Naruto (ナルト) disclaimer Masashi Kishimoto

Saijaku Muhai no Bahamut (最弱無敗の神装機竜 《バハムート》) disclaimer Akatsuki Senri

Kiiroi Senko no Eiyuu

Summary: Sebagai seorang yang merasakan Perang yang mengakibatkan dirinya kehilangan Keluarga, Tanah Airnya serta Status Kebangsawanannya, Naruto Namikaze memulai petualangan mencari apa arti kedamaian. Dia adalah Putra dari Minato Namikaze dan dia adalah orang yang meneruskan peran sebagai Kiiroi Senko no Eiyuu

Chara : Naruto Namikaze, Lux Arcadia, Lisesharte Atismata, Artemesia Bell Atismata (OC)

Rated : M

Genre : Romance, Sci-fi, Hurt/Comfort, Adventure

Warning : Ooc, Semi canon, tidak suka tidak usah dibaca

Maaf kalau ada kesamaan cerita dengan fic lainya atau kesalahan penulisan karena fic ini karena setiap manusia tak lepas dari kesalahan.

RnR please .. hehehehehe


Chapter 1 : Awal Mula

Perang, itulah yang kusaksikan sejak aku kecil, darah bercecer dimana-mana, kehancuran terjadi dimana-mana, isak tangis dan teriakan pilu menggelegar di sekitarku, aku melihat semuanya, dengan mata dan kepalaku sendiri, aku dapat merasakannya dengan panca indra milikku, sebuah kepedihan yang aku rasakan pada saat itu, ketika aku masih kecil aku malah menerima kenyataan yang begitu menyakitkan dihadapanku,

Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr...Blaaaaaarrrrrrrrrr...

Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr...

Ledakan terjadi dimana-mana, yang kulihat bangunan diwilayah kerajaan hancur berkeping-keping, api sudah membumi hanguskan separuh wilayah kerajaan, kulihat orang-orang tak berdosa terbunuh secara sadis, aku dapat menyaksikannya, aku dapat melihatnya, aku dapat merasakannya sebuah kepedihan yang begitu menyakitkan bagiku, dihari itu Kerajaan sudah diserang oleh kaum pemberontak.

"Naruto, pergi dari sini, cepat pergi bersama Jiraiya-sensei, sebelum terlambat!" ucap Minato

"Tapi Tou-chan..." ucap Aku

"Kau harus pergi, bawa Sword Divice ini, mulai sekarang pedang ini adalah milikmu Naruto" ucap Minato sambil mengasihkan pedangnya

Yang kulihat sekarang aku sudah menerima sebuah pedang, bentuknya seperti Excalibur, aku terus berpikir bukankah ini pedang kesayangan Tou-chan lantas kenapa dia memberikanya kepadaku. Aku terus bertanya-tanya didalam benakku. Tapi sebuah suara pun membuyarkan lamunanku.

"Minato, kenapa kau tidak membiarkanku untuk membantumu dan kenapa kau juga memberikan Excalibur kepada Naruto, bukankah itu berlebihan?" tanya Jiraiya

Pria paruh baya bersurai putih terus menatap Minato dengan intens sedangkan Minato sendiri hanya menghela nafas.

"tidak, ini sudah keputusanku, Sensei harus menjaga Naruto, dan lagipula benda itu sebenarnya aku akan wariskan kepada Naruto dan ini mungkin adalah waktu yang sangat tepat." Ucap Minato

"Tapi tetap saja mengapa kau berbuat sejauh ini Minato, setidaknya kau harusnya membawa salah satu Sword Divice langka milikmu, bukankah berlebihan jika hanya memakai Dragon-ride biasa seperti Eris, kau seharusnya sadar, musuhmu itu jauh lebih kuat!" ucap Jiraiya

"Tidak sensei ini sudah keputusanku, aku tidak akan membiarkan Excalibur jatuh ketangan musuh, prioritas utamaku adalah Kerajaaan Namikaze dan Naruto, aku mohon sensei mengerti" ucap Minato

"kenapa kau bisa seyakin itu Minato?" tanya Jiraiya

"Bukankah aku ini adalah seorang Raja dari Kerajaan Namikaze, karena itu aku akan mengambil keputusan bijak untuk melindungi rakyatku, dan selain itu aku ini adalah Ayah Naruto, tentu aku sangat senang hati jika aku mati demi melindungi Naruto" ujar Minato

"Kau sudah yakin dengan keputusanmu itu?" tanya Jiraiya.

Pandangan Minato pun menajam, ia pun lalu melihat kearah luar kerajaan dibalik jendela Istana Kerajaan Namikaze, hampir separuh wilayah kerajaan sudah hangus terbakar dan hancur menjadi puing-puing.

"ini sudah keputusanku Sensei, aku tidak akan merubahnya lagi" ucap Minato dengan tegas.

Jiraiya pun hanya menghela nafas, lagi-lagi dia tidak akan bisa menghentikan muridnya itu jika tekad miliknya sudah kuat. Jiraiya tahu Minato itu jenius dan penuh perhitungan tapi ia tak pernah menyangka Minato akan mengambil resiko sebesar ini, mau tidak mau dirinya harus menerima apa yang diputuskan Minato.

"baiklah, jika itu keputusanmu, aku akan menerimanya" ujar Jiraiya

"Arigatou Sensei, aku mohon padamu tolong jaga Naruto" ucap Minato

"yah, kau bisa serahkan padaku" ujar Jiraiya

Minato pun datang mendekat menuju putranya yang masih memegang Sword Divice langka miliknya. Pria bersurai Kuning itu pun mengelus puncak kepala sipirang jabrik berwajah tan dengan 3 garis tanda lahir itu.

"Naruto, didalam benakmu pasti banyak pertanyaan yang berkecamuk, tapi tolonglah kau harus mengerti keadaan ini, suatu saat kau pasti akan mengerti tentang apa Tou-chan lakukan" ujar Minato

"Walau begitu, tapi kenapa aku tidak boleh ikut bersamamu, aku takut sendirian lagi, terlebih kita sudah kehilangan Kaa-chan sejak aku berumur 6 tahun, aku tidak mau berpisah denganmu" ucap Naruto

"Gomenne Naruto, kau pasti akan mengerti pada waktunya nanti, selain itu kau juga tidak akan sendirian, kau akan bersama dengan Jiraiya-sensei, dia pasti akan terus menemanimu, jadi jangan bersedih dan menangis, tetaplah menjadi Jagoan kebanggaan Tou-chan oke" ujar Minato

Aku pun hanya mengangguk mengerti, kemudian kulihat Tou-chan memelukku begitu erat, entah kenapa aku bisa melihat dari sorot matanya terdapat sebuah kesedihan, aku tak mengerti akan hal itu, aku hanya bisa menganggukan perkataan Tou-chan.

Pelukannya begitu hangat, tapi mengapa aku merasakan nyeri di bagian ulu hatiku, aku merasa tersayat-sayat, mengapa aku merasa begitu sakit, padahal tidak ada luka ditubuhku, tidak ada darah yang menetes ditubuhku, tapi mengapa begitu menyakitkan, aku merasa apakah ini akhir kebersamaanku dengan Tou-chan, tapi mengapa aku tak mengerti akan hal itu semua.

Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr...Blaaaaaarrrrrrrrrr...

Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr...

Lagi-lagi ledakan membahana, aku dapat mendengar hal itu, Tou-chan pun langsung melepaskan pelukannya, kulihat pandangan sangat menajam melihat kondisi Kerajaan yang begitu mengkhawatirkan.

Dan kemudian kulihat beberapa Ksatria Kerajaan Namikaze pun masuk, dan duduk bersimpuh menghadap Tou-chan.

"Minato-sama, kami melaporkan keadaan darurat, Musuh sudah mengusai 3/6 wilayah kerajaan" ucap Dragon Knight itu

"Soukka, kalau begitu segera kumpulkan pasukan yang tersisa untuk langsung bertempur melawan teroris itu, aku akan memimpin langsung pertempuran itu, kalian mengerti" ucap Minato

"Dimengerti" ucap para Dragon Knight.

"Selain itu Minato-sama, kami juga melaporkan bahwa kondisi Naruko-sama sudah aman, dia sudah diungsikan kepada Kerajaan Atismata, dan kini dia sudah mendapatkan Suaka politik disana." Ucap salah satu Jendral Kerajaan.

"Syukurlah kalau begitu, ya sudah sekarang cepat laksanakan perintah, segera berkumpul dilapangan Kerajaan" ucap Minato

"Hai Wakarimasta" ucap para Dragon Knight.

Kemudian mereka pun bergegas menuju pintu keluar, dan begitu juga Tou-chan dia pun segera bergegas memakai pakaian tempur Kerajaan, aku pun melihat Tou-chan dengan pandangan sulit diartikan layaknya seperti sebuah rasa kehilangan yang akan terjadi begitu lama.

"Aku pergi dulu Naruto, kamu baik-baik yah sama Jiraiya-Sensei" ucap Minato sambil mengacak-ngacak surai jabrik Naruto

"umm.." gumamku.

Kemudian Tou-chan melepaskan Sword divice miliknya, dan disekitar tubuh Tou-chan tampak sebuah Dragon-ride persis milik Dragon-Knight Kerajaan Namikaze, Tou-chan pun kemudian pergi dan terbang melesat menuju medan perang, aku hanya melihat itu dengan pandangan sendu.

Tepat dimalam itu Tou-chan meninggal demi melindungi Kerajaan Namikaze dan diriku, walau begitu menyesakkan dan menyakitkan bagiku, tapi Dia adalah ayah kebangganku, dia juga adalah Kiiroi Senko no Eiyuu, salah satu Dragon-Knight yang berhasil membantai 10000 pasukan Dragon-Knight pada saat perang antar kerajaan dan dia meninggal secara terhormat dimalam itu sebagai Raja kebanggaan Kerajaan Namikaze dan Ayahku yang paling aku kagumi.


4 Tahun kemudian.

Llanera, Asturias Kingdom

Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr...Blaaaaaarrrrrrrrrr...

Ledakan pun membahana disekitar langit Llanera, Asturias. Getaranya sedikit terasa dibagian ibukota kerajaaan itu, tapi tenang saja itu bukanlah sinyal bahaya musuh datang, atau pemberontak menyerang, itu adalah suara ledakan yang berasal dari lapangan pelatihan Dragon-Knight disebelah tenggara Llanera.

Diudara tampak pria paruh baya bersurai putih layaknya ubanan dengan Dragon-ride miliknya sedang berlatih remaja pria jabrik bersurai kuning, remaja itu memiliki ciri 3 garis tanda lahir diwajahnya, berkulit Tan, dan manik mata blue shapire. Dan ketegasan wajah yang begitu beribawa. Yah mereka adalah Jiraiya dan Naruto Namikaze

Tampaknya mereka begitu bersemangat berlatih dan agak sedikit terbawa suasana rupanya.

"Kusogaki, tampaknya kau sudah menunjukan peningkatan" ucap Jiraiya

" ini belum seberapa Ero-sensei, lihat saja aku pasti akan berhasil menedang bokongmu itu" ucap Naruto

"Oke, Kusogaki, sebaiknya kau bersiap" ucap Jiraiya

Kemudian Dragon-ride Jiraiya pun mengeluarkan peluru-peluru angin tak kasat mata.

Divine Sage Art : Vacum Buller Barrage

Peluru-peluru angin itu kemudian melesat cepat mengarah ke Naruto tapi berkat Hiraishin mode miliknya Naruto pun mudah menghindari serangan itu. Tetapi tampaknya serangan milik Jiraiya pun masih belum selesai.

Divine Sage art : Vacum Shockwave

Maka keluarlah pusaran Tornado raksasa menuju Naruto, bukannya khawatir Naruto malah menyeringai melihat hal itu, tentu Jiraiya merasakan ada bahaya datang meski dirinya dalam keadaan menyerang dan benar saja.

Divine Gold Flame: Great Dragon Flame

Dengan sekejap Naruto pun menembakan naga api emas raksasa dari Divine Dragon Ride miliknya kearah pusaran Tornado milik Jiraiya, akibat tekanan serangan Naruto begitu kuat malah serangan Jiraiya kembali mengarah kepada dirinya, ternyata Naruto memanfaatkan serangan Jiraiya untuk menyerang balik Jiraiya.

'Kusogaki, apa dia benar-benar berniat memanggangku hidup-hidup' pikir panik Jiraiya

Sontak Jiraiya pun memblalakan matanya Pusaran api emas itu ternyata mengarah kepada dirinya, tidak mau mati terpanggang Jiraiya pun lalu melarikan diri ke arah berlawanan,.

Bllaaaaaaaarrrrrrr...

Sontak ledakan pun terjadi, kini api emas milik Naruto pun membakar padang rumput disana, tampak bekas gosong terlihat ditempat kejadian perkara itu, untung Jiraiya berhasil selamat dari serangan itu, akan tetapi.

Sringggggggg...

"sial, baiklah Kusogaki kau menang" ucap Jiraiya

Ternyata pedang Hyperion Divine Dragon-ride milik Naruto sudah menempel dileher Jiraiya, tanpa Jiraiya sadari Naruto sudah diberada dibelakangnya sambil mengacungkan senjata itu dilehernya.

"Yosh aku menang, dengan begini kau harus mentraktirku dengan ramen, Ero-sensei" ucap Naruto

"baik-baiklah Kusogaki, tapi jauhkan Excalibur milikmu terlebih dahulu dari leherku." ujar Jiraiya

"hehehehe, yah yah" ucap Naruto

Kemudian Naruto dan Jiraiya pun melepaskan mode Dragon-ride milik mereka, kini terlihat sekitar mereka lapangan tersebut sangat porak-poranda, bagaikan terkena bencana, tentu hal ini membuar Jiraiya agak sweetdrop melihatnya. Melihat Naruto begitu beringas saat latihan sampai-sampai kondisinya seperti ini.

"Hey Kusokagi, sebelum aku mentraktir dirimu, cepat bereskan tempat ini" ucap Jiraiya sambil meninggalkan tempat latihan tersebut

"Chotto-mate Ero-sensei, bukankah kau juga bertanggung jawab akan hal ini!" ucap Naruto

"Kau mau kutraktir atau tidak, kalau kau tidak mau membersihkan tempat ini, yah tidak apa, lagipula ramen malam ini bisa saja kubatalkan loh" ucap Jiraiya

"hey tapi..." ucap Naruto

"yah sudah kalau begitu aku batalkan saja" ucap Jiraiya

"baik-baiklah, kau menang, aku akan membereskan tempat ini, kau puaskan Ero-sensei" ucap Naruto dengan nada pasrah.

Sedangkan Jiraiya hanya terkekeh kecil melihat Naruto, tampaknya dirinya sedikit puas melihat wajah pasrah Naruto, mengingat dirinya tadi sempat kalah melawan Naruto.

" yah sudah kalau begitu, aku tunggu di tempat biasa Naruto" ujar Jiraiya sambil meninggalkan Naruto


Skip time

Tak beberapa lama setelah Naruto membereskan kekacauan tempat latihan, dirinya pun langsung menuju kedai ramen langganannya di kota Llanera, dia dan bersama Jiraiya makan ramen disana. Naruto memang semangat kalau sudah berusan dengan ramen tetapi kalau melihat Jiraiya wajahnya kini sangat berkerut saat makan bersama Naruto, mengapa begitu. Kita lihat saja.

Sluurrrrpp...Slurrrrrpppppppppp...Sluurrrrrrrrpppppppppp...

"Fuaaaaaahhhhhhhh, Kenyangnya, memang ramen adalah makanan terbaik untuk mengisi perut setelah latihan." gumam Naruto

"Kusogaki, enteng sekali berkata seperti itu!, apa kau tidak sadar kalau kau sudah menghabiskan 30 mangkuk ramen sekaligus, perutmu itu sebenarnya terbuat dari apa sih, tepung terigu?" ucap Jiraiya

"Hey Ero-sensei muka mu kok asem begitu, tidak baik loh dengan wajah seperti itu ketika sedang menikmati masakan dewa ini, harusnya kau bersyukur" ucap polos Naruto

"Kusogaki, gimana wajahku gak berkerut, aku memang menaktrirmu makan disini, tapi gak begini juga!" ucap Jiraiya meratapi banyaknya ramen yang dihabiskan Naruto

"Kau sudah tahukan aku pencita ramen jadi makan satu porsi bagiku belum ada apa-apanya, selain dengan makan ramen tenagaku bisa pulih kembali setelah latihan tadi." Ucap Naruto

"Kusogaki, kau berkata seperti itu karena ada yang menaktir dirimu, harusnya kau kompromi kek dengan situasi keuanganku yang sedang memburuk ini" ucap Jiraiya

"Hah salah siapa tadi bertaruh ramen denganku saat latihan" ucap Naruto sambil memutar bola matanya.

"Baiklah, kau menang, " ujar Jiraiya pasrah.

Sedangkan Naruto hanya terkekeh kecil melihat wajah pasrah Jiraiya, disamping Naruto tangkas dalam latihan, tampaknya otak sedikit jenius jika berurusan dengan lobi-lobi.

"Ne Ero-sensei, apa kau tetap akan pergi menelusuri wilayah ruruntuhan?" ucap Naruto mulai membuka topik pembicaraan.

"yah, begitulah, aku berencana akan pergi ketempat wilayah kerajaan Atismata, untuk menelusuri reruntuhan tersebut, jika aku tidak melakukannya, kemungkinan besar Ragnarok akan mudah ditemukan oleh para teroris" ucap Jiraiya

"Hmm kenapa kau melakukan sejauh itu Ero-sensei?, bukankah lebih baik kita menunggu tim kerajaaan saja" ucap Naruto

"Tidak, kita tidak bisa menunggu lagi Naruto, soalnya ancaman peperangan semakin dekat, lebih baik aku menelusurinya dengan mata kepalaku sendiri, aku harus mendapatkan sebuah informasi penting yang berguna untuk kedamaian" ucap Jiraiya

"Jadi karena perang yah?" ucap Naruto

"yah begitulah, karena peranglah yang membuat situasinya semakin rumit seperti ini" ucap Jiraiya

"Soukka..." gumam Naruto

Naruto tahu betul akan arti serta makna sebuah peperangan, disaat itu hanya ada pertumpahan darah, tangisan pilu orang-orang tak berdosa, kepedihan yang menyakitkan, sebuah luka yang tidak bisa disembuhkan, kematian nyawa yang seharusnya tak terjadi, atau kehancuran dimana-mana

Dia sedari kecil sudah melihat hal itu, pada saat dirinya masih muda dia sudah merasakan hal itu, itulah yang membuat pemikiran Namikaze Naruto berbeda dengan anak pada umumnya, disaat ia masih kecil ia kehilangan gelarnya sebagai pangeran kerajaaan, kehilangan kampung halamannya sejak kecil, bahkan ia kehilangan ayah yang paling ia cintai disaat peperangan meledak di Kerajaan Namikaze 5 tahun lalu, semua itu membuat pemikiran dan tindakan Naruto sudah matang sebelum waktunya.

Dirinya terus merenungkan sendiri apa arti kehidupan ini, sebuah kehidupan diawali dengan kelahiran, kemudian berakhirnya kehidupan diakhiri dengan kematian, dan didalam kehidupan hanya ada sebuah pertempuran.

Kemudian kata perdamaian, itulah yang masih ia terus dipikirkan, sebenarnya apa itu perdamaian yang sebenarnya, bagaimana cara mendapatkannya, serta apakah ia bisa melakukan hal itu dengan tangannya sendiri atau apakah hal itu harus membutuhkan bantuan yang lain. Perdamaian sebuah kata yang menyimpan banyak makna dan arti.

"Nee, Ero-sensei sebenarnya aku ingin bertanya padamu, sebenarnya apa arti perdamaian itu?" tanya Naruto

"aku juga tidak tahu betul seperti apa perdamaian itu, tapi menurutku akan datang suatu masa ketika seluruh manusia dimuka bumi ini saling berbagi luka serta rasa sakit yang mereka miliki, karena itu mereka bisa memahami satu sama lainya, dan itu mungkin bisa disebut perdamaian" ucap Jiraiya

"dan kau tahu cara mewujudkan hal itu ?" tanya Naruto

"hmm kurasa tidak, tapi suatu saat aku pasti bisa menemukan caranya, dan jika aku tidak memiliki banyak waktu untuk menemukan hal itu, akan aku serah tugas itu padamu Naruto" ucap Jiraiya

"Soukka, hmm tapi menurutku dibutuhkan sebuah kepercayaaan untuk mencapai hal itu, sebuah kepercayaan yang menjadikan kita berjalan dijalan itu, sebuah kepercayaan dimana suatu saat nanti akan ada suatu era dimana manusia akan saling memahami satu sama lainya sehingga kita sendiri bisa menemukan apa arti perdamaian yang sesungguhnya, yah meskipun itu tidak bisa diukur dengan sebuah logika serta pemikiran, tapi menurutku itu adalah sebuah modal awal yang sangat berharga" ucap Naruto

Jiraiya kali ini sangat menyetujui ucapan Naruto, sebuah kepercayaan dibutuhkan untuk mencapai hal itu, jika kita tidak memiliki sebuah pendirian teguh tentunya kita akan mudah terombang-ambing oleh sebuah arus. Layaknya sebuah fondasi dasar, kepercayaan merupakan sebuah modal awal yang begitu berharga tanpa itu tidak mungkin semua manusia akan mencapai perdamaian yang sebenarnya.

"Yah, kau benar Naruto, itu juga sebuah modal berharga" ujar Jiraiya sambil menyeduh teh miliknya.

Mentari senja pun menghiasai mereka berdua yang masih santai ditempat kedai ramen tersebut.


Skip Time

Kesokan harinya Jiraiya pun akhirnya pergi menuju ketempat reruntuhan di wiliyah Kerajaan Atismata. Walau awalnya Naruto sempat menolak keputusan Jiraiya karena dirinya sempat khawatir kalau dia bakal menghadapi musuh yang jauh lebih berat, tapi pada akhirnya dirinya pun tak bisa menggoyahkan tekad gurunya itu.

"Hei Naruto tangkap ini" ucap Jiraiya sambil mengasihkan sebuah pedang kepada Naruto

Naruto lalu menangkap pedang itu, terlihat bentuk pedang itu seperti sebuah pedang wallace namun dengan gagang berwarna hitam serta balutan logam bewarna keperakan disisi kedua mata pedang, sekilas ia merasa familiar dengan pedang itu.

"Ero-sensei bukankah ini Eris, bagaimana kau bisa mendapatkan Divice Sword milik Tou-chan?" tanya Naruto

"Hmm, ini aku dapat dari reruntuhan Kerajaan Namikaze, tampaknya musuh tidak berminat dengan pedang itu, jadi lebih baik aku membawanya dan memberikannya padamu, siapa tahu kamu bisa mengembangkan Dragon-ride tersebut." Ujar Jiraiya

"aku kan sudah punya Hyperion kenapa aku harus menyimpan Eris?" tanya Naruto

"bodoh, seharusnya kau jangan terlalu menggunakan Divine Dragon-ride langka itu, indentitasmu justru akan diketahui musuh, maka dari itu saat pertarungan tidak penting gunakan saja Eris" ujar Jiraiya

"tapi bukankah lebih baik pedang ini digunakan Ero-sensei?" tanya Naruto

"tidak, bagiku Huanglong sudah cukup, kau tahu sendirikan seberapa kuat Divine Dragon ride milikku" ujar Jiraiya

"ya..ya..ya, tapi Huanglong milikmu sudah aku kalahkan kemarin" ujar Naruto sambil memutar bola matanya.

Sontak mendengar pernyataan Naruto itu, timbulah urat merah di dahi Jiraiya, karena dirinya merasa tersindir dengar ucapan Naruto.

"Kusogaki, apa kau berniat mengejekku hah!" ucap Jiraiya

"bukannya mengejek tapi kenyataan" ucap Naruto

"Lihat saja nanti, akan ku sumpal mulutmu itu setelah aku pulang" ucap Jiraiya

"yah aku tunggu itu Ero-sensei" ucap Naruto sambil tertawa kecil.

"Nah, lebih baik setelah aku pergi nanti, kamu coba kunjungi adikmu itu, sudah 5 tahun kau tak pernah berjumpa dengan Naruko bukan?" tanya Jiraya

"Yah aku mengerti, aku juga akan mengunjungi Kota benteng Crossfeed, aku dengar Naruko berada disana" ujar Naruto

"bagus kalau kamu sudah mengetahuinya, yah sudah aku berangkat" ucap Jiraiya sambil membopong peralatan mengembara miliknya

Sedangkan Naruto hanya diam menatap punggung sang Guru yang perlahan menghilang dari kejauhan itu.

Semenjak hari itu Naruto terus memodifikasi kemampuan Eris milik ayahnya itu, Eris memiliki kemampuan memanipulasi elemen api tapi tidak sekuat Divine Dragon ride miliknya, Naruto tentu tahu akan hal itu, dia pun sedikit memodifikasi kelemahan daya hancurnya dengan menambah daya kecepatan seranganya, Eris yang awalnya tidak memiliki Hiraishin mode layaknya Hyperion, kini sudah memiliki mode yang mirip dengan Hiraishin mode setelah Naruto sedikit memodifikasi Dragon ride miliknya, namanya adalah Body Flicker mode, walaupun kemampuan Body Flicker Eris masih dibawah Hiraishin mode Hyperion, tetapi sudah cukup bagi Naruto karena baginya kekuatan bukanlah hal yang terpenting.

"Yosh, sepertinya sudah selesai dengan begini aku akan pergi ke Atismata, hmm bagaimana kabarmu Naruko, jujur Nii-san merindukanmu" gumam Naruto sambil melihat Eris yang masih terpakir dibengkel milik Jiraiya tersebut.

"yah sepertinya, aku harus bergegas" ucap Naruto

Setelah 20 hari memperbaiki Eris miliknya, Naruto pun memutuskan untuk pergi menuju Kota benteng Crossfeed, wilayah Kerajaan Atismata. Jarak dari Llanera, Asturias menuju Crossfeed, Atismata sekitar 200 Km, dan itu membutuhkan waktu 1 hari untuk sampai disana jika terbang menggunakan Dragon ride, tetapi Naruto sepertinya tidak mau menggunakan hal itu, dirinya lebih memilih mengelana didarat. Tentu akan memakan waktu lebih lama lagi. Paling-paling sekitar 1 mingguan. Alasan Naruto melakukan hal itu, dirinya ingin sekali melihat keindahan dunia didalam perjalanan tentunya.


Skip Time

Hari keenam, Naruto sudah mencapai daerah perbatasan kota Crossfeed, didekat pegunungan, dipuncak gunung Naruto melihat pemandangan Kota Crossfeed pada waktu malam hari. Dan jujur saja hal itu sangat menganggumkan baginya

Bulan purnama yang menghiasi langit malam, lalu didaerah dataran sendiri cahaya lampu kota menghiasi gelapnya kaki pegunungan. Tampak berkilau di tengah gelapnya malam. Satu kata didalam benak Naruto, indah itulah yang ia pikirkan mengenai Crossfeed, Croosfeed ia ia kira hanya kota benteng bebatuan rupanya menyimpan panorama alam yang begitu menarik baginya.

"Kota yang indah, mungkin saja Naruko-chan sangat senang tinggal disini" ujar Naruto sambil melihat pemandangan malam Crossfeed dari puncak gunung.

Akan tetapi ditengah lamunan tersebut, Naruto agak memicingkan pandangannya kesebuah objek yang aneh.

Dan benar saja ada segerombolan makhluk aneh terbang dilangit malam Kota Crossfeed, tampaknya kini Naruto menyadari kalau ada hal ganjil dengan makhluk itu.

"kalau tidak salah bukankah itu Gargoyle, kenapa makhluk kuno itu ada disini?" gumam Naruto

Yah benar saja Gargoyle merupakan salah satu jenis Makhluk reruntuhan Kuno yaitu Abyss, konon makhluk itu hanya ada dalam mitologi kuno, akan tetapi kenapa makhluk itu ada dan terbang dilangit kota Crossfeed, ini adalah hal yang ganjil.

Bllaaarrrr...Blaaaar...Bllllaaaar...Blaaaaar...

Pertempuran pun terjadi antara pasukan Dragon Knight Kerajaan Atismata melawan 5 ekor Gargoyle. Naruto melihat ada 5 orang yang bertempur melawan Gargoyle, dan salah satunya adalah pemegang Glamios, setahu Naruto Glamios adalah Divine Dragon ride, salah satu kemampuanya ialah Api biru yang menghanguskan lawan-lawannya.

"Semuanya setelah aku memberi aba-aba, serang mereka semua, aku akan memancing mereka meggunakan kemampuan milliku" ucap sang pemegang Glamios

"Dimengerti" ucap para Dragon Knight

Sedangkan Naruto masih mengamati sosok pemegang Glamios dari kejauhan, di lihat sosok itu adalah gadis bersurai blonde dengan manik mata biru laut, tingginya cukup ideal untuk sesosok gadis dan jangan lupa kulitnya putih langsat seakan menambah kecantikan tersendiri

"Jadi dia adalah pemegang Glamios" gumam Naruto melihat sosok itu.

Naruto melihat sang pemegang Glamios pun meliuk-liuk diudara menyerang satu persatu para Gargoyle dengan pedang Divine Dragon ride miliknya.

Zraaaaaasssssh... Zraaaaaasssssh... Zraaaaaasssssh... Zraaaaaasssssh...

tapi ada satuhal yang membuat Naruto memicingkan matanya, karena para Gargoyle itu tak bergerak sama sekali ketika ia menyerang, kemampuan apa itu pikir Naruto.

"Kalian sudah kujebak dengan kemampuan Divine Locked milikku, semuanya serang para Abyss itu" ucap pemegang Glamios

"Dimengerti" ucap para Dragon Knight

Pemegang Glamios dan para Dragon Knight pun menyiapkan tembakannya.

Divine Blue Flame: Cannon Run

Zuddddonnnnnnnnnnnnnnnn...

Setelah tembakan Cannon run melesat, selanjutnya para Dragon Knight menembakan senjata milik mereka.

Zudooooonnnnnn... Zudooooonnnnnn... Zudooooonnnnnn... Zudooooonnnnnn...

Bllllllaaaaaaaarrrrrr...Duuuaaaaaarrrrrr...

Hasil tembakan Cannon run dan para Dragon Knight sukses menghabisi para Gargoyle itu tanpa bersisa sama sekali, mereka semua pun terbakar hingga menjadi debu, Naruto sendiri terkesima dengan daya penghancur api biru milik Glamios

"Sugooii" gumam Naruto melihat serangan tersebut.

Akan tetapi semuanya tak berlangsung lama, ketika bunyi siulan peluit terdengar disekitar Naruto, walau secara sama-samar Naruto mendengar hal tersebut, tampaknya bahaya akan mengintai pemegang Glamios dan para Dragon Knight tersebut dan benar saja.

Gooaaaaaaaarrrrrrhhhhhhhh...

Ratusan Gargoyle sudah mengintai mereka sejak dari tadi, mereka pun keluar dari sarangnya tentu hal ini membuat pemegang Glamios memblalakan matanya, dirinya kaget harus berhadapan dengan ratusan Gargoyle.

" Seratus Gargoyle bagaimana bisa!" ujar salah satu Dragon Knight

"cepat pergi, kalian segera meminta bantuan kepada markas pusat, aku akan berusaha menahannya sebisa mungkin" ujar pemegang Glamios

"tapi Artemesia-sama, ini diluar kemampuan anda" ujar Para Dragon Knight

"cepatlah tidak ada waktu lagi" ujar Artemesia

"baiklah" ujar pasrah Para Dragon Knight.

Para Dragon Knight pun akhirnya pergi meminta bantuan menuju pusat kota Crossfeed. Sedangkan Artemesia sendiri akhirnya menghadapi sendirian para pasukan Gargoyle tersebut.

Artemesia pun melesat kehadapan ratusan dan menyerang satu persatu para Gargoyle itu serta mencoba mengunci pergerakan mereka menggunakan Divine Locked miliknya, awalnya pergerakan mereka berhasi dilumpuhkan tetapi saat ia akan menyerang, ia malah diserang balik oleh para Gargoyle miliknya, tampaknya harus ada pengalih saat ia mencoba menyerang tetapi dirinya sendiri dan hasil dirinya kewalahan menghadapi ratusan Gargoyle tersebut.

Bllaaaaaaaar...

"Kyyaaaaaaaa" pekik Artemesia

Rupanya Artemesia terkena serangan salah satu Gargoyle , akibatnya Divine Dragon ride miliknya rusak parah akibat serangan itu, Artemesia pun jatuh dari udara akibat kerusakan perah Divine Dragon ride miliknya itu.

"Sial, tidak mungkin aku bisa mengalahan para Gargoyle itu dengan Eris, kalau begini aku harus menggunakan Hyperionuntuk menyelamatkannya" ucap Naruto

Sringggggggggggggggg...

Naruto lalu melepaskan pedang Excalibur dari sarung pedang miliknya, dia pun menempelkan tangan nya tepat pada logam pedang bewarna emas dengan sisi keperakan tersebut.

"Keluarlah, bangkitlah kekuasaan Naga tak terbatas, munculah Dominasi Naga tak terbatas. belahlah langit dengan api suci milikmu.. Hyperion!" ucap Naruto

Sontak pedang Excalibur milik Naruto mengeluarkan sebuah bentuk Divine Dragon ride berwarna Emas dibaluti warna perak dipinggirnya, lalu Divine Dragon ride milik Naruto memiliki pedang Excalibur raksasa bewarna sama dengan Divine Dragon ride miliknya, bagaikan Ksatria Emas, itulah perumpamaan Divine Dragon ride milik Naruto kali ini, yaitu Hyperion.

"Kyaaaaaaa" pekik Artemesia yang terjun bebas diudara.

Naruto pun langsung melesat cepat menangkap Artemesia yang jatuh diudara, Artemesia pun terselamatkan oleh Naruto, sontak Artemesia sendiri merona ketika ia melihat sang penyelamatnya adalah seorang remaja laki-laki, dia pun bisa melihat manik Blue Shapire itu. Dirinya pun terbius akan pesona mata sipemuda misterius yang menyelamatkan dirinya barusan, pemuda yang menyalamatkan nya ini memiliki rupa wajah dengan 3 garis tanda lahir dikedua pipinya, memiliki Surai Jabrik kuning yang tergerai bebas seperti gaya rambut milik ayahnya serta kulit Tan yang mempertegas ketampananya itu. Artemesia kali ini benar-benar terbius akan hal itu

"Kamu tidak apa-apakan?" tanya Naruto membuyarkan lamunan Artemesia

Sontak Artemesia dibuat salah tingkah setelah tersadar dari lamunannya itu.

"Ah yah, aku gak apa-apa kok" ujarnya

"Soukka.., kalau begitu berlindunglah dibawah, biar aku yang menghadapi para Gargoyle itu" ucap Naruto sambil menurunkan Artemesia ditempat yang aman

"Eh tapi.." ucap Artemesia

"sudahlah tenang saja, aku tahu seberapa kuat musuh yang aku hadapi kali ini, aku janji tak akan kalah" ujar Naruto sambil terbang kembali melesat Diudara

Artemesia pun hanya menatap Naruto melesat menuju para Gargoyle tersebut, dirinya sedikit bertanya-tanya, sebenarnya siapa sih pemuda itu, terlebih lagi dirinya agak sedikit memicingkan pandangannya melihat penampilan Dragon ride milik Naruto, Dragon ride milik Naruto itu berwarna Emas, tampaknya dia sedikit mengenali penampilan itu, dirinya pernah membaca buku sejarah yang memperlihatkan penampilan Dragon ride milik Naruto

"jangan-jangan dia..." gumam Artemesia yang masih menatap intens Divine Dragon ride milik Naruto

Sedangkan disisi Naruto, dirinya pun melesat cepat menebas para Gargoyle satu persatu, tampak serangan tersebut sudah menghabiskan 20 Gargoyle sekaligus dalam waktu satu menit saja.

"musuh masih terlalu banyak kalau begini" ucap Naruto

Hiraishin mode on

Divine Gold Flame Sword : Excalibur.

Naruto kemudian mengaktifkan 2 kemampuan Divine Dragon ride miliknya, dengan mengaktifkan Kecepatan dan pedang api emas miliknya dia pun langsung melesat menebas musuh-musuhnya diudara, Naruto pun menari-menari secara bebas diudara baik dari gerakan zig-zag, menyilang, lurus beraturan, bahkan tak beraturan sekalipun untuk menebas para musuh disana.

Craaasssssssshhhhh... Craaasssssssshhhhh... Craaasssssssshhhhh... Craaasssssssshhhhh...

Bllllaaaarrrrrrrrrrr... Bllllaaaarrrrrrrrrrr... Bllllaaaarrrrrrrrrrr...Bllllaaaarrrrrrrrrrr...

Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr...

Naruto menyerang, menebas dan menghancurkan musuh tanpa menghentikan satu gerakan sedikit pun, bahkan kurang dari 2 menit Naruto sudah berhasil melenyapkan seluruh pasukan Gargoyle yang tepat dihadapanya barusan, mereka semua musnah terbakar akibat serangan milik Naruto.

Sedangkan Artemesia hanya memblalakan matanya serta terkejut bukan main, dirinya tak menyangka sosok pahlawanya kali ini adalah Kiiroi Senko no Eiyuu

"Api emas...jadi dia adalah Kiiroi Senko no Eiyuu salah satu pahlawan perang antar kerajaan, aku tak menyangka kalau dia adalah orang itu.." gumam Artemesia tak percaya dengan apa yang ia lihat barusan.

Naruto melihat hal ini menyeringai puas, tampaknya latihan extreme yang ia jalani selama ini tak sia-sia belaka. Akan tetapi ditengah itu munculah sosok misterius dihadapan Naruto, dia sendiri adalah Pria bersurai silver sebahu yang memakai jubah hitam, Naruto melihat sosok itu sedang menaiki Abyss yang ia kendalikan.

"rupanya dalangnya kali ini adalah dirimu yah" ucap Naruto sambil menatap tajam sosok itu.

"tak kusangka Kiiroi Senko no Eiyuu akan muncul disini, dan dia juga begitu mudah menghabisi seluruh binatang peliharaanku, kali ini aku terlalu meremehkanmu Naruto Namikaze" ucap sosok itu

"Kau juga sudah banyak berubah rupanya Fugil Arcadia, aku tak menyangka kalau kau adalah dalang dibalik semua ini" ucap datar Naruto

"yah begitulah, banyak hal terjadi diantar kita berdua, tapi kali ini aku tak berniat untuk melawanmu, kalau begitu Jaa nee" ucap Fugil Arcadia sambil menyeringai kepada Naruto

Fugil pun menghilang ditengah kegelapan malam, Naruto sendiri hanya menggertakan tangannya melihat Fugil sebagai dalang penyerangan malam ini.

"akan aku pastikan kau tidak akan bisa berbuat sesuka hatimu, Fugil Arcadia" ucap Naruto

Naruto kemudian melesat kembali menuju tempat Artemesia berada, dia pun menonaktifkan mode Divine Dragon Ride miliknya. Sedangkan Artemesia masih menatap kagum sosok yang dihadapanya itu merupakan salah satu pahlawan dari 5 kerajaan termashyur didunia.

"Kamu tak apakan, apa ada yang luka?" ucap Naruto membuyarkan lamunan Artemesia

"umm, aku tak apa kok, walau pergelangan tanganku sedikit terkilir akibat serangan barusan" ujar Artemesia

"Syukurlah kalau begitu" ujar Naruto

"Ano.. boleh tidak aku bertanya padamu?" tanya Artemesia

"Umm soal apa?" tanya Naruto

"Ano apa kamu benar-benar Kiiroi Senko no Eiyuu?" tanya Artemesia

"tidak, sebenarnya Kiiroi Senko no Eiyuu adalah Ayahku, aku sebenarnya adalah anaknya" ujar Naruto

"Eh, jadi bukan yah, tapi aku mengerti kenapa kamu bisa menggunakan salah satu Divine Dragon ride milik Kiiroi Senko no Eiyuu, apa itu diwariskan padamu?" tanya Artemesia

"yah begitulah, ayahku mewariskan Divine Dragon Ride miliknya padaku, saat malam penghancuran Kerajaan Namikaze" ucap Naruto agak menyendu

"Eh, maaf aku tak bermaksud bertanya seperti itu" ucap Artemesia

"tidak-tidak, aku sudah tak memikirkan hal itu lagi, bagiku itu hanya sebuah masa lalu untukku" ucap Naruto

"Soukka.." ucap Artemesia

"Oh yah, dari tadi kita terus berbicara tanpa berkenalan terlebih dahulu, perkenalkan namaku Naruto Namikaze" ucap Naruto

"Eh jadi kamu adalah salah satu anggota Kerajaan Namikaze yang selamat" ucap kaget Artemesia

"hehehe begitulah, lalu namamu siapa?" tanya Naruto

"Ah yah, namaku Artemesia Bell Atismata, aku salah satu calon ratu Kerajaaan Atismata" ucap Artemesia

"Eh, maaf kalau aku tadi berbicara tidak sopan Artemesia-sama, gomen aku tak tahu kalau kamu itu calon ratu" ujar Naruto

"Hihihi sudahlah aku mengerti kok, oh yah bisakah kamu hilangkan panggilan sufiks-sama dari namaku, aku benar-benar tidak nyaman kalau dipanggil begitu" ucap Artemesia

"tapi kamu kan calon Ratu negeri ini" ucap Naruto

"tidak aku juga tidak terlalu suka dengan hal yang berbau keformalan, jadi bisakah kamu menghilangkan hal itu dari panggilanku" ujar Artemesia

"baiklah Mesia-chan, kalau begitu panggil aku Naruto, aku juga sama sepertimu tidak suka dengan hal yang berbau keformalan" ujar Naruto sambil terkekeh kecil

Sedangkan Artemesia sendiri merona merah ketika dipanggil sufiks-chan oleh Naruto, lagi-lagi Naruto membuat detak jantung ia berdebar begitu kencang, dapat ia lihat sosok pemuda yang dihadapanya kini adalah sosok yang hangat dan begitu ceria, terlebih cengiran khas miliknya itu menjadi daya tarik tersendiri yang mampu membius orang-orang sekitarnya terutama Artemesia sendiri.

"ah yah Naruto-kun" ucap Artemesia sambil merona merah

Sedangkan Naruto sendiri tampaknya agak menghiraukan reaksi Artemesia, mungkin dirinya tak terlalu peka akan hal itu.

"Anoo.. Mesia-chan bisakah aku bertanya padamu?" tanya Naruto

"Eh yah, soal apa yah" ucap Artemesia

"begini, apa kamu kenal Naruko Namikaze? Dia salah satu orang berharga bagiku, aku mendengar kabar kalau dia sekarang sedang berada dikota benteng Crossfeed, karena itu akan datang untuk menemuinya" ujar Naruto

Mendengar pertanyaan Naruto sontak Artemesia sendiri mengeluarkan pandangan sulit diartikan.

'Naruko, jadi Naruto sudah mengenal Naruko-chan sejak dulu yah' pikir Artemesia

" jadi kamu sedang mencari pacarmu yah?" gumam Artemesia agak menyendu

"eh pacar, bukan-bukan itu yang kamu maksud, dia bukan pacar aku, dia itu adalah kembaranku, mana mungkin aku memacari kembaranku sendiri" ucap Naruto agak sweetdrop dengan gumaman yang didengarnya barusan.

Sontak mendengar pernyataan Naruto membuat salah tingkah untuk Artemesia, dirinya kembali merutuki bibirnya yang sudah keceplosan dan sembrono mengatai hal yang tidak-tidak barusan.

"Ah ano, maaf kalau aku mengira yang tidak-tidak" ucap Artemesia sambil menahan malu tersebut

"ah tidak apa, aku mengerti kok, jadi Mesia-chan apa kamu mengenalnya?" tanya Naruto

"Ah yah, aku mengenalnya, dia kan salah satu teman sekelasku di Hosea Academy" ujar Artemesia

"Hoo jadi Naruko-chan sudah masuk akademi, syukurlah kalau begitu" ujar Naruto

"Umm, jadi kamu datang kesini untuk menemui kembaranmu yah?" tanya Artemesia

"yah begitulah sudah 5 tahun lebih aku berpisah dengan Ruko-chan akibat penghancuran Kerajaan Namikaze terdahulu" ucap Naruto

"Hmm jadi begitu, terus Naruto-kun selama ini kemana, kenapa kamu tidak menemui kembaranmu beberapa kesempatan sebelumnya?" tanya Artemesia

"Umm, soal itu karena aku mendapat Suaka politik di Kerajaan Asturias, aku pergi bersama guruku dan tinggal bersama selama 4 tahun di Llanera, selama itu aku hanya berlatih mengendalikan kemampuan Divine Dragon Ride milikku selama aku tinggal disana" jelas Naruto

"Hmm jadi begitu yah, aku tak menyangka kalau kalian sudah lama terpisah, dan aku juga tak menyangka kalau Naruko-chan punya saudara kembar setampan ini" ujar Artemesia yang tak sadar berkata kalau Naruto itu tampan.

"Eh tampan?" beo Naruto

Sontak mendengar gumaman Naruto membuat salah tingkah untuk Artemesia, dirinya kembali merutuki bibirnya yang sudah keceplosan dan sembrono mengatai hal yang tidak-tidak barusan.

"Ah... ano... maaf, aku keceplosan lagi" ujar Artemesia sambil merona malu

"tidak-tidak, justru aku malah senang dipuji oleh gadis cantik sepertimu" ujar Naruto sambil terkekeh kecil

Tentu ucapan Naruto membuat wajah sang empunya itu merona merah, kali ini ucapan Naruto sukses mengenai hati Artemesia.

"Are, Mesia-chan, kenapa wajah mu memerah, apa kamu sakit?" ucap Naruto dengan nada polos

Dan tentu saja Naruto masih belum sadar dengan ucapan yang barusan ia katakan itu, mungkin saja kadar ketidakpekaan dan kepolosan Naruto memang tidak bisa ditolerir lagi. Yah Naruto selama ini hanya menggunakan hati Nuraninya dalam bertindak jadi ini memungkinkan baginya untuk tidak peka dengan hal semacam ini.

'Baka no Naruto-kun, ini bukannya sakit, tapi wajahku merona merah karena tadi kamu memujiku tahu!' rutuk batin Artemesia

"Ah tidak-tidak, aku tidak sakit kok" ucap gelagapan Artemesia

"Ho Syukurlah kalau begitu" ucap Naruto sambil terkekeh kecil.

Sedangkan Artemesia agak sweetdrop mendengar perkataan Naruto, apa Naruto itu adalah tipe orang yang tidak peka sama situasi pikir benak Artemesia.

"Mesia-chan" panggil Naruto

"Ah yah ada apa Naruto-kun?" tanya Artemesia

"Sebaiknya kamu rahasiakan soal Kiiroi Senko no Eiyuu kepada orang-orang yah, aku tak mau kalau indetitasku ini terbongkar" ucap Naruto

"Baiklah kalau itu mau Naruto-kun" ucap Artemesia

"Yosh, kalau begitu aku pergi kekota dulu yah" ucap Naruto

"Eh kenapa kita tidak sama-sama kekota, bukankah kita sebaiknya pergi bersama-sama" ucap Artemesia

"tidak, aku tidak mau merepotkanmu Mesia-chan" ucap Naruto

"Tapi kan..." ucap Artemesia

"sudahlah lagi pula kita akan bertemu lagi kok, kau tahu sendirikan aku akan pergi ketempat sekolahmu disana untuk bertemu Naruko-chan disana" ucap Naruto

"baiklah kalau begitu" ucap Artemesia dengan nada pasrah.

"baguslah kalau kamu sudah mengerti, Jaa nee Mesia-chan" ucap Naruto kemudian menghilang dalam kilatan kuning.

Wussssshhhhhhhingggg...

Sontak Artemesia agak sedikit terkejut melihat Naruto menghilang dalam kilatan kuning.

"jadi dia bisa menggunakan kemampuan itu meskipun dia tidak sedang menggunakan Divine Dragon Ride miliknya, Naruto-kun aku tahu kamu itu orang yang begitu menarik" gumam Artemesia.

Kemudian setelah beberapa menit datanglah tim bala bantuan dari Crossfeed, mereka pun kemudian dibuat terheran-heran melihat musuh sudah tak berada disana, kemudian mereka pun mencari keberadaan Artemesia, rupanya ia tidak jauh berada dilokasi musuh yang sempat muncul barusan.

"Artemesia-sama" panggil para Dragon Knight

Artemesia pun lalu menolehkan pandangannya kesisi para tim bantuan, dirinya sudah tahu bahwa tim bantuan pasti mengalami kebingungan dan keheranan besar melihar musuh sudah tak ada lagi disini.

"Artemesia-sama, apa anda baik-baik saja?" tanya para Dragon Knight

"aku baik-baik saja kok, meskipun pergelangan tanganku sedikit terkelir dan Glamios mengalami kerusakan parah" ucap Artemesia

"Syukurlah kalau begitu, jadi apa anda sudah mengalahkan musuhnya?" tanya para Dragon Knight

"tidak, yang mengalahkan musuhnya adalah pemuda misterius, dia baru saja menolongku" ucap Artemesia

"begitu, lalu apa anda bisa mengenali rupanya?" tanya salah satu Dragon Knight

"tidak, aku tidak tahu persis, pada saat aku ingin berterima kasih padanya, dia malah sudah menghilang ditengah kegelapan malam" ujar berbohong Artemesia

"sayang sekali, Artemesia-sama, padahal kalau anda bisa mengetahui sosok itu, anda bisa menjadikan ia sebagai Ksatria anda" ujar salah satu Dragon Knight.

"kurasa itu bukanlah ide yang buruk" ucap Artemesia sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang disana dan tersenyum manis.

Artemesia tahu kalau ini adalah kesempatan besar menjadikan Naruto sebagai Ksatria miliknya, tentunya ia akan mendapat kesempatan lebih besar untuk mengambil hati sipemuda yang menyelamatkannya barusan. Oh mungkin kali ini ia merasa sudah jatuh cinta kepada sipemuda berkulit tan tersebut.

"baiklah, Minna-san, ayo kita kembali ke kota" titah Artemesia

"dimengerti Artemesia-sama" ucap Para Dragon Knight

Akhirnya Artemesia dan seluruh pasukannya kembali kekota Crossfeed, meski musuh sudah tidak ada lagi, tetapi tampaknya misi berjalan sukses meskipun dengan bantuan Naruto yang barusan telah menyelamatkan dirinya dari maut.


Skip Time

Cahaya pagi bersinar terang, burung-burung pun berkicauan disana, langit pun terlihat cerah tampak sangat mendukung untuk aktivitas para penduduk seperti bekerja atau bersekolah, terlebih lagi bisa dilihat salah satu sudut Hosea Academy, kini terlihat beberapa murid sedang berlatih disana.

Hosea Academy salah satu akademi khusus wanita yang mengajarkan teknik kemampuan mengendalikan Dragon ride, sekolah ini menempa para muridnya untuk dijadikan sebagai salah Dragon Knight terbaik diseluruh penjuru kerajaan.

Disisi bengkel Dragon ride milik Hosea Academya, Kini terlihat Artemesia sedang sibuk memperbaiki Glamios, tampak ada beberapa kerusakan parah disana semua itu dikarenakan ia terkena serangan dari ratusan Gargoyle yang menghantam Divine Dragon Ride miliknya, tampaknya ia harus bekerja ekstra memperbaiki hal itu.

Disela-sela kegiatanya itu dirinya kembali membayangkan Naruto, dia membayangkan Naruto dengan gagah berani menyelamat dirinya di malam itu, ia tampil bak Ksatria untuknya, mengalahkan para musuh dihadapanya, terlebih lagi melihat wajah nya rupawan itu membuat konsentrasi Artemesia buyar seketika.

"Horaa..Mesia-chan, .. jangan melamun disini" pekik suara itu

Sontak suara itu membuyarkan lamunannya.

"Eh Lisha Nee-sama, maaf kalau aku tadi sedang melamun" ucap Artemesia

"Mataku, kenapa sih akhir-akhir ini kamu sering melamun Mesia-chan, lihatkan perbaikan Glamios malah jadi molor begini" keluh Lisha

"Eh sumimasen Lisha Nee-sama" ucap Artemesia

"Ah yah sudah, aku mengerti kok. Selain itu apa sih yang kamu lamunkan, coba ceritakan padaku?" ucap Lisha

"eh tidak ada yang perlu diceritakan, semua yang kupikirkan itu tidak penting kok Nee-sama" ucap Artemesia

"lalu kenapa kamu terus melamun kalau itu adalah soal yang tidak begitu penting, atau jangan-jangan.." ucap Lisha

Artemesia sendiri mulai sedikit gugup dengan Intrograsi yang dilakukan oleh kakaknya itu, apa dirinya akan ketahuan kalau dia sedari tadi tengah melamunkan si pemuda pirang jabrik itu.

"..pasti kamu sedang melamunkan sosok Pangeranmu bukan" goda Lisha

Sontak godaan dari Lisha tersebut membuat artemesia sendiri salah tingkah, tampaknya wajah Artemesia kini diselimuti bercak cat merah, dan itu sangat terlihat jelas untuk Lisha.

"Heehehe tuhkan ayo ngaku, siapa sih pemuda yang berhasil mengambil hati Imouto yang kawaii ini" goda Lisha

"Mou Nee-sama, jangan terus menggodaku, lihat aku jadi susah berkonsentrasi nih" ucap Artemesia dengan wajah cemberut.

"hehehe sudah kuduga, pasti soal itukan, kamu ini jangan meremehkan Nee-sama mu ini, begini juga kita kan adalah kembaran jadi aku begitu mengerti semua pola tingkah laku dirimu" ucap Lisha

"Huh baiklah, kau menang Lisha Nee-sama, aku akan cerita padamu" ucap Artemesia

" jadi siapa sih yang berhasil mengambil hati adik kesayanganku ini?" tanya Lisha

"sebenarnya dia itu sosok yang menyelamatkan ku tadi malam" ujar Artemesia

"Eh benarkah, bukannya kamu bilang kemarin kamu tidak sempat berterima kasih padanya?" tanya Lisha dengan penuh nada selidik

"Eh yah soal itu, dia ingin merahasiakannya, maaf kalau Mesia baru cerita yang sebenarnya" ujar Artemesia

"tidak apa, itukan perjanjian kalian berdua, toh itu juga privasi kalian bukan, selain itu bagaimana sih cerita yang sebenarnya" tanya Lisha

"dia sudah menyelamatkan dari gerombolan Gargoyle, dia sangat hebat bahkan ia bisa mengalahkan musuh-musuhnya dengan sekejap" ujar Artemesia

"Wah Sugoiii, kalau begitu pasti dia keren bukan" ujar Lisha

"Yah dia sangat keren" ucap Artemesia

"selain itu dia pasti sangat tampan bukan" ucap Lisha

"yah Nee-sama benar dia sangat tampan" ucap Artemesia

"pasti kamu sangat menyukainya kan?" tanya Lisha

"yah aku sangat menyukainya...eh tunggu dulu kenapa Nee-sama terus mengarahkan aku kepertanyaan itu hah!" ucap Artemesia

"hehehehe sudahlah kamu jangan membohongi Nee-sama, lihat pandangan matamu saja berkata kalau kamu begitu menyukainya bukan" ucap Lisha

"Ah yah sejujurnya aku sangat menyukainya" ucap Artemesia sambil merona merah.

"kalau begitu tunggu apalagi, cepat kejar hatinya jangan sampai direbut oleh orang lain loh" ucap Lisha

"Eh tapi..." ucap Artemesia

"sudahlah sekali-sekali perempuan itu harus agresif, Nee-sama punya usul bagaimana kalau kamu menjadikan dia sebagai Ksatria kamu, nah dengan begitu kesempatan untuk mendekatinya semakin terbuka lebar bukan" ucap Lisha

"Hemm sebenarnya aku sudah memikirkan hal itu Nee-sama" ujar Artemesia

"Hoo benarkah, ternyata kita sepemikiran rupanya yah" ucap Lisha

"Heheh tentu saja, tadi Nee-sama bilang bukankah kembaran itu saling mengerti satu sama lainya" ucap Artemesia

"Hehehe yah Nee-sama setuju akan hal itu" ucap Lisha sambil terkekeh kecil

Yah bisa dilihat mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lainya, Lisesharte Atismata sosok yang begitu mirip dengan Artemesia Bell Atismata, dia memiliki fisik yang sama hanya yang membedakan hanyalah manik mata berwarna Violet dan gaya rambut terikat Pony tail side sedangkan Artemesia Bell Atismata memiliki manik berwarna biru laut dan gaya rambut tergerai bebas sepunggung, jika Lisha menggerai rambutnya yang mencapai sepinggang itu tentu akan sangat mirip sehingga membuat orang baru mengenal mereka tampak kebingungan.

Meski begitu bagi yang sudah mengenal mereka berdua tentu akan mengetahui kalau mereka berbeda satu sama lainya, Lisha memiliki kepribadian cukup vokal, berani dan keras kepala sedangkan Artemesia dikenal memiliki kepribadian kalem, pemalu dan ramah, sungguh 2 perbedaan dari masing-masing karakter yang membuat eksistensi mereka kian menarik.

Kemudian kita alihkan sejenak kegiatan sikembar identik tersebut dengan sosok tokoh utama kita..

Saat ini Naruto tampaknya baru bangun dari tidurnya, diapartemen yang ia sewa itu dirinya pun bergegas melakukan rutinitas paginya, yah mencuci muka dan menggosok gigi, serta membersihkan tubuhnya. Setelah melakukan hal itu Naruto memutuskan untuk berjalan-jalan menelusuri kota, siapa tahu ia menemukan sebuah kedai ramen yang nikmat atau sebuah pekerjaan mengingat ia tak bisa terus menghabiskan uang simpanan miliknya tersebut.

"yosh, sepertinya udara pagi cukup baik untukku" ucap Naruto bergegas pergi meninggalkan Apartemen miliknya

Naruto kemudian berjalan sambil melihat pemandangan Kota, ternyata dirinya tak menyangka kalau Crossfeed lebih besar dari ia bayangkan, tidak seperti Llanera sebagai kota kecil, mengingat kota itu hanya kota perbatasan antara Asturias dan Atismata, dia baru kali ini melihat betapa megahnya kota ini.

Naruto merutuki kebodohannya kemarin, kenapa ia tak menerima tawaran Artemesia kemarin, kalau ia tahu tentang kota ini mungkin itu masuk akal baginya, tapi ia malah menolak tawaran itu meskipun ia tak tahu kondisi sebenarnya kota benteng Crossfeed tersebut.

Ditengah lamunanya itu Naruto sedari tadi berjalan tak melihat arah kedepan sehingga tanpa disengaja ia malah menabrak orang didepannya.

Brruuugggghhhhhhhhhhhhhhhh...

"Ah maafkan aku tadi aku sedikit melamun" ucap Naruto sambil mengayunkan tanganya kepada sipemuda itu.

Pemuda itu kemudian menangkap ayunan tangan Naruto, setelah itu ia pun berdiri dan merapihkan pakaiannya agak sedikit berdebu, Naruto yang masih merasa bersalah pun mencoba meminta maaf

"ah sekali lagi aku minta maaf yah sudah menabarkmu" ujar Naruto

"Hn tidak apa-apa, aku tidak terluka, selain itu..." ucapan sang pemuda itu sontak terhenti melihat wajah Naruto

Tentu si pemuda itu kaget bukan main melihat wajah Naruto, sedangkan Naruto agak risih dipandangi seperti itu.

"Usuratonkachi, kau kah itu?" tanya si Pemuda Raven bergaya pantat ayam tersebut.

Sejenak otak Naruto mengalami loading sejenak setelah mendengar perkataan sipemuda itu, dirinya merasa agak familiar dengan kata Usuratonkachi, tetapi dia merasa lupa akan hal itu, sejenak Naruto memperhatikan sosok sipemuda itu

Rambut Raven bergaya pantat ayam, Check...

Mata Onyx kelam, Check...

Wajah datar tak berekspresi layaknya zombie, Check...

Setelah melihat sosok itu, otak Naruto pun tersadar kalau dia adalah..

"Teme!, kenapa kau bisa berada disini?" pekik Naruto

"Ck, harusnya aku yang bertanya seperti itu Dobe!" ucap sosok pemuda itu

"ah maaf Sasuke, aku lupa mengabarkanmu kalau aku dan Naruko selamat dari pembantaian malam itu" ujar Naruto

"Hn, aku turut bersimpati atas kejadian itu Dobe" ucap Sasuke

"Hn, terima kasih" ucap Naruto

" yah sudah lebih baik kita cari tempat yang cocok untuk mengobrol" ujar Sasuke

"yah kau benar juga Sasuke, lagipula apa kau tahu dimana kedai ramen yang terletak disekitar sini, kebetulan juga aku mau mengisi perutku terlebih dahulu" ujar Naruto

"Heh, sepertinya kau tidak pernah berubah Naruto, kau masih saja suka memakan makanan bertepung dan berkuah kental itu" ucap Sasuke

"hah kau tidak akan mengerti jika kau tak mencobanya" ucap Naruto

"Hn, yah aku paham, yah sudah kita pergi ketempat lain" ucap Sasuke sambil berjalan didepan Naruto

Naruto pun kemudian pergi bersama Sasuke menuju tempat kedai ramen disekitar Crossfeed, sesampainya disana mereka pun memesan makanan.

"Ossan, pesan 1 porsi jumbo lengkap dengan naruto dan 1 satu porsi biasa dilengkapi irisan tomat segar" ucap Naruto

"yah, silahkan ditunggu" ucap penjual ramen.

Setelah menunggu beberapa menit mereka pun akhirnya menikmati ramen mereka, Naruto begitu semangat menikmati ramen pertamanya dikota Crossfeed sedangkan Sasuke hanya tenang memakan makanan berkuah itu secara perlahan-lahan.

Sluurrrrpp...Slurrrrrpppppppppp...Sluurrrrrrrrpppppppppp...

"Fuaaaah, Nikmatnya" ucap Naruto yang selesai menghabiskan ramen miliknya

Sedangkan Sasuke sendiri hanya menyisakan ¼ ramen miliknya, tampaknya dirinya sudah kenyang meski hanya 1 porsi biasa. Mungkin saja Sasuke tidak terlalu terbiasa dengan makanan berkuah kental itu, mengingat makanan kesukaannya hanya sup tomat ataupun hal-hal berbau dengan banyak tomat.

"Nee, Teme, sejak kapan kamu tinggal disini, bukankah kamu itu adalah putra mahkota Kerajaan Uchiha?" tanya Naruto membuka topik pembicaraan

"yah, bisa dibilang aku sedang bersekolah disini" ucap Sasuke sambil menyeduh Ocha miliknya.

"lalu bagaimana kabar dari Itachi-nii, kudengar dia menghilang sejak pemborantak di kerajaanmu 5 tahun yang lalu?" tanya Naruto

"aku tidak tahu pasti mengenai hal itu, tetapi menurut mata-mata milik Kerajaan Uchiha bisa dipastikan kalau Itachi-nii sudah bergabung kedalam komplotan teroris yang meneror berbagai kerajaan" ucap Sasuke

"Jadi apa kau tetap akan terus mencari Itachi-nii?" tanya Naruto

"yah itu adalah tujuanku, selain aku bersekolah disini, aku juga mencari informasi tentangnya" ucap Sasuke sambil menenkankan mencari informasi tentangnya.

"jadi begitu yah, hmm tampaknya tujuanmu tak berubah meski sudah 5 tahun waktu berlalu" ujar Naruto

"Hn, begitulah" ucap Sasuke

Naruto pun kemudian memperkuat ekspresinya dan berkata

"Sasuke, apa kau mendengar kabar teroris sudah bergerak disekitar reruntuhan kuno diwilayah Atismata?" tanya Naruto

"Hnn, aku baru mendengar kabar itu, sebenarnya apa yang mereka incar?" ucap Sasuke

"Hmm, aku tidak tahu pasti, tapi menurut Ero-sensei mereka tengah mengincar Ragnarok, sepertinya aku merasakan hal buruk jika mereka mendapatkan monster itu" ucap Naruto

"Hn, aku merasa seperti itu dan target berikutnya mungkin untuk memusnahkan Kerajaan ini" ucap Sasuke

"kalau begitu, kita rahasiakan hal ini Sasuke, soalnya kita masih belum mempunyai bukti akan hal itu" ucap Naruto

"Hnn" ucap Sasuke sambil menyetujui pendapat Naruto.

"selain itu kita juga harus lebih waspada mengingat tadi malam baru saja aku berurusan dengan Fugil Arcadia" ucap Naruto

Sontak Sasuke sedikit terkejut dengan hal itu. Naruto berurusan dengan Fugil Arcadia, apa dia sudah gila, mengingat nama yang disebut Naruto adalah tergolong salah satu penjahat Rank S

"Usuratonkachi, apa kau sudah gila berurusan dengannya, kau tahu dia itu berbahaya!" ucap Sasuke

"Iah aku tahu hal itu Teme, dia juga salah satu otak dibalik pemusnahan Kerajaan Namikaze, tetapi walaupun begitu aku merasa keberadaanya harus lebih diwaspadai, terlebih lagi dia muncul diwilayah perbatasan kota ini" ucap Naruto

"Kita harus mencari info lanjutan mengenai dia, aku rasa pasti dia mengincar sesuatu, kalau begitu kita rahasiakan hal ini sampai ada bukti kuat tentang pergerakannya" ucap Sasuke

"Hn, aku setuju dengan pendapatmu kali ini" ucap Naruto sambil menyeduh ocha miliknya.

"Hn, baguslah kalau kau sudah mengerti, oh yah aku juga mau tanya, kenapa kau juga berada dikota ini Naruto, apa kau juga sedang bersekolah disini?" tanya Sasuke

"tidak, mengenai itu, aku tidak bersekolah disini, karena tujuanku sebenarnya adalah mencari Naruko-chan, kami sudah berpisah selama 4 tahun dan aku dengar kalau mendapat Suaka politik dikota ini" ujar Naruto

"Hn, Soukka, lalu apa kau tahu persis keberadaanya, siapa tahu aku bisa membantumu mencari lokasinya?" tanya Sasuke

"Hm kudengar dari kabar beredar kalau Naruko sekarang sudah bersekolah Hosea Academy, apa kau tahu lokasinya?" ucap Naruto

"Hn, Hosea Academy, dunia begitu sempit rupanya, yah aku mengetahuinya nanti aku akan menunjukan lokasinya padamu Dobe" ucap Sasuke

"Arigatou Teme, itu sangat membantuku" ucap Naruto

"Hn" ucap Sasuke sambil menyeduh ocha miliknya.

Setelah itu Sasuke sekedar melirik pedang koleksi Naruto, rupanya pedang ia miliki bukan sekedar pedang biasa, Sasuke tahu diantara 2 pedang itu, ada 1 pedang yang menyimpan Divine Dragon Ride langka.

"Hn, lalu apa kau tertarik bersekolah disini, aku yakin kau salah satu Dragon Knight potensial, lihat pedang-pedang mu ini bukan sekedar pajangan bukan?" tanya Sasuke mengalihkan topik

"Kurasa aku akan memikirkannya" ujar Naruto

"jika kau berminat, bergabung saja ketempatku di Pharos Academy, kita berdua bisa bersaing sebagai salah satu Dragon Knight terbaik disana" ucap Sasuke

"Hmmmm, mungkin saja, aku tahu kau pasti memiliki 1 Divine Dragon Ride bukan, apa ini Infernos?" tanya Naruto sambil melirik pedang koleksi milik Sasuke

"yah kau tahu banyak rupanya, dan kalau tidak salah salah satu pedang milikmu juga menyimpan Hyperion bukan?" ucap Sasuke

"Yah seperti yang kau ketahui, 2 pedang ini memang spesial karena semua pedang milikku adalah warisan Tou-san ku" ujar Naruto

"Hn Soukka, kalau begitu aku tunggu keputusanmu Naruto, kita akan menjadi rival yang terbaik tentunya" ucap Sasuke

"yah tentu saja Sasuke" ucap Naruto

Mereka berdua pun terus menikmati Reunian mereka hingga tanpa mereka sadari waktu telah berlalu, Disaat senja Sasuke pun akhirnya mengantar Naruto kedepan Komplek Hosea Academy, Naruto melihat sendiri sekolah ini begitu besar dan luas, persis dikatakan Sasuke kalau sekolah ini rata-rata bangsawan bersekolah disini, jadi wajar saja melihat megahnya sekolah tersebut.

"Hn, aku sampai disini saja Dobe, soalnya hari sudah malam, dan aku harus kembali ke asramaku disekolah" ucap Sasuke

"Ariagatou Teme, sudah mengantarkanku kesini" ucap Naruto

"Hn, Ja nee" ucap Sasuke sambil pergi meninggalkan Naruto.

Setelah beberapa menit kepergian Sasuke, Naruto terus saja melihat bangunan Hosea Academy.

"jadi ini Hosea Academy, bagaimana caranya aku berkunjung kesana?" gumam Naruto sambil melihat bangunan Hosea Academy.

Wajar saja Naruto berpikir hal itu mengingat tak mungkin dirinya bisa bebas berkunjung kesana, mengingat sekolah ini hanya diperuntukan untuk para perempuan saja, dan lagipula waktu kini sudah menunjukan jam 7 malam, sungguh sangat tidak tepat bila berkunjung kesekolah khusus perempuan diwaktu seperti sekarang ini.

"yah sepertinya ini bukan waktu yang tepat, sebaiknya esok hari saja" gumam Naruto sambil meninggalkan tempat itu.

Naruto sebenarnya akan meninggalkan tempat itu akan tetapi, langkahnya pun terhenti saat ada seseorang meminta tolong kepadanya.

"hey, seseorang bisa tolong aku untuk menghentikan kucing itu!" ucap sosok pemuda bersurai putih.

Kucing itu terus berlari menjauhi sipengejar itu, tampaknya ia membawa sebuah dompet berharga digenggaman mulutnya, kemudian tanpa disadarinya kucing itu sudah memanjat atap gedung Hosea Academy.

Naruto pun hanya terdiam melihat kejadian itu. Sontak sipemuda tadi datang mendekat kepada Naruto, seperti Naruto tahu kalau sipemuda itu akan meminta tolong padanya.

"Ano pemuda-san bisa aku minta tolong padamu, tolong kejar kucing itu, dia sudah mencuri dompet milik majikanku" ucap si pemuda itu

Naruto sendiri agak sweetdrop mendengar kucing mencuri dompet, tampaknya sekarang harus dibuat penjara khusus untuk hewan yang berbuat kriminal layaknya manusia.

"yah, yah aku akan membantumu ayo kita kejar bersama-sama" ucap Naruto

Mereka berdua pun akhirnya melompati memanjat bangunan tersebut, setelah itu kemudian mereka pun berlari-lari diatap bangunan itu ditengah sinar rembulan.

Taaapppp...Taaaaaappppppp...Taaaaapppp...Taaaaap...Taaap...

Naruto melihat kucing itu semakin mendekat. Dia pun akhirnya memiliki sebuah rencana.

"Ano pemuda-san, bagaimana kalau kita mengepungnya dari 2 arah, aku akan berlari disisi berbeda, kebetulan sekali melihat kucing itu sekarang duduk manis disana" ucap Naruto

"yah aku ikut rencanamu" ujar sipemuda itu.

"kalau begitu tunggu aba-aba dariku oke" ucap Naruto

Naruto pun akhirnya berjalan mengendap-endap disisi berbeda dengan pemuda itu, mereka berdua pun akhirnya semakin dekat dengan sikucing yang masih duduk manis disana.

"Oke sekarang waktunya, 1. 2. 3" ucap Naruto sambil melompat dan diikuti sipemuda itu

Kucing tersebut langsung membuka matanya melihat Naruto dan Sipemuda itu melompat menerkam dari 2 arah yang berbeda.

"kena kau" pekik Naruto dan sipemuda itu.

Akan tetapi Si kucing itu malah berhasil menghindar dari area tangkapan Naruto dan pemuda itu, akibat Naruto dan pemuda itu tertabrak satu sama lain saat melayang diudara, efeknya setelah mereka berdua tertabrak cukup keras hingga merobohkan atap bangunan sekolah itu, dan nasib tragisnya mereka berdua pun akhirnya terperosok kedalam bangunan.

Gedubaaaagggghhhhhhhhhhh...

Bruggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...

"Uwaaaaaaaaaaa" pekik Naruto dan sipemuda itu secara bersamaaan.

Brrrrryyyuuuuuuurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr...

"Itttaaaiiiiiiiii" ucap Naruto masih merasakan sakit dikepalanya.

Sedangkan Sipemuda itu mendarat tepat dihadapan gadis bersurai blonde, mereka berdua pun kini saling berhadapan, tentu saja hal ini membuat sipemuda itu agak cengo melihatnya, bagaimana tidak jatuh dihadapan gadis bersurai blonde, berwajah ayu, berkulit putih langsat, manik mata violet, badan seperti gitar spanyol dan jangan lupakan kalau dia sedang telanjang para pemirsa sekalian, sedangkan Kondisi sama pun terjadi dengan Naruto yang tanpa disengaja ia malah menimpa Artemesia yang tengah dalam kondisi sama dengan kembaranya Lisesharte Atismata. Tentu hal ini membuat Naruto cengo juga.

'gawat, dia Mesia-chan, kenapa nasib sial selalu menyertaiku' rutuk batin Naruto karena dirinya sedang berhadapan dengan Artemesia disana.

'Na..Naruto-kun, kenapa dia bisa disini' ucap Artemesia menutupi bagian privatnya dengan kedua tangannya.

'kenapa bisa jadi begini' batin sipemuda tersebut

Para gadis disana melihat Naruto dan si pemuda itu dengan tatapan tajam, tampaknya mereka masih menunggu apa yang akan diucapkan Naruto dan Sipemuda itu.

"Na..Naruto-kun" cicit Artemesia melihat Naruto kini sedang dihadapannya.

"Hey kalian berdua, orang-orang cabul, ada kata-kata sebelum kalian mati!" ujar Lisha

'gawat sepertinya dia marah, semoga saja tidak ada hal lagi yang lebih buruk dari ini ' pikir Naruto

Sedangkan sipemuda itu berusaha mencari Alibi dan pengalih agar mereka berdua bisa terbebas disana.

"Umm, jujur kamu itu imut, kamu memiliki tubuh yang proposional, kamu benar-benar sangat seksi" ucap Sipemuda itu dengan semangat.

Sedangkan reaksi berbeda tampak ditunjukan antara Lisha, Artemesia, Naruto dan para gadis lainya, Lisha dan para gadis malah memandang sipemuda itu dengan tatapan kesal, Artemesia tentu semakin malu setelah mendengar kata-kata vulgar itu, sedangkan Naruto malah menatap horor sipemuda itu.

'Yabe, kenapa dia berkata seperti itu, matilah aku' rutuk batin Naruto

'eh apa ada yang salah dengan kata-kataku tadi' ucap batin sipemuda tersebut.

"Kyaaaaaaa ada monster mesum!" pekik seluruh para gadis

"Kyaaa, Naruto-kun kenapa kau bisa berada disini" pekik Artemesia panik sambil menutupi tubuhnya.

"Tidak-tidak kalian semua salah paham, kami berdua tak sengaja jatuh kesini, kami berdua baru saja terkena kecelakaan tadi!" ucap Naruto berupaya membela dirinya dan sipemuda itu.

"yah benar-benar, kalian semua salah paham!" ucap sipemuda itu

"mati saja kalian berdua, dasar monster mesum" pekik Lisha.

"Uwaaaaaaaaaaa" pekik malang Naruto dan sipemuda tersebut secara bersamaan.


Skip Time

Setelah insiden kolam pemandian itu Naruto dan sipemuda itu kemudian ditahan ditahanan khusus Hosea Academy, mereka berdua sepertinya sudah 1 malam menginap di hotel prodeo tersebut.

"Hah, gomenme pemuda-san, aku tidak tahu kalau kejadian nya seperti ini" ucap si pemuda itu.

"Hah tidak apa-apa lagi pula ini memang nasib sial kita" ujar Naruto sambil terkekeh kecil.

Sedangkan sipemuda itu hanya tersenyum kecil melihat Naruto sudah memaafkannya.

"Oia, kita sudah mengobrol cukup lama, tetapi kita tak tahu masing-masing nama kita, kalau begitu perkenalkan aku Naruto Namikaze" ucap Naruto

"Oia aku juga lupa mengenalkan diri, namaku Lux Arcadia" ucap Lux

Sejenak Naruto terdiam setelah mendengar nama Arcadia dari nama Lux,

'Arcadia, apa dia bagian dari Fugil Arcadia, aku harus menggali info lebih lanjut' pikir Naruto

"Oh kalau begitu panggil saja aku Naruto, jangan pakai sufiks, jujur saja aku tidak terlalu suka dengan hal yang berbau keformalan" ujar Naruto

"kalau begitu kita sama, cukup panggil aku dengan nama Lux saja oke" ucap Lux

"Oh soukka, kalau begitu Lux, apa kamu dari Kerajaan lama, mengingat margamu adalah Arcadia?" tanya Naruto

"yah memang aku adalah mantan Anggota kerajaaan lama, tetapi aku sudah melupakan hubungan itu, bagiku Arcadia hanya sekedar masa lalu serta marga" ujar Lux

"Oh, Soukka" ucap Naruto

"lalu Naruto sendiri, apa berasal dari Namikaze, bukankah kerajaan itu sudah dihancurkan bukan?" tanya Lux

"sama seperti nasib Kerajaan lama, Namikaze juga sudah lenyap, yah aku juga sama sepertimu seorang mantan anggota kerajaan yang selamat dihari naas tersebut" ujar Naruto

"Soukka, aku bisa mengerti, karena kita sebenarnya memiliki nasib yang sama" ujar Lux

"yah kau benar, kita berdua adalah korban dari peperangan yang tiada habisnya" ujar Naruto

Mereka bedua pun terus mengobrol tentang masing-masing dirinya, rupanya Lux juga bernasib sama seperti dirinya, seorang mantan pangeran yang mengalami kenyataan pahit melihat Tanah air miliknya dimusnahkan didepan matanya, tentu Naruto juga mengetahui getirnya kehidupan yang dilalui orang yang tidak mempunyai lagi Tanah kelahirannya. Lagi-lagi perang selalu menimbulkan luka dan duka yang tidak bisa dihapuskan.

Ditengah pembicaraan mereka pun, datang sosok gadis bersurai biru muda dengan tinggi agak semapai, kelihatannya gadis itu terus menatap intens Naruto dan Lux disana.

"Bisakah kalian bebaskan kami, ini hanya salah paham, sebenarnya kami mengejar kucing yang mengambil dompet orang lainnya yang lari menuju atap sekolah kalian, pada saat kami menyergap kucing itu, kecelakaan itu terjadi..." jelas Lux

Sedangkan si gadis malah menghiraukan ucapan Lux, dan terus mendekat menuju tempat penyimpanan Sword divice milik Naruto dan Lux yang berada diluar penjara.

'hem sepertinya tidak ada gunanya menjelaskan padanya Lux' pikir Naruto

'Kedua Sword Divice ini mirip sekali dengan kepunyaan Kuroki no Eiyuu dan Kiiroi Senko no Eiyuu' gumam batin sang gadis sambil menyentuh Black Divine Sword dan Excalibur

Setelah melihat kedua pedang itu secara intens, sang gadis pun membuka suaranya

"jadi apakah masing-masing dari Sword Divice ini milik kalian?" tanya sang gadis

"Yah, masing-masing dari itu milik kami berdua" ucap Naruto

"Soukka, sungguh langka melihat Dragon Knight, memiliki koleksi 2 buah Sword Divice bukan..." ucap sang gadis masih memperhatikan semua pedang itu.

"Dan juga pedang pertama bewarna hitam, lalu pedang kedua berwarna emas." Ucap gadis itu

Sontak Naruto dan Lux membatu mendengar ucapan sang gadis, mereka pun berpikir apa dia mengetahui kedua Sword Divice itu, jika ia maka kemungkinan terburuknya adalah indentitas mereka akan terbongkar.

Ditengah keheningan pun datang lagi sosok Gadis biru laut sebahu, dia pun menegur mereka semua yang tengah dilanda Keheningan.

"Oh, Klurucifer-san disini juga rupanya, apa yang kau lakukan disini?" tanya sang gadis

"Selain melihat rupa kedua monster mesum ini, aku juga sebenarnya berniat untuk menemuimu juga Sharis-san" ucap Klurucifer sambil meninggalkan tempat itu

"Oh begitu rupanya" ucap Sharis

Sharis pun mendekat kearah pintu penjara.

"baiklah kalian 2 monster mesum, aku akan membawa kalian kehadapan kepala sekolah" ucap Sharis

"Kepala Sekolah!" beo Naruto dan Lux


Skip Time

Sharis pun membawa mereka berdua kehadapan kepala sekolah, tampaknya Naruto merasa ada firasat kalau dia akan terlibat masalah lebih panjang lagi, padahal dirinya hanya sekedar menolong Lux, eh malah terlibat situasi memalukan seperti ini dan lebih parah dia terlibat masalah di sekolah tempat adiknya menuntut ilmu, mataku seperti masalahnya akan semakin runyam pikir Naruto.

"jadi begitu sebenarnya yang terjadi, kami minta maaf telah membuat masalah disini kepala sekolah" ucap Naruto memohon maaf.

"yah aku juga meminta maaf akan hal itu" ujar Lux

"berarti dengan kata lain, semua ini adalah kejadian yang tidak disengaja bukan" ujar Kepala Sekolah

"yah begitulah hehehehe" ujar Naruto sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"baiklah Lux Arcadia, Pangeran dari Kerajaan lama Arcadia, dan Namikaze Naruto, pangeran dari Kerajaan Namikaze, aku akan memaafkan kalian berdua" ucap Kepala Sekolah

"Eh mereka berdua mantan pangeran" gumam Tillfarr sambil menatap intens Naruto dan Lux

"tapi Kepala Sekolah, perbuatan mereka itu tidak bisa ditolelir lagi" ucap Sharis

"eh tenanglah, mereka berdua akan ku maafkan dengan beberapa syarat tentunya" ucap Kepala Sekolah

"Syarat?" Beo Naruto dan Lux sambil menatap masing-masing dari mereka.

"kalian pasti tahu tentang akademi ini bukan?" tanya Kepala Sekolah

"setahu aku Akademi berfungsi sebagi tempat pelatihan para Dragon Knight yang akan mengabdi di Kerajaan bukan" ujar Naruto

"dan akademi ini sudah berdiri sejak kerajaan baru berdiri bukan?" ucap Lux

"yah seperti yang kalian utarakan, Akademi ini sudah berdiri sejak Kudeta 5 tahun yang lalu, Kerajaan membuat ini semua untuk menempa para calon Dragon Knight yang akan mengabdi pada kerajaan, dan lalu Hosea Academy secara umum hanya difokuskan untuk melatih para perempuan untuk menjadi Dragon Knight terbaik di Negeri ini" ujar Kepala Sekolah

"Lalu intinya kepala sekolah akan mengajukan syarat seperti apa kepada kami?" tanya Naruto

"yah sebenarnya Aku ingin kalian berdua bekerja disini, jadi bagaimana Naruto-kun dan Lux-kun apa kalian akan menerima syarat ini?" ucap Kepala Sekolah

"Eh apa!" pekik mereka berempat.

"Eh Chotto-mate kepala sekolah, kami ini laki-laki, kenapa anda malah menyuruh kami?" tanya Lux

"Karena sejak Kudeta, jumlah laki-laki sudah banyak berkurang, tahu tidak laki-laki seperti kalian itu sangat langka, terlebih lagi kebanyakan laki-laki dikota ini malah bergabung dengan Pharos Academy, padahal aku sebenarnya ingin merubah sekolah ini menjadi sekolah campuran" ujar Kepala sekolah

"Eh chotto-mate tapi kami bukanlah yang seperti anda bayangkan Kepala Sekolah" ucap Naruto

"yah itu benar, kami bukanlah Dragon Knight, kami ini kaum sipil" ujar Lux mencoba mengelak

" Masa iah?, lalu bagaimana dengan Koleksi pedang kalian, aku yakin itu bukan sekedar pajangan belaka bukan?" ucap Kepala Sekolah.

Sontak Naruto dan Lux sendiri membatu akibat perkataan Kepala Sekolah.

"Kepala Sekolah, jangan memutuskan ini dengan cepat!" ujar Sharis

"benar-benar..." ucap Tillfarr

"Keputusanku sudah bulat, tidak ada perubahan lagi" ujar Kepala Sekolah.

"tapi Kepala Sekolah.." ucap Lux

"tidak ada tapi-tapi, aku sudah membuat keputusan maka dengan ini..." ucapan Kepala Sekolah pun terpotong oleh

Brrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk...

Terdengar suara pintu terbuka disana, terlihat para gadis mendobrak paksa ruangan kepala Sekolah, disana Naruto juga melihat Sikembar Atismata sedang berada disana, tampaknya sebagian besar ekspresi mereka tidak terima akan keputusan Kepala Sekolah barusan.

"Tunggu dulu, Kepala Sekolah, Aku tidak mau menerima mereka disini!" ucap Lisha

"apa alasanmu berkata seperti itu?" tanya Kepala Sekolah

"Anda sudah tahu bukan, mereka berdua ini adalah Monster mesum, mana mungkin kami menerimanya begitu saja!" ucap Lisha sambil menunjuk Lux dan Naruto

Sedangkan Lux yang ditunjuk Lisha pun merasa familiar dengan Lisha yang saat itu tengah telanjang bulat dikolam pemandian air panas

"eh Kamu kan, yang waktu itu" gumam Lux sambil melihat Lisha

"Hey Lisha-sama, jangan terlalu mendekati mereka berdua, nanti kalau kau hamil bagaimana" ucap Tillfarr

"Kalian juga harus menjauhi mereka!" ucap Sharis memberi perintah kepada gadis lainya agar menjauhi Naruto dan Lux

Sedangkan Naruto dan Lux agak sweetdrop mendengar perkataan Tillfarr dan Sharis.

' Mereka ini trauma atau paranoid yah' pikir Naruto

' Mataku, lama-lama mereka semua bicaranya mulai ngelantur juga' pikir Lux

"Baiklah, jika kondisinya seperti ini terus, bagaimana aku menyerahkan hukuman mereka berdua padamu, Lisesharte" ujar Kepala Sekolah

Mendengar hal itu Lisha pun mulai Menyeringai, Sedangkan Naruto merasa akan datang hal yang lebih merepotkan dari ini.

'Yabe, sepertinya aku merasa kalau dia akan balas dendam terhadap kami' ujar Naruto

"Kalau begitu kami Atismata bersaudara akan menantang kalian berdua untuk bertarung!" ujar Lisha

"Eh apa!" gumam Lux

'yare-yare, sudah kuduga hal ini akan terjadi' ujar pasrah batin Naruto

Mendengar kata-kata kakaknya itu Artemesia pun datang menghampiri saudara kembarnya tersebut.

"Nee-sama jangan bertindak gegabah" ucap Artemesia

"tapi, Mesia-chan mereka berdua harus tetap dihukum, kita akan bertarung dengan mereka untuk memastikan apakah mereka berdua pantas menjadi Dragon Knight di Akademi ini" ucap Lisha dengan lantang.

"tapi jangan melibatkanku juga Nee-sama" ucap Artemesia

"kau harus ikut Mesia-chan, Nee-sama memaksamu!" ucap Lisha

Pada akhirnya Artemesia mengangguk pasrah dan menuruti kemauan saudara kembarnya itu, memang pada dasarnya Lisha itu adalah orang yang keras kepala, jika tidak dituruti malah menimbulkan masalah. Tapi walau pun begitu dirinya juga khawatir dengan tindakan Saudara kembarnya itu, menantang orang yang masih belum jelas diketahui apa latar belakang serta Kekuatanya, terlebih lagi menantang Naruto yang dia ketahui sebagai Kiiroi Senko no Eiyuu dan Lux yang masih belum diketahui kekuatannya, jika tidak berhati-hati mereka bisa kalah melawan Naruto dan Lux.

"tampaknya akan semakin menarik yah" gumam Sharis

"yah betul, aku yakin mereka berdua akan kalah ditangan Atismata bersaudara" ujar Tillfarr

"sebegitukah keyakinan kalian semua, ini tidak akan mudah untuk kalian berdua mengalahkan Naruto dan Lux" ucap Kepala Sekolah

"eh kenapa anda berkata seperti itu Kepala Sekolah?" tanya Tillfarr

"kalian harus tahu, Lux-kun adalah pemuda yang sering memenangkan Turnamen yang dia ikuti dan sampai saat ini belum ada menyainginya, bahkan dia dikenal sebagai si Lemah yang tak terkalahkan dan untuk Naruto-kun aku memang masih belum mengetahui kekuatanya seperti apa, tapi aku yakin dia tidak berbeda jauh dengan Lux-kun" ucap Kepala Sekolah

Bukannya menciut, justru semangat Lisha malah bertambah mendengar penuturan Kepala Sekolah barusan.

"jadi mereka ini adalah Orang-orang yang tak terkalahkan, walau mereka itu mesum, aku sangat tidak menyukai kalian berdua" desis Lisha

Sringggggggggggggggggggggggg...

Lisha pun kemudian menodongkan Sword Divice miliknya kepada Naruto dan Lux

"Nee-sama!" ucap Artemesia menegur perbuatan saudara kembarnya tersebut.

"diam Mesia-chan!, biarkan Nee-sama yang berbicara kali ini" ucap Lisha

Artemesia pun bungkam setelah mendengar perkataan saudara kembarnya barusan.

"dengarkan, Lux Arcadia dan Naruto Namikaze, pertarungan ini adalah 2 lawan 2, antara Atismata bersaudara melawan kalian berdua, jika Kalian kalah maka kalian akan dijebloskan kepenjara, Jika kalian menang kalian boleh menjadi bekerja disini, Mengerti?" ucap Lisha

Naruto dan Lux hanya diam dan menanti perkataan Lisha selanjutnya.

"beritahu ini keseluruh akademi, jika besok akan ada pertarungan 2 calon ratu Kerajaan Atismata melawan kalian berdua mantan Pangeran Arcadia dan Namikaze!" ucap Lisha

"Calon ratu Kerajaan baru?" gumam Lux

"Lisesharte Atismata adalah namaku dan Artemesia Bell Atismata nama saudara kembaranku ini" ucap Lisha

Naruto dan Lux pun membatu mendengar pernyataan Lisha terutama bagi Lux sendiri yang terkejut bukan main, kalau dihadapannya kini adalah 2 calon ratu Kerajaan Baru

"Tidak mungkin?" gumam Lux

'jadi gadis monster ini kembaran Mesia-chan, dunia memang begitu sempit' keluh batin Naruto

"Kau sudah tahu bukan, Jika Ratu pertama dari Kerajaan Atismata sudah menghancurkan Kerajaan Arcadia sejak 5 tahun lalu, dan kami berdua adalah Putri pewaris tahta Kerajaan Atismata" ucap Lisha

Lux sendiri benar-benar terkejut mendengar hal itu.

"Senang bertemu dengan kalian, mantan Pangeran Arcadia dan Namikaze!" ucap Lisha dengan nada angkuh.

"Ehhhhhhhhh. Yang benar saja !" pekik Lux dan Naruto.


Skip Time

Disuatu ruangan Kini Naruto dan Lux sedang duduk bersama dengan salah satu gadis bersurai abu-abu, mereka duduk secara berhadapan, gadis bersurai abu-abu dengan salah satu temannya kini sedanng duduk berhadapan dengan Naruto dan Lux, tampaknya menurut Naruto paras sigadis bersurai abu-abu sebahu itu sangat mirip dengan Lux, apakah ia itu adalah adiknya Lux pikir Naruto.

"Yah ampun lagi-lagi Nii-san malah terlibat masalah dan kau juga malah membuat masalah ini semakin runyam" ujar si gadis tersebut sambil manatap Lux dan Naruto.

"Maafkan aku Airi, sebenarnya kami tak sengaja terlibat masalah ini dan selain itu jangan menyalahkan Naruto, dia disini sedang membantu ku, eh sekarang dia malah terlibat dengan masalah yang aku buat, sekali lagi aku minta maaf semuanya" ujar Lux

"sudahlah Lux, aku juga turut andil akan hal ini, jadi jangan terus menyalahkan dirimu" ucap Naruto

"ah yah aku mengerti Naruto, mungkin ini salah satu nasib sial kita" ucap Lux

"Hah, kalian berdua membuatku pusing tahu" ucap Airi

"Sekali lagi kami meminta maaf" ucap Naruto dan Lux secara bersamaan

"yah, yah sekarang kita mulai dari duduk perkaranya, jadi eerrr ettooo-.." ucap Airi tampak kebingungan untuk memanggil Naruto

" Oh, yah aku lupa memberitahu namaku, Namaku Naruto Namikaze" ucap Naruto

"Eh Namikaze, jadi kamu saudaranya Naruko-neesan?" tanya Airi

"Eh kamu mengetahui Naruko-chan, kamu sebenarnya siapa?" tanya Naruto

"Aku dan temanku ini adalah teman sekamar Naruko-neesan" ucap Airi

"Yah, kami berdua adalah teman sekamar Naruko-neesan" ucap gadis bersurai hitam sebahu tersebut.

"Lalu kalian berdua mengetahui dimana ia berada sekarang?" tanya Naruto

"Hmm sudahlah Naruto-niisan, dia tidak usah mencarinya, nanti dia juga datang sendiri kok" ucap Airi

"apa maksdumu?" gumam Naruto kebingungan

Brrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk...

Terdengar suara pintu didobrak, terlihat disana sosok ada sosok Gadis bersurai pirang lurus sepinggang tengah membuka pintu, Naruto sendiri melihat sosok gadis tersebut, dapat dilihat gadis bersurai pirang itu memiliki kulit putih langsat, badan yang sangat proposional untuk seorang gadis, manik mata blue shapire, serta jangan lupakan 3 garis tanda lahir diwajahnya, tentu Naruto sendiri terperangah melihat sosok.

'jangan-jangan dia...' ucap batin Naruto sambil menatap intens gadis itu.

'dia, apa dia kembaran Naruto' ucap batin Lux sambil memperhatikan Naruto dan si gadis tersebut.

"Airi-chan, huh kamu kemana saja sih, nee-san mencarimu dari tadi tahu" gerutu gadis itu

"tuhkan sudah kubilang, Naruto-niisan tidak perlu mencarinya, toh dia juga datang sendiri" ucap Airi

Naruto pun sontak langsung berdiri dari tempat duduknya sambil menatap intens sosok itu.

"Naruko-chan, kau kah itu?" tanya Naruto

"Eh tidak mungkin, jangan-jangan kamu Naruto-niichan?" gumam Naruko sambil menatap sosok yang identik dengannya tersebut.

"yah ini aku Naruko-chan, Naruto Namikaze, sudah lama yah tak berjumpa" ucap Naruto sambil tersenyum cerah.

Naruko pun sontak terkejut bukan main, dia melihat sosok itu dengan tatapan sulit diartikan, rasanya bagaikan perasaan rindu yang begitu membuncah dihatinya, dia tak menyangka kalau sosok yang ia rindukan selama 4 tahun lebih sudah berada dihadapannya. Dia pun langsung melompat kehadapan Naruto dan memeluknya erat-erat.

"Nii-chan, Huwaaaaa Naruto-niichan...!" pekik Naruko sambil memeluk erat Naruto dan nanar blue shapirenya terlihat meneteskan air mata.

"Naruko-chan, sudahlah jangan menangis" ucap Naruto sambil mengelus surai pirang tersebut.

"Hiksss Nii-chan, aku kira..., aku kira.., kamu sudah hikss..." ucap Naruko sambil menangis tersedu-sedu.

"Naruko-chan tenanglah, Nii-chan tidak kenapa-kenapa kok, lihat Nii-chan mu ini sehat dan bugar" ujar Naruto

"Hikss... aku kira Nii-chan sudah pergi, kau tahu tidak 4 tahun belakangan aku sangat kesepian disini, tanpa Tou-chan dan Nii-chan disamping Naruko, semuanya terasa begitu menyakitkan.. hikks.." ucap Naruko

"Gomenne Ruko-chan, Nii-chan tak sempat memberitahumu karena Nii-chan berlatih bersama Ero-sensei di Llanera, Kerajaan Asturias selama 4 tahun belakangan, Nii-chan tahu pasti kamu sangat kesepian selama ini, Nii-chan janji tidak akan pergi lagi darimu" ucap Naruto sambil mengelus puncak kepala kembarannya tersebut.

"Nii-chan janji kan?" tanya Naruko

"yah Nii-chan janji tak akan meninggalkanmu lagi, nah sekarang bisa lepaskan pelukanmu" ucap Naruto

" Mou Nii-chan kenapa begitu, kita kan sudahlah tidak seperti ini" ucap Naruko

"Bukan begitu Ruko-chan, tapi lihatlah situasinya terlebih dahulu" ucap Naruto menegur saudari kembarnya tersebut.

Perkataan Naruto tentunya membuat sadar Naruko, tanpa disadarinya ia sudah lama memeluk pemuda bermata blue shapire itu didepan Airi dan teman-temannya, tentunya semburat merah muncul akibat sikapnya yang barusan ia lakukan itu. Sontak dengan cepat ia melepaskan pelukannya terhadap Saudara kembarnya itu.

"Cie..cie, lihat Naruko-neesan begitu manja dihadapan Naruto-niisan, aku saja tidak selalu seperti itu ketika bersama Nii-san" ujar Airi

"yah, aku baru tahu Naruko-neesan mempunyai sifat Brocon." ucap sang gadis bersurai hitam sebahu tersebut

Sontak godaan teman sekamarnya itu membuat wajah Naruko memerah, ia sendiri malu atas perbuatanya barusan.

"Sudahlah kalian berdua jangan menggoda Naruko-san, wajar saja dia seperti itu, dia kan sudah lama tidak bertemu dengan saudara kembarnya" ujar Lux

"Yare-yare, sudahlah lebih baik kita lanjutkan pembicaraan tadi, Nah Ruko-chan ayo duduk bersama dengan kami" ucap Naruto

"umm" ucap Naruko sambil menganggukan kepalanya sebagai tanda persetujuan.

Mereka pun melanjutkan pembicaraannya kembali, disana Naruto dan Lux menjelaskan kembali kejadian yang mereka alami, secara jelas dan gamblang.

"Hah jadi begitu rupanya, aku tak menyangka Nii-san dan Naruto-niisan bisa mengalami masalah seperti ini" ujar Airi

"huh baru hari pertamamu berkunjung kesini, Nii-chan malah terlibat masalah, hah dasar Nii-chan selalu saja ceroboh" ujar Naruko

"hah kami minta maaf" ujar Naruto dan Lux secara bersamaan.

"yah sudah kami mengerti, lain kali untuk kalian berdua jangan bertindak ceroboh lagi" ujar Airi

"Yah, itu benar" ujar sang gadis bersurai hitam sebahu tersebut yang masih berdiri disana.

"eto kenapa kamu tidak duduk saja, lihat sofanya masih ada posisi yang kosong" ucap Lux sambil berbicara kepada sang gadis bersurai hitam itu.

"Yah, aku dengar jika aku tidak menjaga jarak dengan kalian berdua, kemungkinan besar kalian berdua akan mencuri celana dalam milikku" ucap sang gadis.

Tentu mendengar hal itu membuat Jawdrop Naruto dan Lux, sebegitu nistanya mereka dimata para murid Hosea Academy.

"Oi kami gak begitu juga!, lagi pula dia ini sebenarnya siapa?" ucap Lux

"Oia aku lupa mengenalkan dia kepada kalian berdua, dia juga salah satu teman kelasku dan juga teman sekamarku namanya adalah..." ucapan Airi terpotong oleh

"Ya, Namaku adalah Nokuto Leaflet, kelas 1, aku tak menyangka jika Kakak dari Airi dan Naruko-neesan adalah seorang mesum, sayang sekali" ujar Leaflet.

"sudah kami bilang, kalau ini hanya salah paham!" ujar Naruto dan Lux secara bersamaan

Sedangkan Airi hanya mengerukan kepalanya melihat masalah Nii-sannya tersebut.

"Hah intinya jika kalian berdua masuk penjara, itu akan membuatku dan Naruko-neesan akan terlibat masalah selanjutnya, terlebih lagi untuk kita berdua sebagai anggota Kerajaan lama, sudah dianggap sebagai kriminal tentunya hal itu akan menambah masalah lagi bukan" ujar Airi

"Yah kami mengerti" ujar Naruto dan Lux

"oleh Karena itu, mau tidak mau, kalian harus memenangkan pertandingan melawan Atismata bersaudara tersebut jika kalian berdua tidak ingin dibui" ujar Naruko


Skip Time.

Keesokan harinya di Arena pertarungan yang mirip sebuah Colloseum, para penonton memadati arena itu untuk menyaksikan pertarungan antara Atismata bersaudara VS 2 Manta pangeran Kerajaaan. Mereka semua sangat antusias menonton pertandingan itu, bisa dibilang ini salah satu hiburan yang jarang terjadi Hosea Academy. Sorak-sorai pun semakin membahana ketika para petarung memasuki arena pertempuran.

"Ayo hajar mereka Lisha-sama, Artemesia-sama, aku yakin kalian menang dengan mudah" sorak salah satu penonton.

"yah kalau perlu tendang saja bokong monster mesum itu" sorak penonton lainnya.

Mendengar sorakan itu Naruto dan Lux hanya sweetdrop berat, karena mendengar sorakan yang tak jelas itu, lagi-lagi mereka masih trauma akan kejadian itu.

"Lux, kau sudah mengerti kan apa yang ku rencanakan" ucap Naruto

"Yah aku mengerti" ucap Lux sambil mebayangkan rencana Naruto


Flashback.

1 hari sebelum pertarungan, Naruto dan Lux kini sedang mendiskusikan beberapa rencana untuk pertandingan besok.

"begini Lux, aku mendengar dari Naruko-chan kalau kemampuan Lisha-sama dan Artemesia-sama tidak bisa dipandang remeh, kita harus bekerja sama untuk mengalahkan mereka"

"Yah kau benar, apalagi menurut Airi, Lisha-sama adalah salah satu orang yang tak terkalahkan di Academy bukan" ucap Lux sambil memegang dagunya.

"Yah terlebih lagi aku mendengar kalau dia mempunyai salah satu Divine Dragon Ride, kemampuanya memang tidak bisa diremehkan, selain itu juga aku sudah mengantongi kemampuan Divine Dragon Ride milik Artemesia-sama." ucap Naruto

"Eh, sejak kapan kau mengetahui hal semacam itu.?" Tanya Lux

"sejak penyerangan beberapa malam kemarin, aku lihat Artemesia-sama waktu itu sedang bertempur melawan pasukan pemberontak diperbatasan." Ujar Naruto

"jadi begitu, lalu seperti apa kemampuanya?" tanya Lux

"begini, Artemesia-sama mempunyai Divine Dragon Ride bernama Glamios, kemampuanya memanipulasi Api biru yang mampu membakar musuh hingga menjadi debu, dan yang aku tahu itu adalah api yang sangat sulit dipadamkan" ujar Naruto

"tidak mungkin, itu sangat mengerikan" gumam Lux yang masih tak percaya dengan pemaparan Naruto

"Bukan hanya itu saja, dia juga memiliki kemapuan Divine Locked, yaitu kemampuan yang mengunci pergerakan musuhnya dengan Barier khusus yang ruang lingkupnya sekitar 150 meter, didalam Barier itu Artemesia-sama bisa bebas melakukan hal apapun, maka dari itu kita juga harus memiliki rencana yang matang untuk melawan mereka berdua" ujar Naruto

"tapi aku hanya bisa menggunakan Wyvren saja Naruto, aku tidak bisa menggunakan Black Divice Sword milikku secara sembarangan, kau sudah tahukan" ucap Lux

"tenang saja, aku sudah menganalisis beberapa kelemahanya, selain itu kita juga harus memancing Lisha-sama agar aku bisa menganalisa kemampuanya, dan aku juga sama sepertimu Lux, aku juga hanya akan menggunakan Eris dalam pertarungan nanti, soalnya sangat riskan bila aku menggunakan Excalibur Divice Sword milikku" ucap Naruto

"Jadi bagaimana rencanamu?" tanya Lux

"Begin rencananya..Bla..bla...bla...bla..." ucap Naruto panjang lebar menjelaskan sedetil mungkin tentang rencanya tersebut kepada Lux.

"Oh Soukka, aku mengerti. Tujuan kita hanya melumpuhkannya, akan ku usahakan untuk hal itu Naruto" ucap Lux

"bagus kalau kau sudah mengerti" ucap Naruto

Flashback end.


Present Time.

Kini Naruto dan Lux berjalan menuju salah satu sudut Arena pertarungan, dan tepat dihadapan mereka Atismata bersaudara sedang menatap mereka denga ekspresi berbeda, Lisha menatap mereka dengan kepercayaan diri tinggi, sedangkan Artemesia hanya tatapan lembut yang dipancarkan kepada Naruto dan Lux

"Naruto Namikaze dan Lux Arcadia, apa kalian tahu kenapa aku dan saudara kembarku menantang kalian berdua untuk bertarung?" ucap Lisha

"apa ini masih ada kaitannya dengan masalah kemarin yah" ucap Lux

"tidak, ini adalah hal berbeda" ucap sinis Lisha sambil menghela nafasnya.

"Jadi?" gumam Naruto

"khe kalian akan mengetahuinya Alasan yang sebenarnya, setelah Kalian berdua kami Kalahkan!" ucap Lisha dengan sinis

To Be Continued...


Yosh ini adalah Debut Chapter 1 Fic terbaruku. Disini Author sangat tertarik untuk membuat Crosover antara Naruto dan Saijaku Muhai no Bahamut yang animenya jalan ceritanya lumayan menarik. Jadi Mumpung ada ide aku sempatkan menulis cerita ini, Chapter ini terlihat seperti pengenalan karakter dan masalah yang akan dihadapinya, kedepan akan diceritakan masalah selanjutnya akan dihadapi Naruto dan Lux. Jadi nantikan kisah selanjutnya.

Lalu mengenai Fic The Judgement, Author akan usahakan Update paling lambat 12 April. Pengerjaan Fic The Judgement agak terlantar dikarenakan banyak tugas kuliah yang menimpa Author, jadi mohon maaf atas keterlambatannya.

Maaf kalau masih ada penulisan yang Typo, Ambigu, Gaje dan sebagainya. Author akan berusaha terus untuk memperbaiki hal tersebut.

Silahkan RnR Minnaa...