TRUST MY LOVE
"NAE SARANG EUL-MIDYEO"
Present
Main Pairing : Kyuhyun X Sungmin/KYUMIN/
Slight : Yesung X Ryeowook/YEWOOK/
Rated : T to M
Genre : Romance, Friendship
Warn : Boy X Boy, Yaoi, Boys Love, Typo(s), Boring
Disclaim : This Cast isn't Mine. But This plot is mine!
~Don't Like Don't read~
Annyeoongg~!
Hye kembalii…^^
Kali ini Hye akan membawa sebuah fic full Romance.. Hahaa
Jadi bagi KyuMin dan YeWook shipper silahkan mampir.. =D
Yesungdah…..
Enjoy Reading~! ^^
TMŁ
Terlihat 2 namja yang kelewat imut sedang asyik berada di sebuah dapur. Keduanya sedang asyik menyiapkan sarapan pagi mereka, di sertai dengan tawa riang dari keduanya. Lee Sungmin dan Kim Ryeowook. Ya, itu nama dari 2 namja kelewat imut itu. Setelah menyelesaikan memasak sarapan, mereka berdua mulai memulai sarapan di pagi hari yang indah ini.
"Hyung… Hari ini kau ada Fansigning kan?" Tanya sang namja mungil –Ryeowook-
"Ne.., Kau mau menemaniku wooki?" Tanya Sungmin sambil menyuapkan nasi ke mulutnya
"Mianhae Hyung.. aku ada full kelas hari ini. " Ucap Ryeowook menolak ajakan sungmin, yang memang ia harus menghadiri kuliah hari ini.
"Arrasso…"jawab Sungmin kesal.
Keduanya hening sejenak menghabiskan sarapan mereka dalam tenang.
"Hyung…" panggil Ryeowook saat mereka telah menyelesaikan sarapan tenang mereka.
"eum.. wae?" Tanya Sungmin menanggapi panggilan sang dongsaengnya. Ahh, Ryeowook bukan dongsaeng kandung sungmin. Hanya saja kedua orang tua Sungmin dan Ryeowook adalah sahabat. Saat ryeowook di terima di salah satu Universitas di Seoul ini, ia memutuskan untuk tinggal bersama dengan Sungmin di apartemen Sungmin, mengingat rumahnya yang lumayan jauh dari Seoul.
"Bukannya dia sudah pulang Hyung? Ku dengar hari ini ia juga mengadakan fanmeet tak jauh dari tempat finsigning mu hyung…" Ujar Ryeowook
"Ne.." jawab Sungmin terlampau singkat
"Emm, dia belum menghubungimu ya Hyung?" Tanya Ryeowook lagi yang hanya dib alas dengan anggukan singkat sungmin.
"Mianhae hyung, dia pasti sangat sibuk saat ini.." ucap Ryeowook menyadari ucapannya membuat wajah sungmin sedikit murung
"Gwenchana.." ucap Sungmin sambil tersenyum di paksakan.
"Ne,, jangan sedih hyung.. ya? Oke, aku berangkat dulu ne?" Ucap Ryeowook lagi sedikit manja, membuat Sungmin tersenyum melihatnya. Setelahnya Ryeowook meninggalkan Sungmin sendiri di apartemen ini.
Sungmin POV
Aku meregangkan tubuhku yang terasa kaku. Sudah sekitar 2 jam aku terduduk di depan Laptopku. Aku mengalihkan pandanganku ke sekeliling Apartemen hanya sekedar mencari jam.
"Jam 10.." gumamku pelan.
Ne, Aku Lee Sungmin. Kalian bertanya apa yang ku lakukan saat ini? Aku sedang bekerja sekarang. Di apartemen? Ne, Ini pekerjaanku. Aku adalah seorang penulis. Penulis dari berbagai macam buku, baik romance novel, motivator book, drama, Adventure dan banyak lagi. Sudah 2 tahun aku terjun dalam dunia tulis menulis ini, dan sekarang inilah pekerjaan tetapku. Aku sangat menyukai menulis dan menuangkan segala fikiran bahkan perasaanku dalam karya tulis itu. Namaku sebagai salah satu penulis ternama korea pun sudah di kenal banyak orang. Banyak telah menjadi pembaca setiaku. Tidak hanya itu, bahkan beberapa karya ku juga telah di angkat sebagai sebuah film ataupun drama. Aku bisa berbangga hati akan hal ini, tapi aku belum puas. Aku masih perlu banyak belajar, sehingga aku bisa menjadi penulis dunia. Itu cita-citaku.
Aku melepaskan kaca mata berwarna biru langitku, Aku sedikit pusing sekarang. Aku tidak mempunyai ide untuk di tulis saat ini. Aku memijat pelan pelipisku yang terasa berdenyut setelah memaksa otakku untuk mengeluarkan ide, namun hasilnya nihil.
"Haahh…" desahku panjang.
Entah mengapa aku teringat akan perkataan ryeowook tadi pagi. Perkataan yang membuat hatiku sedikit sesak dan sakit. Bocah bodoh itu belum menghubungiku hingga kini. Sudah hampir 2 bulan aku tak bertemu dengannya, dengan namjachingu ku.
Namjachingu ku siapa? Ku rasa kalian tau. Dia adalah seorang actor sekaligus penyanyi solo terkenal yang tengah naik daun sejak 1 tahun belakangan. Cho Kyuhyun. Ya, seorang namja tampan dan multitalented, yang lebih muda 2 tahun dariku. Dia telah menjadi namjachingu ku selama 4 tahun, saat kami masih berada di high school.
Karena pekerjaannya yang sekaranglah, aku harus mengalah. Mengorbankan perasaanku yang sebenarnya tak rela. Menjalani hubungan diam-diam tanpa ada yang mengetahui demi karir Kyuhyun, dan perasaan rindu jika Kyuhyun harus menjalani syuting dengan banyak jadwal seperti ini.
"Haaahhh…" desahku lagi mengingat hal itu. AKu memperhatikan foto yang terpajang di meja kerjaku ini.
Dddrrrttt… ddrrttt…
Tiba-tiba ponselku bordering. Aku sedikit tersenyum dan langsung menyambar iphoneku, tapi sedetik kemudian senyumanku memudar saat melihat nama caller di iphoneku. Harapanku pupus sudah.
"Yeoboseyo hyung…"kataku setelah mengangkat telfon dari editorku.
"Aah.., ne.. aku akan bersiap-siap.." ujarku, dan langsung mematikan hubungan telfon kami. Editor menyuruhku untuk segera bersiap-siap. Ya, hari ini aku harus menghadiri fansignin setelah mengeluarkan karya terbaruku.
"Semoga aku bisa bertemu denganmu di sana Kyu~" gumamku berharap
Aku pun segera mematikan laptopku dan menyiapkan diri untuk fansigning ku.
Sungmin POV End
TMŁ
Ryeowook POV
Aku sedikit berlari saat tahu aku ketinggalan kelas pertamaku. Ini gara-gara bis yang ia tumpangi mengalami kerusakan, membuatnya harus menunggu lebih dari 30 menit bis berikutnya. Sungguh menyebalkan. Aku benar-benar mati saat ini, jam pertama adalah Kim Songsaengnim, dia salah satu dosen killer di jurusanku. Air mata sedikit keluar dari kedua pucuk mata ku. Aku ketakutan saat ini. Kalian mengganggapku cengeng? Biarlah, memang itu kenyataannya.
Aku berlari tanpa memperhatikan jalan yang kulalui hingga….
BRAAK…
Aku terjungkal ke belakang saat menabrak seseorang saat ini. Aku meringis kesakitan.
"Appo…" gumamku pelan.
"Gwenchana? Aosh, mianhae, aku tak melihatmu tadi.." ucap seseorang yang tengah mencondongkan tubuhnya ke arahku, mengulurkan tangannya mencoba membantuku berdiri. Sejenak aku terdiam memperhatikan namja di depanku. Bukannya ia aneh atau apa, lihat saja penampilannya, Ia mengenakan jaket panjang berwarna abu-abu, dengan celana straight berwarna hitam. Menggunakan topi berwarna abu-abu, masker hitam dan juga sunglasses, membuat wajahnya tak terlihat sama sekali, apa dia teroris? Batinku,
"Hei, gwenchana?" ucapnya lagi sambil memegang pundakku, membuat ku tersadar dari lamunan bodohku. Aku terlonjak kaget saat mengingat kembali muka kim songsaeng dalam fikiranku. Aku langsung bangkit dari terdudukku, langsung berlari begitu saja tanpa mempedulikan panggilan dari nya.
Ryeowook POV End
"Kim Ryeowook., 1 music A.." ujar seseorang yang tadi menabrak Ryeowook sambil memperhatikan sebuah kartu mahasiswa yang tadi tergeletak begitu saja di depan kakinya.
"Ia menangis hanya karena terjatuh dan langsun berlari? Haha, lucu.." gumamnya lagi sambil tertawa kecil.
"Yesungi, apa yang kau lakukan? Kajja, jadwalmu masih ada.. Kita bisa telat jika kau melamun di sana!" Teriak seseorang, membuat namja misterius itu menoleh dan mulai melanjutkan jalannya.
"Ne, Hyung, kau tidak perlu berteriak seperti itu.." Jawabnya dengan nada sangat tenang.
Sungmin telah sampai di tempat fansigning nya, sudah terlihat para fans nya menunggu acara di mulai. Seorang penulis juga fans pastinya kan? Sungmin tersenyum melihat para fansnya. Lumayan banyak yang datang. Teteapi sedetik kemudian tatapannya teralih pada tempat di sebrang tempatnya. Ya, di dalam gedung sana, Kyuhyun juga akan mengadakan fanmeet. Jujur, Sungmin ingin meninggalkan acara fansigning ini dan langsung berlari ke gedung sebrang, mencari sosok sang namjachingu yang sangat ia rindukan, memeluknya dengan sangat erat.
"Minnie, bersiaplah.. 5 menit lagi kita mulai ne?" ujar sang editor.
"Ne, Hyung,," jawab Sungmin singkat sembari bangkit dari duduknya berjalan menuju signing table.
TMŁ
Kyuhyun POV
"Haaahhhh…" Aku menghela nafas lelah. Aku baru saja menyelesaikan fanmeet ku. Tubuhku seraya ingin hancur saat ini juga. Beberapa hari semua jadwal itu menyiksaku. Setelah drama yang ku bintangi rilis, belum lagi, aku harus menyiapkan single terbaruku. jadwal-jadwal itu seakan tak membiarkanku untuk menutup mata barang sedikit pun.
Aku mulai mengalihkan pandanganku ke luar jendela ruangan. Memandang sendu gedung di sebrang gedung fanmeetku. Aku sangat tahu, di sebrang sana, seorang yang sangat ku rindukan sedang mengadakan fansigningnya. Aku mengambil iphoneku, melihat wallpaper fotoku bersamanya.
"Minnie Hyung.. bogoshipo.." gumamku pelan. Ya, Sungmin adalah hyung kesayangan sekaligus namjachinguku selama 4 tahun ini. Tapi karena jadwalku yang terlampau padat ini, membuat hubungan kami sedikit renggang walau kami berusaha untuk bertahan. Aku meninggalkan Seoul 2 bulan lalu untuk menyelesaikan syuting drama yang hari ini di rilis, sejak saat itulah aku belum mendengar suara sungmin sedikitpun. Seperti yang ku katakana tadi, semua jadwal itu tak mengijinkan ku untuk menghubunginya barang sedetik pun, apalagi iphone ku yang lebih sering di bawa oleh managerku daripada olehku.
Pintu waiting room ini terbuka menunjukan sosok namja cantik masuk, ya dia managerku, manager yang cantik tapi sangat cerewet. -_-
"Chulli Hyung.. jadwal apa selanjutnya?" Tanyaku sembari memejamkan mataku berusaha untuk beristirahat barang sejenak.
"kau akan mengisi acara di strong heart 1 jam lagi. Beristirahat sebentar, aku harus mengurus sesuatu dengan sutradara.
Aku langsung membuka mataku, ada waktu luang dia bilang?
"Jinja Hyung? Kapan kita berangkat dari sini?" Tanyaku dengan mata berbinar.
"Sekitar setengah jam lagi, makanya istirahatlah, mukamu terlihat lelah bocah." Jelasnya.
Tanpa mempedulikan perkataannya, aku langsung menyambar ponsel, dan jaket panjangku, dan berlari meninggalkan ruangan ini.
"Hyung, aku keluar sebentar!" teriakku saat mendengar teriak setan dari belakangku tanpa menghentikan lariku.
Oh, tentu kalian tau tujuanku kan? Ya, aku berlari ke gedung sebrang, mencari-cari sosok yang sangat ku rindukan, sembari menyempurnakan penyamaranku. Aku tak mau di kejar-kejar fans gila yang membuat waktu berharga ini sia-sia.
Aku menemukannya. Senyuman lebar tercetak jelas di wajahku. Sungmin sedang duduk di table signing nya, menandatangi beberapa buku lalu tersenyum lembut kepada para fansnya.
"Yeopo.." gumamku pelan. 2 bulan tak melihatnya, membuatnya tambah terlihat cantik, dan imut dimataku. Ia memakau kemeja berwarna putih dengan rompi biru laut, rambut nya yang gold blonde, kulitnya yang putih susu, mata kelincinya yang terhiasi kaca mata berwarna biru langit dan jangan lupakan bibirnya yang berwarna merah cherry itu membuatnya terlihat sangat imut dan cantik. (bayangkan sungmin di photo sesionnya Y Style ya.., Hye benar2 jatuh hati pada Minnie di situ.. Hahha)
Aku tersenyum begitu lebar saat acara fansigning ini berakhir. Aku langsung berhambur mencari waiting roomnya.
"tsk.. dimana waiting roomnya.." decak ku kesal. Sudah hampir 10 menit aku memutari tempat ini dan tak mendapati waiting roomnya. Tapi sepertinya dewi fortuna sedang bersamaku, aku melihatnya. Sosok namjachinguku berjalan bersama seseorang yang ku tahu itu editornya.
Aku memperhatikannya dari balik dinding di dekatku. Setelah beberapa saat ia berbincang, ia memberi salam dan editor itu pergi. Ini kesempatanku. Aku menyeringai kecil.
Kyuhyun POV End
Sungmin POV End
Tanganku serasa ingin putus sekarang. Aku baru menyelesaikan fansigning ku, dan sekitar 600 buku harus aku tanda tangani saat itu juga. Andai mereka mau menerima foto kopi tanda tanganku mungkin aku tidak akan lelah, tapi itu tak mungkin.
Aku berjalan dengan langkah gontai menuju waiting roomku. Namun aku terlonjak kaget saat seseorang menarikku begitu saja, memelukku dengan sangat erat, dan menciumku dengan sangat dalam. Kenapa aku terdiam mendapat perilaku kurang ajar itu? Tentu saja karena seseorang itu adalah seseorang yang sangat ku kenal. Pelukan hangatnya, bibir tebalnya itu. Kyuhyun, aku sangat tahu ini dia, tapi aku tak habis fikir ia berada di sini saat ini. Bagaimana bisa?
"Euumph.. .." desahku berusaha melepaskan ciumannya yang sangat dalam itu, tetapi entah mengapa ia tak ingin melepaskannya, Ia malah semakin melumat bibirku bahkan memasukan lidah nya untuk bermain dengan lidahku.
Aku memukul-mukul dada bidangnya, saat aku membutuhkan pasokan udara saat ini juga. Ia melepaskan ciumannya, dan tersenyum sangat lembut sambil menatap mataku. Oh sungguh aku merindukan mata obsidian coklatnya itu.
"haaah., kau mau membunuhku pabbo?" ucapku setelah mengambil banyak oksigen yang sangat ia butuhkan.
"anii.. bogoshipo my bunny min…" ucapnya sambil mencium keningku.
"Bagaimana kau bisa di sini kyu?" Tanya ku sangat penasaran, yang ku tahu saat ini ia mengadakan fanmeet di gedung sebrang, aku takut anak ini nekad kabur seperti waktu itu.
"Yak hyung! Kau tidak merindukanku eoh?" ucapnya dengan wajah kesal.
"bukan begitu pabbo ya,, aku hanya takut kau kabur dari fanmeetmu.." kataku
"fanmeetku sudah selesai 30 menit yang lalu, dan aku mempunyai 30 menit waktu luang, makanya aku langsung berlari kemari." Jelasnya panjang lebar. Syukurlah anak ini tidak berbuat masalah. Aku tersenyum lembut mendengar penjelasannya,
"Bogoshippo bunnyMin.." ucapnya lagi sambil memelukku sangat erat.
"Nado Kyu.." ucapku setengah berbisik di samping telinganya, sembari membalas pelukan hangatnya.
"Mianhae hyung, aku tidak bisa menghubungiku… aku-" ucapnya melepas pelukan kami
"Gwencahana, aku mengerti Kyunnie,," kataku memotong ucapannya. Ya aku sangat tau seberapa sibuk jadwalnya itu hanya dengan melihat wajah dan matanya saat ini. Wajahnya sedikit pucat dan mata itu sedikit merah dan ada kantung hitam yang sangat tipis, menunjukan bahwa ia pasti kurang istirahat.
"Jaga kesehatanmu, jangan sampai jatuh sakit ne?" ucapku sambil mengelus lembut rambut brunette coklat itu. Ia tersenyum sangat lembut. Sedetik kemudian ia kembali membawaku dalam ciuman dalam kami, seakan ciuman itu sebagai tanda seberapa rasa rindu di antara kami.
Sungmin POV End
TMŁ
2 hari telah berlalu sejak pertemuan singkat Sungmin dengan Kyuhyun. Tapi hal itu membuat mood Sungmin sangat baik bahkan ide terus keluar dari otaknya itu, membuatnya mampu menyelesaikan chapter novelnya kurang dari waktu tenggat yang di berikan editor.
Sungmin keluar dari ruang kerjanya, memasuki dapur. Ia mengambil segelas air dingin dan langsung menenggaknya habis. 3 jam berkutat di depan laptop sungguh membuat tenggorokannya kering.
Langkah sungmin terhenti saat akan kembali ke ruang kerjanya. Ia mendengar keributan dari sebuah ruangan di apartemen ini. Ternyata kamar Ryeowook. Sungmin sedikit mengintip di ambang pintu yang memang tak tertutup sepenuhnya. Ia melihat namja yang ia anggap sebagai namdongsaeng terlihat sangat frustasi, mengobrak abrik tasnya, meja belajarnya seperti mencari sesuatu.
"Wooki-ah, waeyo?" Tanya sungminsambil masuk ke dalam Ryeowook.
"Ah hyung.. aissh.. aku mencari sesuatu.." ucap Ryeowook panic sampai ada genangan air di pucuk matanya yang siap mengalir kapan saja.
"Waeyo? Apa yang kau cari eum?" Tanya Sungmin lagi sambil mengelus lembut pucuk kepala Ryeowook berusaha menenangkan namja mungil itu.
"Kartu mahasiswa ku, hyung.. Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi tak ketemu.. 2 hari lagi aku ada test, dan aku tak bisa mengikuti test itu tanpa kartu mahasiswa, sedangkan untuk membuat baru butuh waktu seminggu.. Hyung, otthoke? Otthoke?" jelasnya dengan panic bahkan sekarang air matanya telah mengalir sempurnya membasahi pipi tirusnya yang putih itu.
"Aissh., kau menaruhnya dimana?" Tanya sungmin lagi.
"Mollayoo… Biasanya ada di tasku, tapi sejak kemarin aku mencarinya dimana-mana tapi tak ketemu juga… huwee…" ucap ryeowook lagi masih dengan tangisan ecilnya.
"uljima.. uljima ne.. kita cari lagi.. Hyung bantu cari.. kajja…" ajak sungmin. Akhirnya mereka mulai mencarinya di setiap sudut kamar ryeowook bahkan setiap ruangan di apartement ini.
Sungmin POV
Aku kembali ke ruang kerja ku, setelah menenangkan Ryeowook. Kami telah mencari kartu mahasiswa nya ke segala ruangan namun hasilnya Nihil. Akhirnya Ryeowook tertidur setelah lelah menangis.
Aku kembali mendudukan diriku di depan laptopku. Mulai mengetikan beberapa kata yang akan menjadi kalimat. Jam menunjukan jam 11 malam, namun mataku tak merasa mengantuk sedikitpun. Tanganku terus menari di atas keyboard laptop pink kesayanganku ini. Namun beberapa saat kemudian kegiatanku terhenti saat seseorang memeluk ku dari belakang. Tangan kekar itu melingkar sempurna di leherku. Ia juga memberiku kecupan di pipi ku.
"Kyu~ Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya ku tanpa menoleh dan kembali mengetikan sesuatu di laptopku.
"Menemuimu.." jawabnya singkat, aku bisa melihatnya tersenyum, ah tidak lebih terlihat seperti sebuah seringaian melalui ekor mataku.
"Jadwalmu sudah selesai eoh?" tanyaku lagi.
"ne, haah.. aku benar-benar lelah…." Keluhnya, aku bisa merasakan nafanya di pipi dan leherku.
"Kalau lelah kenapa kemari, pulanglah ke apartemen mu dan istirahatlah,," ucapku lagi masih terus menarikan jariku di atas keyboard ini. Tapi lagi-lagi kegiatanku terhenti saat ia memutar kursi yang ku duduki, menghadap ke arahnya yang sedang berlutut menyamakan tinggi kami.
"Karena tenagaku ada di sini. Dan berhentilah bermain dengan laptop sialan itu jika bersamaku." Ucapnya dengan nada di buat kesal.
"Arra… Mianhae…" ujarku sambil tersenyum lembut sembari mengelus surai rambut coklatnya, membuatnya ikut tersenyum sangat tampan menurutku. Sedetik kemudian ia mulai mencium bibrku, melumatnya dengan sangat lembut. Tanpa sadar aku pun membalas ciuman ini, ciuman yang mampu membuatku tenang dan nyaman. Kami mulai memainkan lidah dan bertukar saliva, mulai bermain nakal.
Ia melepaskan ciuman kami setelah cukup lama.
"Gomawo.." ucapnya sambil tersenyum.
"Aahh iya, hampir aku lupa.. aku punya kabar bagus.." Ucapnya lagi sambil tertawa riang.
"Kabar? Kabar apa?" Tanya ku dengan semangat. Mungkin saja dia akan bilang, dia punya waktu libur dan mengajakku berlibur kan? Sudah lama aku tak berjalan-jalan bersamanya. Tapi aku harus menahan rasa kecewaku saat bukan itu yang ingin ia katakan.
"Aku akan memainkan drama baru…" ucap Kyuhyun sangat riang. Aku hanya bisa ber'oh'ria. Kabar bagus katanya? Aku malah merasa itu kabar buruk. Drama baru? Jadwal memadat… Itu artinya waktunya akan terfocus untuk drama itu lagi kan.. Haahhh..
"Yak, aku belum selesai…" Katanya lagi setelah menyadari jawaban malasku,
" Aku akan memainkan sebuah drama dari naskah yang kau buat…" lanjut Kyuhyun dengan tersenyum senang.
Tunggu,… naskah yang ku tulis? Yang mana? Aku hanya bisa mengernyit bingung mendengar perkataannya.
"yang mana?" Tanya ku bingung.
"yang berjudul One Night Love.." lanjutnya lagi.
DEG
Tubuhku membeku. Aku hanya bisa mematung mendengarnya mengucapkan judul sebuah karya yang aku tulis, memang khusus di minta oleh seorang sutradara terkenal. Tapi….
Tidak.. aku tidak mau Kyuhyun memainkan drama itu.. Aku tidak mau!
"Bagaimana? Bagus kan.. aku benar-benar se—"perkataan Kyuhyun langsung ku potong begitu saja.
'ANDWE! KAU TIDAK BOLEH MEMAINKAN ITU KYU.. TIDAK BOLEH!" Teriakku dengan sangat keras membuat Kyuhyun terlonjak kaget. Aku tidak peduli.. Aku benar-benar tak menginginkan namja chingu ku memainkan drama itu..
Drama itu terlalu….
~TBC~
Yap.. Selesai…^^
Sangat singkat…. Hye tau itu… hehehe
Bagaimana? Adakah yang tertarik membaca kelanjutannya?
Bagi yang tertarik, silahkan tinggalkan jejak ne?
Mind give me your Riview?
Gomawo.. *Bow
RnR please~!
