Baekhyun berjalan dengan anggun memasuki gerbang tinggi dan besar layaknya gerbang untuk istana. Terbesit pertanyaan dari pikiran Baekhyun, seberapa kaya suami baru ibunya? Dengan penjagaan ketat di depan gerbang tadi itu juga membuat Baekhyun bertanya-tanya seperti apa ayah barunya? apakah ia sangat terkenal? sampai perlu penjagaan ketat seperti itu.
Ketika memasuki gerbang, Baekhyun berjalan di jalan khusus menuju pintu utama, sementara kanan kirinya adalah taman dengan rumput yang hijau dan indah, bunga warna warni, air mancur dengan kolam ikan di bawahnya di taman sebelah kanan. Di setiap taman memiliki jalan setapak kecil yang entah menuju kemana. Dengan lampu-lampu yang menerangi. Surga kecil.
Baekhyun memilih gaun backless berwarna hitam tanpa lengan yang panjangnya sebatas lutut. Rambut merahnya terurai dengan curly di bagian bawah. Sebagai kesan pertama tidak buruk.
5 pelayan menghampiri Baekhyun yang sudah sampai di depan pintu. Mereka membunguk sekitar 5 detik sebagai tanda hormat kepada anak tiri majikannya. Baekhyun pun tersenyum tipis untuk memperlohatkan kesan anggunnya.
Mereka mengantar Baekhyun menuju ruang makan yang jaraknya dari pintu sekitar 20 meter lebih. Rumahnya sangat besar dan Baekhyun begitu mengagumi. Banyak sekali perabotan mewah di mana-mana. Dari ruang tamu, Baekhyun melihat sofa abu-abu yang pastinya mahal, dengan meja kaca di tengahnya serta karpet berbulu, tak lupa vas bunga antik.
Selanjutnya, tembok pemisah antara Ruang tamu dan Ruang keluarga tanpa pintu. Disana terdapat TV LCD berukuran sangat besar dengan satu set home teater, Sofa yang lebih mewah berwarna Putih menghadap Televisi memunggungi Baekhyun, Karpet berbulu berwarna hitam, bantal-bantal empuk berwarna hitam.
Kemudian tepat di hadapan Baekhyun, Counter bar mini yang berisi koleksi minuman alkohol yang Baekhyun yakin mahal, berjajar rapi di lemari dan bermacam gelas pun berada di lemari lainnya, ada 3 kursi di depan counter itu. Selanjutnya Ruang makan dan dapur di belakang counter bar itu.
Dapat Baekhyun lihat 2 orang berbeda kelamin duduk dengan berbagai macam hidangan siap di meja makan. Baekhyun melangkah mendekat. memperhatikan dapur dan juga ruang makan yang mewah dan membuat nyaman ketika memasak maupun menyantap makanan. Bernuansa putih dan metalic untuk perabotannya. Di meja makan terdapat 6 kursi. Juga tembok berwarna hitam yang mengalirkan air terus menerus di bagian atas kemudian mengalir menuju tempat penampungan air dan kembali lagi mengalir dari atas kebawah, berada tepat di belakang ruang makan memberikan kesan segar dan tenang.
"Kau sudah sampai. Duduklah. Mommy akan mengenalkanmu pada Daddy barumu" Tak ingin berlama-lama, Baekhyun membungkuk terlebih dahulu kepada Daddy barunya dan Mommy. Kemudian ia duduk tepat di depan Mommy, sementara Daddy berada di ujung meja.
Mommy mengusap tangan kanan lentik Baekhyun yang berhiaskan gelang perak mahal di pergelangan tangannya.
"Suamiku, dia putri kesayanganku Baekhyun. Baekhyun, dia Daddy barumu Park Chanyeol" Mommy memperkenalkan mereka dengan raut wajah bahagia. Baekhyun turut senang melihat Mommy nya sebahagia ini.
Baekhyun mengulurkan tangannya kedepan dan di jabat oleh daddynya "Baekhyun. Senang memiliki Ayah sepertimu" Baekhyun tersenyum memperhatikan wajah Chanyeol.
Ia memperhatikan setiap inchi wajah Daddynya. Dia tampan dengan mata bulat serta hidung bangirnya, rahangnya tegas, dan bibir bawahnya berisi. oh jidat itu lebar dan mulus.
"Senang memiliki Putri seperti dirimu" Chanyeol tersenyum miring memperhatikan Baekhyun. Terlihat polos, dan sexy secara bersamaan. bahunya mulus, serta tangannya lembut.
"Mommy memasak makanan kesukaanmu. Makanlah" Mommy memberikan makanan kesukaan Baekhyun di piring yang ada di hadapan Baekhyun. Kemudian memberikan makanan lain pada piring suaminya. Baekhyun menyantap makanannya dengan pelan.
"Mulai sekarang, kau tinggal disini bersama Daddy dan Mommy"
"Ya" Hanya itu jawaban yang Baekhyun lontarkan. Dia tidak bisa membantah Mommy nya. Lagipula mereka sudah terpisah selama hampir satu tahun ini. Mommy tinggal di Canada mengurus cabang perusahaan yang baru saja jadi. Sehingga mengharuskan Mommy mengurus langsung perusahaannya. Jadi Baekhyun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk tinggal lagi bersama Mommy nya. Dan juga Daddy barunya.
"Bagaimana dengan perkembangan perusahaan inti, sayang?" Tanya Mommy setelah melahap satu suap daging ke mulutnya.
"4 bulan terakhir ini terus melonjak naik, Mom. Aku memecat 6 orang" Jawab Baekhyun terus terang. Chanyeol tertawa sementara Mom melebarkan mulutnya.
"Good. Kau harus tegas, sayang" Chanyeol tersenyum bangga dengan anak tirinya ini. Ternyata Baekhyun tidak sepolos yang Chanyeol pikirkan.
"Asalkan alasan pemecatan masuk akal, Mommy mendukungmu" Baekhyun tersenyum "Baekhyun pernah memecat hanya karena melirik kekasihnya"
Baekhyun menunduk malu mengingat kejadian 1 tahun lalu. Sementara Chanyeol tertawa mendengar penuturan Mom. Baekhyun semakin malu di buatnya.
Seorang pelayang menghampiri mereka dan membungkuk hormat "Kamarnya sudah siap Tuan" jelasnya dengan sopan.
Chanyeol mengangguk mempersilahkan pelayan itu mengundurkan diri dari hadapannya.
"Sayang, kau bisa melihat kamar barumu di lantai 3. Elevatornya di bawah tangga" Chanyeol menunjuk tangga yang berada di antara ruang keluarga dan ruang makan. Tepat di bawahnya ada pintu berwarna metalic yang menunjukkan bahwa itu adalah elevator.
Baekhyun mengangguk "Kalau begitu aku akan ke kamar" Ia memundurkan kursi tanpa decitan kemudian setelah mendapat anggukan dari keduanya, Baekhyun melangkah menuju elevator. Tombol bertuliskan angka 3 itu ia tekan.
Oh! Baekhyun baru menyadari ada 5 lantai di rumah ini dan 1 lantai di bawah tanah. Setelah melihat kamar barunya, Baekhyun akan membuat tour di rumah barunya yang sangat besar dan luas ini. Rumah Baekhyun tidak sebesar ini, hanya 2 lantai dan menggunakan tangga.
Lantai 3 adalah lantai yang di khususkan untuk kamar. Terdapat 6 kamar yang luas dan mengeliling berbentuk lingkaran dan di tengah lantai ada sebuah pagar pembatas berbentuk lingkaran, berwarna hitam yang mana dapat melihat pemandangan lantai 1. ada 1 elevator dan dapur mini di dekat elevator.
Seorang pelayan menyambut Baekhyun di depan elevator "mari saya tunjukan kamar nona" ucap pelayan yang Baekhyun yakin masih muda mungkin sebayanya.
Melewati 2 kamar dari elevator adalah Kamar Baekhyun. Pelayan itu membuka pintu berwarna putih. Mungkin Baekhyun akan meminta untuk mengganti cat pintu kamarnya dengan warna pink soft untuk membedakan kamarnya.
Ruangannya berbentuk lingkaran yang besar dan luas. Terdapat kasur King Size bersprai pink dan di bawahnya di beri karpet berbulu yang juga berwarna pink, Televisi besar tepat 10 meter di depan kasur, Sebuah Sofa panjang berwarna pink dengan bantal kotak berbulu di ujung ruangan dan sebuah meja di depannya, walk in closet tepat bersebelahan dengan kamar mandi, Meja rias di dekat pintu, Tepat di tengah ruangan terdapat kolam berbentuk lingkaran, airnya jernih dengan tangga untuk naik turun kolam renang mininya. Tembok keseluruhannya adalah kaca. Baekhyun sangat menyukai desain kamarnya
Baekhyun berjalan anggun menuju walk in closet. Terdapat bebagai macam dan warna gaun beserta dress daru berbagai ukuran panjang yang menggantung di lemari khusus berbahan kaca, kemudian di sebelahnya terdapat lemari kayu besar berisi berbagai macam Hoodie, Sweater, T-shirt, dan baju serta celana casual lainnya. Ada rak khusus sneakers, stilleto, flat shoes dan sandal. Di sebelahnya lagi ada lemari kaca yang menampilkan tas branded milik Baekhyun dan sebuah etalase dari kaca khusus untung jam dan perhiasannya.
Daddy dan Mommy sudah menyiapkan semuanya untuk Baekhyun. Baekhyun sangat berterima kasih.
"Siapa namamu?" Tanya Baekhyun yang baru saja menutup pintu ruangan tersebut dan menghadap pelayan yang sedari tadi menemaninya.
"Do Kyungsoo, Nona" Ia membungkuk hormat di hadapan Baekhyun.
"Berapa umurmu?"
"24 Tahun, Nona"
"Kau lebih muda dariku 1 tahun. Panggil aku Eonnie saja" Baekhyun menepuk bahu Kyungsoo dengan senyuman yang mengembang.
"Tapi Tuan akan marah jika tau, Nona"
Daddy barunya memang berlebihan. Apa dia gila hormat?
"Akan aku bicarakan nanti pada Daddy" Baekhyun duduk di pinggiran ranjang dengan menepuk ruang kosong di sebelahnya memerintahkan Kyungsoo duduk di sebelahnya. Kyungsoo pun duduk di sebelah Baekhyun dengan wajah menunduk.
"Dimana kamar Daddy dan Mommy?"
"Di sebrang kamar Nona" Baekhyun memandang Kyungsoo yang masih saja memanggil dengan sebuta, 'nona'
"Eonnie, Kyungsoo-ya. Ngomong-ngomong apa di lantai ini hanya kami bertiga saja yang menempati?"
"Ada 2 adik kandung Tuan Park. Namanya Park Sehun kamarnya tepat di sebelah elevator. dan Park Jongin tepat di sebelah Kamar Eonnie"
"Aku tidak melihat mereka"
"Biasanya setelah pulang kuliah, mereka pergi menuju bar sampai malam nanti" Baekhyun sedikit terkejut. Jarak usia Daddy dan kedua adiknya sangat jauh ternyata.
"Ternyata aku punya paman yang lebih muda dariku" Baekhyun tertawa bersama Kyungsoo.
"Sebenarnya ada 1 lagi. Kakak dari Tuan Chanyeol. Namanya Park Yifan atau Kris Park. Tuan Kris sudah berkeluarga dan memilih tinggal di Canada bersama istrinya"
Baekhyun menjadi tau sedikit informasi tentang keluarga Park "Lalu kakek dan nenek ku?"
"Mereka sudah lama tiada. Maka dari itu Tuan Kris menjalankan perusahaan yang berada di Amerika, sedangkan Tuan Chanyeol Asia. Rumah ini hasil kerja keras Tuan Chanyeol selama 5 tahun" Baekhyun membuka mulutnya lebar-lebar. Lalu seberapa kaya pria itu?
"Tuan Chanyeol juga yang membiayai kuliah dua adiknya" Baekhyun mengangguk mengerti. Pria yang bertanggung jawab.
"Berapa usia Daddy?" Itulah sedari tadi yang ingin Baekhyun tanyakan.
"30 tahun, Eonni" Baekhyun menutup mulut menggunakan telapak tangan, mata sipitnya melebar. Dia tidak bisa mempercayainya. Tapi itulah faktanya. Ternyata Mommy menikah dengan lelaki yang 12 tahun lebih muda darinya. Bagaimana bisa?
Berkatilah wajah cantik nan awet muda milik Mommynya.
"Soo-ya, besok temani aku berkeliling rumah ya" Kyungsoo mengangguk dengan cepat dan Baekhyun tersenyum untuk itu "Kau bisa keluar. Aku ingin berendam"
"Baiklah. Saya keluar, Eonnie" Kyungsoo meninggalkan kamar.
Baekhyun mengganti pakaiannya dengan bikini kuning cerah dengan tali di lehernya dan tali di sisi pinggangnya.
Ia merendam kakinya dan semakin menenggelamkan tubuhnya. Rasa lelahnya menguap entah kemana. Baekhyun menyandarkan punggung dan kepalanya di sisi an kolam. Seperti ini menikmati kamar barunya. Memejamkan mata sebentar tidak masalah.
cklek- pintu kamarnya terbuka. Baekhyun membuka mata dan mengalihkan pandangan ke pintu.
"Malam-malam berendam? Nanti kau sakit"
"Daddy. Aku ingin berendam Dad. Sebentar" Baekhyun kemudian memejamkan matanya lagi. Tak memperdulikan Daddynya yang kini sudah berada tepat di belakangnya.
"Kau suka kamar ini? Ibumu bilang, kau suka warna pink"
"Ya Dad. Aku sangat suka. Terima kasih" Baekhyun mendongak menatap Chanyeol dan tersenyum. Pria ini sangat tampan. Ibunya beruntung sekali.
Sunyi menyelimuti mereka berdua. Chanyeol mengamati Baekhyun dari belakang. Sedangkan Baekhyun memejamkan matanya lagi.
"Ini milikmu?" Chanyeol memperlihatkan benda tersebut di depan wajah Baekhyun "Ku pikir ini milikmu karna ada ukiran 'B' di sana"
Baekhyun menegang di tempat. Bagaimana bisa Dildo-nya berada di tangan Daddy? Apa yang harus Baekhyun katakan?
"Tidak ada Pelayan yang bernama 'B' awalannya" Baekhyun memucat. Dia takut mengatakannya. Tapi bukankah itu wajar untuk wanita seusianya? "Jika itu milikmu, ambilah. Mungkin jatuh dari kotak tadi"
Benar, Dildonya berada di dalam kotak yang sudah ia masukan tadi dan di bawa oleh maid "Y-ya. Terimakasih" Baekhyun mengambil dildo yang berada di tangan Daddy tanpa menatap Daddy. Ia malu. Sangat malu.
"Ibumu tau ini?" Baekhyun melebarkan matanya kemudian berbalik menatap Chanyeol dengan panik. Ia menggenggam tangan Chanyeol
"Jangan katakan pada Mommy, Dad" Baekhyun berkata dengan panik. Sedang Chanyeol dalam hati tersenyum. Ia memiliki ide untuk menjahili Putri tirinya.
"Jadi, Mommy belum tau?" Baekhyun menggeleng cepat. Bibirnya menekuk ke bawah. Chanyeol tersenyum kembali dalam hati.
"Bagaimana jika Mommy tau?"
"Oh tidak. Jangan katakan. Mommy akan memarahiku" Baekhyun kemudian terisak kecil. Ia hanya panik dan takut jika Daddy nya melapor pada Mommy.
Chanyeol pun akhirnya ikut panik "Jangan menangis. Daddy tidak akan berbicara pada Mom. Tenanglah. Bukankah itu hal yag wajar untuk seusia mu, hm? " Chanyeol mengusap pipi Baekhyun.
"Aku terlalu takut dan panik" Baekhyun berbicara dengan masih terisak kecil yang selanjutnya sudah mereda.
"Tenanglah. Rahasiamu aman" Baekhyun menenggelamkan wajahnya di dada bidang Chanyeol.
Chanyeol menarik dagu Baekhyun dan menatap keseluruhan wajah Baekhyun. Ia membelai wajah Baekhyun dengan pelan membuat Baekhyun ingin memejamkan matanya "Kau sangat cantik"
Bibir tipis berwarna pink milik Baekhyun ia usap "Aku ingin sekali mencium bibir ini" Ucapan Daddynya itu terdengar maniac. Baekhyun diam menikmati apapun yang Daddynya lakukan pada wajahnya. Termasuk
cup- Mencium bibir Baekhyun tanpa permisi. Hanya saja Baekhyun menikmati benda kenyal milik Daddy menempel pada bibirnya. Bukankah ini wajar untuk seorang anak dan orang tuanya? Tanya Baekhyun dalam hati.
Semakin lama, Ciumannya menjadi semakin jauh. Chanyeol menjilat bibir Baekhyun dengan lidahnya. Kemudian memasukkan lidahnya untuk menjelajah mulut Baekhyun. Mengabsen gigi Baekhyun, dan berperang lidah dengan lidah Baekhyun.
Baekhyun bukan seorang yang amatir. Ia mulai menikmati ciuman yang di berikan oleh Daddy nya. Baekhyun melilitkan lidahnya dengan lidah Chanyeol. Dan bertukar saliva.
Mereka sangat menikmati. Terbukti dengan tangan Chanyeol yang meraba perut dan punggung mulus Baekhyun yang terekspos. Sementara Baekhyun memejamkan matanya dan menarik tengkuk Chanyeol. untuk memperdalam ciumannya.
"D-dad" Baekhyun melepaskan ciumannya setelah tersadar dari perlakuannya.
"Ada apa?" Chanyeol menangkup wajah Baekhyun dan mencium kembali bibir Baekhyun sebentar.
"Aku takut Mommy tau tentang ini Dad" Jelas Baekhyun.
Honestly, Baekhyun jatuh pada setiap perlakuan Chanyeol padanya. Ia suka bagaimana Chanyeol memagut bibirnya dengan lembut dan bagaimana tangan Chanyeol menggerayangi tubuhnya. Sangat suka. Bahkan Baekhyun tidak ingin mengehentikan apa yang Daddy nya lakukan pada tubuhnya. Ia ingin sekali di sentuh dengan Daddynya walaupun ia tau bahwa ini akan mengkhianati Ibunya. Baekhyun hanyalah gadis kelebihan hormon yang ingin selalu di sentuh. Meskipun di sentuh oleh Ayah tirinya sendiri.
Chanyeol mengambil remot kecil dari sakunya, kemudian menekan tombol 'lock' disana. Bunyi 'click' menandakan pintu terkunci rapat. Kemudian ia menekan kembali tombol dan otomatis tembok berkaca itu berganti dengan tembok kedap suara.
Baekhyun terperangah di buatnya. Chanyeol tersenyum "Kau harus simpan remot ini. Jadi bagaimana? Mau melanjutkan? Mom tidak akan tau"
Chanyeol mengusap bahu Baekhyun dengan lembut sembari memperhatikan wajah Baekhyun. Setelah Baekhyun mengangguk, Chanyeol kembali mencium panas Baekhyun. Mereka menggerakan kepalannya kekanan dan kekiri untuk menyamankan ciumannya. Chanyeol mengangkat tubuh mungil Baekhyun keluar dari kolam dan mendudukan di tepi kolam. Mereka pun semakin bersemangat. Baekhyun mengusap dada Chanyeol dan melepaskan kemeja yang Chanyeol pakai.
Baekhyun menyentuh 2 nipple milik Chanyeol. Memelintir, mengusap dan menyentil dengan jemarinya membuat Chanyeol menggeram dan melepaskan pagutan mereka. Baekhyun melumat dan menciumi nipple Chanyeol secara bergantian. Tak lupa menjilati perut kotak-kotak milik Chanyeol
"rrrmmhh"
Chanyeol mengusap punggung Baekhyun hingga pantat dan memasukan tangannya kedalam celana bikini Baekhyun. Ia meremas bokong sintal Baekhyun sebagai pelampiasan. Setelahnya, Baekhyun menyudahi permainan di dada Chanyeol.
"Senang hm?" Baekhyun tersenyum dan Chanyeol pun turut tersenyum "ini menggemaskan, Dad" Baekhyun menyentil lagi nipple kanan Chanyeol.
Chanyeol melepaskan tali di leher Baekhyun dan melepaskan bikininya. 2 buah sintal menggantung indah di depannya. ia menjilat bibirnya yang terasa kering dan memijat payudara milik Baekhyun sementara bibirnya bermain di leher memberikan kissmark. Kemudian melumat nipple Baekhyun membuat Baekhyun mencondongkan dadanya dan menekan kepala Chanyeol. Baekhyun memejamkan mata menikmati lidah panas Chanyeol membasahi nipplenya.
"ahhh. Ya terus Dad. Ah aku suka lidah panas mu memainkan nipple ku"
"Hisap Dad. Buat aku semakin basah"
Chanyeol tersenyum dalam lumatannya mengetahui putrinya ini benar-benar berisik saat bercinta dan suka sekali menggunakan kalimat kotor. Chanyeol jadi semakin tegang.
"Ah vagina ku berkedut Dad"
Baekhyun melucuti celananya dan melebarkan pahanya. Ia membawa tangan Chanyeol pada Vaginya yang berkedut "Vagina ku berkeduthh Dad. Benarkan"
"kalau begitu Daddy akan membuatnya semakin berkedut"
"Yes Dad, please" Baekhyun berusaha melepaskan celana boxer Chanyeol beserta dalamannya "Penismu sangat besar dan panjang Dad. Aku tidak sabar ingin memasukannya pada Vagina basah ku"
Baekhyun merebahkan Chanyeol di tepian kolam. Ia menyentuh kepala penis Chanyeol dengan ujung lidahnya. Sementara Chanyeol mulai menjilat klitorisnya seperti sebuah es krim. Baekhyun memasukan penis Chanyeol ke dalam mulut dan memaju mundurkan kepalanya. sesekali ia akan mengigit penis gemuk Chanyeol dengan giginya. tangannya memainkan twins ball milik Chanyeol dan mengurut penis yang tidak masuk ke dalam mulutnya.
Chanyeol melumat bibir vagina Baekhyun dan menjilatinya. sesekali lidahnya masuk kedalam vagina Baekhyun. Membuat Baekhyun semakin bersemangat mengocok penis Chanyeol dengan mulutnya. Selanjutnya mereka orgasme bersama.
Baekhyun bangun dan menduduki penis Chanyeol yang sudah lemas dan menggesekannya, membuat penis itu tegak lagi. Baekhyun memasukkan penis kedalam lubangnya yang licin dan menggerakannya maju mundur dan atas ke bawah. Baekhyun melakukannya sendiri sedangkan Chanyeol menatap pemandangan Baekhyun yang berkeringat, memejamkan mata, dan mendongak. Payudaranya bergerak seirama dengan gerakan Baekhyun. Chanyeol yang tergiur mulai memainkan payudara Baekhyun. ia mendudukan diri dan memegangi pinggul Baekhyun. mulutnya memainkan payudara Baekhyun secara bergantian.
Beberapa tusukan kemudian, Baekhyun orgasme dan disusul oleh Chanyeol yang menembakan sperma ke dalam Baekhyun. Baekhyun lelah dan menjatuhkan kepalanya pada leher Chanyeol
"lelah?"
"hmm"
Chanyeol tersenyum. Kemudian ia bangkit dengan Baekhyun berada di gendongannya tanpa melepas penisnya dari vagina Baekhyun. Chanyeol menuruni tangga kolam dan menceburkan diri kedalamnya bersama Baekhyun yang membelalakan mata karena merasa dingin. Chanyeol melepaskan penisnya dan membasuh tubuh Baekhyun beserta vaginanya. kemudian membersihkan diri sendiri. Setelah itu, Chanyeol menggendong Baekhyun kembali menaiki tangga, dan mengeringkan tubuh mereka dengan handuk.
Chanyeol membaringkan tubuh Baekhyun ke ranjang. Ia pergi mengambil baju hangat untuk Baekhyun dan memakaikan dalaman dan pakaian kepada Baekhyun yang masih mengamati perlakuan Daddynya. setelah selesai dengan Baekhyun, Chanyeol memakai pakaiannya kembali, masih dengan Baekhyun yang menatap Chanyeol "kau tidak sedang dalam masa subur?" Baekhyun menggeleng.
"Bagus. Sekarang tidurlah, Baby" Chanyeol menaikan selimut sampai sebatas dada Baekhyun dan mengecup kening beserta bibir Baekhyun.
Chanyeol menunggu hingga Baekhyun terlelap. Ia keluar dari kamar putrinya dan menutup pintu dengan pelan tanpa menimbulkan suara.
"Keluar dari kamar putrimu dengan rambut basah"
"apa yang kau lakukan Hyung?"
"Sehun, Jongin!"
Fin/tbc?Melintas di kepalaku. Ini ff NC perdana ku. Jadi maaf kalau NC nya ga hot. hehe.
