Tittle : Aku Memilih Setia

Author : Chochoberry

Cast : Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Huang Zi Tao, & other

Genre : romance, shounen ai,

nggak suka mending jangan baca ^^/

warning : cerita ini ngebosenin, awas ketiduran di saat membaca, banyak typo (s) maklum author masih abal - abal, judul nggak cocok ma cerita soalnya gue asal aja milih judul *plok* ._.

Ada banyak cara Tuhan menghadirkan cinta
Mungkin engkau adalah salah satunya
Namun engkau datang di saat yang tidak tepat
Cintaku tlah dimiliki

.

.

Pertemuan pertama Kyungsoo dan Chanyeol sama seperti di drama-drama romansa favorit para ibu atau remaja putri. Secara tidak sengaja, Chanyeol dan Kyungsoo bertabrakan di koridor kampus mereka. Salahkan Kyungsoo yang terlalu serius membaca novel dan Chanyeol yang sedang terburu-buru.

Akibat tabrakan itu, novel yang Kyungsoo pegang jatuh. Reflek, membuat Kyungsoo dan Chanyeol berjongkok untuk mengambil novel itu. Dan yaaah...adegan pasaran itu terjadi, Chanyeol menyentuh tangan Kyungsoo―dalam artian secara tidak sengaja―membuat mereka salah tingkah.

"Maaf, tadi aku tidak sengaja menabrakmu" Chanyeol membuka suaranya, sedikit menghilangkan rasa canggung diantara mereka.

"Aku juga minta maaf, tadi aku terlalu serius membaca novel sehingga tidak lihat kalau ada kamu di depan" ujar Kyungsoo sambil menundukkan badannya sedikit.

Mata yang cantik dan suara yang indah. Chanyeol mengagumi sosok ciptaan Tuhan di hadapannya kini.

"Park Chanyeol, jurusan IT semester 5" Chanyeol memperkenalkan dirinya sambil menjulurkan tangannya.

Kyungsoo menyambut uluran tangan Chanyeol, "Do Kyungsoo, jurusan Sastra Korea semester 3".

Tangan yang lembut, ingin sekali Chanyeol memegang tangan ini dalam waktu yang lama namun niat itu ia urungkan karena ia tidak mau Kyungsoo berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.

"Senang berkenalan denganmu" ujar Chanyeol sesaat setelah melepaskan genggaman tangannya pada Kyungsoo.

"Senang berkenalan denganmu juga, Chanyeol sunbae" Kyungsoo tersenyum manis membuat jantung Chanyeol berdebar. Chanyeol merasa dunia berhenti berputar saat senyuman itu terukir indah di bibir Kyungsoo.

"Jangan terlalu formal begitu, panggil aku Chanyeol hyung saja" ujar Chanyeol yang masih betah memandang wajah Kyungsoo.

"Ba..baik, Chanyeol hyung" ujar Kyungsoo sedikit gugup, bagaimana tidak gugup jika Chanyeol terus memandangnya seolah-olah ada yang aneh di wajah Kyungsoo.

Menyadari kegugupan Kyungsoo, Chanyeol langsung mengalihkan pandangannya dari wajah Kyungsoo, "Ehem...kamu ada kuliah hari ini ?".

Kyungsoo menggeleng, "Hari ini aku hanya ingin menyerahkan tugas kepada Yunho Songsaenim, setelah itu aku akan pulang".

"Ah begitu, hari ini aku juga tidak ada kuliah. Bagaimana kalau kita pulang bersama ? aku akan mengantarmu" ujar Chanyeol, rupanya dia ingin lebih dekat dengan namja manis bermata bulat di depannya ini.

Mata Kyungsoo yang sudah bulat semakin bulat ketika mendengar tawaran Chanyeol, Kyungsoo hendak menjawab namun panggilan seseorang menginterupsinya.

"Kyungie baby...!? ayo kita pulang...!?" teriak namja itu sambil melambaikan tangannya pada Kyungsoo.

"Ah ne...!?" jawab Kyungsoo, lalu Kyungsoo mengalihkan pandangannya ke arah Chanyeol yang menatap kaget ke arah namja tampan tadi, "Chanyeol hyung, aku pulang duluan. Mian, aku tidak bisa menerima tawaranmu tadi" ujar Kyungsoo sambil menundukkan kepalanya. Lalu Kyungsoo menghampiri namja tampan tadi dan menggandeng lengannya mesra.

Chanyeol yang melihat adegan itu hanya bisa tersenyum miris. Ternyata namja manis bermata bulat itu telah memiliki kekasih. Hari ini dia merasakan indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama dan hari ini juga ia merasakan sakit hati ketika ia mengetahui cintanya mungkin tidak akan pernah terbalas.

.

.

Inilah akhirnya harus ku akhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya

.

.

Semenjak perkenalan itu, Chanyeol langsung mencari tahu semua hal tentang Kyungsoo. Entah itu bertanya pada teman dekat Kyungsoo atau diam-diam memasuki kantor arsip mahasiswa―mahasiswa dilarang keras memasuki ruangan itu―hanya untuk melihat data pribadi Kyungsoo. Dicatatnya hal-hal penting tentang Kyungsoo di notebooknya. Chanyeol tahu kalau dia sebenarnya tidak boleh melakukan hal ini karena Kyungsoo telah memiliki kekasih namun ia tidak bisa, semakin dia ingin mengenyahkan Kyungsoo di otaknya, yang ada bayangan Kyungsoo semakin tergambar jelas. Setidaknya, di jari manis Kyungsoo belum melingkar cincin atau Kyungsoo dan Tao―kekasih Kyungsoo―masih belum mengucapkan janji sehidup semati di depan pendeta, Chanyeol mempunyai kesempatan―yang ia tahu sedikit kemungkinannya―untuk memiliki Kyungsoo. Bolehkah Chanyeol berharap ?

Saat ini Chanyeol tengah sibuk menghabiskan bibimbap dan kimchi di kantin. Perutnya benar-benar lapar karena seharian ia bertugas seperti detektif, mencari tahu tentang pujaan hatinya. Do Kyungsoo.

Secara tidak sengaja, mata Chanyeol melihat malaikatnya tengah makan sendirian tidak jauh dari tempatnya duduk. Pucuk dicinta ulam pun tiba, begitulah yang ada dipikiran Chanyeol sekarang. Secepat kilat Chanyeol langsung menghampiri Kyungsoo dan langsung mendudukkan dirinya di depan Kyungsoo.

"Kyungsoo-ya...!?" panggil Chanyeol.

"Eh...! Chanyeol hyung, apa kabar ?" tanya Kyungsoo dengan senyum manisnya, membuat Chanyeol terpesona untuk sesaat.

"Baik-baik saja, kok sendirian ? kekasihmu mana ?" tanya Chanyeol.

Mendengar pertanyaan Chanyeol, aura wajah Kyungsoo yang semula ceria mendadak sedih. Membuat Chanyeol merasa tidak enak dan merasa bersalah. "Akhir-akhir Tao sangat sibuk, 2 minggu lagi dia akan mengikuti turnamen wushu internasional di China jadi ia harus sering berlatih" entah sengaja atau tidak, Kyungsoo mempoutkan bibirnya membuat Chanyeol harus menahan hasrat untuk tidak mencubit pipinya gemas.

"Ah begitu..." Chanyeol tampak berpikir agar malaikatnya bisa ceria lagi, "Kyungsoo-ya, ayo ikut aku...! aku mempunya tempat yang bagus untukmu...!" ujar Chanyeol sambil menarik tangan Kyungsoo.

"Eh ? O_O mau kemana hyung ?"

"Sudah ikut saja, aku jamin kamu pasti akan menyukai tempat ini" Chanyeol terus saja mengenggam erat tangan Kyungsoo. Tidak tahukah ia akibat genggamannya, wajah Kyungsoo merona dan jantung Kyungso berdebar keras ? debaran ini sama seperti saat Tao menggandeng tangannya. Apakah ia― Kyungsso menggeleng-gelengkan kepalanya cepat mengusir pikiran yang tidak-tidak di otaknya.

"Ingat Kyungsoo, kamu sudah mempunyai kekasih. Dan kamu mencintai kekasihmu" Batin Kyungsoo.

Akhirnya, Kyungsoo dan Chanyeol tiba di sebuah bukit yang letaknya di belakang kampus. Kyungsoo hanya mampu membulatkan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar saat melihat pemandangan di bukit itu.

Di bukit itu tedapat sebuah taman dengan bunga beraneka warna, kupu-kupu saling berkejar-kejaran, lalu di dekat taman itu terdapat sebuah anak sungai yang mengalir indah. Kyungsoo tidak menyangka ada pemandangan secantik ini di belakang kampusnya.

"Kamu suka ?" tanya Chanyeol sambil melihat Kyungsoo yang masih terkagum-kagum dengan apa yang dilihatnya.

Kyungsoo mengangguk, "Suka hyung...! aku sangat menyukainya, disini benar-benar indah...!" ujar Kyungsoo antusias.

Chanyeol tersenyum, "Sebenarnya ini adalah tempat rahasiaku, ketika aku sedih, marah, kesal, aku akan pergi kesini. Sebenarnya aku tidak mau membagi keindahan ini dengan orang lain karena aku yakin ketika banyak orang mengetahui tempat ini maka tempat ini tidak akan seindah ini lagi, kamu tahu sendiri kan bagaimana manusia yang selalu tidak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan ?"

Kyungsoo mengangguk mengerti, lalu ditatapnya Chanyeol dengan tatapan heran. "Lalu kenapa hyung memberitahukan tempat ini padaku ? bukankah tadi hyung bilang kalau ini tempat rahasia hyung ?".

Chanyeol menatap Kyungsoo, "Karena kamu adalah orang spesial buatku".

Wajah Kyungsoo memerah seperti kepiting rebus saat Chanyeol mengatakan hal itu, "Sp..spesial ? maksud hyung apa ?"

Chanyeol hanya tersenyum mendengar pertanyaan Kyungsoo, lalu diapun mengalihkan pandangannya pada hamparan bunga yang luas. Chanyeol pun mendudukkan dirinya di atas rumput, sehingga membuat Kyungsoo juga ikut duduk di samping Chanyeol.

Chanyeol menghela nafas panjang memasukkan udara sejuk di sekitar bukit itu lalu dihembuskannya secara perlahan, "Cinta itu adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. Cinta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang " Aku cinta kamu…" pasti menjadi perasaan hangat yang itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia. Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi" ujar Chanyeol panjang lebar, pandangan matanya berubah menjadi sendu.

Kyungsoo hanya mampu terdiam mendengar kata-kata Chanyeol, di otaknya timbul pertanyaan kenapa tiba-tiba Chanyeol berkata seperti ini, apakah Chanyeol mencintai seseorang ? Kyungsoo memegang dadanya, merasakan debaran keras disana. Kalau memang benar Chanyeol mencintai seseorang, bolehkah ? bolehkah Kyungsoo berharap kalau orang itu adalah dirinya ? Tapi Kyungsoo telah memiliki Tao, apakah ini berarti Kyungsoo mengkhianati Tao ?

Mendengar Kyungsoo yang tidak menyahuti ucapannya, Chanyeol hanya bisa tersenyum miris, kini matanya memandang dua ekor kupu-kupu yang sedang menghisap nektar bunga. "Kyungsoo-ya, aku mencintainya saja dan tidak memilikinya Bukan berarti aku lemah, bukan karena ketidakpantasanku untuknya, juga bukan karena ketidakmampuanku untuk bersamanya bukan pula karena kekuranganku dibalik pilihannya. Melainkan karena hatinya bukan milikku".

Debaran jantung Kyungsoo semakin keras. Kyungsoo benar-benar bingung apa yang sebenarnya terjadi padanya. Jantungnya tidak pernah bekerja seekstrim ini meskipun ia dekat dengan Tao. Dilihatnya, wajah Chanyeol dari samping, benar-benar tampan.

"Hy..hyung baik-baik saja ? sepertinya hyung ada masalah yang berhubungan dengan cinta" ujar Kyungsoo hati-hati karena ia takut akan menyinggung perasaan Chanyeol.

"Yaaaah, sepertinya begitu...aku jatuh cinta pada seseorang yang telah memiliki kekasih. Aku mencintainya saat pandangan kami bertemu untuk yang pertama kali, matanya yang indah sanggup membuatku jatuh dalam pesonanya,―" Chanyeol menoleh pada Kyungsoo dan iapun mendekati wajah Kyungsoo membuat Kyungsoo memundurkan wajahnya ke belakang, dapat dilihat wajahnya yang saat ini merona, "―aku mencintaimu, Do Kyungsoo. Kamulah orang yang berhasil membuat hatiku senang dan sakit dalam waktu yang bersamaan, senang karena kita bisa bertemu lalu aku bisa melihat senyum manismu, sakit karena aku menyadari bahwa kamu sudah ada yang memiliki" ujar Chanyeol sambil kembali ke posisinya semula.

Kyungsoo mematung mendengar ucapan terakhir Chanyeol, dia tidak menyangka kalau Chanyeol menyimpan rasa padanya. Kyungsoo bingung harus berbuat apa, kalau boleh jujur Kyungsoo merasa senang karena ternyata orang yang dicintai Chanyeol adalah dirinya. Tapi, bagaimana dengan Tao ? dia tidak mau menyakiti hati orang yang selama 6 bulan menemaninya.

"Ma...maaf hyung, aku―"

"Kamu tidak perlu meminta maaf Kyungsoo-ya karena yang salah itu aku. Karena aku jatuh cinta pada kekasih orang. Aku hanya ingin menyatakan perasaanku saja agar beban di hatiku hilang dan kamu tahu kalau ada seseorang yang sangat mencintaimu disini" ujar Chanyeol memotong ucapan Kyungsoo.

Lagi-lagi, Kyungsoo hanya mampu terdiam mendengar ucapan Chanyeol. Dapat dilihat wajahnya yang menyiratkan kekecewaan. Kyungsoo benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ini sangat mendadak baginya.

"Aissshh...kenapa suasananya jadi canggung begini, kita kesini kan mau senang-senang bukan untuk bermelankolis ria―" Chanyeol berdiri lalu membersihkan celananya yang sedikit kotor, lalu dijulurkan tangannya pada Kyungsoo, "―ayo...! kita ke tengah hamparan bunga itu, kita main kejar-kejaran sama kupu-kupu...!"

Kyungsoo memandangi tangan dan wajah Chanyeol bergantian, lalu disunggingkannya senyum manisnya, "Baiklah hyung...!" ujar Kyungsoo sambil menerima uluran tangan Chanyeol.

Chanyeol menarik tangan Kyungsoo ke tengah hamparan bunga. Disana mereka saling bergurau, menggoda satu sama lain, memetik bunga, menganggu kupu-kupu yang sedang menghisap nektar, dan saling bergandengan tangan.

Biarlah, untuk saat ini Chanyeol dan Kyungsoo tersenyum gembira, melupakan masalah yang ada. Bahkan mungkin, Kyungsoo melupakan Tao, kekasihnya

sendiri. Hmm..siapa tahu ?

.

.

Maafkanlah diriku tak bisa bersamamu
Walau besar dan tulusnya rasa cintamu
Takkan mungkin untuk membagi cinta tulusku
Dan aku memilih setia

.

.

Chanyeol dan Kyungsoo semakin dekat, kemana-mana mereka selalu berdua. Apalagi ditambah dengan kesibukan Tao yang tidak bisa selalu menemani Kyungsoo, alhasil Kyungsoo selalu minta ditemani Chanyeol untuk sekedar mencari buku atau menemaninya menikmati strawberry cheese cake di kafe favoritnya.

Namun ada satu hal yang tidak mereka sadari, cinta Chanyeol pada Kyungsoo semakin dalam dan cinta Kyungsoo pada Chanyeol mulai tumbuh. Bagi Kyungsoo, Chanyeol adalah pria yang hangat, dia merasa sangat nyaman jika berada di dekat Chanyeol. Berbeda dengan Tao, ketika Kyungsoo berada di dekatnya Kyungsoo tidak merasakan apa-apa, ada suatu hal yang dimiliki Chanyeol namun tidak dimiliki Tao, Kyungsoo juga tidak tahu apa hal itu yang jelas Chanyeol telah mampu membuat hatinya goyah akan cintanya pada Tao. Kalau boleh, Kyungsoo ingin sekali menjadi orang egois yaitu memiliki Chanyeol tanpa melepaskan Tao. Namun, kalau hal itu terjadi maka akan banyak hati yang tersakiti jadi mau tidak mau Kyungsoo harus melepaskan salah satu diantara mereka. Tapi siapa ? Tao ? Kyungsoo tidak tega mencampakkan Tao yang sudah bersusah payah mendapatkan cintanya 6 bulan yang lalu, selain itu hatinya masih mencintai dia. Chanyeol ? Kyungsoo tidak rela melepaskan Chanyeol yang akhir-akhir ini selalu mengisi harinya, tidak dapat dipungkiri di salah satu sudut hati Kyungsoo telah tumbuh cinta untuknya.

Saat ini Kyungsoo tengah tengah menikmati stawberry cheese cake nya sambil menunggu Chanyeol datang. Mereka janjian untuk bertemu di cafe favorit Kyungsoo namun karena Chanyeol masih ada urusan, jadi Kyungsoo lah yang datang duluan.

"Sudah lama menunggu ?"

Kyungsoo yang sedang asyik mengunyah kuenya melihat ke asal suara, tanpa ia sadari sebuah senyuman terukir di bibirnya, "Tidak hyung, aku juga baru sampai disini".

Chanyeol mengambil tempat disamping Kyungsoo, diliriknya kue Kyungsoo yang sudah tinggal seperempat, "Yakin kamu tidak menunggu lama ? kuemu tinggal sedikit tuh ?"

Kyungsoo melihat ke arah kuenya lalu kekehan pelan keluar dari mulutnya, "Ini kan kue favoritku hyung jadi wajar saja kalau cepat habis, tapi beneran kok aku aku tidak menunggu lama"

Ingin rasanya Chanyeol mencium pipi chubby Kyungsoo, memeluk tubuh mungil Kyungsoo, melumat bibir tebal Kyungsoo, namun tidak bisa karena ia tidak mau Kyungsoo membencinya karena melakukan hal itu, lagian ia masih menghargai Tao sebagai kekasih Kyungsoo.

"Hyung...! kenapa diam saja heum ?" ujar Kyungsoo membuyarkan lamunan Chanyeol.

Chanyeol menoleh ke arah Kyungsoo, "Kyungsoo-ya, apakah kamu bahagia dengan Tao ?"

"Eh ? kenapa hyung tiba-tiba bertanya seperti itu ?"

"Jawab saja pertanyaanku...!?" ujar Chanyeol tegas.

"Te...tentu saja, aku bahagia dengannya" jawab Kyungsoo lirih, entah mengapa ada sudur hatinya yang enggan sekali mengatakan hal ini.

Chanyeol menghembuskan nafas panjang, membuat Kyungsoo terheran ada apa sebenarnya dengan Chanyeol. "Aku sangat mencintaimu, semakin hari rasa cintaku padamu semakin besar. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku bisa gila jika seperti ini terus-menerus. Mencintai seseorang yang salah memang menyakitkan" ujar Chanyeol frustasi.

"Bukan hanya hyung yang tersiksa, aku juga tersiksa" ujarKyungsoo sangat lirih tapi masih mampu didengar oleh Chanyeol.

"Maksudmu ?"

"Iya, setiap hari hyung selalu menemaniku, saat aku butuh bantuan, hyung lah yang datang. saat aku menangis, hyung lah yang mengusap air mataku lalu menghiburku. Semakin lama, aku semakin nyaman berada di dekatmu, hyung. Perasaan yang sama saat aku berada di dekat Tao, tapi aku merasa perasaan ini lebih kuat. Setiap hari, hatiku dilanda dilema antara dirimu dan Tao. Di satu sisi aku tidak tega mencampakkan Tao yang sangat mencitaiku, tapi aku juga tidak mau melepaskan hyung yang sudah mewarnai hari-hariku―"mata Kyungsoo berkaca-kaca saat mengatakan hal itu, membuat Chanyeol langsung menariknya ke dalam pelukan, "―apakah aku egois hyung ?"

Chanyeol mengusap punggung Kyungsoo perlahan, "Tidak, kamu tidak egois. Maafkan, aku yang telah membiarkan rasa dilema itu muncul, maaf "

Kyungsoo diam saja dalam pelukan Chanyeol, dapat didengarnya detak jantung Chanyeol yang berdetak sangat cepat, apakah jantung Chanyeol selalu seperti ini saat ia berada di dekatnya ?

Kyungsoo mendongak dan ―entah itu keberuntungan atau kesialan―Chanyeol menunduk, membuat mata mereka saling bertemu. Entah siapa yang memulainya, yang jelas sekarang bibir mereka saling menempel. Lumatan lembut Chanyeol membuat Kyungsoo secara tidak sadar melingkarkan tangannya di leher Chanyeol dan memejamkan matanya. Wajah Kyungsoo sangat merah saat ini, kerena kalau boleh jujur ini adalah ciuman pertamanya karena Tao masih belum berani untuk mencium bibir Kyungsoo.

Chanyeol menjilat permukaan bibir Kyungsoo, membuat Kyungsoo membuka bibirnya dan membiarkan lidah Chanyeol masuk lalu melakukan aksinya. Chanyeol tidak peduli mata para pengunjung cafe yang mungkin saat ini tengah memandangnya dengan tatapan kaget karena seenaknya mencium orang, untung saja pengunjung cafe tidak ada yang dibawah umur jadi Chanyeol dan Kyungsoo tidak akan dianggap meracuni pikiran anak-anak.

"Hy...hyung...hmmppp...se..sak..hmmp" Kyungsoo memukul pelan dada Chanyeol, saat dirasa pasokan udara di paru-parunya menipis.

Mendengar ucapan Kyungsoo, secara perlahan Chanyeol melepas ciumannya. Dilihatnya Kyungsoo yang terengah-engah berusaha mengambil udara sebanyak-banyaknya dan demi Tuhan, ini adalah pemandangan yang seksi di mata Chanyeol.

"Hyung, aku―" ucapan Kyungsoo terhenti karena telunjuk Chanyeol saat ini berada di bibirnya.

"Putuslah dengan Tao dan jadilah milikku"

TBC


fanfict ini gue tulis di antara kesibukan gue yang membeludak serta dalam rangka pencarian ide untuk fanfict yang lainnya. karena keseringan dengerin lagunya Fatin yang judulnya Aku Memilih Setia, gue jadi demen banget ma lagu ini terus gue jadiin fanfict deh ._. sebenarnya ini fanfict mau aku jadikan oneshoot tapi karena kepanjangan aku jadikan twoshoot aja. yang sudah tau lagunya pasti bisa nebak ending fanfict ini gimana :3
dan terakhir, gue ngucapin makasih yang udah mau baca fanfic abal-abal gue dengan atau tanpa review, XOXO :3