Captain Tsubasa * Yoichi Takahashi
Sosok Yang Menjauh * Kiting Bewok
Genre : Hurt/comfort
Rating : K
Warning : Typo tersebar luar XD
~OoO~
Kamu menjerit dalam hati. Memanggil namanya jutaan kali dalam sunyi. Sedang tatapanmu kosong, air asin terus jatuh mengaliri pipimu yang merah.
Ya. Kamu tak berucap. Kamu hanya mampu memanggil namanya dalam hati sebab mulutmu bagai dirantai. Terlalu shock mungkin. Ragamu seolah hampa tanpa jiwa.
"Jun.."
Mencoba berucap. Lirih dan parau. Ditengah isak tangis sang keluarga. Mengelilingi sosok lelaki di pembaringan dengan tubuhnya yang mendingin.
"Jun!"
Kali ini kau memekikkan namanya sekali.
"Jun Misugi!"
Dua kali.
"Jun Misugi!"
Tiga...
"Jun!"
Padahal kamu tahu jantungnya sudah berhenti bekerja.
"Kumohon buka matamu..." Hingga akhirnya kamu menangis keras. Mencengkram seprai putih yang menutup ranjang lelaki itu.
"Tidaaak! Ini mimpi! Pasti mimpi! Ayo bangun Jun Misugi! Jun Misugi yang kukenal tidak selemah ini!" Ceracauanmu membuat ibu lelaki itu menangis makin jadi. Sama seperti dirimu. Tak rela sosok laki-laki bernama Jun itu lenyap dari dunia.
"Yayoi.." Ibumu berusaha menenangkanmu. Menaruh telapak tangannya dibahumu yang bergetar.
"Sudahlah... kau harus rela." Berujar dengan lirih. Ibumu kemudian menjatuhkan air matanya yang pertama. Kamu tak bergeming. Hanya menangis dan menangis.
"Anakku...!" Tante disana kembali menangis keras. Meremas telapak tangan putranya yang dingin. Sama halnya denganmu. Namun sukma dalam dirinya tidak sepenuhnya terkubur sepertimu. Dan suaminya hanya mampu menampilkan mata merah dan mimik kesedihan dalam diamnya.
"Yayoi, sudahlah... relakan!" Aku berujar. mencoba menenangkanmu meski itu tak guna.
"Ayolah! Kau akan menghambat jalannya ke Surga kalau kau tak merelakannya..." Lagi. Aku mencoba menenangkanmu. Tapi kamu malah membentak dan menatapku dengan sengit. Yah, mungkin caraku memang salah.
"Diam! Jun tidak boleh ke surga! Jun hanya boleh disini. Bersamaku! Kakak nggak usah ikut campur."
Dengan kamu berujar begitu. Aku kembali membisu ditengah dua keluarga yang berkabung.
Lagi-lagi kamu menjerit dan menangis bagai berlomba-lomba dengan tante itu untuk siapa yang bisa menangisi Jun Misugi paling heboh.
"Kau jahat Jun Misugi! Kau mati lebih dulu! Kau mengambil garis finish ku!" Kembali berceloteh. Kamu memejamkan mata dengan kuat seolah meremas air matamu yang tak henti keluar.
"Juuuuun!" Setelah menjerit. Kamu seperti kehilangan pandangan. Tubuhmu bergetar benar-benar hebat. Hingga matamu hampir tetutup. Di kala itu kamu berujar, "Jangan pergi Juuuun..." sambil mengulurkan tangan seolah-olah ingin menggapai sosok Jun yang transparan menjauh dan menjauh.
Kemudian kamu jatuh pingsan dengan air mata yang belum mengering.
The End
~OoO~
Hohoho... benar-benar Hurt/comfort! XD
Apa ini bisa dibilang copas? Wkwkwkw
Sudut pandang begini rupanya cukup mudah ya... =P
