Satu Liter Air Mata

Author: RT_Dhilla2

Cast: Kyuhyun, Kangin, Siwon.

Genre: Family, Brothership, Friendship

Desclaimer: Semua cast di fanfic ini milik Tuhan Yang Maha Esa, dan orang tua masing-masing. Fanfic ini di ambil dari sebuah film berjudul "One Litre of Tears" dari buku dengan judul yang sama pula karya "Kitou Aya" yang artinya bukan milik saya. Saya hanya mengubah dalam Kyuhyun version dimana akan ada sedikit perbedaan di dalam nya.

WARNING: MOHON DI SIMAK KEMBALI, CERITA INI BUKAN MILIK SAYA, SAYA HANYA MENULIS KEMBALI CERITA DENGAN CAST CHO KYUHYUN TYPO, DON'T SILENT READERS PLEASE^^

"Dalam otak manusia ada sekitar 140 milliar saraf (neuron) dan 10 kali lebih sel yang memberikan perintah kepada sel saraf lain. Mereka terbagi menjadi 2 kelompok yaitu,sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak, batang otak, otak kecil sumsum tulang belakang, dan tulang belakang. Membiarkan tubuh untuk bergerak bebas dan gesit adalah otak kecil,batang otak, dan tulang belakang.— ."

"Changmin-ah lempar kemari bolanya palli..palliiiii" teriak remaja berusia 15 tahun meminta sang teman untuk mengoper bola padanya

"Nyonya Cho, ini adalah gambar dari otak putra anda jika anda membandingkan dengan otak yang normal, anda akan melihat bahwa otak kecil itu mulai layu. Penyaki putera anda disebabkan oleh kerusakan otak kecil. Yang menyebabkan sistem saraf ada yang mulai menghilang dengan kata lain seolah-olah mereka mulai mati"

"Mati?"

"Kyuhyun-ah ! tangkap !"

Dengan gesit dan cepat Kyuhyun—nama remaja berusia 15 tahun itu—menerima lemparan bola dari temannya dan memasukkan kedalam ring.

PLUK

Bola masuk dan semua bersorak gembira.

"Awalnya tidak ada gejala khusus tapi anda mungkin akan melihat putera anda akan mengalami ketidakstabilan berjalan, ia akan sering terjatuh, atau kesulitan mengukur jarak. Mengalami kesulitan menulis dengan jelas, akan sulit untuk berbicara. Gejala akan muncul perlahan namun tetap akan berlangsung"

Seorang yeoja paruh baya memasuki kamar gelap dan sepi putera nya, ia melihat tumpukan buku diari diatas meja , lalu membuka buku itu dan membacanya.

'Eomma, sebenarnya apa tujuan hidupku di dunia ini?'

Kemudian ia membuka lembar berikutnya diari itu

'Memikirkan masa depan, benar-benar membuatku merasa sakit'

Lalu ia membuka lembar terakhir dalam diari itu dan kembali membuatnya matanya berembun.

'Eomma, apakah aku bisa menikah?'

.

.

.

Terlihat seorang remaja berusia 15 tahun sedang sibuk membantu ayahnya bekerja di toko. Sebut saja namanya adalah Cho Kyuhyun, ayahnya membuka kedai jjangmyun bernama Mom House yang cukup terkenal sedistrik lingkungannya tinggal dan ibunya yang bekerja di balai kesehatan masyarakat. Ia memiliki dua orang kakak, satu nuna, satu hyung, Ahra nuna saat ini sedang kuiah tingkat akhir, sementara hyungnya Donghae kelas 3 Senior high school dan Kyuhyun merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Yang saat ini akan masuk SMA.

"Selamat pagi ayah" sapa si bungsu keluarga Cho

"Ooo~ Kyu selamat pagi, Kyu semalam kau tidur hingga tengah malam lagi?"

Kyuhyun tersenyum mengiyakan ucapan ayahnya.

"Eung~ mungkin sekitar hingga jam 3 pagi"

"Yaaa~ kau tidak cukup tidur arra.."

"Aku terlalu gugup untuk tidur"

"Kalau begitu kau tidak usah membantu ayah, tidurlah saja meski hanya sebentar." Ujar Cho Abeoji.

"Tidak ayah, aku sudah tidak bisa tidur lagi." Kyuhyun kemudian melanjutkan pekerjaannya

"Sudah biarkan saja Kyuhyun, yeobo~" Ujar Cho Eomma membiarkan

"Tapi hari ini dia ada tes masuk SMA. Bagaimana jika Kyuhyun mengantuk?"

"Gwencanayo abeonim~" Kyuhyun kembali menanggapi ucapan ayahnya.

Sang ayah hanya berdehem keras dan kembali bekerja, lalu ia melihat Donghae yang masih menguap sambil berjalan.

"Yaaaak Cho Donghae, cepat kemari bantu ayahmu ini eoh" teriak Cho abeonim.

"Malas" kemudian Donghae berlalu ke kamar mandi. Ia adalah putera kedua keluarga Cho.

"Yakkk Yaaakk anak itu. Kembali kau.."

Kyuhyun menoleh, ia tersenyum kecil melihat ayahnya dan hyung nya berdebat. Baginya keluarganya akan semakin dekat jika selalu ada pertengkaran-pertengkaran kecil.

.

"Aku berangkat Eomma. Appa" Teriak Kyuhyun sambil berlari kecil

"Aigoo~ anak itu kenapa selalu berlari" Ujar Cho Ahra puteri sulung keluarga Cho.

"Benar, tiada hari tanpa berlari" timpal Donghae

"Hahaha biarkan saja, ia sedang dalam masa pertumbuhan semangat nya juga tinggi. Donghae-a kau seharusnya memiliki semangat seperti adikmu." Jawab Cho abeoji sambil membersihkan mobil. Donghae menatap malas ayahnya lalu mereka pun berpamitan pada orang tuanya.

"Baiklah kami berangkat dulu"

"Arraseo kalian berhati-hati lah."

"Kyuhyun...Kyuhyun.." Teriak sang eomma

Karena Kyuhyun belum berlari jauh ia masih bisa mendengar teriakan ibunya lalu kembali.

"Waegereyo eomma?" tanyanya heran.

"Kau melupakan kartu ujian mu.." Kyuhyun terkejut karena tanpa kartu itu ia tidak akan bisa mengikuti tes.

"Ah..appa juga hampir lupa. Ini, gunakan ini sebagai jimat agar kau berhasil dalam tes hari ini" ayahnya memberikan jimat berwarna merah, dan Kyuhyun menerimanya dengan hati gembira.

"Gamsahamnida eomma appa. Aku berangkat dulu annyeonghyegyeseyo~"

.

.Di dalam bus Kyuhyun menatap jimat pemberian ayahnya. Di dalam hati ia berjanji akan memberikan hasil yang terbaik untuk keluarganya. Kyuhyun menguap ia merasa sedikit mengantuk, ia memejamkan mata sebentar. Namun tanpa ia sadari ia malah tertidur, halte dekat SMA tempat ia tes pun terlewati.

Plukk

Jimat dalam genggamannya terjatuh, Kyuhyun pun terbangun dan terkejut karena ia hanya sendirian di dalam bus, itu artinya ia telah melewati halte dimana seharusnya ia berhenti.

"Ahjussiiiii, stop di depan" teriak Kyuhyun.

"Eotteohke apa yang akan terjadi, aku tidak tepat waktu.." Gumamnya sambil berlari kembali berlawanan arah, sehingga ia terjatuh.

.

Seseorang namja memarkirkan sepedanya, dan terdiam menatap kartu tes memasuki SMA dalam genggamannya.

"Kurasa aku tidak perlu mengikuti ujian ini."

Tiba-tiba saja ia di kejutkan dengan suara sepeda terjatuh, ia menoleh ke sumber penyebab banyak sepeda terjatuh. Ia menemukan remaja laki-laki memakai pakaian seragam dengan luka di lutut terjatuh di dekat sepeda.

"Ahh sakitt..." Ringisnya pelan

"Kau pasti bercanda." Dengus Kibum sambil membenarkan posisi sepeda seperti semula.

"Mianhamanida" Ujar Kyuhyun sambil berjalan terseok dan membantu Kibum.

Tiba-tiba turun hujan, Kyuhyun membereskan peralatannya dan memasukkan kartu ujiannya. Kibum melihat kartu ujian dalam genggaman Kyuhyun yang sama dengan miliknya. Kyuhyun pun berjalan dengan kesusahan menuju sekolah. Kibum menaiki sepedanya dan menawarkan Kyuhyun untuk naik.

"Naik.."

"Eh..?"

Mereka pun ke sekolah bersama dan mengikuti Ujian.

TBC

Mian, udah lama ga nulis jadi agak kagok buat nulis lagi. Semoga kalian suka dengan OLT Kyuhyun version ini.

Annyeong~