TWO MOONS

copyright by BunnySyong a.k.a Choi Hanra

A ChanBaek fanfiction, other pair might appear

Genre(s): Fantasy, romance, Angst, Supernatural

Warnings: a bit western, typo, unidentified plot, alur kacau dan lambat.

DLDR!


Tok tok tok

Suara langkah seorang wanita paruh baya bergema di lorong panjang tersebut. Kakinya yang jenjang membawanya menyusuri lorong itu menuju sebuah pintu kayu besar di ujung lain lorong tersebut.

Krieett

"Milady, sudah waktunya untuk berangkat"

Gadis muda yang dipanggil milady itu berhenti menggoreskan pena bulunya, dan lalu mengangkat dan menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk perpustakaan, dimana wanita paruh baya tadi berdiri.

"Ah, baiklah. Aku segera kesana, Ryeowook-ah." Wanita yang di panggil Ryeowook itupun mengangguk sekilas dan berlalu pergi.

Gadis itupun berdiri dan merapikan buku-buku tebal di hadapannya, menggulung kertas yang tadi ditulisinya, dan mengikatnya dengan tali tipis lalu memasukan semuanya kedalam tasnya.

Byun Baekhyun, nama gadis tadi. Sekilas dia memang terlihat seperti gadis biasa, tapi tidak, tidak jika kau menyandang predikat sebagai pewaris tahta Reiheym. Nama klan elf terkuat di seluruh Liestaum. Nama klan yang paling disegani, bahkan di ras-ras lain. Bagaimana tidak, jika hampir setengah dari orang-orang terhebat sepanjang sejarah menyandang nama itu di belakang nama mereka. Dan keluarga Byun adalah pewaris mereka.

Disandangnya tas yang berisi buku-buku tebal tadi dan berjalan ke arah pintu. Disusurinya lorong panjang tadi sembari mengulang-ulang hal-hal baru yang tadi dipelajarinya. Tentang rahasia-rahasia kaum elf.

"Lunaela."

Baekhyun menolehkan kepalanya kearah seorang pria tinggi besar yang baru saja memanggilnya dengan panggilan kanak-kanaknya yang diberikan oleh kakeknya, sekaligus merupakan nama lainnya, lunaela, yang berarti bulan purnama dalam bahasa elf kuno.

"leir, Ayah" jawabnya, sambil menaikkan tas yang di bawanya ke punggung kuda perak kesayangnya, Leistein. Ya, gadis ini memang akan pergi meninggalkan rumah kediaman klan Reiheym menuju Theiran, ibukota Liestaum.

"Kau berhati-hatilah. Kau tahu bahwa Hutan Putih itu bukanlah rute aman menuju ibukota. Biarpun ayah tahu kau pasti bisa mengatasi makhluk-makhluk disana biarpun kau baru sepuluh tahun." Luna menganggukan kepalanya sekilas, lalu melompat naik ke atas Leistein.

"Aku akan berhati-hati. Ayah juga harus menjaga kesehatan ayah selama aku tidak ada. Aku berangkat dulu, doakan aku. Semoga bintang di langit melindungimu" ucapnya, dan memberikan salam berkat kaum elf dalam bahasa kuno. Dan dipacunya Leistein meninggalkan kediamannya, menuju Theiran.

'Theiran, aku datang'


NAHAHAHA, ini baru epilognya. cerita ini akan sedikit membingungkan jika kalian bukan penikmat fantasy yang pekat dan dalam. karena Bunny adalah penggila roman fantasy, dan ini adalah fiksi fantasi pertama Bunny. aslinya sudah pernah Bunny post di blog, tpi responnya kurang jadi Bunny post remakenya disini.

Cerita ini berlatar di sebuah dimensi fantasi, dengan negara terbesar yang di kenal sebagai Liestaum. cerita ini juga akan banyak mengandung unsur barat, dan akan lebih menjurus ke eropa dari pada US. Kisah fantasy yang agak pasaran sebenarnya, dan banyak otak yang bersatu di cerita ini. Bunny harap kalian suka.

epilognya memang labil, dan masih sangat kabur. mungkin bunny akan double update. kalian akan mengerti seiring cerita ini berjalan. yah, intinya cerita ini sangat tidak korea.