INI Laura!Kali ini kami ingin mengubah style dari yang biasa menjadi tidak biasa(?). AHAHAY~! Aku harap kalian suka. Enjoy it!
Disclaimer : Perlu aku jelasin? Enggak? Ya udah.
^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^
Di sebuah Inn di kota bernama Mineral Town, beberapa mahkluk bernama latin homo sapiens sedang duduk sambil membincangkan sesuatu yang tidak terlalu menggemparkan. Well, bulan depan Mayor Thomas ulang tahun ke 53. Nah, di usianya yang sudah separuh lebih 3 baya(?) ini sepertinya kasihan juga kalau gak dikasih hadiah. Akhirnya merekapun setuju untuk menampilkan drama yang menurut kalian itu adalah cerita yang lama dan membosankan tapi membuat seorang Mayor pendek bulat menjadi tinggi persegi panjang.
Tentu saja.
Cinderella.
^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^
Harvest Moon jadi Cinderella
By : Undine Laura
Chap-chap 1: pemilihan pemeran
^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^
"Cinderella?" ujar Jack dengan nada tidak percaya setelah mendengarkan hasil dari musyawarah hampir seluruh masyarakat Mineral Town. "Gak salah?"
Kai, yang merupakan pemimpin rapat ini mengangguk sambil melipat tangannya. "Kasihan, dia'kan sudah tua. Umurnya juga gak lama lagi. Lebih baik kita kasih hadiah yang menyenangkan buat dia" jawabnya. Jack mulai mencerna 19 kata terakhir+ 6 tanda baca yang baru saja dikeluarkan dari mulut Kai yang isinya hanya gombalan atau rayuan seperti 'I'm free baby~' atau 'Hey, Ladies~'... Sepertinya Kai itu benar-benar korban iklan sebuah kartu perdana handphone dan lagu-lagu Indonesia.
Akhirnya setelah beberapa saat, Jack mengangguk mengerti. Kemudian Kai melanjutkan bicaranya sebagai seorang pemimpin rapat.
"Baiklah." Ujar Kai, lalu dia berdiri dari meja rapat "Intinya besok kita akan mulai memilih pemeran-pemerannya. Jadi kuharap kalian semua besok berkumpul di Alun-alun kota ya." Perkataan itu sekaligus menjadi tanda bahwa rapat sudah selesai. Semua orang akhirnya kembali ke jalannya (?) masing-masing. Ada yang kerja, tidur, makan, joget, ngobrol, dan sebagainya.
Hei, di sana, di sebuah kamar di lantai dua sebelah pojok kanan dekat jendela di sebelah kiri kalau dari depan belok kanan yang ada tulisan 'JANGAN GANGGU!'itu lho. Nah, di sebelah kamar itu ada beberapa gadis dari Mineral Town sedang berbincang-bincang. Mari kita dengar sedikit.
"Jadi besok kita bakal tahu siapa yang jadi pemeran Cinderella ya?" kata Claire yang memulai percakapan. Popuri yang sedang memakan keripik kentangnnya mengangguk-angguk sambil terus mengunyah
"Iya.." timpal Popuri, lalu menelan keripik kentangnya "Aku penasaran siapa yang bakal jadi si Cinderella" lanjutnya.
"Kuharap bukan aku." Ucap Ann. Semua pada menoleh ke arah Ann dengan bingung. Siapa yang gak bingung? Yang lain dalam pikirannya sedang berlutut sambil melipat tangannya kemudian berkata seperti ini 'ku mohon~ Jadikan aku Cinderella~, Please~'. Sementara dia malah sedang jongkok sambil melindungi bagian kepalanya, kemudian berteriak 'Apapun yang terjadi, jangan sampai aku yang terpilih'.
Yeah...
Kurang lebih seperti itu.
OK, kembali ke lanjutan mana tadi?...Oh ya. Ann gak mau jadi Cinderella. Lanjut~
Ann yang merasa diperhatikan balas menatap mereka sambil mengerjap-ngerjapkan matanya " 'Kan kalian tahu aku gak bisa acting nangis. Tahu sendiri gimana Cinderella itu'kan?" jelas Ann. Semuanya langsung ber-ooh ria.
"Kalau begitu...."kata Karen sambil melirik Mary. "Sepertinya seorang Mary mampu mengatasi acting sedih itu'kan?" tanya Karen.
"A-ah. Aku'kan paling malu jika berada di de-depan umum." Jawab Mary. Ya elah, Mary. Jangankan bermain drama. Ngobrol depan teman-teman kamu aja masih gagap gitu nak. Kemudian dia menatap Elli "Ke-Kenapa tidak Elli saja?" usul Mary. Elli langsung mengibaskan-ngibaskan tangannya
"Ah~ gak mungkin. Masa' aku yang kepilih sih~. Tapi kalau kepilih juga gak apa-apa kok~. Ehehehehehehehe~" tak lama setelah itu Elli langsung berFantasi Ria. Sebaiknya kita jangan mengintip isi pikirannya. Soalnya entar kalau kejauhan bisa-bisa ini fic malah makin parah. Isitgfhar deh...Nyebut....Nyebut...
'Pasti dia pikir Trent yang bakal jadi pemeran pangerannya' pikir para gadis
Begitulah perbincangan para wanita. Mau lihat para pria? Yuk, mari...
Di kamar lainnya, Jack, Rick dan Kai sedang asyik bercengkrama. Sementara yang lain sibuk kerja. Kasihan yang lainnya.
"Jadi..." kata Rick sambil meminum jus anggur "Kamu yang akan memilih seluruh pemerannya, heh?" tanyanya. Kai yang sedang memegang sebuah kertas dan pensil mengangguk sambil berpikir. Apa dia sedang berpikir mengenai siapa pemeran-pemerannya? Bukan. Memikirkan skenario? Salah. Memikirkan Budget? Tentu saja tidak. Dia sedang berpikir kenapa dia memutuskan membuat drama ini. Aneh-aneh saja.
"Tapi Kai..." panggil Jack "...Kalau kamu pilih aku, sebaiknya aku jadi rajanya ya." Pinta akhirnya mendapat ilham berkat suara indah Jack yang berasal tenggorokan akibat getaran antar pita suara tersebut dan langsung menulis sesuatu.
Raja : Jack
Baru itu yang ditulis ole Kai. Selanjutnya? Belum...
"Hei Rick."panggil Kai. Rick yang merasa dirinya dipanggil langsung menoleh ke arah Kai. Kai melanjutkan "Kamu jadi pengatur kostum aja ya." Ujar Kai. Rick melongo. Jack terdiam. Burung-burung terbang, angin berhembus, cicak cari nyamuk, diam-diam merayap, siput dalam cangkang,tikus mencicit, kucing mengeong, jangkrik melantunkan lagu kebangsaan (lho?).
Kai langsung cengar-cengir "Habisnya kalau dipikir-pikir,Rick gak cocok dapat peran apapun. Apalagi jadi seorang prince charming. Ya'gak?"
Begitulah alasan dari kai yang baru saja kami kirim ke redaksi sang pembuat cerita ini.
Mendengar hal itu, Rick langsung terdiam selama 23 detik. Akhirnya dia pun mulai membuka mulut. "Boleh saja." Jawab Rick. Lalu melanjutkan "Tapi ku rasa sebaiknya kita mulai bekerja sama sekarang. Kai cari perannya sekarang juga dan aku mulai menyewa kostumnya di Laundry(?). Ok?" usul Rick. Kai sih ok-ok aja. Sementar Jack gak dikasih tugas soalnya dia kan udah bertugas jadi pemeran.
Begitulah pembicaraan antara para gadis dan pemuda di suatu tempat yang berbeda.
Keesokkan harinya...
Sinar matahari membuat Kai terbangun dari tidurnya. Karena jika dia tidak terbangun, maka cerita ini gak bakal mulai. Setelah dia mandi,berganti baju, dan sarapan, dia langsung melangkahkan kaki menuju Alun-alun kota.
Sesampainya di sana, ternyata para rakyat eh penduduk Mineral Town sudah berkumpul di sana. Hampir semuanya malah.
Dengan begitu kita dapat menyimpulkan sesuatu...
Para penduduk terlalu tepat waktu? Bukan...
Para penduduk kurang kerjaan sehingga mereka datang ke Alun-alun? Memangnya pernah lihat pas di game mereka lagi males-malesan?
Mereka sudah tidak sabar ? ...Entahlah. Mari kita dengar pendapat mereka.
"Kai lama banget sih." Gerutu Ann "Padahal aku mau kerja tahu." Mary mengangguk pelan. Karen ikut setuju dengan Ann "Padahal kalau begini'kan tinggal tempelin aja ke papan pengumuman. Beres'kan." tambah Karen.
Nah.
Sudah jelas semuanya?
Jadi kesimpulannya adalah : Kai kesiangan.
Kai langsung berjalan ke podium yang ada di alun-alun itu lalu berdeham pelan "Para penduduk Mineral Town, maaf atas keterlambatan ini. Tapi sekarang aku akan memberitahu kalian siapa-siapa yang akan jadi pemeran dalam drama ini" ujar Kai. Semuanya yang tadinya berisik langsung terdiam dengan aman sentosa. Kai kembali berdeham, kemudian dia melanjutkan "Jadi, atas berkat rahmat Tuhan YME dan ilham yang datang entah dari mana, aku beritahu nama pemerannya sekarang."
Cinderella : Elli
Ibu tiri : Karen
Saudara 1 : Ann
Saudara 2 : Popuri
Pangeran : Trent
Raja : Jack
Ratu : Claire
Peri : Mary
Kusir kuda : Cliff
Penasihat Raja : Gray
Narator : Laura-chan (Lah?)
Setelah itu, kai menggulung kertas torehannya bak sebuah gulungan penting dan menyimpannya ke dalam kantong celananya "OK. Itu aja kok yang mau aku kasih tahu. Kita mulai latihan besok. Terima kasih dan (diam bentar) sampai jumpa" setelah Kai berbicara seperti itu, warga langsung bubar. Tiba-tiba ada lagu berita ala 'LIPUTAN 6 SCTV'. Kai juga merapikan berkasnya, begitu juga para kru. Mereka masing-masing merapikan kamera, lampu, dan kabel-kabel yang berseliweran di sekitar studio.
Tunggu...
Apa yang dari tadi kita bicarakan?
Sebaiknya kita kembali ke cerita saja.
Elli yang baru saja bagaikan kupu-kupu baru keluar dari kedondong, eh, kepompong, karena akhirnya keinginannya menjadi Cinderella terkabul. Ditambah lagi, Trent yang jadi pangerannya. Uuh...tahulah perasaan Elli saat ini. Sampai-sampai dia yang biasanya teliti kalau menaruh obat di rak malah senandung tidak jelas. Sepertinya dia benar-benar tidak sabar untuk latihan pertama. Sementara Trent kebalikannya. Malah kayaknya dia beneran lupa kalau dia tuh jadi pemeran utama cowok.
Yah... Kita tunggu saja. Iya nggak?
Bersambung
^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^V^
Kenapa ya? Kok malah bikin fic kayak gini? Tadinya sih pengennya gak dipublish supaya Fandom Harvest Moon gak tercemar. Tapi, Ternyata....
Hikss.....
Fanficnya jebol ke dunia maya! (?) Hueeeeee..... (nangis gak jelas)
:3
Undine Laura
