FRIENDSHIP
Drabble I : Indigo
Jungkook itu anak indigo. Dan ia dianggap aneh karena hal itu. Sejak kecil hingga ia sudah duduk di kelas 1 SMA sekarang pun, Jungkook tak pernah memiliki teman. Disekolah ia sering dijauhkan. Salahkan dirinya sendiri karena terlalu asik dengan dunianya sehingga banyak murid yang malas mengajaknya bermain bersama. Mengobrol pun mereka jadi merasa ogah. Meski nyatanya ia tak memiliki teman di dunia nyata, tapi ia tak pernah merasa sendirian. Karena setiap harinya, di sisinya selalu ada teman seperjuangannya dari alam lain. Dan teman yang Jungkook anggap paling setia dibanding yang lain.
"Kenapa kau selalu menolak bergabung dengan mereka, Kook?" Tanya temannya membuat Jungkook langsung mengarahkan kepalanya ke arah kiri, tempat dimana temannya itu berada, selalu menemaninya.
"Karena mereka semua membosankan." Balas Jungkook singkat lalu kembali sibuk dengan buku gambarnya, Jungkook memang senang sekali menggambar.
"Membosankan? Bukankah teman dari alam yang sama justru lebih menyenangkan daripada teman dari alam lain, sepertiku?" Tanya temannya lagi membuat Jungkook langsung menolehkan kepalanya kepada temannya itu lagi.
"Jadi apa kau tidak senang berteman denganku, Taetae?" Tanya Jungkook pada temannya yang ia panggil dengan sebutan Taetae itu.
Taetae, atau lebih tepatnya Taehyung, hantu laki-laki berusia 18 tahun itu hanya bisa memandang Jungkook datar. Bukan ini yang ia harapkan. Meski mereka memang sudah berteman sangat lama, bahkan hampir seumur hidup Jungkook, dirinya tetap merasa tak tega jika melihat Jungkook sendirian, merasa kesepian dan dijauhkan. Apalagi karena kelebihan yang dimiliki oleh dirinya. Karena Taehyung tau bagaimana rasanya sendirian, ia tau bagaimana rasanya ditinggalkan, ia juga tau bagaimana rasanya dijauhkan di kehidupannya dulu.
Sejak orang-orang tau akan kelebihan yang dimiliki Jungkook, satu persatu dari mereka mulai menjaga jarak dari dirinya. Alasannya? Hanya alasan bodoh seperti : aku tak mau diikuti hantu karena anak itu atau aku tak mau dianggap memiliki teman yang aneh karena ia sering berbicara sendiri bahkan jangan-jangan dia akan menyuruh teman hantunya itu untuk menggangguku dan lain sebagainya.
Dan sebagai teman yang baik, Taehyung tentu saja banyak memberi pengertian kepada Jungkook. Sosok hantu tampan itu sering berupaya membuat Jungkook dekat dengan teman-teman sekelasnya. Ia hanya ingin Jungkook tak merasa sendirian selama seumur hidupnya. Dalam kata lain, ia tak ingin Jungkook mengalami seperti apa yang pernah ia alami, dulu.
"Kau dengar? Ia berbicara dengan sosok temannya lagi kan?"
"Kau benar. Ihh aku jadi takut.."
"Ihh ayo kita keluar! Aku tak mau temannya itu nanti malah muncul dihadapanku!"
"Dasar aneh!"
Taehyung hanya bisa memandang datar teman-teman sekelas Jungkook yang mulai keluar dari dalam kelas. Ia bahkan bisa mendengar apa yang dikatakan oleh teman-teman sekelas Jungkook itu dengan jelas. Dan pandangan matanya kini tertuju pada sosok Jungkook yang hanya bisa menundukkan kepalanya dengan bahu bergetar.
"Kook, kau… baik?" Tanya Taehyung nampak sangat khawatir.
"Hiks.." satu isakan kecil lolos dari bibir Jungkook membuat Taehyung, sosok hantu itu bingung.
"Kook?"
"Mereka benar hiks jika aku hiks aku memang aneh.." isak Jungkook lalu segera membenamkan kepalanya pada kedua tangannya yang terlipat di atas meja. Bahunya nampak berguncang hebat. Taehyung tau jika Jungkook pasti sedang menangis sekarang.
"Kau tidak aneh, Kook. Tapi… kau special. Mereka saja yang tidak tau tentangmu. Salahkan saja mereka yang tidak mau mengenalmu. Salahkan saja mereka yang selalu memandang sebelah mata dirimu. Justru sosokmu itu menurutku sangatlah special. Dirimu bahkan menganggapku yang hanyalah segumpalan asap ini sebagai temanmu. Jadi kurang baik apa dirimu?" Ujar Taehyung mencoba menenangkan Jungkook.
"Dan yang perlu kau ingat. Kau juga harus membuka matamu lebar-lebar. Kau masih memiliki kehidupan. Kau masih memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan seorang yang benar-benar akan menjadi sosok temanmu. Jangan terlalu terpaku akan duniamu sendiri." Sambung Taehyung, mencoba memberi pengertian. Jika hantu bisa menyentuh dan memeluk manusia, sudah akan Taehyung lakukan sejak tadi. Namun karena dunia mereka berbeda, hanya ucapan penenanglah yang bisa Taehyung berikan untuk temannya itu.
"Jadi, jangan menangis lagi.. Seorang Jeon Jungkook tidak boleh menangis. Atau mau aku panggilkan Nappora-bo untukmu, hmm?" Mendengar perkataan Taehyung, Jungkook langsung mengangkat kepalanya dan memandang tajam Taehyung.
"Jangan panggilkan hantu tak berwajah itu untukku! Aku sungguh membencinya, ihh!" Balas Jungkook membuat Taehyung tertawa saat mendengarnya.
"Hahaha kau lucu sekali. Kau takut kepadanya, tapi kenapa kau tidak takut padaku? Padahal kami sama-sama hantu hahaha.." ujar Taehyung tanpa bisa menutupi tawanya.
Jungkook hanya terdiam mendengar perkataan Taehyung. Jungkook mulai memikirkan perkataan Taehyung tadi. Apa iya selama ini dirinya terlalu terpaku pada dunianya sendiri? Dunia indigonya sendiri? Tapi itu semua juga karena dirinya yang selalu dijauhkan dari teman-temannya, hingga dirinya tak memiliki teman. Beruntung dirinya memiliki sosok Taehyung yang meskipun hanya sekadar teman gaibnya tapi ia merasa senang karena memiliki seseorang yang sangat mengerti dirinya dan mau menjadikannya teman curhatnya seperti Taehyung.
"Kook? Kau melamun?" Panggil Taehyung mencoba menyadarkan Jungkook dari lamunannya.
"Ahh ya?"
"Kau melamun. Apa yang sedang kau pikirkan?" Taehyung begitu penasaran dengan Jungkook. Kenapa namja itu bisa tiba-tiba melamun seperti itu?
"Hmm Taetae.. Hmm kau tau bagaimana caranya hmm berteman?" Tanya Jungkook ragu pada Taehyung.
"Hmm? Kenapa kau bertanya padaku? Dulu kau sendiri justru yang mendekatiku terlebih dulu. Kenapa kau bertanya lagi?"
"Hmm aku…"
"Dekati mereka, jangan sungkan untuk mengajak mereka berkenalan dan mengajak mereka berbicara. Aku yakin jika mereka sudah mengenalmu, mereka pasti akan mau berteman denganmu." Ujar Taehyung meyakinkan.
"Benarkah begitu?" Jungkook nampak sedikit ragu-ragu.
"Ya, percayalah padaku. Kau hanya perlu percaya diri. Sudah sana hampiri teman-temanmu." Taehyung mendesak Jungkook untuk memulai pendekatan dengan teman-teman sekelasnya yang terlihat sedang asik bercengkrama di depan kelas.
Mendengar dorongan dari Taehyung, Jungkook pun mulai bangkit dari kursinya. Tak lupa sebelumnya ia juga membenahi penampilannya yang sedikit berantakan karena habis menangis tadi. Dengan menghela nafas sejenak, Jungkook pun mulai melangkah mendekati teman-teman sekelasnya.
Taehyung masih diam dalan posisinya. Ia tak berniat mendekati Jungkook yang kini sudah terlihat mencoba akrab dengan beberapa teman sekelasnya. Bahkan ia sudah bisa tertawa saat mendengar lontaran candaan dari salah satu temannya. Taehyung hanya tak mau mengganggu Jungkook dengan teman-teman nyatanya.
Tanpa sadar Jungkook memberikan seulas senyum pada Taehyung yang masih setia pada posisinya, berdiri di samping kiri meja Jungkook. Melihat senyum itu, entah mengapa Taehyung merasa sangat senang dan begitu lega. Ia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Ia sadar dirinya memang sosok teman Jungkook. Namun walau bagaimana dekatnya mereka, lamanya mereka berteman, tetap saja ada satu hal yang membuat mereka berbeda, yaitu alam mereka.
END
A/N : aku kembali dengan membawa drabble yang beda genre nih. Mencoba suasana baru setelah 5 drabble yang sweet unyunyu fluff af, sekarang aku kembali bawa drabble yang kontennya tentang friendship. Gimana? Apa menurut kalian drabble ini menarik juga? Aku mendapat saran untuk mencoba mengetik drabble genre lain dan jadilah begini :') dan sengaja aku buat jadi new story soalnya aku pikir malah akan kebanting banget kalo aku gabungin di drabble lama aku.. yg awal fluff unyunyu sweet romance maks malah jadi ganti genre gini huftt.. ide awal aku buat ini karena aku inget dulu, kata eommaku waktu aku kecil, eomma sering liat aku suka main dan ketawa-ketawa sendiri(?) asik dengan duniaku sendiri. Aku bukan anak indigo kok tapi seinget aku, dulu waktu kecil aku sepertinya memang punya teman begitu dan malah sering berinteraksi dengannya tapi untuk namanya aku lupa siapa :') maaf untuk temanku ya… sekian sesi curhatnya. Aku tunggu review kalian ya...
