Halo, minna-san...

Ini fict pertama saya. Saya author baru stock lama. Jadi mohon bimbingannya dari senpai – senpai semuanya. Judulnya mungkin gak nyambung dengan isi ceritanya. Yah maklumlah namanya masih baru pertama kali nulis fanfict.

Oh,iya. Fict ini kudedikasikan untuk kedua anikiku tercinta.

Selamat membaca..

My Butler is My Lost Fiance

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T

Pairing : Sasuke X FemNaru

WARNING : Abal, gaje, dll.

Chapter 1

Di Uchiha Mansion

Uchiha Sasuke, pewaris kedua dari Uchiha Corp, sedang merapikan seragamnya. Tepatnya seragam Konoha Internasional High School. Sekolah paling elit di Konoha. Pemuda yang berperawakan tinggi dengan kulit bak porselen dan mata onix sekelam langit malam serta rambut yang menyerupai pantat ayam yang melawan gravitasi. Pemuda yang sekarang duduk di kelas XII A1.

TOK..TOK..TOK..

"Masuk," ujarnya.

CKLEK.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang pemuda dengan pakaian yang sama dengan Sasuke. Pemuda dengan perawakan tinggi sejajar dengan Sasuke, kilut tan, mata safir secerah langit musim panas yang menyiratkan loyalitas pada majikannya dan rambut pirang jabrik serta usia yang sama dengan Sasuke masuk dan memberi salam ala Jepang pada Sasuke.

"Sarapan sudah siap, Sasuke-sama," katanya dengan suaranya yang mirip dengan suara perempuan.

"Hn. Tunggulah dibawah, Kaze," perintahnya.

"Baik, Sasuke-sama," jawab Kaze. Kaze keluar dari kamar majkannya.

'Kenapa kau seperti itu? Apakan kau kehilangan ingatanmu? Apa yang terjadi padamu?' batin Sasuke.'Hari ini ulang tahunmu, kan?'

Sasuke mangambil tasnya dan keluar dari kamarnya itu.

( '_') ( ' ')|| ||

Kaze, butler dari Uchiha Sasuke yang merupakan seorang perempuan dan mengubah penampilannya menjadi seorang laki – laki untuk mendapatkan pekerjaan, sedang berdiri di ruang makan menunggu sang majikan turun dari kamarnya. Akhirnya, sang majikan datang juga. Sasuke segera duduk di meja makan dan memakan sarapannya yang telah disiapkan oleh butlernya.

"Saya akan menyiapkan mobil, Sasuke-sama," bisik Kaze pada Sasuke.

"Hn," jawab Sasuke.

Kaze segera beranjak dari tempatnya dan pergi ke garasi untuk menyiapkan mobil ke sekolah. Sasuke menatap punggung Kaze dan berbisik kecil sehingga tidak bisa didengar oleh siapapun.

"Otoutou," seru Uchiha Itachi, kakak Sasuke pewaris pertama Uchiha Corp yang sekarang sudah berumur 25 tahun dengan rambut hitam yang dikuncir satu kebelakang dan memiliki tanda lahir seperti keriput di sebelah hidungnya, dari belakang. " Apa yang kamu pikirkan?"

"Hn," jawab Sasuke.

"Hah...," itachi menghela napas pasrah menghadapi adiknya yang keras kepala itu.

( ) ('_' )

Kaze terlihat sedang asyik mengendarai mobil mewah milik keluaraga Uchiha. Kaze duduk di kursi pengemudi. Dibelakangnya duduk sang Tuan Muda, Sasuke. Sasuke melihat kearah luar jendela dengan pandang kosong. Hening. Itulah suasananya di mobil mewah itu.

Mobil sudah sampai di tempat parkir sekoalh. Sasuke tidak menyadari hal itu hingga suara Kaze membuyarkan lamunannya.

"Kita sudah sampai Sasuke-sama," ujar Kaze. Kaze membuka selt beltnyadan turun dari mobil. Sasuke turun dari mobil ketika Kaze membuka pintu penumpang untuk Sasuke.

Mereka berjalan bersama. Tidak. Tepatnya Sasuke berjalan didepan dan Kaze dibelakangnya. Sesampai dikoridor sekolah, terdengar teriakan yang menulikan telinga. Teriakan dari fansgirl Sasuke yang membuat pagi hari yang seharusnya damai menjadi ribut. Sasuke sudah terbiasa dengan hal itu dan Kaze juga sudah terbiasa dengan hal itu.

Sesampai dikelas, Sasuke langsung duduk dibangkunya dan begitu juga dengan Kaze. Mereka sebangku. Mereka duduk dipojok disebelah jendela.

"Yo! Sasuke, ohayou," seru seseorang yang memiliki tato segitiga di kedua pipinya menghampiri mereka. Pemuda itu bernama Inuzuka Kiba.

"Hn," jawab Sasuke tanpa menoleh Kiba. Dirogohnya tasnya dan dikeluarkan sebuah buku dan diberikannya pada Kiba.

"Kau tahu apa yang kumaksud sebelum kukatakan," kata Kiba dan menerima buku itu.

"Gak usah kau bilang, aku sudah tahu," balasnya dingin.

"Ternyata ada Kaze. Ohayou," kata Kiba pada Kaze.

"Ohayou, Kiba-san," balas Kaze dengan seulas senyum tipis.

"Sudah siap Prmu?" tanya Kiba pada Kaze. Kaze hanya menganguk tipis.

"Kalau begitu, saya mengerjakan PR dulu," kata Kiba yang kemudian segera pergi ke bangkunya.

Hening.

"Kaze. Nanti jam istiraht datanglah keatap," ujar Sasuke pada Kaze.

"Baik, Sasuke-sama," jawab Kaze.

| | ('-' ) ( '_')

Di sebuah mansion nan megah...

Pemuda dengan rambut jabrik orange, perawakan tinggi nan rupawan dan iris bola mata berwarna merah yang diketahui berumur 25 tahun sedang berjalan dengan santai di lorong mansion menuju salah satu ruangan. Namikaze Kyuubi itulah namanya.

Kyuubi berhenti disalah satu pintu yang bertulis 'Namikaze's Private Room'. Kyuubi mengetuk pintu itu.

TOK..TOK..TOK..

"Masuk," seru seseorang dari dalam. Kyuubi pun masuk keruangan itu.

"Ada apa, Kyuu?" tanya orang itu sambil membalik kursinya. Tampaklah seorang dengan rambut pirang jabrik mencapai bahu, mata beriris safir dan sedikit sudah tua.

"Tou-san, akan pergi melihat mereka?" tanya Kyuubi yang masih berdiri didepan sang ayah, yang bernama Namikaze Minato.

"Tentu, kita akan pergi bersama kesana. Persiapkan segalanya,"ujar sang lembut pada Kyuubi yang merupakan anak sulungnya.

Kyuubi beranjak dari ruangan itu. Kyuubi berhenti ketika sang ayah memangilnya.

"Kyuu. Jangan sembunyikan perasaan itu. Kalau kau ingin menangis, menangislah. Tidak apa – apa. Tidak ada yang melarang laki – laki menangis. Ayah tahu bahwa kau sangat menyayangi Naruto," Kata Minato. Kyuubi yang mendengar hal itu mematung sesaat dan kemudian keluar.

Kyuubi segera berlari menuju sebuah kamar yang masih satu lorong dengan ruangan tadi. Segera dibukanya pintu kamar itu ketika ia sudah sampai tujuan. Ditutupnya dengan pelan pintu itu. Dipintu itu bertulis 'Naruto's Room'. Kyuubi memasuki kamar yang bernuansa orange itu. Dia duduk di sebuah ranjang berukuran queen size bermotif bunga sakura yang berada ditengah kamar itu. Tangannya membelai lembut tempat tidur itu seakan membelai manusia yang sedang tidur. Kyuubi membelai tempat tidur itu seakan membelai adiknya yang sedang tidur. Dia selalu melakukan hal itu di malam hari sebelum dia tidur. Tapi rutinitas itu berhenti semenjak dia kehilangan sang adik tercinta akibat sebuah kecelakaan.

Dia masih ingat bagaimana ia melakukan hal itu dan ketahuan adiknya saat melakukannya. Malam itu adalah malam terakhir dimana ia melakukan hal itu untuk Naruto.

Flashback

Kyuubi membuka pelan pintu kamar sang adik, Naruto, agar tidak menggangu kamar Naruto sudah mati. Hanya lampu tidur yang masih menyala meninggalkan cahaya remang – remang. Perlahan dia masuk kekamar itu. Dia melihat Naruto sudah tidur. Didekatinya ranjang Naruto dan perlahan duduk disebelahnya. Diusapnya pelan rambut panjang Naruto agar tidak membangunkannya.

"Oyasuminasai," ucap Kyuubi pelan. Kemudain Kyuubi mencium pelan kening sang adik. Alih – alih hal itu malah membuat Naruto membuka mata dengan cepat dan bergumam,"Pencuri."

Kyuubi segera melepaskan ciuman kening itu dan terlonjak kaget karena tingkah adiknya yang begitu tiba – tiba. Dengan sigap Naruto mengambil sesuatu dari bawah bantal dan mengarahkannya pada Kyuubi.

TUUSSSHHH...

Seperti suara tembakan yang menggunakan peredam. Benda yang ditembakkan seperti anak panah itu melesat melewati pipi Kyuubi yang hanya tinggal beberapa centi lagi akan membuat suatu luka gores.

"Siapa kau?" tanya Naruto dengan dingin sambil beranjak dari tempat tidurnya. Sang adik perempuan melangkah mendekati Kyuubi.

"I-ini..aku..Na-ru..Kyuu-nii-san..," ujar Kyuubi terbata-bata. Sebelum sang imoutou menembak lagi.

"Benarkah?" tanya Naruto. Kemudian dihidupkannya lampu kamarnya dengan sebuah remote.

TIITT..

"Kyuu-nii? Oh, jadi Kyuu-nii yang masuk, kukira pencuri. Hehehe... Gomon ne," ujar Naruto garuk – garuk kepala ditambah cengiran khas miliknya. Kyuubi hanya bisa menghela nafas meliha tingkah Naruto.

"Apa yang kau pegang?" tanya Kyuubi penasaran melihat benda yang dipegang Naruto. Naruto segera melihat apa yang dipegangnya.

"Oh. Ini. Senjata bius," ujar Naruto santai. Kyuubi melongo mendengar hal itu.

"A-apa? Senjata bius?" tanya Kyuubi dengan terbata – bata.

"Iya," jawab Naruto santai. Kyuubi sekali lagi melonggo melihat betapa polosnya Naruto.

" Apa yang kakak lakukan tadi?" tanya Naruto sambil menatap Kyuubi heran.

"Hanya ucapan selamat malam dan memastikan kau baik – baik saja, Rubah," jawab Kyuubi santai tanpa menghiraukan tatapan tidak suka dari Naruto.

"Kalau aku rubah berarti aniki juga rubah. Tapi rubah yang sanggar, bweek,"ujar Naruto sambil meleletkan lidahnya. Mendengar hal itu, Kyuubi menggeram kesal. Naruto dengan santai kembali ke tempat tidur tanpa menghiraukan Kyuubi yang sudah berasap.

"Kyuu-nii, lakukanlah hal itu setiap malam. Aku tahu aniki mengidap sister complex. Oyasumi, aniki. Aku menyayangimu," ujar Naruto yang sukses membuat Kyuubi kembali tenang. Kyuubi tersenyum tipis. Dan keluar dari kamar Naruto, sebelum keluar, Kyuubi bergumam kecil,"Aku juga menyayangimu rubah kecil".

End Flashback

Kyuubi kembali mengingat malam sebelum kecelakaan itu terjadi.

TES...

Cairan bening keluar dari matanya. Diraihnya sebuah pigura yang menampakkan seorang gadis dengan rambut pirang panjang sepunggung yang diikat satu, berpakaian olah raga dengan peluh di wajahnya yang manissedang tersenyum.

"Tidak. Aku harus tegar," lirih Kyuubi. Kyuubi menghapus air mata itu dengan punggung tangannya. Kemudian keluar dari kamar itu.

TSUZUKU

Author's note:

Fict ini murni dari pikiran saya.

Gimana fict saya ini?

Abal?

Gaje?

Dll?

Yah, kalau memang iya, saya terima kok. Namanya baru pemula. Jadi mohon bantuan dan saran-sarannya. Review please...

HN