatorium Asrama Anime.
Sementara yang lain masih pada shock.
"Kau… Mar… Mar… Marco?"
"Lah, semuanya, ada apa?"
"Kenapa… bisa…"
"Udah gue bilang, ini Asrama Anime; tempat semua Anime berada. Nah lho, kita-kita kan berkawan dengan anak-anak Naruto yang punya jurus penukar nyawa."
Detik kemudian, mereka semua pingsan.
Kecuali Hanji dan Mikasa.
"Hah, syukurlah semua udah diabsen. Kalo enggak, ribet entar mah."
HAH, SEGITU AJA?! MANA YMIR, CONNIE, REINER DE KA KA?!
"Kagak diundang."
TEGANYAAAA…!
"Oi, si Titan belum diabsen!"
"Kagak masuk hitungan! Dah, kau masuk sanatorium juga sana!"
Hanji ngibrit dari Masamune ke tempat titannya berada dan langsung shalat jenazah (?).
"Watashi wa tsuyoi."
"Oi, masuk ke asrama."
"Eren mana?"
"Dibawa ke sanatorium."
Mikasa ngabur ke sanatorium, mencari saudara angkatnya.
PARAH BANGEDH! BENERAN, INI CERITA PARAH BANGEDH! GUA GAK YAKIN IKUT CHALLENGE NGASIH CERITA GGA TENTU RUDU KAYAK GINI! *pundung di pojokan* (maklum ini author orangnya gaje -_-)
(readers: oh… pantas ceritanya kocar-kacir)
Tapi, terima kasih udah mau view cerita ini, ya! Salam kenal, saiia masih baru di fanfiction Shingeki no Kyojin, Nadha desu. Kalian?
Oh ya, Asrama Anime itu imajinasi yang saiia buat bersama adik saiia. Kami berimajinasi, apa yang akan terjadi jika semua anak-anak dari Anime yang berbeda bertemu. Belum lagi kalo latar waktunya berbeda. Duh, pasti bentrok ya? :3 Pernahkah kalian berpikir seperti saiia dan adik saiia? *kepo badai*
Cerita ini bakal lanjut, tapi saiia masih belum bisa memperkirakan sampai chapter berapa :3 jadi yah, kalau ada yang mau ngasih masukan, saiia benar-benar menghargainya. Kritik, saran, komentar, silahkan tulis di kotak bawah :3 (iya, semua juga pada tahu -_-)
Oh ya, sekali lagi terima kasih sudah mau view cerita saiia yang gaje ini, ya~!
