Berbeda
Setelah panggung debut kami sebagai Colour Bar disaksikan oleh semua netizen korea, kami cukup dikenal banyak orang sekarang. Bukan hanya music stage yang setiap hari menawarkan kami, Colour Bar untuk tampil dalam acara mereka bahkan kami juga ditawari untuk membuat sebuah project variety show yang mengeksplor kehidupan kami, kenapa aku begitu sarkastik? Karena aku tidak suka banyak orang mencari tahu dan mengetahui kehidupan pribadiku. Lalu, kami memutuskan hanya untuk tampil dalam acara music stage dan acara amal yang menampilkan music.
Sementara itu, Se Yi kini menjadi salah satu penyanyi solo yang baru saja didebutkan oleh agency MSG, agency tempat dimana Seol Chan bergabung bersama bandnya M.I.B. Dia memulai karirnya sebagai penyanyi solo setelah dibujuk oleh Seol Chan untuk mengisi sebuah soundtrack drama, dimana Seol Chan juga menjadi salah satu pengisi soundtracknya.
Well, dia sangat beruntung memiliki hubungan cukup serius dengan Seol Chan. Awalnya para penggemar Seol Chan memang tidak setuju dengan kenyataan bahwa sang idola mereka juga merupakan seorang manusia yang membutuhkan seseorang lain untuk membuatnya kuat, karena keahlian seol Chan dalam hal diplomasi lah akhirnya manajemen maupun para fans Seol Chan menerima Se Yi, tetapi dengan satu kondisi yaitu jika karir Seol Chan menurun drastic dan dia tidak bisa focus antara profesi dan hubungannya dengan Se Yi maka terpaksa ia harus meninggalkan Se Yi bagaimanapun caranya. Sungguh pilihan yang sangat sulit.
Lalu Eunha, Dong Nam dan Gyu Dong, kini mereka membentuk sebuah band perkusi dan sering tampil di jalanan Hongdae sepulang sekolah. Eunha kini bukan lagi seorang fans Seol Chan, tetapi dia juga tidak mau dikatakan sebagai antifansnya karena Eunha telah belajar satu hal jika semua orang bahakan presiden dan idola pun adalah seorang manusia yang mempunyai kesalahan dan juga membutuhkan seseorang, karena itu ketika para sasaeng fans berusaha untuk menyakiti Se Yi, eunha turun tangan untuk membela Se Yi, bagaimanapun juga Se Yi dan Seol Chan lah yang membantu Eunha untuk mendapatkan kepercayaan dirinya. Selain itu, Eunha juga salah seorang penulis yang hebat bahkan dia sudah berhasil menerbitkan salah satu novel andalannya "The Story of S and S" yang bercerita tentang pangeran S dan puteri S, dia juga sedang terlibat proyek untuk membuat komik Colour Bar bersama Gyu Dong.
Gyu Dong sendiri, dia sekarang sedang belajar menekuni piano dan menjadi seorang komikus tapi dia masih belum mendapatkan kepercayaan diri untuk mempublikasikan hasil karyanya, maka dari itu Eunha membantu Gyu Dong untuk mempublikasikannya dan mereka pun terlibat dalam salah satu projek komik Colour Bar. Hubunganya dengan Dong Nam pun sudah berjalan dengan baik dan kembali seperti semula, mereka kini belajar untuk salin mempercayai satu sama lain dan tidak perduli dengan perkataan orang, karena mereka tidak ingin kehilangan satu sama lain lagi. Mereka sungguh seorang sahabat yang sangat patut dicontoh. Banyak orang menyangkan bahwa Gyu Dong mulai meyukaiku, mungkin karena aku telah menyelamatkan saat dia berusaha untuk meloncat dari atap sekolah saat itu, bahkan saat salah seorang siswa dikelas kami memberitahukan itu padaku, aku sangat syok, lalu aku sendiri bertanya kepada Gyu Dong saat aku tidak sengaja bertemu dengan dia di jalanan Hongdae setelah penampilannya selesai. Gyu Dong hanya tersenyum padaku, dia berkata jika awalnya memang dia suka kepadaku dan berterima kasih padaku karena telah meyelamatkannya tetapi kemudia dia melihat sesuatu yang berbeda dalam diriku, dia tidak bisa berkata apa itu karena dia takut aku marah padanya dan melaporkannya kepada ayahku. Dia hanya berkata jika saat aku melihat orang itu mataku berbinar, aku terlihat sangat cantik, hanya jika ada orang itu aku menjadi diriku yang lain, gerbang pertahananku terbuka begitu saja dan hanya ketika orang itu memberiku sedikit kepercayaan dan hal positif lainnya, aku mampu menyanyi tanpa rasa takut salah sekalipun. Aku hanya tersenyum mendengarkan perkataan Gyu Dong tentang orang itu.
"aku menyukai Eunha" begitu kata Gyu Dong kepadaku. Shim Eunha, gadis yang awalnya tidak kusuka karena dia terlalu cerewet dan mengidolakan Seol Chan lalu karena dia juga sering berkata bahwa aku seorang cewek aneh dan pacarku seorang gangster. Aku tidak menyangka ternyata Gyu Dong memiliki perasaan kepada Eunha. Dia bercerita alasan mengapa ia menyukai Eunha adalah karena Eunha selalu berada disampingnya saat dia dibully di dalam kelas, Eunha juga selalu menyemangatinya saat dia tidak percaya diri untuk menyanyi solo di salah satu music stage yang kami hadiri dank arena Eunha juga dia suka menggambar, dia yakin bahwa suatu saat dia dan Eunha akan membuat komik tentang Colour Bar dan itu memang benar-benar terjadi.
Sementara Dong Nam, selain sering tampil bersama dengan band perkusinya di Hongdae, dia juga kembali mempelajari taekwondo. Dia juga sudah kembali ke rumahnya dan meminta maaf kepada ayahnya karena dia telah menjadi anak yang tidak bermanfaat bagi ayahnya, Dong Nam pun menangis haru ketika tahu ayahnya sangat menunggu kedatangannya untu kembali ke rumah dan ayahnya pun sangat bangga karena Dong Nam kini sudah terkenal dan tampil di televisi, ayahnya berkata bahwa dia akan membantu Dong Nam untuk belajar taekwondo lagi, juga tidak menyuruh Dong Nam untuk mempelajari teknik yang susah karena mengingat Dong Nam pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan tangannya tidak bisa mengangkat beban berat. Dong Nam juga menjadi salah satu pegawai di bar milik ibuku, itu setelah aku tidak sengaja berkunjung di bar dan Dong Nam sedang menjalankan shiftnya. Awalnya dia meminta maaf kepadaku karena tidak seharusnya dia melamar pekerjaan part time di bar milik ibuku, tapi aku tidak marah hanya karena Dong Nam bekerja disini, aku justru senang karena aku memiliki teman bermain dan karena aku juga mempercayainya sebagai seorang temanku, maka dia tidak akan berkata kepada siapapun jika dia bekerja di tempatku. Dong Nam juga yang mengetahui rahasiaku- rahasia yang sangat aku tutup rapat karena aku tidak ingin orang melemahkanku hanya karena masalah ini. Kini, kemanapun aku pergi Dong Nam selalu membuntutiku bahkan Seol Chan pun meledek Dong Nam jika dia menyukaiku maka langsung saja mengatakannya, dan respon Dong Nam hanya tertawa terbahak-bahak.
"aku menyukai gadis lain tetapi sahabatku juga menyukainya dan gadis ini sepertinya juga menyukai sahabatku itu" ujar Dong Nam saat dia sedang bertugas di bar. Aku tidak mengerti siapa gadis yang dimaksudkan Dong Nam itu, ataukah gadis itu adalah aku tetapi aku sendir tidak yakin jika Dong Nam memiliki perasaan seperti itu kepadaku karena bagiku Dong Nam itu adalah seorang kakak sejati dan teman yang dipercaya ayahku, maka dari itu aku sangat mempercayainya dan Dong Nam sendiri tidak mungkin tetap menyukaiku jika dia sudah tahu rahasia terbesarku.
"dia Shim Eunha, ya Eunha kita, aku menyukainya tapi aku tahu Gyu Dong juga meyukainya dan Eunha sendir juga meyukai Gyu" lanjutnya sambil tetap mengelap meja bartender. Aku merasa ini sangat lucu, setelah kisah cinta segitiga antara Se Yi-Seol Chan dan Seon Woo lalu kami memiliki cinta segitiga lain yaitu Eunha-Gyu Dong dan Dong Nam. Lalu Dong Nam berkata bahwa dia ikhlas jika tidak bisa mendapatkan Eunha, karena baginya sekarang adalah mengejar mimpinya sebagai atlet taekwondo yang mampu mengharumkan nama bangsa korea. Aku sangat terkejut mendengarnya, aku tidak menyangka dia begitu bijaksana dan mengalah kepada sahabatnya, dia sendiri juga tidak yakin kepada dirinya jika dia mampu membuat Eunha bahagia seperti Gyu Dong yang mampu membuat Eunha tersenyum dan bahagia hanya dengan cara mengatakan bahwa Eunha cantik setiap hari. Dong Nam memang bukan tipe orang romantis, dia termasuk orang yang to the point, tidak pernah bertele-tele, dia juga termasuk orang yang menepati janjinya.
"aku minta maaf nana, karena orang-orang menganggap kita memiliki hubungan. Aku tahu kau masih menunggu cinta pertamamu" ujarnya sambil memepuk bahuku, seolah memberiku semangat bahwa aku masih mampu mengejarnya kembali. Aku hanya menggeleng dan berkata bahwa semua gosip itu murahan, dan dia, Dong Nam tak seharusnya merasa bersalah padaku, karena dia orang kepercayaanku dan tidak akan melanggar batas itu. Aku tidak yakin akan menjawab pertanyaannya setelah itu, aku masih belum mampu untuk menyembuhkan lukaku karena Seon Woo.
Dan yang terakhir ada aku dan Seon Woo, hubunganku dengannya kembali seperti semula saat dimana kami masih belum menjadi Colour Bar. Kami menjadi orang asing satu sama lain dan tidak saling mengenal, kami hanya berinteraksi jika disana ada anggota Colour bar yang lain, awalnya mereka juga curiga terhadap aku dan Seon Woo tetapi dengan sendirinya mereka menyampingkan prasangka itu, mereka hanya tau bahwa aku seperti itu, selalu dingin dan sedikit bicara.
Aku masih ingat saat hari terakhir untuk kupon kencan kami, saat itu kami berada dia ruang latihan dan bertanya kepadanya untuk membuatku tersenyum karena pada hari itu adalah kuponku terakhir dengan cara menyanyikan lagu yang ingin dia nyanyikan pada saat malam itu. Aku tahu setelah kupon itu maka semua mimpi sebagai putri ini akan segera berakhir, dia akan kembali kepada Seon Woo seorang ketua kelas yang tidak akan mengenaliku. Dia bukannya menyanyikan lagu bahagia untukku, malah menyanyikan lagu sedih tentang cinta segitiga yang membingungkan dan aku tahu apa makna dalam lagu itu. Seumur hidup aku akan tetap mengingat lagi terakhir yang dinyanyikan olehnya, dia mengetahui jika aku meyukainya tapi dia juga tidak bisa melepaskan Se Yi, cinta pertamanya dan dia memutuskan untuk mengejar cinta pertamanya lalu menjadi seseorang sesuai kriteria Se Yi. Bahkan sampai sekarang pun, dia tetap berusaha menjadi kriteria Se Yi bukan menjadi seperti kata hatinya yang paling dalam. Aku hanya bisa menghela napas mengingat kisah cinta pertamaku yang begitu rumit ini.
Mimpiku.
Mimpiku adalah menjadi seorang desainer dan penyanyi. Dan mengingat aku sudah pandai membuat dan mendesain baju maka aku tidak terlalu mengkhawatirkan mimpiku yang satu ini, orangtuaku pun setuju jika setelah aku menyelesaikan sekolahku, mereka akan mengirimku untu memperlajari desain. Awalnya aku hanya mengira bahwa mimpiku menjadi desainer tidak lah nyata, maka dari itu aku selalu berkata pada semua orang, termasuk Seon Woo bahwa aku hanya ingin lulus sekolah lalu menjalani kehidupanku di luar rumah seperti yang kumau tanpa ada campur tangan orangtuaku.
Tapi mimpi itu kemudia berubah setelah aku bergabung kedalam Colour Bar, tentunya saat kami tampil di berbagai acara musik. Itulah yang memotivasiku untuk memiliki mimpi yang lain, sebagai seorang penyanyi. Sebagai seorang penyanyi, aku ingin seseorang, bukan hanya melihatku tetapi juga mengenal siapa aku- Kim Nana. Dan menjadi penyayi juga, aku ingin lebih terbuka dalam menyalurakan perasaanku, aku bukan termasuk orang yang mampu mengekspresikan ekspresi dengan benar bahkan Seol Chan dan Eunha pun menjulukiku gadis tanpa ekspresi. Dan berkat bantuan Seol Chan lah, aku bisa menjadi salah seorang trainee di MSG. Dia juga berjanji akan merahasiakan tentang ini dari siapapun, awalnya aku tidak percaya mengingat bagaimana mulut Seol Chan begitu bebas tanpa kendali ketika ia berbicara dan dia hanya bilang jika dia takut aku akan melaporkannya kepada ayahku. Ayahku lagi, padahal aku bukan orang yang akan melaporakn siapapun yang mengangguku bahkan orang yang yang menyakitiku pun tidak pernah kulaporkan, dalam kasus Seon Woo saat itu ayahku sendiri yang memergokiku sedang pesta minuman seorang diri dengan raut muka tidak karuan, maka ayahku mencari tahu siapa yang menyebabkanku seperti itu. Entah darimana ayahku tahu bahwa aku patah hati dan itu disebabkan oleh Seon Woo, sampai saat ini aku pun masih mencari tahu siapa sumber informasi ayahku sebernarnya.
Pihak MSG berjanji akan mendebutkanku sebagai seorang penyanyi dengan konsep berbeda, entalah seperti seorang Ailee mungkin karena Ailee merupakan idola yang mampu menari dan juga menyanyi. Bahkan pihak MSG juga mengetahui latar belakang keluargaku, mereka meminta ayahku untuk menjadi salah seorang yang berada dalam pihaknya- dalam arti lain sebagai sekutu mereka. Awalnya memang ayahku menentang dengan keputusanku menjadi seorang trainee, lalu melihat bertapa kerasanya aku berlatih untuk menjadi seorang penyanyi dan setelah ayahku tahu kemampuan vocalku, dia lalu mendatangi kantor presidir MSG dan juga membicarakan mengenai maksud presdir sebagai sekutu. Dan sepertinya semua mengenai ayahku berjalan dengan lancar, mengingat bagaimana ekspresi wajahnya yang sumringah setelah dia menemui presdir.
Tentang Seon Woo.
Hidupnya seperti biasa kurasa, pergi ke sekolah – latihan bersama kami lalu latihan bersama All for One untuk orkestra – belajar dan menjadi orangnya Se Yi ketika Seol Chan tidak ada. Ah, bahkan saat Seol Chan ada pun dia masih tetap menjadi orang yang diinginkan Se Yi, semua orang juga pernah menyuruhnya untuk menjadi dirinya sendiri tapi sepertinya semuanya gagal karena Seon Woo tetap saja menjadi orang lain, orang idaman Se Yi
Aku tidak pernah berusaha untuk menyadarkan Seon Woo kembali, karena bagiku semuanya akan menjadi percuma jika Seon Woo sendiri tidak pernah mendengarkanku, jangan kan mendengarkanku- mengenaliku pun sepertinya hanya anganku belaka. Aku hanya mampu memperhatikan Seon Woo, bagaimana usahanya untuk tetap berusaha memenangkan hati Se Yi dan bagaimana dia menangis ketika Se Yi hanya melihat Seol Chan dan bukan dia. Terkadang aku ingin dia memberiku kupon sekali lagi, lalu aku akan memberitahunya semua dan menghentikannya dari semua tindakan bodohnya. Lalu apa gunanya untukku jika dia memberiku kupon, aku bahkan akan semakin tersakiti dan jika dia berhenti lalu kembali menjadi Seon Woo, cinta pertamaku- aku tidak begitu yakin jika dia akan melihatku. Aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk Seon Woo dan tidak berharap telalu banyak kepadanya.
Dan begitulah kami, Colour Bar menjalani hidup kami. Mewujudkan mimpi kami, belajar dari kesalahan demi kesalahan dan membuatk kami memiliki banyak pengalaman untuk dibagikan. Kami saling mengisi satu sama lain, tentunya kami masih sering tampil di berbagai acar musik – bahkan saat ini pun kami sedang bekerja keras untuk mengeluarkan album perdana kami.
