-0-0-

Kobayashi Kenya dan Kobayashi Gaku adalah sepasang kembar fraternal.

Kebanyakan seperti kembar lainnya, kesukaan—bahkan sifat—mereka sama. Pendiam, tidak suka bicara, dan yang paling penting, posesif. Mereka adalah sepasang kembar yang sangat posesif. Jika mereka sudah menaruh klaim mereka ke sesuatu, jangan harap untuk mengambilnya. Karena mereka akan menghabisimu tanpa ampun sedikitpun.

Hal itu yang terjadi pada Fujinuma Satoru. Satoru hanyalah seorang anak baru yang pindah ke sebelah mansion kediaman Kobayashi. Mereka bertemu ketika ibu Satoru mengunjungi rumah mereka dengan membawa buah-buahan sebagai tanda perkenalan. Satoru ketika saat itu sembunyi dibelakang ibunya karena malu. Sebuah hal yang membuat Kenya dan Gaku memandang dengan senyum tipis di wajah mereka.

Kenya dan Gaku sudah tau kalau mereka tidak tertarik dengan yang namanya wanita. Bagi mereka, wanita itu merepotkan. Mereka manja, dan hanya tertarik dengan tampilan luar. Meskipun begitu, bukan berarti mereka tertarik pada laki laki. Sepasang kembar ini sejujurnya hanya peduli pada satu sama lain. Mereka bahkan tidak peduli dengan ibu sendiri. Tapi entah kenapa, saat pertama kali mereka mendaratkan mata di sosok Fujinuma Satoru, sebuah perasaan asing muncul di hati mereka.

Tertarik dan...rindu?

-0-

"Nii.. Apa tanggapanmu tentang Satoru?" tanya Kenya suatu malam. Mereka sedang bersiap siap untuk tidur, dan ya, mereka sekamar. Apa salahnya tidur sekamar bagi kembar? Yah, walaupun rumah dipenuhi dengan setidaknya 10 kamar kosong lainnya. Gaku yang sedang menulis sesuatu berhenti, ia menoleh ke Kenya.

"Apa maksudmu?" Gaku mengerutkan dahi heran. Ia tahu bahwa dia dan adiknya tertarik dengan lelaki berambut hitam tersebut. Nasib kembar memang, keinginan selalu sama. Kenya melirik Gaku sekilas sebelum kembali memasukkan buku ke tas sekolahnya.

"Hanya bertanya saja.. Maksudku, apakah kau tidak merasakan sesuatu ketika bertemu dengan Satoru?"

Gaku menyenderkan badannya di kursi, jarinya memutar sebuah bolpoin yang baru saja ia kenakan. "Merasakan sesuatu, huh... Bagaimana denganmu?" tanyanya, melempar balik pertanyaan Kenya.

Kenya terdiam, mengangkat tangannya ke arah atap seakan menerawang. "Anehnya.. aku merasa rindu.." jawabnya halus.

Gaku beranjak dari kursinya dan berjalan ke arah tempat tidur King Size di kamar mereka. Seakan otomatis, Kenya juga beranjak dari posisinya dan berbaring di posisi tempat tidur mereka. Ia menoleh ke arah Gaku.

"Kau?" tanyanya. Gaku menoleh. "Hm?

"Apa yang kau rasakan ketika bertemu dengan Satoru?" Kenya mengulangi pertanyaannya. Gaku diam sejenak dan menutup matanya. Punggungnya bersender di headboard tempat tidur.

"Rindu dan.. bersalah.."

"Bersalah? Kenapa?"

Gaku menggeleng. "Aku tidak tahu.. Everytime i see Satoru, a part of me feels like i want to apologize." Jawab Gaku sambil membuka matanya. Kenya menghela nafas.

"Kenapa kita bisa seperti ini hanya karena Satoru?"

-0-0-

A/N :

Halo halo~ Nama saya Sapphire, tapi panggil aja Yuka/loh. Mungkin beberapa author di fandom ini pernah liat fb saya, Hoshikuzu Yukarin. Kalo gak, salam kenal xD Ini spesial buat mbak AiMalfoy yang sebenernya nyuruh saya buat bikin happy ending YashiSato tapi akhirnya malah bikin KenyaSatoYashi /nangis

Saya tau ini pendek demi apapun, tapi masih newbie dalam hal tulis-menulis fanfiction :"""

Soal judul, ga tau mau judulnya apa, kalo kepikiran yang lebih bagus (atau mau ngasih saran) nanti saya ganti xD

((Btw, maaf yang punya kembaran kalo merasa tersinggung, saya gak bermaksud /dogeza/))

Salam kenal, Yukarin~