hetalia. hidekaz himaruya
cover image is not mine
story. line
Arthur menyandarkan punggungnya ke punggung Vash, menatap susunan rapi yang telah dirangkai belasan gumpalan berwarna putih—berjejer di tengah hamparan langit. Secara diam-diam memaksa pemuda Jerman itu untuk sedikit membungkuk karena berat yang ditumpukan padanya.
"Hei, Vash. Menurutmu cinta itu apa?"
Sebaris pertanyaan sederhana meluncur dari bibir Arthur. Vash yang tengah berfokus pada sebuah buku yang digenggamnya seketika tercekat. "Mengapa bertanya?" Vash mengalihkan pandangannya. "Memang tidak boleh? Oh ayolah."
Dasar keras kepala, batin Vash merutuk.
"Menurutku, cinta adalah ketika kamu rindu—ketika kamu mengadepankan kepentingan orang lain di atas dirimu sendiri, dan ketika kamu tidak ingin kehilangan apa yang kamu miliki."tutur Vash akhirnya. Arthur tertawa pelan kemudian mengangguk. "Penjelasan yang panjang ya."
"Kamu yang minta."tukas Vash dongkol. Ia mengabaikan Arthur, kembali pada buku yang seebenarnya hanya sebagai alasan agar membungkam mulut Arthur—sehingga ia bisa diam-diam mengamatinya lebih jelas.
"Kalau menurutku, sih, sederhana saja," Vash berpura-pura tidak mendengar, walau sebenarnya kedua telinganya telah dipersiapkan untuk menangkap suara si Briton. Kepalanya ditundukkan lebih dalam, seakan dia sungguh tidak peduli.
Arthur tersenyum. "Cinta adalah kamu."
—dan saat itu, satu-satunya yang Vash minta adalah hal klise; agar Arthur tidak mendapati semburat merah yang menguar di pipinya.
einde.
endnote. i blame roicchi for making me ship ukswitz so hard! :"D
