WARNING:
Mature theme. Vulgar. 21. Mengandung adegan dewasa sesama jenis. Yang
Not for children
Not for 'normal' and straigt reader
Byun Baek Hyun adalah seorang mahasiswa psikologi yang selalu memperoleh nilai sempurna hampir dalam tiap semester yang dia tempuh. Wajahnya tidak bisa dikatakan jelek, dengan kulit seputih porselen tanpa cela. Kedua matanya yang dijuluki 'puppy eyes' oleh orang-orang dan postur tubuh mungil, membuatnya menjadi sosok yang diidolakan banyak gadis dan laki-laki di universitasnya maupun di tempat lain. Ya, laki-laki.
Selain karena matanya yang membuatnya tampak sangat imut, wajah cantiknya membuat banyak laki-laki ingin menggodanya. Walaupun dia tidak memiliki tubuh seseksi Kim Jongin, juniornya yang katanya memiliki tubuh paling seksi di universitasnya. Dia juga bukan tipikal laki-laki seduktif yang selalu menatap gadis-gadis cantik dan seksi dengan pandangan menggoda seolah ingin melumat mereka seperti yang selalu dilakukan Do Kyungso, salah satu sahabatnya di universitas. Dan Baek Hyun juga bukanlah tipikal laki-laki yang sering menggunakan pakaian ketat untuk menunjukkan tubuh atletisnya, seperti yang selalu dilakukan Oh Sehun, juniornya yang paling tampan di seantero kampus dan satu-satunya orang yang paling dekat dengannya karena rumah mereka bersebelahan.
Yang membuat Baek Hyun menarik perhatian semua orang bukan sebatas keseksian tubuhnya, tapi inner beauty yang dia pancarkan. Er, well ... Mungkin pendeskripsiannya terlalu berlebihan.
Tidak ada seorangpun yang benar-benar tahu seperti apa kepribadian Baek Hyun sebenarnya ataupun siapa orang yang disukainya. Termasuk para sahabatnya. Selama ini Baek Hyun tidak pernah menunjukkan ketertarikannya pada seorang pun pun di universitas, atau saat mereka sedang bersantai di luar jam kuliah. Baek Hyun selalu kelihatan acuh dengan beberapa gadis yang berusaha mendekatinya. Dia kelihatan lebih suka memilih berkutat dengan buku-buku dan tugas dibanding ikut pesta lajang dan bertemu dengan beberapa gadis. Bahkan ada rumor yang mengatakan kalau dia adalah gay. Tapi dia tidak peduli.
Bahkan orangtuanya pun tidak tahu seperti apa kehidupan pribadi anak mereka. Mereka hanya tahu kalau Baek Hyun selalu menghabiskan waktu di dalam kamarnya untuk belajar.
Dan itu cukup menguntungkan Baek Hyun untuk melakukan hobi rahasianya.
Awalnya Baek Hyun hanya iseng-iseng mengikuti undangan game misterius yang masuk ke inbox-nya. Game itu bernama "Lovely". Terlalu manis, iya awalnya. Si pengirim tidak mencantumkan nama lengkap, hanya dengan menggunakan nama sandi, yaitu Juliette87. Baek Hyun selalu mengabaikan pesan itu dan menganggapnya sebagai e-mail sampah. Tapi lama kelamaan si pengirim mulai rajin sekali mengiriminya e-mail yang sama. Sampai akhirnya Baek Hyun menyerah dan membuka e-mail itu dengan enggan. Dia sama sekali tidak berniat untuk bermain game itu dengan serius, awalnya. Dan hanya membuka karena penasaran kenapa si pengirim e-mail terus menerus mendesaknya sampai inbox-nya penuh.
Sampai akhirnya Baek Hyun benar-benar menjadi kecanduan dengan game itu.
Di awal permainan, Baek Hyun hanya diminta untuk memilih teman kencan virtualnya melalui game itu. Baek Hyun sendiri tidak tahu ke mana arah permainan game itu. Tapi yang membuatnya heran adalah dia tidak bisa memilih pemain untuk dirinya sendiri. Karena begitu dia menuliskan datanya di awal permainan, dirinya sendiri sudah masuk ke dalam game itu dan menjadi tokoh dalam game itu. Bahkan tokoh virtual yang ada dalam game itu benar-benar mirip dirinya. Dengan tinggi yang sama, baju yang selalu sama setiap dia memainkannya, deskripsi wajah yang sama dengannya dan bahkan suaranya pun mirip dengan dirinya. Hobi dan makanan favoritnya pun sama dengannya. Intinya, tokoh itu benar-benar replikanya.
Itu yang membuat Baek Hyun menjadi tertarik dan penasaran sekali dengan game itu. Siapapun pencipta game ini, dia pasti orang yang sangat jenius. Sampai bisa benar-benar menciptakan tokoh yang sama dengan orang yang memainkannya hanya dengan memasukkan data-data personal orang tersebut.
Baek Hyun mulai tertarik dengan game itu, dan atas saran si pengirim e-mail, dia harus memilih teman kencannya. Si pengirim e-mail itu mengatakan kalau dia harus memilih tokoh laki-laki bernama "Loey", karena dia adalah tokoh paling dicari di game itu. Saat itu Baek Hyun tidak begitu ambil pusing dengan pilihan itu dan langsung menyetujuinya saja. Dia juga awalnya hanya iseng saja memilih teman kencannya. Dia tidak benar-benar tertarik untuk mengencani seorang pria dalam kehidupan nyatanya. Yang benar saja.
Karena rasa penasaran bercampur iseng itu, akhirnya dia memilih tokoh bernama "Loey" itu.
Tokoh laki-laki bernama Loey itu memiliki perawakan tubuh yang sangat sempurna. Badannya tinggi dan atletis. Dia mempunyai kulit seputih susu, rambut berwarna hitam dan mata hitam onyx yang mirip dengan batu mutiara hitam. Suaranya ... terdengar seksi sekali saat dia memanggil nama Baek Hyun.
Dan, yah ... Baek Hyun akhirnya terjebak di dalam permainan konyol ini dengan teman kencannya yang bernama Loey itu. Baek Hyun selalu bertanya-tanya sendiri dalam hati, bagaimana wajah asli Loey. Dia menyimpulkan, kalau mungkin saja tokoh yang ada dalam permainan itu sama dengan si pemain aslinya. Mungkin saja.
Baek Hyun menganggap kalau mungkin saja permainan itu akan sama dengan game Sim dan yang lainnya. Memang tidak sepenuhnya salah. Dia menghabiskan waktunya dengan pemuda itu melalui kencan virtualnya. Ke bioskop, pergi ke pantai, makan .. Dan hal-hal lain yang selalu dilakukan para pemuda yang sedang berpacaran.
Hanya saja, Baek Hyun merasa ada yang beda dengan permainan kali ini. Dia adalah penggemar berat game sejak kecil. Dia pernah memainkan game genre apapun. Tapi game yang ini benar-benar aneh menurutnya.
Saat pergi bermain ke pantai, dia merasakan tubuhnya juga basah seperti apa yang sedang dilakukan tokoh dalam game itu. Saat si tokoh sedang makan di suatu tempat, dia juga merasa kalau dirinya sedang benar-benar memakan itu. Dan ada yang lebih aneh, dia bahkan bisa merasakan tangan Loey yang menggenggam tangannya. Dia bisa merasakan bibir Loey yang hangat dan lembut saat mereka melakukan ciuman pertama.
Baek Hyun tahu, itu gila dan itu hanyalah game. Tapi dia benar-benar merasakannya. Dan dia merasa dia sudah masuk terlalu jauh. Dia tidak pernah benar-benar berpikir untuk mengencani seorang pria bahkan untuk berciuman dengannya. Awalny dia hanya melakukan permainan itu untuk sekedar iseng saja. Dia tidak tahu kalau itu akan berdampak besar pada dirinya sendiri.
Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Seolah dia terhubung langsung dengan permainan itu.
Dia merasa ketakutan sekali dan pernah meninggalkan game itu untuk beberapa saat.
Tapi rasa penarasan yang hebat yang entah darimana datangnya, mendorongnya untuk membuka game itu lagi beberapa hari kemudian. Dia merasa, kalau dia sedikit kesepian. Dan Baek Hyun mengakui dalam hati dengan perasaan yang tidak enak pada dirinya sendiri, kalau dia mulai menyukai Loey. Dia belum pernah berpacaran dengan hubungan yang seaneh ini sebelumnya. Dan rasa penasaran membuatnya penasaran.
Beruntung baginya, Loey sama sekali belum meninggalkan halamannya dan masih di sana dalam status "waiting for you" pada Baek Hyun.
Baek Hyun mulai melanjutkan hubungannya lagi dengan Loey.
Hubungan mereka mulai ke level yang lebih tinggi. Baek Hyun tidak tahu bagaimana akhir dari permainan ini. Kalau dia bertengkar dengan pasangannya dan putus, itu artinya "game over". Tapi kalau mereka terus melanjutkan hubungan mereka sampai ke jenjang pernikahan, mereka akan memenangkan permainan.
Baek Hyun tidak peduli lagi dengan aturan permainan itu. Dia mulai menikmati sentuhan tangan Loey di tubuhnya. Meskipun Loey hanya menyentuhnya melalui tokoh virtualnya di game, tapi Baek Hyun benar-benar merasakan sentuhan tangannya di kulitnya.
Mereka mulai sering berciuman, bahkan Baek Hyun tidak segan-segan memencet tombol "french kiss". Meskipun dia tidak benar-benar melakukannya, tapi Baek Hyun bahkan bisa merasakan lidah Loey dan salivanya yang hangat berada dalam mulutnya.
Baek Hyun benar-benar merasa kalau dirinya sudah gila tapi dia menikmati kehidupan virtualnya dengan pasangannya ini.
Sampai akhirnya mereka benar-benar memilih tombol "Sex" setelah mereka melakukan kencan panas beberapa minggu lamanya.
Selama hidupnya, belum pernah sekalipun Baek Hyun membayangkan akan melakukan hal itu dengan seorang pria. Apa sekarang dia benar-benar menjadi seorang gay? Ah, dia tidak peduli. Hanya saja saat ini, dia merasa nyaman berada dalam hubungan ini. Toh, dia tidak akan benar-benar melakukannya? Ini hanya permainan kan?
Baek Hyun ingat sekali saat dia pertama kali melakukan itu. Loey memilih melakukan itu di hotel pilihannya. Sebuah hotel kelas mewah dengan pemandangan malam yang menakjubkan. Saat itu Baek Hyun diminta berbaring di atas tempat tidur berukuran king size itu. Baek Hyun juga ingat sekali bagaimana pemuda virtual itu menyentuh tokoh dirinya di dalam game itu dengan sangat lembut. Memang akan sangat aneh melihat dirimu sendiri melakukan seks dengan seseorang, sekalipun itu di dalam game.
Tapi Baek Hyun sangat penasaran dan tidak bisa menolaknya.
Akhirnya dia menyetujuinya dan tidak memencet tombol apapun saat Loey menguasai tubuhnya di dalam game itu.
Baek Hyun hanya melihat dari depan layar laptopnya, bagaimana Loey melucuti pakaiannya di dalam game dan mencium bibirnya dengan begitu intens. Dia ikut mendesah saat bibir Loey mencium dan mengigit lehernya sehingga menimbulkan bekas kemerahan di sana. Baek Hyun sendiri tidak tahu bagaimana sebabnya bekas luka itu benar-benar ada di lehernya, bahkan tidak hilang sampai dua hari ke depan.
Saat kedua tangan pemuda itu menyentuh dadanya di dalam game dan meremasnya, Baek Hyun bahkan benar-benar merasakan ada seseorang yang melakukannya pada dadanya. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mendesah saat itu.
Lalu sentuhan si pemuda virtual berambut raven itu semakin liar menyentuh tubuhnya. Menyentuh bagian tubuhnya paling sensitif dan membuat dirinya basah. Tokoh Baek Hyun di dalam game mendesah hebat, begitu juga dirinya yang asli. Pemuda itu bahkan sanggup membuatnya orgasme melalui game itu.
Baek Hyun benar-benar tidak tahu bagaimana cara kerja game itu. Mungkin ada sihir yang terlibat dalam permainan itu. Karena dia tidak bisa membatalkan semua keputusannya. Sekali dia memencet tombol "yes" maka tidak ada tombol "cancel" atau "no". Jadi dia harus mengikuti permainan sampai selesai.
Dan akhirnya malam itu juga, Byun Baek Hyun merasakan seks untuk pertama kalinya melalui game aneh, dengan seorang pemuda yang tidak dia kenal dan tidak pernah dia temui sebelumnya.
Baek Hyun tidak gila dengan mengatakan kalau dia benar-benar melakukan seks dengan pemuda virtual itu. Dia benar-benar merasakan sakit saat teman kencannya itu menghentakkan kejantanannya pada tubuh virtual-nya di game. Itu adalah pertama kalinya dia merasakan ada sesuatu yang masuk ke dalam lubang analnya. Dan yang lebih aneh adalah, dia tidak melihat sesuatu itu secara langsung. Tidak ada yang benar-benar menyodok tubuhnya saat itu.
Dan untuk bukti lainnya, dia berani bersumpah, benar-benar ada cairan sperma yang bercampur dengan cairannya sendiri setelah game itu berakhir.
Baek Hyun menjadi benar-benar ketakutan sejak saat itu. Dia benar-benar memutuskan untuk tidak memainkan game itu lagi. Dia bahkan mematikan laptopnya untuk beberapa hari dan memilih meminjam laptop Kyunsoo untuk beberapa hari. Tapi sayangnya inbox-nya kembali dipenuhi oleh pengirim bernama Juliette87 itu. Dia mengatakan kalau dia berhenti memainkannya, hidupnya akan terancam. Game itu sudah merekam semua data pribadinya, bahkan tentang pengalaman seks pertamanya dengan seorang laki-laki yang merupakan teman kencan virtualnya.
Semua dunia tentu akan menertawakannya. Kenyataan itu benar-benar membuatnya jadi orang paling konyol di dunia. Semua orang akan menghinanya, mulai menghujatnya dan julukannya akan bertambah. "Internet Sex Monster", mungkin.
Dengan berat hati, Baek Hyun memutuskan untuk kembali memainkan game itu sampai tuntas. Dia memutuskan untuk membuat masalah sehingga si Loey itu akan membencinya dan mereka putus lalu permainan itu game over.
Sayangnya, Loey tidak benar-benar ingin melepaskannya. Dia tidak menanggapi seluruh perkataan Baek Hyun dan membalasnya dengan ciuman intens.
Baek Hyun bahkan tidak bisa menolaknya. Bibir pemuda itu terlalu hangat dan lembut, dan Baek Hyun mulai ketagihan dengan ciuman lembutnya.
Dan akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka. Awalnya dengan terpaksa. Tapi lagi-lagi dia kalah dengan perasaannya sendiri. Ya, dia mulai menyukai hubungan ini. Setidaknya, dia tidak pernah merasa kesepian lagi sejak saat itu. Dan itulah alasan kenapa dia selalu menghindari semua orang yang mendekatinya di dunia nyatanya. Karena ada yang lebih menarik perhatiannya dibanding mereka semua.
Well, agak gila dan konyol. Game itu telah membuat orientasi seksualnya berubah. Tapi Baek Hyun berjanji dalam hati kalau suatu saat dia akan melacak siapa sebenarnya Tuan Loey yang membuatnya tidak bisa meninggalkannya ini.
Hubungan mereka terus berlanjut sampai sekarang. Bahkan hampir setiap malam mereka memencet tombol "sex" untuk mengakhiri kencan mereka.
Seperti malam ini, setelah Baek Hyun sudah selesai mengerjakan semua laporannya.
Pemuda itu berdiri tak jauh dari meja kamarnya dan duduk di tepi ranjang sambil menghadap laptop yang sengaja dia arahkan padanya. Layar laptop itu menunjukkan gambar seorang pemuda berambut hitam dan bertelanjang dada, sedang duduk dengan kepalanya terbenam di antara kedua paha sosok Baek Hyun di dalam dunia virtual. Sosok Baek Hyun virtual itu sedang menopang tubuhnya di tempat tidur di belakangnya. Dia memakai kimono tidur yang bagian depannya terbuka dan menampilkan dadanya yang penuh bekas kemerahan. Suara desahan keluar dari mulutnya saat kepala pemuda itu bergerak-gerak di pangkal pahanya dengan cepat. Kedua kakinya ditahan oleh tangan Loey agar tetap terbuka lebar.
"Ahhh! Ahh, ya, ampun! Ini gila!" desah Baek Hyun dengan suara pelan.
Dia ikut melebarkan kedua kakinya di pinggir ranjangnya, sama seperti dirinya yang ada di dalam game itu. Kimononya sudah dia angkat sampai ke atas paha dan dia juga melepaskan celana dalamnya. Meskipun tidak ada siapapun di bawahnya saat ini, tapi dia bisa merasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak di antara pangkal pahanya yang membuat kejantanannya menegang saat ini.
Baek Hyun yang ada di dalam game mulai meremas rambut Loey dan memintanya untuk mempercepat gerakannya.
"Ahhhh! Mmmmmph!" Baek Hyun menutup mulutnya untuk menahan desahannya. Dia merasakan sesuatu bergerak dengan lebih cepat di sekitar penisnya yang mencuat. Dia tidak bisa menahannya lagi. Ini gila. Benar-benar gila. Baek Hyun mendongakkan kepalanya dan memperlebar kakinya. Dia meremas spreinya dan menggigit bibir bawahnya untuk menikmati gerakan lidah yang mengelilingi penisnya saat ini.
Dia tidak bisa melihat siapapun di bawahnya, dan dia ingin ikut meremas rambut itu, sama seperti yang dilakukan dirinya di dalam game. Tapi tidak bisa. Yang hanya bisa dilakukannya saat ini hanya meremas spreinya sambil menahan desahannya agar tidak terdengar keluar kamarnya.
"AH! Loey!" Baek Hyun kembali meneriakkan nama yang akhir-akhir sering diucapkannya.
Dia merasakkan tubuh bagian bawahnya mulai panas. Cairan pre-cum mulai membasahi kejantanannya. Dia merasakan tubuhnya akan meledak sebentar lagi.
Gerakan lidah Loey di bawah tubuhnya semakin cepat, ditambah dengan jarinya yang bergerak keluar masuk ke dalam lubang analnya dengan cepat.
"Ini gila! AHHH-mmmph!"
Baek Hyun menutup mulutnya dengan erat saat dia merasakan tubuhnya mulai meledak hebat. Cairan panas dalam tubuhnya mulai meledak keluar dari ujung penisnya.
Baek Hyun merasakan tubuhnya lemas. Napasnya tersengal dan wajahnya memanas. Dia melihat ke layar laptopnya. Loey sudah berdiri dari tempatnya dan mulai membaringkan Baek Hyun yang berada dalam game ke atas tempat tidur.
Tok! Tok! Tok!
"Baek Hyun!"
Suara ibunya terdengar dari luar kamar. Dan itu membuat Baek Hyun tersentak kaget. Dia cepat-cepat mengambil tisu yang ada di atas mejanya dan membersihkan tubuhnya.
"Baek Hyun-a!" panggil ibunya lagi.
"Ya? Tunggu sebentar," sahut Baek Hyun. Dia membuang tisunya ke tempat sampah dan segera memakai celana dalamnya lagi. Dia buru-buru menulis sesuatu di laptopnya. Semacam sebuah chat yang menghubungkan secara personal dengan teman kencan itu.
"Kita tunda sebentar. Aku ada urusan."
Lalu Baek Hyun keluar dari game itu dan mematikan laptopnya.
Ibunya sudah menunggu di luar kamarnya dengan dahi berkerut.
"Kau sakit?" tanyanya dengan nada khawatir, melihat penampilan anak tunggalnya yang berantakan. Rambut berantakan dan wajah kemerahan.
"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Baek Hyun.
"Kau tidak berbohong kan? Ada beberapa ruam kemerahan di lehermu," kata ibunya seraya menyentuh leher Baek Hyun.
Baek Hyun segera mengangkat kerah bajunya hingga menutup lehernya.
"Tid-tidak. Ini bukan apa-apa. Mungkin nyamuk. Ini sudah memasuki musim panas, jadi mulai banyak nyamuk berterbangan," kilahnya, dengan wajah memerah.
"Hm, mungkin. Ah, Kyungsoo mencarimu. Dia menelponmu. Dia bilang ponselmu tidak bisa dihubungi sejak kau pulang kuliah tadi," kata ibunya.
"Oh, benarkah? Baiklah, aku akan mengecek ponselku lagi kalau begitu," kata Baek Hyun.
"Cepatlah turun. Aku sudah menyiapkan makan malam," kata ibunya.
Baek Hyun mengangguk.
"Baiklah. Aku akan mandi dulu," katanya kemudian.
Ibunya lalu berbalik dan menuruni tangga.
Baek Hyun menarik napas dan menghelanya dengan perlahan.
Dia kembali masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya. Matanya melihat laptopnya yang masih terbuka tapi dalam keadaan mati itu. Dia kembali menghela napas panjang. Mood-nya sudah hilang gara-gara ketukan ibunya tadi.
Jadi Baek Hyun hanya berbaring di atas tempat tidurnya sambil menyalakan ponselnya lagi.
Pesan dari Kyung Soo langsung muncul di layar ponselnya begitu ponsel itu menyala. Baek Hyun lalu membukanya.
"Hei, Byun Baek Hyun! Aku menghubungimu sejak tadi tapi kau tidak mengangkatnya! Dasar. Jangan bilang kau sibuk mengerjakan laporan! Padahal aku berniat mentraktirmu. Oh, ya! Ada kabar baik. Kau tahu kan kalau Profesor Kim sedang cuti melahirkan? Sepupuku yang tinggal jauh di Busan bersedia untuk menggantikannya untuk sementara. Mungkin besok dia sudah masuk kelas. Sampai jumpa besok. Bye!"
Baek Hyun hanya mendengus pelan setelah membaca pesan yang panjang itu. Dasar. Tapi dia tidak membalasnya. Tubuhnya terlalu lelah setelah seharian mengerjakan laporan tugasnya dan juga kencan panasnya tadi. Matanya bahkan hampir terpejam kalau saja dia tidak ingat perutnya yang sudah mulai keroncongan sejak tadi. Dengan enggan Baek Hyun akhirnya bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandinya.
Baek Hyun sampai di kelasnya, beberapa menit sebelum jamnya dimulai. Kyung Soo sudah meneriakinya dari tempat duduknya. Pemuda berambut hitam pendek itu melambaikan tangan ke arahnya dengan heboh. Jong Dae, teman seangkatannya duduk di sampingnya dengan wajah mengantuk. Baek Hyun menatap pria pendek itu dengan tatapan bingung.
"Ada dengannya?" tanyanya.
"Biasa. Kencan semalam suntuk," jawab Kyung Soo, dengan sebuah senyum samar.
Baek Hyun mendecih pelan sambil tertawa geli.
"Dasar," katanya seraya duduk di samping Kyung Soo.
"Kau lama sekali," kata Kyung Soo.
"Hanya beberapa menit sebelum kelas dimulai kan?" sahut Baek Hyun.
"Tapi kau akan menyesal kalau terlambat," kata Kyung Soo.
Baek Hyun kembali mengernyitkan dahi menatapnya bingung.
"Memang kenapa?" tanyanya.
Kyung Soo menatap Baek Hyun dengan tatapan galak.
"Kau membaca pesanku kemarin kan?" tanyanya.
Baek Hyun mengangguk.
"Tentu saja," jawabnya.
Raut wajah Kyung Soo berubah, kali ini lebih ceria.
"Nah. Sepupuku yang aku maksud itu, dia akan mengajar hari ini. Jam ini," katanya kemudian.
"Benarkah? Dan kenapa kau begitu hebohnya seperti ini?" Baek Hyun menatap Kyung Soo heran.
"Karena dia tampan sekali."
Baek Hyun melempar pandangan aneh ke arah temannya itu.
"Lalu? Kau seharusnya mengatakan itu pada gadis-gadis yang ada di sana. Bukan padaku," katanya kesal.
Kedua temannya angkat bahu.
"Kau didekati diva universitas yang dadanya montok dan pantatnya seksi saja kau tolak. Siapa tahu kalau nafsu dengan yang tampan-tampan," Jong Dae menggodanya.
"Cih," Baek Hyun mendecih.
"Dia hanya dua tahun di atas kita, tapi sudah berhasil menjadi dosen muda. Selain tampan, otaknya juga cerdas," kata Kyung Soo bangga.
"Baiklah. Kita buktikan saja seberapa tampannya sepupumu itu," kata Baek Hyun kemudian.
"Lihat saja. Nah, itu dia datang," Kyung Soo tiba-tiba menunjuk ke arah pintu kelas.
Suasana kelas yang tadinya ramai dan dipenuhi oleh orang yang berbincang-bincang, kini menjadi hening seketika saat seseorang melangkahkan kakinya memasuki kelas itu.
Semua mata mengarah pada kedatangan orang baru itu, yang kini berdiri di depan kelas dengan sikap tenang.
Orang itu adalah seorang laki-laki muda bertubuh tinggi, dengan kulit seputih susu. Rambut hitam pendeknya dinaikkan ke atas sehingga memperlihatkan dahinya. Kedua mata hitam bulatnya yang dibingkai kacamata, menatap seluruh ruangan itu dengan tatapan tajam.
"Selamat pagi. Aku rasa kalian sudah mendengarnya dari pimpinan jurusan. Kalau mulai hari ini, tugas Profesor Kim akan digantikan olehku selama beberapa bulan ke depan," kata pria itu, dengan suara yang dalam dan tenang. Baek Hyun terkejut karena dia seperti pernah mendengar suara itu di suatu tempat.
Baek Hyun menatap laki-laki yang saat ini berdiri di depan kelasnya itu dengan tatapan penuh selidik. Dia sepertinya pernah bertemu dengan laki-laki ini di suatu tempat. Tapi dia tidak ingat di mana.
Beberapa anak perempuan terlihat terdiam dan terang-terangan memperlihatkan ketertarikan mereka pada dosen muda itu.
Para mahasiswa laki-laki tidak terlalu tertarik dengan pergantian dosen ini dan hanya menguap berkali-kali saat beberapa anak perempuan mulai berbisik-bisik dan tertawa cekikikan.
"Jadi, Tuan Dosen, siapa namamu?" tanya salah satu mahasiswa perempuan.
Pria itu tidak segera menjawab. Matanya kembali menelusuri semua orang yang ada di kelas. Kyung Soo melambaikan tangan ke arahnya dan itu berhasil menarik perhatian dosen muda itu. Kedua manik hitam itu tiba-tiba beralih pada Baek Hyun yang duduk di samping Kyung Soo. Untuk beberapa saat dia hanya terdiam dan menatap Baek Hyun dengan tatapan yang intens. Lalu sebuah seringaian tipis muncul di wajahnya.
Masih menatap Baek Hyun dengan sebuah seringaian tipis di wajahnya, dosen muda itu menjawab dengan suara tegas, "Chanyeol. Park Chanyeol. Atau beberapa orang ada yang memanggil namaku dengan inisial Loey karena katanya itu lebih seksi. "
Terdengar beberapa suara cekikikan dari mahasiswa perempuan.
Tapi kontan jawabannya itu membuat Baek Hyun langsung membelalakkan matanya kaget. Baek Hyun menatap laki-laki yang kini berdiri di depan kelas itu tanpa bisa menutupi kekagetannya yang luar biasa. Wajahnya tiba-tiba memerah dan laki-laki itu masih menatapnya.
'Pantas saja aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat,' batinnya panik. Baek Hyun segera mengalihkan perhatiannya dari laki-laki itu. Dia membasahi bibirnya yang tiba-tiba mengering dengan lidahnya.
"Mohon bantuannya dari kalian semua," kata dosen muda itu seraya duduk di mejanya dan mulai membuka mata kuliahnya.
Tapi ini adalah pertama kalinya Baek Hyun tidak bisa berkonsentrasi dengan kuliahnya. Dan itu gara-gara dosen itu!
TBC
A/N: Saya bukan gamer, jadi sori kalo' aneh di mata para gamer sejati. Dan fic ini sebenarnya sudah pernah saya post tapi dengan tokoh lain. Cuma karena akhir-akhir ini saya lagi demen ama Chanbaek, jadi saya repost.
